Anda di halaman 1dari 3

Jangan Pernah Ragu

Surya terbit pada pagi hari,langit sedikit demi sedikit menjadi terang serta suara ayam berkokok
yang berbunyi sebagia tanda hari yang indah,ini kisahku saat ingin melanjutkan sekolah menengah.
Awalnya aku tak ingin masuk MTs ataupun SMP yang aku pikirkan saat itu hanya mondok karena
akua ingin mendalami ilmu agama.
Liburan kelulusan telah dimulai,sejak awal aku sangat ingin mondok,melihat teman teman
bisa mengimami memimmpin doa dan kegiatan lainnya,orangtua ku setuju tapi saat aku bertanaya
mereka menjwabnya dengan sedikit keraguan, aku telah sepakatat untuk mondok setelah lulus
madrasah ibtidaiyah, ternayata tuhan berkata lain utntuk membua ku tetap tinggal di kota ini, libuan
aku nikamti setelah UN yang hampir membuat frustasi, hari-hari telah berlalu hari masuk sekolah
akan kulalui, teman teman banyaka bertanya di whatsappp “lanjut mana” itu lah kata trendiang
saat itu, aku yang akan meneruskan mondok bersantai menunggu test pernerimaan.
Disaat liburan aku habiskan berbaur dengan lingkungan dan ku coba untuk menghindari
individualisme, aku sering bermain di sawah, sungai, kebun dan terkadang memanjat pohon kelapa,
pernah seketika aku berlomba untuk memanjat pohon yang tinggi dengan waktu yang singkat. Aku
bermain dengan Edo siang itu kemudian kami berlomba untuk memanjat pohon kelapa.
Kami menyiapkan posisi badan untuk memenajat, saat kami menghitung bersama sama sampai tiga,
edo menajat terlebih dahulu dengan cepat, aku hanya bercnada waktu itu, ia tak melihat ke bawah
atau ke arah samping hanya fokus ke atas dan ini kesempatanku untuk menjahilinya, aku kabur
dengan membawa sandal kanannya tapi aku ketahuan dari atas pohon yang ia panjat drngan segera
edo turun dan menejarku, karena aku baik hati aku menunggunya trurun tapi sandalnya aku
sembunyikan, untungnya dia tidak kesal denganku, aku memberi petunjuk dimana aku
menyembunyikannya. Setelah edo menemukannya tak sengaja dia menyentuh suatu tumbuhan yang
jika mendapat rangsangan dia akan menutup.
Edo terlihat penasaran dan membawa rasa ingin tahu dalam pandangannya, dia bertanya padaku
“tumbuhan apa itu?” itu adalah tumbuhan putri malu ujarku, aku juga menjelaskan mengapa itu bisa
terjadi (karena tumbuhan putri malu merasa terancam oleh predator dan dia menutup kelopak
daunnya agar si predator mengira bahwa tumbuhan putri malu itu mati. Aku kagum dengan dia
yang mau meneliti alam dan sekitarnya, akhirnya kami pulang bersama dengan tujuan yang
berbeda
Seminggu sebelum tes ayahku bertanya tentang MTS di pondok, untungnya ada tetanggaku dari
alumni sana dan dekat dengan pengasuh pondoknya, selesai bertanya tanya ayahku
membicarakannya pada ibu, saat sore aku bertnya “gimana jadi ke pondok” “insyaallah” jawb
mereka dengan senyum manis, dengan senyuman mereka aku merasa senang karen aku yakin
mereka akan meondokan ku. Keesokan harinya ku lihat ayah berpakaian rapi pada pagi hari “oh
mungkin ayah ingin mengambil formulir pendaftrannya” terucap dalam pikiran ku dan aku tak
berfikkiran hal lain karena tak ada lagi difikiranku.
Aku tak sempat bertanya sebelum ayah berangkat, aku hanya senang dirumah menunggu
kedatangannya, siang harinya ayah datang dengan membawa formulir ,aku senang mungkin itu
formulirnya, ayah berjalan menujuku dan memberikan nya formulirnya padaku, setelah kuterima,
bukan sesuai harpanku, itu adalah formulir MTs At-Taqwa Bondowoso aku sedikit kecewa
dengan hal itu, aku bertnya “mengapa aku tak di masukkan kepondok, malah ke MTs” dari balik
itu banyak hal dan hikmah yang aku dapatkan, orang tuaku sudah merundingkannyaagar tidak
mondok karena mereka khawatir jika aku tidak kerasan selama disna, jika itu terjadi maka orangtua
ku akan mengeluarkna biaya lagi untuk pindah sekolah.
Yah aku pasrah saja ini adalah keputusan orang tuaku, setelah itu aku mengisi formulirnya
dan ikut test susulannya, karena test gelombang pertma dan kedud telah lama berlalu . Pada saat test
mungkin hanya aku sendiri tapi masih ada 1 orang lagi, dari tampangnya ia terlihat pintar dan saat
menemui kepala sekolah aku melihatnya membawa piala “whisss pinter nih anak” ujarku.
Kemudian test dimulai, testnya ada 3 bagian, pertama test tulis.
Ustadz membagikan lembaran soalnya, saat pengawas keluar ruangan aku ingin bertanya padaa
teman sebelahku tentang bahasa inggris. “ Hey kamu tahu nomor 33?” dia bertanya terlebih dulu
dan aku menjawab apa adanya karena aku juga tidak tau. Kukira dia lebih pintar dariku ternyata
kami sama, sesekali kami bercanda gurau untuk menghilangkan suasana sepi disana, test tulis
selesai.
Kini test wawancara aku bingung karena belum pernah test wawancara, kukira itu hanya untuk
orang yang melamar kerja. Ustadz andrie yang menegtestku, saat test berbagai pertanyaan di
lontarkannaya tapi semua ku jawab dengan penuh percaya diri, dan pertanyaan yang paling aku
ingat adalah “siapa figur yang akan kamu contoh?” “ayah” karena walau ayah 3 derajat dibawah
ibu tapi dialah yang membuatku bisa seperti ini, ayah yang bertanggung jawab dan bekerja keras
untuk merawat dan menafkahi anak dan istrinya” begitulah jawabanku kepada ustadz.
Yang terakhir tes Al-Qur’an kali ini ustadz febri yang mengetest,aku diminta untuk membaca
beberapa ayat dan menjelaskan hukum tajuwidnya. Setelah semua tes selesai tinggal pemberitahuan
penerimaannya. Ustaz Febri berpesan “tunggu SMS dari saya tentang penerimaan kalian dari
nomer telfon orang tua kalian” “iya ustadz” jawab kami dengan serentak, kemudian kami
berbincang bincang sebelum pulang, ada saja yang kami bicarakan mulai dari asal sekolah, alamat
hingga kami di jemput. Saat samapi dirumah aku menunggu pemberitahuaannya sampai
membuatku gelisah karena terlalu lama menunngu, tak lama kemudian ayahku mengatakan bahwa
aku di terima, aku bersyukur dan senang karena itu.
Pada saat Ramadhan di MTs ada kegiatan pesrom (pesantren ramadhan) dan ada beberpa
kebutuhan yang akan di bawa disana misalnya pakain, alat mandi, serta bantal, semua itu aku
siapkan 3 hari sebelumnya agar tak kerepotan, 1 hari sebelum pesrom aku meletakkan
perlengkapannya agar aku mendapat tempat yang nyaman dan pas. Saat hari pertama pesrom anak
anak masih dalam keadaan ramah dan CALM, disana anaknya bergam ada yang langsung berbaur,
ada yang perlahahan bahkan ada yang ingin pulang karena belum terbiasa, aku lewati hari-hari
disana hingga selesai dan pulang ke rumah, karena itu idul fitri jadi sekolah libur lagi.
Semua pergi ke rumah rumah saudaranya untuk bersilaturrahmi dan bagi kalangan anak anak tidak
lupa yang namanya “AMPAU” aku masih ingat saat kecil aku berkeliling desa untuk itu ,setelah
idul fitri masih ada hari libur untuk dinikmati, sayangnya tak kuhabiskan dengan bahagia sampai
hari masuk sekolah.
Sekolah dimulai waktunya belajar kembali dengan tingkatan yang berbeda serta semangat
yang baru. MTs mebuat program MATSAMA dimana siswa baru di perkenalkan atuaran-aturan
disana, di ajak untuk berkreasi membuat kerajinan tangan dan kegiatan di luar ruangan yang lain.
Saat masuk kelas kami telah saling kenal karena di pesrom. Kelas 7 aku tidak begitu banyak ikut
ekstra dan aku belum sangat akrab dengan anak anak lainnya, hingga naik kelas 8 aku sudah
mengenal banyak ekstra. Aku menjadi anggota osim selama 1 periode banyak pengalaman yang
kudapat disana, berorganisasi melatih keterampilan, bermusyawarah dan mengasah kecepatan
berfikir, dan hal itu tak membuat nilai pelajaranku turun.
Dan tiba kelas 9 aku mulai menyadari banyak hal yang telah aku abaikan dan itu adalah sesuatu
yang sangat penting, tentunya aku sangat menyesal akan hal itu tapi sesuatu yang berlalu tak bisa
terulang kembali, aku mencoba mengingat ingatnya kembali, sangat sulit jika hanya mencobanya.
Berkat Ustadz kholid selalu ada untuk anak anak MTs disana, beliau membimbing kami dengan
penuh keyakinan dan doa serta cara penyampain yang sangat jelas, ustadz juga menyertakan
dasarnya, jika bukan karena beliau aku tak akan menjadi seperti sekarang. Selama dalam bimbingan
beliua, aku selalu dilatih untuk mengasah pola berfikir menggunakan nalar ,mencari jati diri, dan
ilmu agama penting lainnya, ustadz sering memberikan saran seperti mandi di pagi itu sehat karena
itu dapat membuat kita awet muda dan orang yang bangun lebih awal akan mendapat kebahagiaan
dan pemikiran yang jauh lebih baik dari yang bangunnya telat, sedangkan jika mandi saat jam 5 ke
atas itu tidak baik karena energi negatif akan ikut terbawa bersama air mengalir.
Aku ingin sekali menjadi seperti ustadz kholid beliau merupakan figur yang kompleks berbagi ilmu
ustaz pelajari dan tettunya juga dekat dengan pemilik ilmu. Dalam mengajar ustadz menggunakan
keyakinan bahwa tak ada orang yang bodoh melainkan hanya malas, itu merupakan konsekuensi
atas kebiasaan dan pola pikirnya, utadz tidak khawatir jika muridnya tidak mengerti beliau akan
menjelaskan ulang dengan alasan murid tersebut sungguh-sungguh ingin mempelajarinya.
Pesan utadz yang paling ku ingat adalah
“jika engkau tidak bisa menjadi maanfaat bagi orang lain maka jangan, menjadi penghalang
bagi orang lain”

Anda mungkin juga menyukai