Pak Jono dan Pak Hari merupakan salah satu kader parpol yang sama-sama mencalonkan
diri untuk menjadi anggota MPR. Suatu ketika saat mereka selesai menyerahkan berkas-
berkas pencalonan ke KPU mereka menyempatkan diri untuk mengobrol di sebuah kantin
yang berada di dalam gedung.
Pak Jono : Jika nanti kita terpilih menjadi anggota MPR apa yang akan kamu lakuin?
Pak Hari : Saya akan menjadi anggota MPR yang memperjuangkan aspirasi rakyat, sebab,
dari awal kita telah dititipi aspirasi oleh rakyat. Jadi sebagai wakil rakyat kita harus
menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya sehingga dapat tercipta kehidupan
masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang adil, serta masyarakat yang makmur.
Baca Juga : 4 Contoh Teks Anedot Lucu Tentang Lingkugan
Pak Jono pun manggut-manggut mendengar jawaban dari Pak Hari mengenai pertanyaan
yang sebelumnya ia tanyakan. Namun setelah itu Pak Jono melontarkan satu pertanyaan
lagi.
Mendengar jawaban dari Pak Hari tersebut entah mengapa Pak Jono malah tertawa
terbahak-bahak, lalu ia berkata
Pak Jono : Kamu ini mau jadi anggota MPR atau majelis talim??
Soeharto Anak Siapa???
Pada suatu hari Tutut, putri dari mantan presiden Soeharto, melewati salah satu jalan tol di
Jakarta.
Penjaga Tol: "3.000 rupiah".
Pada waktu tersebut kebetulan Tutut tidak memiliki uang ribuan sehingga ia mengeluarkan
uang pecahan 50 ribu rupiah dan langsung menodorkannya ke petugas tol.
Penjaga Tol: "Ini Bu, kembaliannya 47 ribu rupiah. "
Bu Tutut: "Sudah.simpan saja itung-itung rezeki tambahan buat keluarga anda."
Penjaga tol merasa sangat senang karena menerima uang lebih 47 ribu rupiah dan langsung
mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tutut.
Setelah beberapa waktu Tommy yang juga merupakan anak dari Pak Seoharto datang
melewati jalan tol tersebut. Lagi-lagi Tommy tidak memiliki uang ribuan sebesar 3000 untuk
membanyar tol, akhirnya Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan ke petugas tol.
Penjaga Tol: "Ini Pak, kembaliannya jadi 17 ribu."
Tommy: "Sudah, simpan saja itung-itung buat tambahan sekolah anak anda."
Petugas tol tersebut langsung memasukan kembalian itu ke saku bajunya dan berterima
kasih banyak ke Tommy.
Setelah beberapa jam kini giliran Pak Soeharto datang dengan mobilnya lewat jalan tol.
Soeharto yang kebetulan mempunyai uang ribuan kecil mengeluarkan uang 5.000 rupiah
dan langsung disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu,
namun setelah menunggu 5 menit, Pak Soeharto bertanya kepada penjaga tol
Soeharto: "Lho, mana uang kembalian saya ?"
Penjaga Tol: "Ah Bapak, masa kembalian uang 2.000 rupiah saja minta dibalikin. Tadi
sebelumnya Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu saja mereka
berikan ke saya, masa Bapak yang 2.000 aja minta kembalian?? "
Soeharto: " Wah tunggu dulu mas !! Saya tanya kepada anda tau sapa Tutut dan Tommy??"
Penjaga Tol dengan percaya dirinya menjawab: "Ya tentu tahu lah Pak! Orang jawabanya
jelas, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden."
Soeharto: "Nah tuh pinter kamu, tahu kalo mereka anak Presiden. Nah sedangkan sekarang
coba pikir saya kan cuma Anak Petani !!Sekarang, mana kembaliannya??"
Penjaga Tol : !@$@!$!%!^$@ ^
Pada suatu hari seorang guru di sebuah sekolah dasar sedang menanyai seorang muridnya
tentang hasil belajar menghafalkan huruf.Pak guru bertanya pada Bobi tentang sudah
berapa huruf yang Bobi hafal, lalu Bobi menjawab bahwa ia hanya akan menghafalkan
huruf C D E F G A B C. Setelah mendengar jawaban dari Bobi tersebut pak guru pun
bingung lalu bertanya kembali kepada Bobi kenapa Bobi hanya mau menghafalkan tujuh
huruf saja. Lalu Bobi menjawab dengan lantang bahwa dengan menghafal tujuh huruf
tersebut saja Bobi bisa jadi pemusik yang hebat dan menghasilkan banyak uang. Mendengar
jawaban tersebut lantas pak guru hanya mengangguk-ngangguk saja dan berbicara benar
juga.
Baca Juga : 5 Contoh Teks Anekdot Paling Lucu Terbaru
Cuma Salah Satu
Suatu hari yang cerah, datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua
telinganya yang terkena luka bakar.
Pasien : Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang
menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu sektrika yang
saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.
Dokter : Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang
kanan kenapa ?
Tukang Roti
Suatu hari ada tukang roti yang lewat depan rumah, terus teman gue si Enggar
manggil. Tidak lama kemudian tukang roti tersebut datang menghampiri kami yang lagi
duduk santai di taman depan rumah.
Enggar : Terus rotinya mana bang ? dari tadi kok ngomongnya buah-buahan terus ?
emangnya abang jual buah apa jual roti ? Kalo kaya gini caranya gue enggak jadi beli
bang.
Beo Nakal
Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor. Sebelum
mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang
yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.
Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara beo, si
burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo tersebut
mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.
Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan warna
celana dalam yang sama.
Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata Hitam, hitam, hitam.
Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan tepat si beo
menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, Pink, pink, pink.
Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. Bagaimana kalau besok kita tidak
menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ? Keesokan harinya
ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti kebingungan.
Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang usil itu.
Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata, lurus, lurus,
keriting.
Mencuri Sandal
Abstraksi
Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah
kenyang Arya bergegas untuk segera pulang.
Orientasi
Dengan terpaksa Arya berjalan kaki tanpa menggunakan sandal. Karena rumahnya
jauh, ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi apa
daya uangnya tidak mencukupi.
Krisis
Karena uangnya tidak mencukupi, Arya pun mempunyai niat untuk mencuri sandal di
masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari toko tersebut. Arya hendak
mengambil sandal terbaik yang ada di masjid itu.
Sambil duduk diteras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke
masjid. Jadi ketika targetnya sibuk beribadah ia segera mengambil sandal tersebut.
Ternyata aksinya berjalan dengan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna
hitam yang merupakan sandal terbagus di masjid tersebut. Tidak diduga sang pemilik
sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya.
Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya, perutnya yang
buncit membuat ia tidak bisa berlari kencang. Arya pun dibawa ke kantor polisi.
Setelah dilakukan penyelidikan, Arya di vonis dengan pasal pencurian dan kasusnya
akan disidangkan satu minggu lagi. Sial sekali bagi Arya, hal sepele ini membuatnya
harus terseret ke meja hijau.
Reaksi
Hari persidangan telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.
Hakim : Baiklah, Arya, umur 24 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga
30.000 rupiah. Dengan ini anda dihukum selama 5 tahun penjara.
Arya : loh?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan
dengan para koruptor ?
Koda
Nah kalau dihitung koruptor hanya merugikan 10 rupiah saja setiap orang. Jadi
kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan yang
dilakukan oleh para koruptor.
Suatu hari dibulan puasa, seseorang kakek tinggal bersama cucunya yang sedang asik
menonton televisi.
Orientasi
Seperti biasa sang kakek sedang menonton acara favoritnya, yaitu Ganteng Ganteng
Serigala. Pada setiap dua puluh menit sekali muncul iklan, salah satu iklan yang
muncul adalah iklan obat sakit kepala. Iklan tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut
dapat diminum kapan saja.
Krisis
Sedang asik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang
kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk
membeli obat sakit kepala.
Setelah cucunya sampai di rumah, dengan segera kakek meminum obat tersebut.
Reaksi
Sang cucu yang melihat kejadian itu langsung bertanya Kakek kan lagi puasa, kenapa
minum obat ?
Koda
Tanpa ragu-ragu dan dengan tampak tidak berdosa, si kakek pun menjawab Itulah
okenya bodrex cu, bisa diminum kapan saja !!!
Abstraksi
Dua orang kader parpol sebut saja namanya Arya dan Abdillah sama-sama bermaksud
mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Orientasi
Krisis
Arya : Di, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!
Reaksi
Arya : Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang
negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.
Koda
Mereka kemudian memesan kopi lagi sambil mengenang teman-teman mereka yang
sudah bisa memakai baju termahal tersebut.
Pada suatu hari, di sebuah sekolah tepatnya didalam kelas seorang guru sedang
mengabsen anak-anak muridnya sebelum memulai pelajaran.
Guru : Dina ?
Guru : Doni ?
Dina : Tidak tau bu, mungkin Doni masih di luar kelas bu!
Guru : Loh, kita kan punya kantin sendiri. Ngapain kamu harus kesana ?
Doni : Iya bu, tapi kantinnya kaya gudang, kotor dan kecil banget.
Mendengar hal itu, murid-murid kembali belajar dan kemudian ibu guru membuatkan
jadwal piket untuk kantin dan menyuruh kepala sekolah agar merenovasi kantin
tersebut.
Mboten Ngertos
Ada dua orang pemuda yang berasal dari Sumatera merantau ke Pulau Jawa. Mereka
adalah Arya dan Shafira. Arya mengerti bahasa Jawa dan Shafira tidak mengerti bahasa
Jawa.
Shafira : Wah, bagus sekali rumahnya, besar bertingkat lagi. Punya siapa rumah ini ?
Shafira melihat mobil-mobil berjejer terparkir di depan sebuah gedung besar dan ia
bertanya lagi kepada Arya.
Shafira : Wah kalau mobil mewah itu punya siapa ? banyak sekali mobilnya.
Shafira : Mboten ngertos hebat sekali yah, kalau begitu aku mau berguru dengan
mboten ngertos aja.
Selang beberapa menit, kemudian mereka berjalan menuju gang kecil dan melihat
keramaian.
Shafira :Yah, kalau gitu saya tidak bisa berguru dengan mboten ngertos dong ?
Akhirnya mereka berdua pulang kerumah dan Arya pun menjelaskan artinya mboten
ngertos. Ketika mengetahui artinya, ia pun tertawa bersama-sama.
Diceritakan dalam sebuah kisah seorang pengemis tua yang sedang meminta sedekah
kepada seorang anak muda, katakanlah seorang mahasiswa.
Alkisah disebuah keluarga yang bahagia ada sepasang kaka beradik yang pergi untuk
berkebun, namun tiba-tiba mereka pulang dengan tergesa-gesa.
Mamah : Astaga kok bisa sih kak !! Bagaimana ceritanya ? Cepet kamu panggil ayah
supaya ayah bawa dokter kesini.
Kakak : Oh kalau gitu tambah menjadi masalah buuu, tunggu bentar aja kecoanya
Pada suatu pagi yang cerah, karena memang lagi terang mataharinya, terjadilah
percakapan yang tidak penting antara guru dan muridnya.
Murid : Ibuuuuu guru, bu guru boleh enggak yah di hukum karena perbuatan yang
belum dilakukannya ?
Ibu Guru : Iya enggak boleh lah nak, seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia
telah melakukan kesalahan.