Anda di halaman 1dari 5

PENCAK SILAT

Dalam pencak silat, kita kenal keterampilan dasar pembentukan sikap, gerak, serangan dan belaan.
Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak (sikap jasmani dan rohani). Sikap jasmani adalah
kesiapan fisik untuk melakukan gerakan teknik dan taktik, sedangkan kesiapan rohani adalah kesiapan mental
(konsentrasi, waspada, siaga) dalam mengaktualisasikan gerakan. Pembentukan sikap terdiri dari: sikap berdiri,
sikap duduk, sikap baring, sikap khusus dan sikap pasang.

ALIRAN PENCAK SILAT DI INDONESIA


1. Sumatera: Pauh,Strelak, Kumango 4. Jawa Timur: Perisai Diri.
2. Jawa Barat: Cimande, Cikalong, Cianjur, Mustika 5. Madura: Pamur
Kwitang, Cingkrik 6. Bali: Bhakti Negara, Tridharma
3. Jawa Tengah: Setia Hati, Periai Sakti, Tapak Suci

Sikap Dasar Dalam Pencak Silat


1. Sikap Berdiri
Berbicara mengenai sikap berdiri dalam pencak silat, dikenal 3 sikap, yaitu; sikap berdiri tegak, sikap berdiri
kangkang, dan sikap berdiri kuda-kuda.
a. Sikap berdiri tegak
 Badan tegak lurus  Tumit rapat, dan telapak kaki (90 derajat)
 Pandangan fokus ke depan,  Berat badan pada kedua kaki
 Bahu, dada, & perut rileks  Bernafas wajar melalui hidung.
Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4 (empat) sikap tegak.
1. Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus ke samping.
 siap pada waktu bebaris, melakukan pemusatan diri, sikap
awal melakukan gerakan.
2. Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal berada di samping.
3. Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada.
 sikap awal melakukan gerakan dasar & bertanding.
4. Sikap tegak 4, kedua tangan menyilang di depan dada.

b. Sikap berdiri kangkang -> sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda.
 Titik pertemuan garis sikapnya menunjukkan titik berat badan
agar kedua kaki sama simetris.
 Cara mengambil sikap -> merentangkan kaki kiri ke kiri/kanan ke
kanan, atau loncatan kecil merentangkan kedua kaki langsung
membentuk sikap kangkang

c. Sikap berdiri Kuda-kuda -> sikap dasar tumpuan dlm melakukan sikap dan gerakan bola serang.
 Pada waktu melakukan kuda-kuda, apabila keseimbangan badan kita tidak benar, akan mudah jatuh,
terlebih yang menyerang itu melakukan dengan tenaga yang kuat.
 Dalam sikap kuda-kuda, badan dalam keadaan
seimbang, tetapi dapat dengan mudah bergerak. Hal
ini berkaitan dengan kepentingan bagi posisi kita baik
dalam keadan berhenti, maupun dalam keadaan
bergerak.
 Sikap berdiri kuda-kuda terdiri dari: Kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda
silang.
2. Sikap Salam
 Dari sikap tegak 1, kemudian dua telapak tangan merapat di depan
dada disertai dengan anggukan kepala, kemudian kembali ke sikap
tegak 1 lagi.
 Sikap menghormat dilakukan pada waktu setiap awal dan akhir
latihan kepada guru pelatih, memberi salam kepada teman dan
memakai dan mengakhiri permainan/pertandingan.

3. Sikap Bersyukur/Berdoa/Memusatkan Diri


 Merentangkan kedua lengan ke atas, pandangan ke atas
menjelang sikap berdoa rapatkan kedua telapak tangan diatas
kepala turunkan ke depan dada, tundukkan kepala dilanjutkan
sikap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Sikap Istirahat
Dengan merentangkan kaki kiri ke samping, pergelangan tangan kiri dipegang tangan kanan, ibu jari melingkar.
Dari sikap istirahat ke sikap tegak 1, kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan. Sikap istirahat ini dilakukan pada waktu
mendengarkan petunjuk atau petuah guru. Konsentrasi dan indera dipasang baik-baik.

5. Sikap Jongkok
 Pantat duduk pada ujung kedua tumit
 Pinggang, punggung, leher, dan kepala tegak lurus
 Pandangan mata ke depan
 Keseimbangan tetap dijaga dengan baik
 Kedua telapak tangan diletakkan di kedua lutut
 Jari-jari dilatih dengan otot bahu tungkai bawah dan sendi lutut
ditambah sendi bahu.

6. Sikap Duduk
 Sikap duduk meliputi duduk sila, simpuh, sempok/depok
dan trapsila.

7. Sikap Berbaring
 Dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan
 Pada jatuh telungkup mendarat kedua tangan dulu, jangan
muka dulu, hati-hati dada, otot-otot lengan, tangan bahu
harus kuat.
 Sikap berbaring terdiri dari sikap telentang, sikap miring
dan sikap telungkup.

8. Sikap Khusus
 Sikap tegak satu kaki ini merupakan dasar melatih keseimbangan
yang perlu untuk gerak pembelaan maupun serangan.
 Sikap khusus antara lain; sikap tegak satu kaki, sikap
rimau/merangkak, sikap monyet, sikap naga, dll.
9. Sikap Pasang -> suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau
serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian
gerak.
 Unsur; sikap kuda-kuda, sikap tubuh, sikap lengan dan tangan.
 Pasang atas dan pasang tengah menggunakan kuda-kuda

Teknik Dasar dalam Pencak Silat


1. Teknik Serangan Lengan
a. Serangan Tangan
- Serangan dari depan:
1. Tebak -> pukulan dengan menggunakan telapak tangan.
2. Tinju -> pukulan yang dilakukan dengan mengepalkan tangan seperti menggenggam sesuatu.
3. Dorong -> pukulan dengan dua telapak tangan.
4. Sodok -> pukulan dengan menggunakan ujung-ujung jari tangan.
5. Bandul -> pukulan dengan ayunan kepalan tangan.
- Serangan tangan dari arah bawah:
1. Bandul
2. Sanggah -> pukulan dengan pangkal telapak tangan.
3. Colok/tusuk -> pukulan dengan ujung jari tangan.
- Serangan tangan dari arah atas:
1. Tumbuk -> pukulan dengan kepalan tangan.
2. Pedang -> pukulan dengan sisi telapak tangan.
3. Tebak -> pukulan dengan telapak tangan.
- Serangan tangan dari arah samping:
1. Pedang & Bandul
2. Tampar -> pukulan dengan telapak tangan
3. Keperet -> pukulan dengan punggung tangan

2. Teknik Serangan Siku


1. Siku depan 3. Siku belakang atas
2. Siku serong 4. Siku bawah

3. Teknik Serangan Tungkai


- Serangan Kaki
1. Tendangan depan -> pangkal jari kaki
2. Tendangan samping -> sisi telapak kaki
3. Tendangan busur -> pangkal jari/punggung kaki
4. Tendangan belakang -> tumit kaki
- Serangan Lutut
1. Serangan lutut bawah -> lintasannya dari bawah ke atas.
2. Serangan lutut samping -> lintasannya dari samping.

4. Lepasan
Lepasan adalah teknik melepaskan diri dari tangkapan lawan. Teknik lepasan dilakukan dengan cara menarik
lepas dengan satu tangan, dua tangan, satu kaki, dan dua kaki. Lepasan adalah usaha untuk melepaskan dari
tangkapan lawan, dilakukan dengan cara:
1. Teknik lepasan dengan satu tangan -> Putaran, sentakan, tangkapan balasan
2. Teknik lepasan dengan dua tangan -> Bantuan, serangan, bukaan
3. Teknik lepasan dengan kaki -> melipat lutut kaki yang ditangkap disertai dengan tarikan lengan
4. Teknik lepasan dengan dua kaki -> cara memutar badan dengan menarik kaki yang ditangkap disusul
dengan tendangan belakang kaki yang lainnya
5. Teknik lepasan dengan kaki dan lengan.

5. Kuncian -> menguasai lawan dengan tangkapan sempurna sehingga membuat lawan tidak berdaya.
 Untuk menahan kemungkinan gerak lawan sambil mematikan tiga titik persendian anggota badan lawan.
 Jenis tangkapan yang digunakan dalam kuncian, yaitu: tangkapan dengan tangan dan tungkai.
 Cara: Menahan kemungkinan gerak lawan & mematikan gerak sendi dengan lipatan.
 Diawali tangkapan tangan dilakukan dengan cara mengangkat lengan -> lipatan ke belakang atau ke
bawah => (cara menjatuhkan lawan).

Prinsip-Prinsip Bela Diri Pencak Silat


1) Seorang pesilat tidak berbuat hal yang dapat mencela diri sendiri.
2) Tidak memancing keributan.
3) Pembelaan diri
4) Tidak mencari musuh
5) Tidak pernah mundur apabila ada tantangan.

Kode Etik Seorang Pesilat


1) Tidak boleh menyerang terlebih dahulu, bahkan harus menghindari perselisihan.
2) Harus menggunakan kepandaian silat untuk menolong semua orang
3) Bersikap sopan dan selau rendah hati & tidak sombong/menonjolkan diri sebagai pesilat.

 Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia )
 Pertandingan pencak silat terdiri 3 babak setiap babak 2 menit ditambah 1 menit untuk istirahat.
 Kategori pertandingan pencak silat dibagi menjadi empat kategori yaitu tanding, tunggal, ganda, regu.

 Perlengkapan pencak silat kategori tanding Perlengkapan pertandingan pencak silat kategori tanding yaitu:
 Pelindung badan (body protector) yang disediakan oleh panitia. Setiap gelanggang setidaknya tersedia
lima pasang body protector.
 Sabuk/bengkung warna merah dan biru untuk penanda sudut. Ukuran lebar 5 cm dan terbuat dari bahan
yang tidak mudah terlipat.
 Pelindung kemaluan yang disediakan oleh pesilat sendiri.

 Aturan pertandingan pencak silat:


 Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan.
 Pesilat wajib menerapkan kaidah-kaidah pencak silat serta mematuhi larangan-larangan yang telah
ditentukan.
 Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal/pasang atau pola langkah, serta
adanya koordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan.
 Setelah melakukan serangan atau pembelaan, pesilat harus kembali ke sikap awal dan tetap
menggunakan pola langkah.
 Serangan beruntun harus tersusun secara teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran
sebanyak-banyaknya 4 (empat) jenis serangan.
 Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap,
bertenaga, dan tersusun dalam koordinasi teknik serangan yang baik.
 Sasaran yang diperbolehkan untuk diserang dalam pertandingan pencak silat adalah dada, perut, rusuk kiri-
kanan, & punggung/sisi belakang badan.

 Penilaian pertandingan pencak silat:


 Nilai 1: serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan lawan.
 Nilai 1+1: tangkisan yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan
dengan tangan yang masuk pada sasaran.
 Nilai 2: serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan lawan.
 Nilai 1+2: tangkisan yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan
dengan kaki yang masuk pada sasaran.
 Nilai 1+3: tangkisan yang berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan
dengan teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan.

Anda mungkin juga menyukai