Anda di halaman 1dari 10

Sekolah Bertaraf Internasional

Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah,


seorang guru memberi tahu kepada murid-muridnya
bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI.
Guru: Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan
menjadi sekolah SBI
(Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang
akan kalian
siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini?
Joni: Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.
Guru: Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?
Jono: Harus siap uang, Pak.
Guru: Lho kok uang?
Jono: Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal.
Masa sih
bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu.
Guru: Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional
artinya sekolah kita itu
setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri.
Jono: Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi
Sekolah Bertarif
Internasional.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas
materi pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah
dibubarkan oleh MK.

Ekstrakurikuler
Suatu hari seorang guru di suatu sekolah sedang melakukan sosialisasi kepada para siswa
baru tentang
kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh mereka.
Guru: Anak-anak, selain mendapatkan pelajaran saat jam belajar di sekolah, kalian juga bisa
mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun ekstrakurikuler yang wajib kalian adalah pramuka. Selain
yang wajib, ada
juga ekstrakurikuler lain yang bisa kalian ikuti, antara lain PMR, PKS, PBB, rohis,
drumband, dan komputer
Ada pertanyaan?
Jono: Pak, apa sih gunanya kita ikut ekstrakurikuler?
Guru: Oh, banyak. Dengan ikut kegiatan ekstrakurikuler, kita bisa melatih kedisiplinan,
kekeluargaan,
kepemimpinan, dan sebagainya. Pokoknya banyak manfaatnya kalau kalian ikut
ekstrakurikluer.
Joni: Termasuk tambahan uang saku ya Pak.
Guru: Ya, itu juga termasuk (sambil tersenyum).
Jono: Pak, kalau PBB itu gunanya apa Pak?
Guru: Seperti yang sudah saya katakan tadi, intinya berguna untuk kehidupan kita.
Jono: Gimana Pak, saya nggak mudeng. Kalau PMR kan berguna untuk menolong orang
sakit, pramuka
untuk melatih kedisiplinan dan cara bertahan hidup di alam bebas, PKS biar tahu ramburambu dalam
berkendara. Kalau rohis sih sudah jelas bermanfaat untuk keimanan dan ketakwaan.

Nah, kalau PBB kan


kegiatannya berbaris, berjalan, hadap kanan, hadap kiri, pokoknya kayak gitu deh. Apa
kegiatan ini
bertujuan untuk mengatur kita berjalan?
Apa kalau kita mau keluar rumah, kita harus jalan di tempat dulu
lalu langkah tegap maju jalan?
Guru: Tentu bukan begitu. Misalnya, saat kalian rame-rame akan masuk kelas. Pintu kelas
kan kecil,
sedangkan jumlah kalian banyak. Nah, kalian bisa baris dulu, lalu masuk satu persatu.
Tiba-tiba salah seorang siswa memberikan tanggapannya.
Joni: Pak, kalau menurut saya, PBB itu mengajarkan kita kalau kita melakukan sesuatu harus
diperintah.
Kalau disuruh istirahat tempat ya istirahat tempat saja, nggak boleh jalan di tempat. Kalau itu
diterapkan
dalam kehidupan, berarti kita nggak boleh belajar sebelum diperintah dong Pak.
Guru: Jadi pusing saya. Sudah cukup. Sekarang kalian cuma tinggal pilih saja
ekstrakurikuler yang akan kalian
ikuti, kalau nggak suka ya nggak usah dipilih.

TANDA ORANG PINTAR


anak-anak tand orang pintar ap? guru bertany
rajin baca dn nulis, bu!!! jawab anak ank
bagus-bagus puji guru
rajin nyontek bu jawab mir
lah kok, gitu mir tegur guru
buktiny kita nyontek buat kapal, ahirny kita pintar buat kapal betulkn, bu
betul jug, kamu mir jadi anak-nak rajinlah nyontek guru berkat
asiiiik, besok ulangan kit bisa nyotek jawab anak anak gembir.
bukan, yang model itu seru guru smbil megang jidat.

Seorang guru sedang asik duduk dikelas satu. Murid bertanya.


Murid : bu gulu ! (mklum belum bis ucap r), kat amin satu tamba satu sebels
Guru : Min satu tambh satu dua nak. (bu guru menjelaskan pad amin)
Amin : nggak bu, sebels. Ini buktinya min maju menulis angka 11 dipapan tulis
sebelaskan, bu ?
Guru : dasar nak-anak, kecil udah ngeyel giman besarnya ? (dalam hati)

SARANG LABA-LABA
Pada saat pk dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah i pada mahasisw yang
bernama Elis.
Dosen : Saudari Elis, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakn hukum di Negara
kit tercinta ini!, tanyanya;
Elisa : Bagaikan sarang laba-lab pak!! jawabny tegas;
Dosen : Maksudnya?!
Elisa : Kalau kelas nyamuk kan tertangkap dan tak dapat berkutik pk!, sedang kalau kelas
kumbang, wh, jebol pak!!;
Dosen : Kalau kelas gagk?!
Elisa : Tak tahu pk!!
Mahasisw lainnya : Hahah

Cara Keledai Membaca Buku


Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.
Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membukabuka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi
bukunya.
Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus
membalik halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik
halaman buku itu.
Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin
menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman
tanpa mengerti isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh
keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. Hehehe

Pak Guru vs Siswa di Lomba Renang


Anak anak silahkan kalian berkumpul sesuai kelompok renang, sesuai dengan keahliannya
masing masing, pak Guru memberi pengumuman.
Semua berkumpul berkelompok
1. kelompok gaya punggung
2. kelompok gaya dada
3. kelompok gaya kupu kupu
4. kelompok gaya bebas
Dan ada satu orang siswi yang diam saja tidak ikut serta masuk dalam kelompok.
Ina kenapa kamu tidak masuk dalam kelompok pak Guru bertanya.
anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi.. jawab Ina ragu.
tapi kenapa Ina? tanya pak Guru
pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU jawab Ina
"Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak" jawab teman lainya.

Presiden dan Burung Beo


Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup
mengherankan.
Presiden 1: Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo
tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi
kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik
kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!
Presiden 2: Hebat-hebat!
Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik? tanya presiden 1.
Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus! jawab presiden 2.
Salah.
Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!.
Salah.
Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa
Rusia.
Salah.
Loh jadi gimana donk?.
Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!.
Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu
bilang bego!.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
Presiden bego presiden bego presiden bego! suara burung Beo terdengar berulangulang.
Struktur
Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.

Orientasi: Suasananya cukup mengherankan.


Krisis: Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya,
bego!.
Reaksi: Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga,
masa lu bilang bego!.
Koda: Presiden bego presiden bego presiden bego! suara burung Beo terdengar
berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai