Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BAB III

BAHASA INDONESIA

TEKS CERPEN

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Iqbal Hafizh
Kelas : IX-I
Absen : 18

SMP NEGERI 3 SIDOARJO


 Apa itu Teks Cerpen ?
Teks Cerpen adalah sebuah cerita fiksi yang berbentuk pendek
dan menggambarkan atau menceritakan tentang suatu kisah
seseorang secara ringkas mulai dari konflik hingga
penyelesaian masalah.

 Jenis-jenis Teks Cerpen Ialah :


 Cerpen Pendek ialah Cerpen biasanya dituliskan dengan mencakup
700 sampai 1000 kata.

 Cerpen Ideal ialah dituliskan dengan mencakup 3000 sampai 4000


kata.

 Sedangkan Cerpen Panjang ialah cerpen yang mencakup 4000


sampai 10 ribu kata.

 Struktur Teks Cerpen :


 Abstrak
 Orientasi
 Komplikasi
 Evaluasi
 Resolusi
 Koda

 Unsur Kebahasan Teks Cerpen :


 Ragam Bahasa
 Kosakata
 Majas
 Kalimat Deskriptif
“Malas Sekolah”

Minggu menjadi hari libur yang membuat orang malas melakukan aktivitas. Ada yang
memilih berlibur, ada pula yang memilih di rumah melepas lelah setelah hari-hari
sebelumnya penuh dengan aktivitas. Begitu pula dengan Iqbal, dia memilih untuk
bersantai-santai di rumahnya. Sampai-sampai setelah hari Minggu Iqbal masih belum siap
menghadapi aktivitas sekolah yang menurutnya sangat membosankan. “Bal, kamu tidak
berangkat sekolah? Ini sudah siang lho. Nanti telat.” Tanya ibunya. “aku masih capek, Bu.
Bolos sehari saja tidak apa-apa. Lagian gak ada PR dan tes kok. Bu.”, “ Ya jangan begitu,
Sekolah itu bayar loh Bal, Menuntut ilmu itu jangan kamu sepelekan begitu saja Bal.” Jawab
ibu nya menyanggah. “Sudahlah bu, aku masih ngantuk mau lanjut tidur lagi.”

Melihat gelagat dari anaknya, ibunya menjadi kesal dan geram dan menyeret
anaknya ke sebuah tempat. Kemudian ibunya mengajak Iqbal ke panti asuhan yang disana
dipenuhi oleh anak anak dengan latar belakang yang berbeda. “Nah, lihat mereka. Sudah
tidak punya orang tua yang membiayai sekolah padahal mereka juga mau sekolah.” Jelas
ibunya memberi tahu anaknya. Kemudian ibunya mengajak nya lagi ke suatu tempat yang
disana banyak anak-anak yang mengamen di jalanan. “Lihat mereka, mereka mengemis
mencari uang. Untuk makan saja mereka harus bersusah payah apa lagi untuk biaya
sekolah.” Jelas ibunya lagi.

Kemudian Iqbal sadar dan akhirnya Ia mau berangkat sekolah meskipun agak
terlambat. Dia diantar ibunya sampai ke sekolah. Di dalam perjalanan menuju sekolah dia
melihat anak sekolah yang berjalan pincang. “Alangkah beruntungnya aku, masih memiliki
fisik yang sempurna tapi bermalasan-malasan untuk sekolah. Sedangkan mereka yang
cacat saja bisa semangat seperti itu, baiklah mulai sekarang aku akan lebih bersemangat
untuk sekolah” Gumamnya dalam hati.
“Persahabatan Mereka”

Aku datang dengan penuh semangat saat setelah apa yang terjadi dengan rangkaian
masalah yang aku alami tadi telah membuat aku sadar. Saat aku melewati gerbang sekolah
dan masuk kedalamnya terlihat sangat sepi dan aku mulai sadar jika aku terlambat. Aku
terkejut saat setelah melihat mereka yang sama seperti aku yaitu terlambat sekolah. Tetapi
aku bingung “Mengapa jika aku melihat salah satu anak tersebut akupun melihat satu anak
lagi yang agak mirip dengan yang pertama” Bicaraku dalam hati dengan terheran-heran.

Namanya Suro dan Boyo, dua anak tersebut adalah anak yang kembar terkadang
keduannya selalu bersamaan, bukan cuma hanya saat belajar tetapi dalam hal prestasi juga
Suro mendapatkan peringkat 1 dan Boyo peringkat 2. Pada saat itu juga ada seorang anak
yang begitu mengamati mereka berdua sehingga tidak ingin mereka selalu bersama yang
bernama Joko dia merupakan teman satu kelas dengannya dan sangat sangat ingin
menghancurkan persahabatan di antara keduannya. Telah berbagai cara dia lakukan
supaya persahabatan mereka hancur dan pada ahkirya Nawan minta di buatkan puisi
kepada Suro dengan perasaan yang kesal, dan dia meminta sama seperti kepada Boyo
tanpa sepengetahuan teman yang lainnya.

Pada saat liburan sekolah, Joko memasukkan bahwa puisi buatan Suro kepada tas
Boyo sudah ditanda tangani pengarangnya dengan begitu juga sebaliknya Suro pasti akan
menerima puisi yang salah dari Boyo. Pada saat libur sekolahpun telah tiba, Suro yang
sering membaca buku sekolah pada hari libur saja, dan menemukan puisi yang bertema
kesal, kepadanya dari sahabat terbaiknya itu. Suro pun sangat merasa sangat kecewa dan
marah, karena dia tahu sahabatnya itu tidak akan berbuat seperti itu kepada nya, untuk
menghindari fitnah tersebut, Suro langsung melakukan klarifikasi kepada Boyo yang
rumahnya berada lampung. “Iya betul aku yang bikin puisi tersebut, tapi puisi itu bukan
untuk kamu tetapi untuk Joko katanya untuk koleksi saja” jelas Ani di telepon dan akhirnya
menjelaskan panjang lebar.

Singkat ceritanya…
Seperti itu lah perbuatan Joko, karena aku juga di suruh membuat hal yang sama katanya
untuk sekedar koleksi,” Ani memberikan sedikit penjelasan yang sama. Dan keesokan
harinya Suro dan Boyo melabrak Joko persis didepan wajahnya dan bertanya “kenapa
kamu melakukan ini kepada kita Jok ?”. “Aku melakukan itu agar persahabatan kalian
hancur Sur,Yo”. Dan Joko hanya diam dan tak menjawab pertanyaan itu lalu Joko akhirnya
meminta maaf kepada Suro Lan Boyo. Dan persahabatan pun menjadi tiga orang Suro,
Boyo, dan Joko.

“Best Friend Forever”

“Manfaat Sekolah”
Setelah Aku mengamati konflik antar teman yang ada disekolahku, aku malah lebih
bersemangat untuk sekolah dan belajar. Saat itu aku menemui temanku yang bernama
Chandra dan Bagas. Mereka sudah di kelas lebih awal daripada Aku, dan aku bertanya
kepada mereka “mengapa kalian datang lebih awal?” mereka menjawab “ setelah ini kan
ada ujian bal” seketika aku panik dan cepat cepat duduk ke kursi dan mengambil buku dari
tasku untuk membuka dan membacanya. Bagas dan Chandra terheran-heran kepadaku,
yang biasanya aku malas dan tidak peduli pada ulangan apapun itu menjadi rajin dan
semangat akan ujian yang akan datang. dan ujian pun berlangsung, aku sangat yakin akan
saat mengerjakan, aku berdoa terlebih dahulu agar diberi kelancaran saat mengerjakan.

Pada saat aku hendak mengerjakan nomor yang pertama, seketika aku kaget ada
yang menepuk bahuku dengan cepat “cepekk”. Aku menoleh dengan rasa yang amat sangat
marah dan membentak “ada apa siii” dengan nada tinggi. Setelah aku membentaknya, aku
kaget ternyata itu temanku, aku langsung bertanya “ada apa ?” dia langsung bertanya
“nomor satu apa bal ?” sedangkan aku hendak mengerjakan nomer satu. Setelah itu aku
menjawab “belum”. Ujian pun berlangsung selesai. bel istirahat berbunyi “teng, teng,
tengg”, kelas pun berangsur-angsur sepi. Dan aku langsung mendatangi anak yang tadi
bertanya kepadaku saat ujian berlangsung, “kamu tadi kenapa kok bertanya sana-sani ?”
dia pun menjawab “aku tidak belajar semalam bal”, “mengapaa?” tanyaku “semalam aku
memang ingin belajar setelah bermain game, tetapi saya keasikan hingga sampai larut
malam sehingga aku ketiduran dan tidak jadi belajar”.

Dan aku langsung menegurnya karena itu salah besar. “jika kamu ingin belajar, kamu
langsung lah belajar, jangan main game dahulu. Jika sudah barulah kamu boleh bermain
game, setelah kewajiban dilakukan barulah hak digunakan” jelasku. bel pulang sekolah pun
berbunyi “jeng, jeng, jengg”, kita bertiga pulang seperti biasanya dan berssama. Dan tiba
tiba guru datang dan memberi tahu kita, besok ada ujian part 2, dan kita bertiga harus
menginformasikan ke teman satu kelas, sedangkan kelas sudah sepi atau kosong.

keesokan harinya aku berangkat lebih pagi ke kelas umtuk belajar untuk nanti ujian,
tidak lama anak yang kemaren datang lebih awal daripada Chandra dan Bagas. Aku
bertanya “mengapa kamu datang lebih awal ?” dia menjawab “aku ingin berubah menjadi
lebih baik lagi” seketika aku ingat jika hari ini ada ujian, aku langsung memberi tahu dia
jika sekarang ada ujian, dia menjawab “terimakasih” heranku dia menjawab dengan santai
dan langsung membuka buku. Ujian pun dimulai, tidak lupa aku membaca doa dan
mengerjakan soal. Saat ujian mau selesai aku terheran-heran mengapa dia tidak bertanya.
sesaat setelah itu dia lewat disampingku untuk mengumpulkan kertas ujian. Aku kaget
“apaaa!?” ekspresiku yang terkejudd. aku bergegas untuk menyelesaikannya. Ujian pun
selesai, aku langsung mendatangi dia “tumben kamu kok tidak bertanya satu soal pun
aku ?” aku bertanya dengan serius, dia menjawab “aku tadi malam sudah belajar bal, pun
kebetulan hari ini juga ada ujiann pass deh” aku langsung tercengangg mendengar
perkataan tersebut. Dia belajar walaupun dia tahu besok tidak aja ujian yang sebenarnya
besok ada ujian. Aku sangat senang bisa merubah perilaku orang lain menjadi positif.
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai