Anda di halaman 1dari 6

1.

ANEKDOT POLITIK Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK. Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."

TAMAT

2.

Teks Anekdot Layanan Publik

KENYATAAN DALAM FASILITAS


Pada suatu kelas di SMA Suka Maju seorang guru sedang mengabsen anak anak muridnya sebelum memulai pembelajaran. Bu Guru :Budi ? Budi :Hadir bu ! Bu Guru :Caca ? Caca :Hadir ibu ! Bu Guru :Joni ? Murid-murid : Gak tau bu,masih diluar kayaknya. (tiba-tiba Joni pun masuk ke kelas) Bu Guru : Joni abis dari mana saja kamu? Joni : Maaf bu,tadi saya abis makan di warung depan sekolah Bu Guru : Ngapain kamu kesana?kita kan sudah punya kantin disebelah UKS Joni : Itu kantin bu?saya kira petakan bu,kecil banget! (para murid langsung tertawa mendengar jawaban Joni) Bu Guru : Huss kamu ini masih mending ada kantin! Joni : Tapi benerkan bu? Bu Guru : Iya juga sih,rame banget lagi kayak pasar Mendengar hal itu murid-murid pun hanya meng-iya kan dan bu guru pun kembali mengabsen dan kelas pun kembali normal.

TAMAT

3.

ANEKDOT HUKUM Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu. Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?! Allan : Alah, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok!, jawabnya santai.. Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?! Allan : (Meminggirkan mobilnya) Dodi : Mengapa meminggir?! Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus. Dodi : Mengapa harus meminggir?! Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas Dodi : Oh!!!

TAMAT

4.

TEKS ANEKDOT LAYANAN RUMAH SAKIT Ditaman sekolah dua sahabat sedang duduk asikBadu : bud, apa bedanya perpustakaan dan kantin? Budi : perpustakaan tempat kita cari buku, kalo kantin tempat cari makanan. Badu : O.. , kalo persamaannya. Budi : apa ya. (sambil garuk kepala) Badu : gitu aja susah, sama-sama ada yang jaga, tau. Budi : hehehe, tumben pinter, biasanya tukang contek. Badu : bud, kita usul yuk sama guru olahraga Budi : usul apa ?. Badu : tuh aba-aba lari Budi : jadi apa, geh Badu : kan aba-abanya, Bersedia, siap, Ya kata Ya, jadi. Oke kan keren. Budi : ayak-ayak wae, maneh. Ketika guru-guru dari lampung penataran dipalembang ketika waktu istirahat pergilah rombongan membeli makanan khas Palembang empek-empek , selesai makan salah seorang bertannya. "gus kau makan berapo" Agus : "siko" "kau mir" Amir : "duo" "kau min" Amin` : "tigo" "kau jo" Bejo bingung maklum nggak ngerti bahasa palembang akhirnya jawab sekenanya. "aku empot" (dasar bejo mau belagak)

TAMAT

5.

Teks Anekdot Sosial

PRESIDEN DAN BURUNG BEO Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup mengherankan. Presiden 1: "Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!" Presiden 2: "Hebat-hebat!" "Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?" tanya presiden 1. "Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!" jawab presiden 2. "Salah". "Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!". "Salah". "Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa Rusia". "Salah". "Loh ... jadi gimana donk?". "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!". "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!". Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut. "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulangulang. Struktur Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab. Orientasi: Suasananya cukup mengherankan. Krisis: "Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!". Reaksi: "Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang bego!". Koda: "Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

TAMAT

6.

Dialog Dengan Tema Lingkungan Pada tanggal 11 Mei 2013 saya berhasil melakukan wawancara dengan salah satu guru SMA Negeri 80 Jakarta dengan topik pencemaran lingkungan . Berikut adalah hasil dialog saya dengan narasumber . A A B A B : Pewawancara B : Narasumber : Selamat siang bu . Boleh saya minta waktu sebentar untuk mewawancarai ibu? Apa kedatangan saya mengganggu?" : Oh tidak . Saya senang sekali menjadi narasumber : Menurut ibu , pengertian pencemaran lingkungan itu apa? : Menurut saya , pencemaran adalah suatu kondisi dimana lingkungan itu menjadi tidak semestinya . Dan lingkungan itu pada akhirnya dapat meracuni manusia : Jenis jenis pencemaran lingkungan yang ibu tahu itu seperti apa? : Yang saya tahu itu pencemaran air, udara, hutan, dan ekosistem mungkin di dalam hutan lindung tapi itu dalam skala yang lebih besar : Bisa ibu jelaskan satu contoh pencemaran lingkungan? : Contohnya itu pencemaran air yang dilakukan oleh masyarakat . Misalnya orang sehabis mencuci pakaian itu kan memakai detergen, sedangkan detergen itu mengandung bahan kimia , maka air yang dibuang itu akhirnya sampai ke kali atau sungai . Kalau di kota , pencemaran yang terjadi adalah udara : Bagaimana cara mencegah pencemaran lingkungan itu ? : Menurut saya hanya ada satu cara . Yaitu kesadaran manusia itu sendiri. Karena makhluk hidup yang diciptakan Tuhan dengan akal itu ya hanya manusia :Apa peran serta SMA Negeri 80 dalam mencegah pencemaran lingkungan? : Pertama, dengan membuang sampah pada tempatnya . Sampah sampah tersebut harus kita pilah, yang mana organik dan non organik . Kedua, adanya larangan merokok di lingkungan sekolah : Bagaimana menyadarkan siswa siswi SMA Negeri 80 akan pencemaran lingkungan ? : caranya dengan mensosialisasikan siswa siswi SMA Negeri 80 akan pentingnya lingkungan . Dan karena SMA Negeri 80 mengikuti lomba sekolah adiwiyata , akan ada sanksi hukum untuk siswa yang membuang sampah sembarangan

A B A B

A B

A B

A B

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai