Anda di halaman 1dari 2

Baca dan pahami teks dibawah ini!

Cerita 1
Sekolah Bertaraf Internasional

Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota A


mulai bergema. Bu Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil menenteng
lembaran pengumuman.
“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian.
Mulai bulan depan, sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf
internasional. Nah, bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan untuk
menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman untuk dibagikan.
Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung
belajar dengan taraf internasional, Bu!”
“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical.
“Kalau kamu Ical?”
“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah
lebih banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?.”
“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional
maka biaya sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi,
belum bayar ini itu,” jawab Ical.
Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau
sekolah kita jadi bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-
sekolah luar negeri. Lebih berkualitas.”
“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya
arti sekolah bertarih internasional,” jelas Ical.

Cerita
Pertanyaan Presiden kepada Tuhan
Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.
Obama: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?
Tuhan: 25 tahun lagi.
Obama: *menangis tersedu-sedu.
Tonny Abbott: Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?
Tuhan: 20 tahun lagi.
Tonny Abbott: *menangis tersedu-sedu.
Jokowi: Tuhan, kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?
Tuhan: *menangis tersedu-sedu.
Undang-undang
Suatu hari Abdul dan Allan sedang berjalan-jalan menggunakan mobil dengan
Abdul yang membawa mobilnya. Melewati perempatan jalan, lampu merah
tiba, namun Abdul tetap menerobosnya karena jalannya terlihat kosong.

Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?

Abdul: Ah, tenang, kita bisa bikin undang-undang sendiri kok.

Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu pemerintah


bersama DPR?

Abdul: Sebentar. *meminggirkan mobil dan berhenti sementara

Allan: Kenapa berhenti?

Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan ini kita
bisa membuat undang-undang sendiri. *menunjukan dompet

Allan: Oh…!!

Anda mungkin juga menyukai