Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ngurah Komang Ari Sabdadinata

No : 21

Kelas : X MIPA 6

TUGAS: MENGIDENTIFIKASI ISI TEKS ANEKDOT

1. Tentukan pokok-pokok teks anekdot di atas!


• Judul : Hobi Basket
• Masalah yang dibahas : Membuang sampah sembarangan (tidak pada tempatnya)
• Unsur humor : Alasan pria membuang sampah sembarangan kepada petugas kebersihan.
• Kritik yang disampaikan : Hargailah pekerjaan orang lain dengan membuang sampah pada
tempatnya.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks anekdot tersebut!
a. Menurut anda, apakah kritik yang terdapat dalam teks anekdot di atas sudah dapat
tersampaikan dengan baik?
Jawaban : Ya, sudah.
b. Bagaimana reaksi petugas kebersihan ketika mengetahui ada orang yang membuang
sampah sembarangan?
Jawaban : Reaksi petugas kebersihan tersebut adalah kesal dan marah
c. Apa yang harus saya lakukan jika saya menjadi petugas kebersihan tersebut?
Jawaban : Saya akan bersikap sama seperti petugas kebersihan tersebut. Yaitu, menegur
orang yang membuang sampah sembarangan.
d. Menurut anda, sikap yang dilakukan pria dalam teks anekdot tersebut apakah sudah tepat?
Berikan alasannya!
Jawaban : Sudah tepat, karena pria tersebut sudah mengakui kesalahannya dan meminta
maaf.
3. Tentukan makna tersirat dalam teks anekdot tersebut! Jawaban : Kita harus bisa menghargai
pekerjaan orang lain. Berdasarkan cerita tersebut, kita seharusnya membuang sampah pada
tempatnya. Karena sudah jelas berbeda antara membuang sampah dengan Latihan bermain
basket.

Tugas 1 : Menganalisis struktur teks anekdot

1. Menurut saya teks tersebut termasuk teks anekdot, karena terdapat sindiran di cerita tersebut.
2. Tujuannya untuk memberitahu masyarakat bahwa jika kita membaca buku jangan hanya
membalik balik halaman seperti keledai, tapi pahami isi dari buku tersebut. Reaksi saya kagum
akan akhir dari cerita tersebut.
3. Pokok pokok

Pokok-pokok isi Penjelasan


Judul Cara keledai membaca buku
Masalah Usaha Nasrudin dalam mengajarkan keledai untuk membaca dan
meyakinkan Timur Lenk tentang cara keledai membaca buku.
Tokoh Timur lenk, Nasrudin
Latar 2 minggu sebelum pembacaan buku dari keledai,di rumah, di istana
Unsur humor Cara Nasrudin dalam mengajari keledai membaca, karena sampai
kapanpun hal itu tidak mungkin dilakukan.
Peristiwa Si keledai menatap buku itu.
penting
Kritik (sindiran) Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik balik
halaman tanpa mengerti isinya. Jadi kalau kita juga membuka buka buku
tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?
Hikmah Bila membaca buku harus memahami isinya.

4. Analisis

Struktur teks Kutipan


Abstraksi Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin
menerimanya dengan senang hati.
Orientasi Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu
membaca. Dua minggu setelah sekarang, datanglah kembali kemari,
dan kita lihat apa yang akan terjadi.
Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa
yang akan diperbuat. Jika dapat mengajari keledai itu membaca, tentu
ia akan menerima hadiah, namun jika tidak, hukuman pasti akan
ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara,
Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera
mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin lalu menggiring
keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka
sampulnya.
Krisis Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai
mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus,
lembar demi lembar hingga halaman terakhir.
Reaksi Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah
membaca seluruh isi bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar


bukunya. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan mulai
menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia membaca ...?

Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-


lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di
dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk
bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus
membalik halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia
terlatih membalik - balik halaman buku itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur


Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai
membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.
Koda Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya,
berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik
serius. hehehe.

5. Menurut saya lengkap, karena strukturnya yang lengkap, buktinya ada di no 4.

Anda mungkin juga menyukai