Anda di halaman 1dari 11

BAB 1.

PERTEMUAN

Hay. Kenalin Namaku JORDI. Saat ini aku berusia 18 tahun, Aku anak ketiga dari empat
bersaudara.

Aku seorang pelajar tepatnya kelas 3 SMA, hari ini aku sedang mengerjakan tugas membuat
Novel, Maka aku putuskan untuk menulis tentang cerita cinta yang pernah singgah.

Kala itu aku berada di bangku kelas 2 SMA.Hari-hari yang aku rasakan bisa dibilang Hampa,
Karena aku belum pernah berpacaran dan merasakan cinta dari orang lain seperti remaja
pada umumnya.

Pada suatu hari sekolah kami kedatangan siswi pindahan. Saat itulah aku bertemu dengan
dia. Lantas mengenal tentang apa itu jatuh cinta. Cinta pertamaku.

Namanya AMELIA. Sebuah nama yang sangat indah untuk wanita secantik dia. Dia datang
mengikuti orang tuanya yang kembali dari pekerjaan nya di Jakarta setelah beberapa tahun
tinggal dan bekerja disana.

Aku masih mengingat wajahnya yang bersih, cantik dengan tatapan yang disertai dengan
senyum tipis dan lesung pipi disebelah kanan yang begitu manis.
Aku Selalu berharap agar dia satu kelas denganku.

Harapanku benar - benar terwujud, dia menempati kelasku.


Ibu Sina, guru BK kami mengantar dan menyerahkannya pada Pak Ahyar, Wali kelas kami.

"Ya.. anak-anak, perkenalkan, ini Amelia dari Jakarta. mungkin masih canggung, jadi bapak
harap kalian semua berteman baik dan membantu Amelia beradaptasi di sekolah ini mulai
sekarang Ya?!"
Kata pak Ahyar

"Ya Pak!!"
Jawab teman-teman satu kelas.
"Amelia, silakan memperkenalkan diri"
"Terima kasih Pak"
"Selamat pagi teman-teman, Nama saya Dian AMelia Putry. Aku pindahan dari Jakarta,
salam kenal dan mohon bantuannya."
Kata Amelia sembari tersenyum
"Silakan duduk di bangku yang kosong Amelia"
"Terima kasih pak"

Ya seperti yang diduga teman teman kelas berebut untuk berkenalan dengannya, tetapi aku
hanya diam dan hanya melihatnya dari kejauhan, aku malu untuk mengajaknya
berkenalan,bahkan untuk mengobrol dengan nya aku masih canggung.
BAB 2. MENGENAL

Hari-hari berlalu seperti biasa, hubunganku dengan Amelia masih canggung, aku tak berani
mengobrol dengan nya .

Sampai pada suatu hari aku memberanikan diri untuk berkenalan dan berkomikasi dengannya,
yang awalnya kami belum saling kenal maka dari itu aku beranikan diri untuk berkenalan
dengan nya.

Awalnya aku menyapa dan bertanya ingin berkenalan, aku takut tidak direspon olehnya,akan
tetapi diluar dugaaku dia merespon pertanyaaku , kukira dia tidak akan membalas pertanyaan
ku, kemudian aku berkenalan dengannya.

Setelah itu aku basi-basi sedikit untuk meringankan suasana


"Kalo boleh tau kenapa kamu pindah kesini"
"Ayahku keterima menjadi dosen di kota sebelah,jadinya kami sekeluarga memutuskan
untuk pindah"
Jawabnya
"Lalu kenapa nggak tinggal di kota sebelah aja?"
Tanyaku
"Kebetulan, dulu ibuku pernah tinggal disini"
Jawabnya
"Oh.. jadi gitu"
*****
Waktu berlalu, dan bel berbunyi menandakan akan masuk jam mata pelajaran kedua, guru
seni masuk kekelas
"Assalamualaikum.... Anak-anak"
"Wa'alaikum salam pak”
"Hari ini bapak akan berikan tugas berkelompok” ucap pak guru
"Tugas apa pak?" Tanya teman sekelas
"Tugasnya, kalian membuat poster tapi dengan cara menggambar"
"Satu kelompok berisikan dua orang, biar pak guru yang bagi kelompok nya"
"Siap pak" ujar kami sekelas
Kebetulan sekali aku satu kelompok dengan Amelia
"Lia kamu cari cari referensi posternya ,biar aku yang gambar"
"Ok" jawab Lia
"Ini ada nih, poster anti narkoba simpel tapi bagus nih
"Nah yang itu kalo gitu
Setelah menyelesaikan tugas kami pun memasukannya ke guru, tak lama kemudian bel
berbunyi menandakan waktu istirahat.

Hari demi hari berlalu waktu silih berganti kedekatanku Dengan Amelia semakin dekat.
Bayang-bayang dirinya selalu ada di pikiraku, ketika dia tersenyum, senyuman nya
membuatku terpesona dengan lesung pipi disebelah kanan yang menambah kecantikanya,

Saat sedang dirumah pun aku terus memikirkannya.


*****

Oh ya.. dirumah aku tinggal bersama orang tuaku, kakak pertamaku, dan adikku. Kakak laki
lakiku sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah diluar daerah.
*****
Saat aku sedang asik memikirkan Amelia tiba tiba kakakku mengejutkaku.
"Woy.. Jordi kenapa kok bengong begitu, mikirin apa?
Tanya kakakku.
"Nggak.. nggak mikirin apa-apa.
"Ah..nggak mungkin nggak ada yang dipikirin, pasti lagi mikirin pacarnya?
"Gimana cara mikirinnya, dekatin cewe aja kaga apa lagi pacaran!
Jawabku untuk mengelak dari pertanyaan kakakku
"Anak-anak sini mari makan.
Teriak ibuku memanggil kamiuntuk makan siang.

Kamipun bergegas menuju dapur


"Bu..bu nih si Jordi udah berani pacaran
Bilangin bapak Bu
"Ah... Nggak Bu jangan percaya kakak Bu ngarang dia
"Udah diam, makan dulu jangan berisik, panggil bapak sana.
Kata ibu memberikan prakata

Singkat cerita setelah makan aku menuju kamar untuk beristirahat sejenak, sambil
memikirkan bagaimana jika aku mengajak Amelia jalan-jalan disore hari menikmati senja.
Tampa aku sadari ,aku tertidur saat memikirkan apa yang terjadi kedepannya.
BAB 3. TERLAMBAT

Jam menunjukkan pukul 06.47 pagi tetapi Aku belum bangun dari tidur, mungkin karena
semalam aku begadang menonton film favoritku
"Di..jordi bangun nak udah mau jam 7 nih 13 menit lagi" ucap ibuku sambil berteriak

*****

Perlahan aku membuka mataku untuk melihat jam, aku terkejut kerena sebentar lagi jam 7.
Segera aku menuju kamar mandi.
Sekarang aku menuju sekolah dengan kecepatan tinggi menggunakan motor agar tidak
terlambat.

Nyaris saja gerbang ditutup namun aku menghalangi opas yang ingin menutup gerbang.
Aku berjalan menuju kelas dan mengintip sedikit dijendela kelas, apakah ada guru yang
sedang mengajar atau tidak, untung saja dikelas tidak ada guru, mungkin lagi sakit fikirku
Aku langsung masuk kekelas dan berjalan menuju bangku.yang disana ada Amelia yang
tersenyum kearah ku.

" Jordi kok kamu telat sih?" Tanya amelia


"Iya.. tadi aku bangun terlambat" jawabku
"Untung aja Bu faujiah nggak masuk karena anak nya sakit".
*****
Bel istirahat sudah berbunyi aku, aku keluar berjalan menuju kelas sebelah mengajak teman
ku untuk menuju ke kantin, setelah berada dikantin yang sangat ramai, tempat dudukpun
hanya satu tersisa
"Joni beliin snack sama minumanya"
"Tenang kalo itumah" jawab temanku
Setelah beberapa menit Joni datang dengan Snack dan minumannya
"Cepet banget datangnya Jon, itu banyak orang lho" tanyaku dengan heran
"Lebay banget anjir, itumah biasa aja"
"Ngomon-ngomong nih Jordi kok kamu dekat banget sih sama itu si anak baru itu?" Tanya
Joni dengan muka heran
"Aku juga ga nyangka bisa sedekat itu sama dia, awalnya aku cuman ngajak ngobrol biasa
tapi lama kelamaan bisa temanan dekat sama dia" jawabku
"Kenapa ga kamu tembak aja dia, sayang lho udah sedekat itu tapi masih temanan" ucap Joni
"Bisa temanan dengan dia aja aku sudah bersyukur Jon, takutnya dia udah punya pacar"
jawabku
"Tapi kamu cintakan sama dia?" Tanya joni
"Saat pertama kali aku bertemu dengannya, entah kenapa hatiku berdetak kencang, aku tidak
tahu apa yang aku rasakan apakah perasaan itu adalah cinta
Waktu berlalu kami terbawa dalam obrolan, Singkat cerita bel masuk berbunyi, aku segera
munuju kekelas
"Jordi..kamu udah selesai ngerjain pr mu?" Tanya amelia
"Anjirr..aku lupa lagi ada pr!
"kamu udah selesai lia?" Tanyaku
"Udah dong, kalo kamu mau nih cepat salin selagi Bu guru belum datang"
"Tadi malam ga sempat ngerjain pr" soalnya lagi fokus nontonin film favorit"
"Emangnya film favorit kamu apa"
"Kamu nanya? Bertanya tanya?" Yaudah biar aku kasih tau ya, film favorit aku itu Interstellar
ya "
"Ih.. kok malah nge cosplay dilan cepmek sih"
Waktu berlalu buguru pu telah sampai dikelas
"Jordi udah belom?" Tanya amelia sambil memasang muka bete
"Dikit lagi nih tinggal dua baris" jawabku
"Cepat ah, liat tuh teman teman yang lain udah pada masukin pr nya semua" kesal Amelia
"Nih tuh dah selesai" jawabku seraya memasukan pr ku dan Amelia ke meja guru.
"Besok-besok kalo ada pr gausah ngerjain yah nonton film aja, biar dihukum sama guru"
"Maaf ibu negara"
BAB 4. BERDUAAN

Pagi hari yang cerah udaranya juga begitu menyejukkan. Hari dimana semua siswa dan siswi
semangat untuk berangkat ke sekolah dan menuntut ilmu.

Jam menunjukan pukul 07.25. Bel berbunyi, pelajaran berlangsung seperti biasa hingga bel
istirahat berbunyi. Aku keluar berjalan menuju teman-teman ku, mengajak mereka kekantin.
Sesampainya dikantin, kami duduk di pojok yang masih kosong MB
"Jordi..gimana hubungan mu dengan Lia?" Tanya joni
"Lia mana?" Tanya purno teman ku yang lain
"Itu Lia anak pindahan dari Jakarta, satu kelas sama Jordi" jawab Joni
"Lalu apa hubunganya dengan Jordi?" Purno bertanya lagi
"Udah..udah, kok pada bahas Lia sih, kita kesini pengen makan bukan ngebahas cewe!"
teriakku
"Ya..soalnya aku greget banget liat kamu dekat banget sama Lia tapi masih temanan aja"
ujar Joni
"Aku ga punya keberanian Jon Buat nyatain cinta ke Lia, aku sadar diri aja, mana mungkin
Lia yang cantik begitu suka sama aku yang tampang nya kayak gini" jawabku
"Coba aja dulu Jordi, kalo emang Lia ga suka kamu gabakalan dia temanan dekat sama
kamu" ucap Purno
"Aku pikir-pikir dulu soal itu" jawabku

Tak berselang lama bel masuk berbunyi kami segera menuju kelas masing-masing.
Sesampainya didepan pintu kelas aku melihat Lia yang sedang duduk sendirian, aku
langsung berjalan munuju Amelia.
"Lia kok tumben ga keluar istirahat tadi?" Tanyaku pada Lia
"Malas aja lagian teman-teman ku juga dikelas"jawab Lia

Waktu berlalu hingga bel pulang berbunyi sengaja aku belum pulang kerena melihat Lia
yang duduk sendirian menunggu jemputan bapaknya, aku menghampirinya.

"Lia pulang bareng aku aja, dari pada duduk sendiri disini" tawarku
"Boleh deh.. mungkin bapak belum pulang kerja makanya lama ngejemputnya"

Setelah Lia menaiki motorku, aku mulai melajukan motorku


"Rumah kamu dimana Lia?" Tanyaku
"Rumahku dijalan oi Balu" jawab Lia
"Oh..ga jauh-jauh amat lah Sama rumah aku"ujarku
"Emang rumah kamu dijalan mana?"tanya Lia
"Rumahku dijalan oi fonu" jawabku
"Kalo boleh besok-besok pulang bareng aku aja ya biar ga cepek nungguin jemputan
sendirian"
"Aku mah boleh-boleh aja tapi harus minta izin dulu sama bapak"jawabnya
"Okedeh kalo gitu
Aku menurunkan kelajuan motorku karena sudah sampai dirumah Lia
"Makasih ya Jordi, udah nganterin aku pulang" ucap lia
"Sama-sama, aku pulang dulu ya Lia"jawabku
"Bye"ujar Lia sambil melambaikan tangan

Sesampainya dirumah hati ku sangat bahagia kerena masih ga nyangka bisa berduaan
dengan Lia mengendarai motor seperti para remaja-remaja pada umumnya yang berpacaran
"Woy..Jordi kenapa senyum sendiri, lagi mikirin pacanya yah"
"Ga..kok"
"Udah ngaku aja, kamu pacaran sama siapa, anak mana?"
"Apaan sih mana ada aku pacaran"

Saat diolok-olok oleh kakak ku aku langsung menuju kamar


BAB 5. SENJA

Pagi hari yang menyegarkan, ya ini hari Minggu aku terbangun dari tidur nyenyak, sembari
melihat jam yang menunjukan pukul 07.58

"Jordi bangun nak, antar ibu kepasar"


"Iya bentar" jawabku seraya berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka

Setelah selesai muncuci muka aku segera menggunakan pakaian yang rapi lalu
menyiapkan motor.

*****

Singkat cerita sepulang dari pasar, aku berjalan menuju kamar dan berfikir Gimana kalo aku
ajak Lia untuk jalan jalan nanti sore. Kubuka hp untuk ngechat dengan Lia

"P"
"P"
"Lia"

"Iya"
"Ada apa Jordi?"

"Nanti sore kamu ada waktu ga?"

"Kebetulan hari ini aku lagi ga ngapa


ngapain"

"Mau ga jalan-jalan nanti"

"Mau banget, tapi jalan-jalan dimana"

"Udah nanti kamu ikut aja


"Bosan dirumah Mulu, mending jalan-jalan"

"Ok nanti jemput aku dirumah ya"

*****

Tak terasa Waktu berlalu hingga sore


hari, segera aku menjemput Lia dirumahnya, tibalah aku dirumah Lia.

"Assalamualaikum"
"Lia" teriakku didepan rumahnya
"Iya bentar"jawab Lia didalam rumahnya"
"Maaf ya"
"Cantiknya seperti bidadari saja"ucap ku dalam hati melihat lia
"Woy kok bengong, jadi ga jalan nya"
"Mana ada aku bengong, sini naik"

Aku melajukan motor ku menuju tujuan

"kita kemana sih Jordi?" Tanya Lia


"Liat aja nanti pas sampe"
"Jangan bikin panasaran ih" ucap lia
"Udah kamu pasti suka tempatnya"
"Btw kok tumben kamu ngajak jalan sih Jordi?"
"Ya, bosan aja dirumah Mulu gada kerjaan"
"Ya kenapa ga keluar main sama teman-temanmu aja?"
"Lagi pengen Sama kamu aja sih, bosan main sama teman-teman terus"

Saat sedang asik mengobrol tiba tiba ada kucing lewat ditengah jalan, seketika aku menarik
rem secara mendadak, tak kusangka Lia memelukku dengan erat, mungkin dia melakukan
nya dengan spontan karena panik saat aku ngerem mendadak.

Tak terasa kami tiba di tujuan kami yaitu dermaga, tempat untuk menikmati senja dengan
matahari yang berwarna oranye ditemani dengan ombak air laut yang semakin menambah
keindahan tempat ini

"Kamu suka ga tempatnya?" Tanyaku pada Lia


"Suka"singkat Lia seraya tersenyum"
"Selama dijakarta kamu pernah ketempat mana aja?" Tanyaku pada Lia
"Seingatku aku pernah pergi ke Ancol sama Monas, jarang jalan-jalan aku, malas soalnya di
Jakarta panas"
"Oh gitu"
"Jordi liat langitnya indah banget" ucap Lia sambil memandang senja yang sedikit lagi akan
hilang.
"Senja itu kayak pelangi , indah tapi cuman sesaat" ucapku
Lama kelamaan hingga kepala Lia menyandar dibahuku, seperti merasa nyaman.
BAB 6. BIMBANG

Seperti biasa hari Senin pagi seluruh siswa dan siswi melaksanakan kegiatan rutinitas yaitu
UPACARA BENDERA.
Saat upacara berlangsung aku tak melihat Lia di barisan mungkin terlambat pikirku, dan ya
ternyata perkiraanku benar saat upacara hampir selesai datanglah Lia, ia langsung berbaris,
selesai upacara aku menemuinya.

"Lia kok tadi terlambat kenapa?"


"Soalnya tadi nungguin bapak dulu makanya terlambat

Tak berselang lama bel masuk berbunyi menandakan pembelajaran akan berlangsung,
pelajaran berjalan normal hingga bel istirahat berbunyi, siswa berhamburan keluar kelas untuk
makan ataupun hanya nongkrong di kantin, aku berjalan menuju teman-temanku yang sedang
nongkrong ditaman, saat sedang asik mengobrol dengan teman-teman ku tiba tiba bel pulang
berbunyi , lantas kami senang karena pulang lebih awal
"Kok cepat banget pulang ya?"tanya temanku
"Mungkin guru guru lagi ada rapat" jawabku
*****
Aku menemui Lia yang sedang menungguku di gerbang untuk mengantarnya pulang,
sekembalinya mengantar Lia pulang aku langsung menuju tempat tongkrongan yang disana
ada teman teman ku.

"Jordi kamana aja dari tadi" tanya Purno


"Ngantarin Lia pulang" jawabku
"Ciee udah resmi jadian nih"ucap Joni mengolokku
"Ga kok, aku udah janji aja Sama Lia untuk nganterin dia pulang soalnya kasian dia nungguin
jemputan bapaknya sendirian"
"Saran aku nih Jordi, mending kamu jadian aja Sama Lia, pasti Lia suka juga sama kamu, kalo
emang kamu memang cinta Lia,suka Lia gas aja jangan dilamain nanti keduluan orang"ucap
Joni memberikan prakata
"Aku pikir dulu soal itu"jawabku
"Udah gausah mikir mikir lagi, pasti Lia itu nungguin ditembak kamu , percaya sama aku"ucap
Joni
"Kalo gitu aku usahain sebisa mungkin"

BAB 7 . PENYESALAN Ke keesokan harinya aku pun bangun pagi-pagi dengan semangat
untuk berangkat ke sekolah tiada lain dan tiada bukan karena aku ingin segera
mengungkapkan rasa ke Lia dan segera menembaknya.

Sesampainya aku di sekolah aku segera masuk ke sekolah dan mencari keberadaan Lia

"Lia dimana yah,mungkin belum nyampe kali ya" ucap ku

Setelah mencari Lia aku pun pergi menemui kedua teman ku Jhoni dan Purno.

"Hey broo" teriak ku dari kejauhan sambil mengangkat tangan kepada kedua teman ku

"Eh jor,kemana aja lu dari tadi kita udah nungguin dari tadi loh tumben lu nggak langsung
kesini" ucap Purno

"Hehehe,biasa aku mau nyari si Lia" jawab ku dengan cengiran

"Yaelah,nggak sabaran amat jadi orang,nyante aja bro Lia tetap akan jadi milik lu kok nggak
usah tegang" ucap Jhoni dan Purno pun ikut menganggukkan kepalanya
"Yaudah kita masuk kelas yuk" ucap ku kepada Jhoni dan Purno

Dan segera kita bertiga pun masuk kekelas dan pelajaran pun di mulai tapi Lia belum masuk
kelas.

"Hey kok tumben Lia telat gini" ucap Jhoni sambil menyenggol bahuku.

"Nggak tau mungkin bentar lagi nyampe"jawab ku

Pelajaran pertama pun sudah selesai dan disitu aku pun bertanya-tanya kemanakah Lia.

"Eh bro kayaknya hari ini aku nggak jadi nembak Lia kali yah soalnya kan Lia nggak datang
sekolah" ucapku kepada kedua teman ku.

"Besok aja kali yah,kanan ada kesempatan buat lu latihan Gimana caranya nembak cewek, iya
nggak Pur" ucap Jhoni ngejailinku
"Hehehe Yo,i bro" jawab Purno menyetujui ucapan Jhoni.

Beberapa mata pelajaran pun telah selesai dan bel pulang pun nyaring berbunyi dimana itu
adalah tanda bahwa para penghuni sekolah akan segera pulang.
"Kita ketemu besok lagi yah bro" sapa kita bertiga dan segera pulang ke rumah masing-
masing

Dan esok hari pun tiba dimana kejadian kayak kemarin pun terulang dimana Lia tidak ke
sekolah dan disitu aku tidak jadi menembak Lia.
Begitu pula dengan hari-hari berikutnya dan disitu aku pun bertanya-tanya dimanakah sosok
Lia calon pujaan hati ku.

"Eh Lia mana yah,kok nggak ada kabar dia nggak biasanya kayak gini" ucapku bertanya
kepada kedua teman ku

"Mungkin dia lagi sakit kali yah" jawab Purno

"Mungkin kali yah" sambungku


Beberapa hari pun telah berlalu aku pun berangkat ke sekolah disaat aku menuju kelas aku
mendengar Wasa wisu dari beberapa teman sekolah yang sedang nongkrong di depan kelas
aku pun segera menemui kedua teman ku.

"Heyyyy jor,pas banget lu nyampe lu udah dengar nggak kalo Lia udah balik ke Jakarta
minggu lalu" ucap Jhoni dan Purno

Deghhhh jantung ku berdetak lebih kencang

"Hah yang benar,jadi kesempatan aku buat nembak Lia udah nggak ada lagi " jawab ku lesuh
dan tertunduk

"Yang sabar yah bro,mungkin Lia bukan jodoh lu jadi lu harus ikhlasin dia" jawab kedua
temanku menyemangati aku

"Mungkin ini yang terbaik buat aku bro, aku menyesal sudah telat mengungkapkan perasaan
itu ke Lia, mungkin lebih baik aku kubur perasaan ku ke Lia dalam-dalam,moga liat
mendapatkan lelaki
Yang baik disana dan aku disini dapat mengikhlaskan Lia " jawab ku denga. perasaan yang
sangat sakit dan menyesal.

Dari kisah ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penyesalan tidak datang di awal

Anda mungkin juga menyukai