Anda di halaman 1dari 3

Terkena Setrika

Pada suatu pagi yang cerah, datanglah seorang lelaki dengan langkah bergegas sambil
memegangi kedua telinganya karena luka bakar.
Dokter: “lho telinga Anda kenapa lagi pak?”
Pasien: “Begini dok ceritanya, waktu itu saya sedang menyetrika pakaian tiba-tiba telepon
mendadak berbunyi dan berdering. Kemudian, dikarenakan reflek akhirnya saya melekatkan
setrika pada telinga kiri saya dok.”
Dokter: “Oh begitu toh ceritanya, saya tentu tahu apa yang bapak rasakan. Lalu, untuk telinga
yang sebelah kanan itu kenapa pak?”

Bersedekah
Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda. “Nak,
minta sedekahnya Nak,” pinta si pengemis tersebut.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut
kepada sang pengemis tua sambil berkata, “Kembali lima ribu ya Pak!” pinta pemuda tersebut.
Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,
“Ini Nak kembaliannya silakan diambil.”
“Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak.” ucap pemuda tersebut
keheranan.
“Oh, tidak apa-apa Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah.”

Tukang Roti
Suatu hari ada tukang roti yang lewat depan rumah, terus teman gue si Enggar manggil. Tidak
lama kemudian tukang roti tersebut datang menghampiri kami yang lagi duduk santai di taman
depan rumah.
Enggar : “Roti apa aja yang ada bang ?”
Tukang Roti : “Macam-macam, dek.”
Enggar : “Yang ini roti rasa apa yah bang ?”
Tukang Roti : “Yang ini coklat.”
Enggar : “Kalau yang ini rasa apa bang ?”
Tukang Roti : “Ini rasa strawberry dek.”
Enggar : “Kalau ini rasa apa bang ?”
Tukang Roti : “Kalau yang ini rasa nanas dek.”
Enggar : “Terus rotinya mana bang ? dari tadi kok ngomongnya buah-buahan terus ? emangnya
abang jual buah apa jual roti ? Kalo kaya gini caranya gue enggak jadi beli bang.”
Tukang Roti : *Hening*
Seketika itu tukang roti mendadak pingsan.

Baju Tahanan KPK


Dua orang kader parpol sebut saja namanya Arya dan Abdillah sama-sama bermaksud
mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU di daerahnya, Arya dan Abdillah
mengobrol sambil meminum kopi di kantin gedung tersebut. Mereka berdua terlibat
percakapan yang seru.
Arya : “Di, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Abdillah : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Ya!”
Arya : “Sangking kayanya mereka, mereka mampu mempunyai baju termahal di Indonesia.”
Abdillah : “Loh, maksudmu baju termahal itu apa ?”
Arya : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Abdillah : “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)
Arya : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1
milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”
Abdillah : “Ooohh, maksud kamu gito toh, baru ngerti aku.”
Mereka kemudian memesan kopi lagi sambil mengenang teman-teman mereka yang sudah bisa
memakai baju termahal tersebut.”

Fasilitas Kantin Sekolah


Pada suatu hari, di sebuah sekolah tepatnya didalam kelas seorang guru sedang mengabsen
anak-anak muridnya sebelum memulai pelajaran.
Guru : “Dina ?”
Dina : “Hadir bu!”
Guru : “Doni ?”
Dina : “Tidak tau bu, mungkin Doni masih di luar kelas bu!”
(Beberapa menit kemudian Doni masuk kedalam kelas)
Doni : “Permisi bu, apa boleh saya masuk kelas ?
Guru : “Dari mana saja kamu Doni ?”
Doni : “Saya habis beli makanan di luar sekolah bu”
Guru : “Loh, kita kan punya kantin sendiri. Ngapain kamu harus kesana ?”
Doni : “Iya bu, tapi kantinnya kaya gudang, kotor dan kecil banget.”
(Semua murid pun tertawa mendengar perkataan Doni tersebut)
Guru : “Kamu itu, masih mending di sekolah ini punya kantin, tapi kamu juga ada benarnya.
Soalnya kantin sekolah kita kurang menjaga kebersihannya.”

Mendengar hal itu, murid-murid kembali belajar dan kemudian ibu guru membuatkan jadwal
piket untuk kantin dan menyuruh kepala sekolah agar merenovasi kantin tersebut.

Tebak-tebakan
Udin : Oi bro, gua punya tebak-tebak nih, kalo lu bisa jawab lu gua telaktir apa aja dah,
Peot : Sebenernya sih males, tapi kalau bisa jawab lu traktir gua, oke dah
Udin : Gajah, gajah apa yang belalainya pendek?
Peot : mikir (setahu gua gajah belalinya panjang semua dah) , kaga tau ah din.
Udin : Gajah pesek (hehehehe)

Sekolah yang Aneh


Sekolah yang aneh . . .
Kenapa? Kenapa setiap aku terlambat aku dihukum
Dan jika guru terlambat tidak ada hukuman,
Yang ku tahu hanya sebuah teguran.
Sekolah yang aneh . . .
Dengar, dengar jika sekolah di ngeri tidak bayar
Tapi kenapa ada uang bangunan dan uang buku yang mesti ku membayarnya?
Sekolah yang aneh . . .
Ketika guru jarang masuk dan banyak izin,
Dan akhirnya aku tak mengerti dan memahami pelajaran,
Tapi kenapa?,
Aku yang selalu disalahkan jika tak memahami dan tak mengerti.
Setiap hari dalam tas ku, membawa bekal 2 kilo,
Dan ketika aku sampai di sana, aku merasa bosan
Hanya tugas yang kudapati, . . .
Inikah sekolah yang ada di Indonesia?
Pendidikan dengan sudah teratur untuk menjadikan “pintar anak ngeri”
Cuma salah lima

Mama: Hey Pras, gimana nilai ujian fisikamu hari ini?


Pras: Bagus doong, Pras cuma salah satu daong dari lima soal Ma! Hehe
Mama: Wih hebat sekali nih pasti nilai kamu bagus dong ya kalo gitu?
Pras: Tidak juga sih, Ma. Soalnya yang empat puluh lima lagi Pras lupa ngerjain.
Mama: *kemudian mabok*

Sedekah
Diceritakan pada suatu hari ada seorang pengemis tua yang sedang meminta sedekah ke
seorang anak muda, anggap saja anak muda tersebut adalah seorang mahasiswa.
Pengemis: Mas, bapak minta sedekahnya dong
Mahasiswa: (Sambil menggigit HP kemudian ia mengambil dan membuka dompetnya dan
mengambil uang 10 ribuan) Ini pak, kembaliin 5 ribu ya pak.
Pengemis: Oke, ini mas kembaliannya, dengan menjulurkan mangkuk yang isinya uang semua.
Mahasiswa: Loh pak, kok kembaliannya 7 ribu?
Pengemis: Tidak apa-apa mas, itung-itung saya juga sedekah sama mas.

Gara gara kecoa

Diceritakan ada sebuah keluarga yang hidup bahagia, dan di dalam keluarga tersebut
ada sepasang kakak beradik yang akan pergi berkebun, tetapi tiba-tiba mereka dengan
terburu-buru pulang rumah mereka.

Kakak: Mah, darurat Mah tolong, adik nggak sengaja nelen kecoa Mah!!
Mamah: Waduh, kok bisa terjadi sih Kak? Gimana kronologinya sih? Coba cepat kamu
panggil ayah agar ayah memanggil dokter ke sini.
Kakak: Kalau gitu sih tambah jadi masalah lagi Mah, tunggu aja dulu sebentar, kita
tunggu kecoanya mati, karena tadi kakak udah beri adik racun serangga.

Anda mungkin juga menyukai