Anda di halaman 1dari 7

KENYATAAN dalam FASILITAS

Pada suatu kelas di SMA Suka Maju seorang guru sedang


mengabsen anak anak muridnya sebelum memulai
pembelajaran.
Bu Guru
:
Budi ?
Budi
:
Hadir bu !
Bu Guru
:
Caca ?
Caca
:
Hadir ibu !
Bu Guru
:
Joni ?
Murid-murid
:
Gak tau bu,masih diluar kayaknya.(tibatiba Joni pun masuk ke kelas)
Bu Guru
:
Joni abis dari mana saja kamu?
Joni
:
Maaf bu,tadi saya abis makan di warung depan
sekolah
Bu Guru
:
Ngapain kamu kesana?kita kan sudah punya
kantin disebelah UKS
Joni
:
Itu kantin bu?saya kira petakan bu,kecil
banget! (para murid langsung tertawa
mendengar jawaban Joni)
Bu Guru
:
Huss kamu ini masih mending ada kantin!
Joni
:
Tapi benerkan bu?
Bu Guru
:
Iya juga sih,rame banget lagi kayak pasar
Mendengar hal itu murid-murid pun hanya meng-iya kan dan bu
guru pun kembali mengabsen dan kelas pun kembali normal.

Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk


Pencuri Ikan
Sesudah di adili di pengadilan, seorang napi muda
akhirnya djebloskan ke dalam penjara. Hari pertama, napi
kawakan menanyanya: "Umurmu masih muda begini kok sudah
masuk penjara, kejahatan apa gerangan yang telah kamu
lakukan?"
"Mencuri ikan", jawab napi muda itu dengan singkat.
Napi kawakan: "Kamu divonis berapa tahun?"
"Aku divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2
tahun."

Dengan rasa takjub napi kawakan itu menanya lebih jauh:


"Mencuri ikan tak sampai dihukum seberat ini, masakan ikan
yang kamu curi itu ikan paus?"
Napi muda: "Aku hanya membom ikan di dalam waduk, dengan
sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan
mengambang di permukaan air..."
Napi kawakan: "Ini kan termasuk kasus biasa, paling-paling
kamu ditahan 2 hari saja."
Napi muda: "Inti persoalannya ialah, tak lama kemudian
mengapung pula mayat beberapa orang penyelam..."
Napi kawakan: hahaha, pantas saja kamu masuk penjara,
ternyata yang kamu bom tidak cuma ikan saja, melainkan
manusia juga ikut terkena bom tersebut .
Dan akhirnya napi kawakan tercengang dan tertawa akan
penjelasan napi muda tersebut. Situasi kembali normal dan
mereka bersama-sama berbincang-bincang dalam penjara.

Profesi Anak Ibu Penjual Kue


Bapak Presiden hendak membeli kue dan bertanya pada
ibu tua penjual kue di dekat jalan.
Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?"
Ibu : "Sudah hampir 30 tahun."
Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang
bantu?"
Ibu : "Anak saya ada 4, yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA,
ke-3 di Kejaksaan dan yang
ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk sekali pak..."
Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala
karena kagum... Lalu, berbicara kesemua hadirin yang
menyertai beliau,
"Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan
anaknya sukses dan jujur tidak korupsi... karena kalau mereka

korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal


dirumah mewah..."
Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK, KEJAKSAAN dan
DPR?"
Ibu : "Sama... jualan kue juga..."
Bapak presiden pun tercengang akan jawaban yang di
berikan ibu penjual kue. Situasi kembali normal dan bapak
presiden kembali membawa kue ke kantornya.

Membeli Bensin Murah


Ketika mobil keluarga menjadi agak tersendat-sendat
mesinnya di jalan , suami bertanya pada istrinya apakah dia
telah membeli bensin premium atau pertamax, tapi ia tidak
bisa ingat.
"Engkau mungkin membeli bensin yang murah," katanya. "Itu
bisa menjelaskan kenapa mesin berjalan begitu kasar."
"Tidak, bensin itu tidak murah!" jawabnya kesal.
"Nah, berapa harganya?" tanya suami.
"Harganya sama seperti biasa," kata istri. "Aku membeli seperti
biasa, seratus ribu rupiah."
Hah?, kamu telah di
bohongi .kata suami.
Dan mereka kembali kerumah dengan mengendarai mobil
yang jalannya tersendat-sendat.

Liputan Pengukuran Bencana Banjir


Jakarta
Bencana banjir di Jakarta yang terjadi tahun 2013 ini
besar, sehingga menjadi berita utama di berbagai media berita.
Banyak media meliput banjir dengan memperlihatkan kondisi
area yang terkena banjir.
Namun, jurnalis asing mengalami kesulitan dalam
melaporkan besar banjir yang melanda, karena orang Jakarta
tidak mengukur dengan 'centimeter', 'meter', 'inchi', namun

lebih memilih untuk mengukur dengan satuan ukuran sendiri,


yaitu dengan ukuran 'mata kaki', 'dengkul', 'betis', 'pinggang',
dan 'dada'.
Seorang anggota DPR RI sedang berjalan kaki di sebuah jalanan
sepi. Tiba-tiba melompatlah seorang perampok bertubuh besar
dan tinggi, berperawakan kejam memegang kerah bajunya.
Rampok : SERAHKAN UANGMU !!
Korban : jangan macam-macam !! Saya ini anggota DPR !!!
Rampok : oooh yaaa ??..Klo begitu SERAHKAN UANGKU !!

Suatu hari di salah satu ruangan di gedung mpr/dpr terlihat


salah seorang wakil rakyat yang baru di angkat. Dia sedang
termenung bingung apa yang harus dilakukan. tiba tiba suara
pintu kantor nya diketuk. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya
2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. Wah, ini
pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku, pikirnya
dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat,
sambil melihat jam dan mengangkat telepon di meja nya, dia
berkata: Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus
menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang
hari ini Kemudian selama beberapa puluh menit dia
menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil
sekali-sekali menyebut-nyebut demi rakyat atau kepentingan
rakyat keras-keras. Setelah selesai sambil meletakan gagang
telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb. Nah,
sekarang wawancara bisa kita mulai Kedua orang itu tampak
bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah
satunya berkata: Maaf pak, kami datang kesini mau
memasang saluran telepon bapak

KENYATAAN dalam FASILITAS


Pada suatu kelas di SMA Suka Maju seorang guru sedang mengabsen anak
anak muridnya sebelum memulai pembelajaran.
Bu Guru
:
Budi ?
Budi
:
Hadir bu !
Bu Guru
:
Caca ?
Caca
:
Hadir ibu !
Bu Guru
:
Joni ?
Murid-murid :
Gak tau bu,masih diluar kayaknya.(tiba-tiba Joni pun
masuk ke kelas)
Bu Guru
:
Joni abis dari mana saja kamu?
Joni
:
Maaf bu,tadi saya abis makan di warung depan sekolah
Bu Guru
:
Ngapain kamu kesana?kita kan sudah punya kantin
disebelah UKS
Joni
:
Itu kantin bu?saya kira petakan bu,kecil banget! (para murid
langsung tertawa mendengar jawaban Joni)
Bu Guru
:
Huss kamu ini masih mending ada kantin!
Joni
:
Tapi benerkan bu?
Bu Guru
:
Iya juga sih,rame banget lagi kayak pasar
Mendengar hal itu murid-murid pun hanya meng-iya kan dan bu guru pun
kembali mengabsen dan kelas pun kembali normal.
http://anekdotindonesia.blogspot.com/2013/09/anekdot-dalam-layanan-publik.html

KENYATAAN dalam FASILITAS


Pada suatu kelas di SMA Suka Maju ada seorang guru yang sedang mengabsen
murid-muridnya sebelum pelajaran kelas dimulai. Suasana kelas masih normal. Guru
itu mengabsen nama muridnya satu persatu. Nama pertama yang disebut adalah Budi.
Budi berada dikelas, jadi otomatis Budi dianggap hadir.Pengabsenan murid berlanjut.
Nama yang disebut guru itu selanjutnya adalah Caca. Caca juga hadir, seperti Budi.
Namun, ketika ibu guru mengabsen murid yang bernama Joni. Joni belum
berada di kelas. Murid-murid lainnya menjawab Gak tau bu,masih diluar kayaknya.
Tiba-tiba Joni masuk ke kelas. Jon, abis dari mana kamu? tanya ibu guru. maaf bu,
tadi saya habis makan di warung depan sekolahan jawab Joni. Guru itu heran dan
bertanya kepada Joni kenapa Joni ke warung itu, padahal ada kantin di sebelah UKS.
Dengan enteng Joni menjawab itu kantin bu? saya kira petakan bu,kecil banget.
Semua murid langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Joni itu.
Huss kamu ini masih mending ada kantin! kata bu guru. Tapi benerkan bu? kata
Joni bercanda. Iya juga sih,rame banget lagi kayak pasar kata bu guru kemudian
menanggapi ucapan Joni.
Setelah mendengar hal itu, murid-murid hanya bisa meng-iyakan dan bu guru
pun kembali mengabsen murid-muridnya dan suasana kelas kembali normal lagi.

Anita Rahma S

X MIA 6 / 8

Struktur teks
Abstraksi
: Pada suatu kelas di SMA Suka Maju ada seorang guru yang
sedang mengabsen murid-muridnya sebelum pelajaran kelas dimulai
Orientasi

: Suasana kelas masih normal

Krisis

: Joni mengejek kantin di sekolahnya petakan karena kecil

Reaksi

: Semua murid langsung tertawa terbahak-bahak

Koda
: bu guru kembali mengabsen murid-muridnya dan suasana kelas
kembali normal lagi

Anda mungkin juga menyukai