Anda di halaman 1dari 4

Sekolah Bertaraf Internasional

Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota


A mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil
menenteng lembaran pengumuman.

“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian.


Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah
bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan
untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman
untuk dibagikan.

Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung
belajar dengan taraf internasional, Bu!”

“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical.


“Kalau kamu Ical?”

“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya


sekolah lebih banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?.”

“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf


internasional maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya
akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.

Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini,


kalau sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak
sekolah-sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”

“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya


punya arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.
 

Bebas Dari Kemiskinan

Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.

Obama: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?

Tuhan: 25 tahun lagi.

Obama: *menangis tersedu-sedu.


Tonny Abbott: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?

Tuhan: 20 tahun lagi.

Tonny Abbott: *menangis tersedu-sedu.

Jokowi: Tuhan, kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?

Tuhan: *menangis tersedu-sedu.


 

Membuat Undang-Undang Sendiri

Suatu hari Abdul dan Allan sedang berjalan-jalan menggunakan mobil


dengan Abdul yang membawa mobilnya. Melewati perempatan jalan,
lampu merah tiba, namun Abdul tetap menerobosnya karena jalannya
terlihat kosong.

Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?

Abdul: Ah, tenang, kita bisa bikin undang-undang sendiri kok.


Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu
pemerintah bersama DPR?

Abdul: Sebentar. *meminggirkan mobil dan berhenti sementara

Allan: Kenapa berhenti?

Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan


ini kita bisa membuat undang-undang sendiri. *menunjukan dompet

Allan: Oh…!!

Anda mungkin juga menyukai