Anda di halaman 1dari 13

CONTOH TKS ANEKDOT

Pak guru Siti Amalina sedang menerangkan pelajaran Sains pada para muridnya.
" Segala sesuatu itu harus diuji coba untuk mengetahui kebenarannya dan hasilnya. " pak guru
menjelaskan dengan semangat yang tinggi maklum habis gajian.
" Termasuk waktu pacaran ya pak!!" tiba-tiba Ahmad Sujono nyeletuk.
" Dasar kau kutu kompret, tidak boleh kalau itu Sit, itu dosa! Nikah saja belum kau ini, nikah dulu baru
kawin jangan kwalik kawin dulu baru nikah!" mata pak guru sambil melotot.
" Kan kata bapak segala sesuatu harus di uji coba dulu, hehehe. " jawab Siti ngeyel.
" Pokoknya tidak boleh dosa! " kata pak guru lantang.
" Ya nggak dosa lah pak, lah orang uji cobanya suruh buat kopi enak apa nggak, ya pak guru ngeres sih
pikiranya!! " lanjut Siti.
' O..... kalau yang itu boleh lah, bapak kira yang itu... hehehehe!" kata pak guru tersenyum.

. TANDA ORANG PINTAR

“Anak-anak tanda orang pintar apa?” guru bertanya

“rajin baca dan nulis, bu!!!” jawab anak anak

“bagus-bagus” puji guru.

“rajin nyontek bu .!” jawab amir,

“lah kok gitu, mir?” tegur guru.

“buktinya kita nyontek buat kapal, akhirnya kita pintar buat kapal” betulkan, bu?”

“betul juga, kamu mir, jadi anak anak rajinlah nyontek” guru berkata,

“asiiiik, besok ulangan kita bisa nyotek ..!” jawab anak anak gembira.

“bukan, yang model itu” seru guru sambil megang jidat.

2. Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.

Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai,
bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.

3. Pak Guru vs Siswa di Lomba Renang

”Anak anak silahkan kalian berkumpul sesuai kelompok renang, sesuai dengan keahliannya
masing masing”, pak Guru memberi pengumuman.

Semua berkumpul berkelompok

1. kelompok gaya punggung


2. kelompok gaya dada
3. kelompok gaya kupu kupu
4. kelompok gaya bebas

Dan ada satu orang siswi yang diam saja tidak ikut serta masuk dalam kelompok.

“Ina kenapa kamu tidak masuk dalam kelompok” pak Guru bertanya.
“anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi……..” jawab Ina ragu.
“tapi kenapa Ina?” tanya pak Guru
“pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU” jawab Ina
"Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak" jawab teman lainya.

Anda mungkin juga menyukai