BELA DIRI
A. Pencak Silat
Pengertian pencak silat menurut IPSI adalah hasil budi daya manusia Indonesia untuk
membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas (kemanunggalan)
terhadap lingkungan alam dan sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam
meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sikap Pasang
Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan
yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang
mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
Sikap kuda-kuda
Sikap tubuh
Sikap tangan
Sikap pasang merupakan hal yang penting dalam permainan dan pertandingan pencak
silat. Sikap pasang terdiri dari sebagai berikut:
Sikap pasang atas
Sikap pasang tengah
Sikap pasang bawah
Cara melakukan sikap pasang sebagai berikut:
Pandangan lurus ke depan.
Kaki dibuka agak lebar, salah satu kaki depan, dan kedua lutut ditekuk. Hal tersebut
ditujukan untuk mendapatkan posisi tubuh yang stabil dan kuat.
Berat badan terletak pada kaki belakang
Posisi kedua tangan melakukan sikap pasang di depan dada.
3. Sikap Tangkisan
Tangkisan Atas
Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-
ubun dan kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah ke
atas untuk melindungi kepala dari serangan lawan.
Tangkisan Belah Tengah
Tangkisan belah tengah dilakukan dengan kedua lengan dan mengarahkan ke luar.
Tangkisan Silang Atas atau Jepit Atas
Tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan perkenaannya
sudut persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.
Tangkisan Luar
Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar.
Tangkisan Bawah
Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar.
Tendangan T
Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, yaitu menggunakan sebelah
kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak
kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan
samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.