Sering kali teks anekdot menimbulkan kontroversi karena teks anekdot dapat menyinggung
seseorang, namun pada dasarnya teks anekdot bertujuan untuk menghibur para pembacanya
berdasarkan kejadian nyata.
Pak Jono dan Pak Hari merupakan salah satu kader parpol yang sama-sama mencalonkan diri untuk
menjadi anggota MPR. Suatu ketika saat mereka selesai menyerahkan berkas-berkas pencalonan ke
KPU mereka menyempatkan diri untuk mengobrol di sebuah kantin yang berada di dalam gedung.
Pak Jono : Jika nanti kita terpilih menjadi anggota MPR apa yang akan kamu lakuin?
Pak Hari : Saya akan menjadi anggota MPR yang memperjuangkan aspirasi rakyat, sebab,
dari awal kita telah dititipi aspirasi oleh rakyat. Jadi sebagai wakil rakyat kita harus menjalankan
amanah tersebut sebaik-baiknya sehingga dapat tercipta kehidupan masyarakat yang sejahtera,
masyarakat yang adil, serta masyarakat yang makmur.
Pak Jono pun manggut-manggut mendengar jawaban dari Pak Hari mengenai pertanyaan yang
sebelumnya ia tanyakan. Namun setelah itu Pak Jono melontarkan satu pertanyaan lagi.
Mendengar jawaban dari Pak Hari tersebut entah mengapa Pak Jono malah tertawa terbahak-bahak,
lalu ia berkata
Pak Jono : Kamu ini mau jadi anggota MPR atau majelis talim??
Pada suatu hari Tutut, putri dari mantan presiden Soeharto, melewati salah satu jalan tol di Jakarta.
Penjaga Tol : "3.000 rupiah".
Pada waktu tersebut kebetulan Tutut tidak memiliki uang ribuan sehingga ia mengeluarkan uang
pecahan 50 ribu rupiah dan langsung menodorkannya ke petugas tol.
Penjaga Tol : "Ini Bu, kembaliannya 47 ribu rupiah. "
Bu Tutut : "Sudah.simpan saja itung-itung rezeki tambahan buat keluarga anda."
Penjaga tol merasa sangat senang karena menerima uang lebih 47 ribu rupiah dan langsung
mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tutut.
Setelah beberapa waktu Tommy yang juga merupakan anak dari Pak Seoharto datang melewati
jalan tol tersebut. Lagi-lagi Tommy tidak memiliki uang ribuan sebesar 3000 untuk membanyar tol,
akhirnya Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan ke petugas tol.
Penjaga Tol : "Ini Pak, kembaliannya jadi 17 ribu."
Tommy : "Sudah, simpan saja itung-itung buat tambahan sekolah anak anda."
Petugas tol tersebut langsung memasukan kembalian itu ke saku bajunya dan berterima kasih
banyak ke Tommy.
Setelah beberapa jam kini giliran Pak Soeharto datang dengan mobilnya lewat jalan tol.
Soeharto yang kebetulan mempunyai uang ribuan kecil mengeluarkan uang 5.000 rupiah dan
langsung disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu, namun setelah
menunggu 5 menit, Pak Soeharto bertanya kepada penjaga tol
Pada suatu hari dalam sebuah sekolah menengah atas terlihat seorang guru sedang menerangkan
mata pelajaran biologi pada murid-muridnya. Lalu ia bertanya pada murid-muridnya Gigi yang
kita dapat paling akhir disebut gigi apa anak-anak? Lalu seorang murid menjawab dengan lantang
dan keras Gigi palsu Buk!!