Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur pencak silat, yakni sebagai berikut:
1. Olahraga
2. Kesenian
3. Bela diri
4. Pendidikan mental kerohanian
5. Persaudaraan menuju persatuan
Pencak silat mempergunakan seluruh bagian anggota tubuh dari ujung jari
tangan, kaki sampai kepala.
Pencak silat dapat dilakukan dengan tangan kosong dan dengan senjata.
Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu. Benda apapun dapat
dijadikan senjata (saputangan, tas, payung, ikat pinggang, dan sebagainya).
3. Fungsi pencak silat untuk pendidikan
Hasil akhir dari pengajaran olahraga pencak silat adalah kemampuan,
keterampilan, dan kemantapan dalam mempertahankan dan membela diri
terhadap ancaman bahaya dari dalam maupun luar, serta untuk menjamin
keselarasan dengan alam sekitarnya.
1. Sikap Kuda-Kuda
Sikap Kuda-Kuda merupakan sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar
tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang. Berikut teknik pencak silat
pada sikap kuda-kuda, antara lain:
1. Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik
ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang
dan berat badan bertumpu di kaki depan.
2. Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki
berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat
badan bertumpu di kaki belakang.
3. Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan
berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan
dengan posisi serong.
4. Kuda-kuda samping yaitu kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar
sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang
menekuk ke kiri dan ke kanan.
5. Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri
kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan atau kiri, atau
ke arah belakang kanan atau kiri.
2. Sikap Pasang
Sikap Pasang merupakan suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan
yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Berikut teknik
pencak silat pada sikap pasang, antara lain:
3. Sikap Tangkisan
Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam sikap tangkisan, antara lain:
a. Tangkisan Atas
Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-ubun dan
kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah ke atas untuk
melindungi kepala dari serangan lawan.
d. Tangkisan Luar
Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar.
e. Tangkisan Bawah
Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar.
Hindaran Hadap
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan.
Hindaran Sisi
Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping lawan.
1. Tendangan Sabit
Tedangan sabit dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Bagian yang dikenakan
merupakan bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran
seluruh bagian tubuh.
2. Tendangan Lurus
Tendangan lurus merupakan tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai
lurus.Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai
sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam
jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran.
3. Tendangan T
Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, merupakan menggunakan sebelah
kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki,
dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping
dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
Variasi Pencak Silat
Berikut ini terdapat beberapa bagian dalam variasi dan gabungan teknik pencak silat,
antara lain:
a. Persiapan
Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada, kedua tumit dirapatkan dan
ujung-ujung jari kaki membentuk sudut 90 derajat.
b. Pelaksanaan
Kaki kanan dilangkahkan ke kanan bersamaan dengan memukulkan tangan
kanan, lengan lurus ke depan, disikukan ke belakang, dan kembali dipukul
ke depan.
Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan.
Kembali pada posisi awal.
c. Pengayaan
Pesilat-pesilat yang akan bertanding umumnya mempunyai pendamping-pendamping
pesilat yang membantu pesilat mempersiapkan diri. Pendamping tersebut maksimal
terdiri dari dua orang. Pendamping pesilat bertugas memberikan nasihat serta
membantu keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat di
antara babak.