Anda di halaman 1dari 8

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

TATALAKSANA THALASEMIA DENGAN KEHAMILAN

Thalassemia During Pregnancy Procedure

Nora Maulina
Bagian Laboratorium Fisiologi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Abstrak
Thalasemia merupakan golongan penyakit anemia hemolitik yang diturunkan
secara autosom resesif, disebabkan mutasi gen tunggal, akibat adanya gangguan
pembentukan rantai globin alfa atau beta. Di Indonesia, thalasemia merupakan
kelainan genetik yang paling banyak ditemukan. Terapi tranfusi reguler dibutuhkan
untuk mempertahankan hemoglobin. Dari 159.195 kelahiran, didapatkan 261
(0.2%) ibu hamil dengan beta-thalasemia minor. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa pasien talasemia hamil yang di tatalaksana dengan baik tidak mengalami
komplikasi seperti pertumbuhan janin terganggu, abortus dan kehamilan prematur,
sehingga tatalaksana thalasemia yang optimal selama kehamilan sangat penting
dilakukan.
Kata kunci : Hemoglobin, kehamilan, Thalasemia

Abstract
Thalassemia is a class of hemolytic anemia which is inherited autosomally
recessive, due to a single gene mutation, due to the disturbance of alpha or beta
globin chain formation. In Indonesia, thalassemia is the most common genetic
disorder. Regular transfusion therapy is needed to maintain hemoglobin. Of the
159,195 births, 261 (0.2%) were found to be pregnant with beta-thalassemia minor.
Several studies have shown that pregnant thalassemia patients who are well
managed do not experience complications such as impaired fetal growth, abortion,
and premature pregnancy, so optimal management of thalassemia during
pregnancy is very important.
Keywords : Hemoglobin, pregnancy, Thalassemia

PENDAHULUAN rutin dan terapi besi untuk


Thalasemia merupakan mempertahankan kualitas hidupnya.1
golongan penyakit anemia hemolitik Thalasemia didistribusikan
yang diturunkan secara autosom secara luas pada daerah Mediterania,
resesif, disebabkan mutasi gen Timur Tengah, subkontinen India dan
tunggal, akibat adanya gangguan Asia Tenggara mulai dari Cina
pembentukan rantai globin alfa atau Selatan melewati Semenanjung
beta. Individu homozigot atau Malaya sampai ke Indonesia. Pada
compound heterozygous, double banyak negara ini frekuensi gen untuk
heterozygous bermanifestasi sebagai thalasemia yang berbeda dan variasi-
thalasemia beta mayor yang variasi struktur hemoglobin sangat
membutuhkan transfusi darah secara tinggi. Seiring dengan perbaikan

116
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
kondisi sosial pada negara-negara pertumbuhan dan perkembangan
berkembang dan penurunan yang lebih baik dan juga menekan
mortalitas oleh karena infeksi dan eritropoiesis endogen untuk
malnutrisi, anak-anak dengan menghindari eritropoiesis tidak
thalasemia yang sebelumnya akan efektif sehingga mengurangi
meninggal muda sekarang bertahan hepatosplenomegali oleh karena
cukup lama untuk memerlukan hematopoesis ekstrameduler,
perawatan. Pada daerah-daerah ini deformitas tulang dan pembesaran
juga ditemukan penyebab dari jantung, sehingga penderita
tingginya frekuensi thalasemia.2 thalasemia dapat mengalami
Di Indonesia, thalasemia kehidupan hampir seperti normal,
merupakan kelainan genetik yang yang tentunya memperbaiki kualitas
paling banyak ditemukan. Angka hidupnya.4 Pemberian transfusi yang
pembawa sifat thalasemia adalah 3- berulang-ulang dapat menimbulkan
5%, bahkan di beberapa daerah komplikasi hemosiderosis dan
mencapai 10,6 % sedangkan angka hemokromatosis, yaitu menimbulkan
pembawa sifat HbE berkisar antara penimbunan zat besi dalam jaringan
1,5-36%. Di Indonesia, thalasemia tubuh sehingga dapat mengakibatkan
merupakan kelainan genetik yang kerusakan organ-organ tubuh seperti
paling banyak ditemukan. Angka hati, limpa, ginjal, jantung, tulang dan
pembawa sifat thalasemia adalah 3- pankreas.5
5%, bahkan di beberapa daerah Walaupun perempuan yang
mencapai 10,6 %sedangkan angka menderita talasemia yang tergantung
pembawa sifat HbE berkisar antara transfusi mengalami penurunan
1,5-36%. Dan data mengenai ibu fertilitas, kehamilan tetap dapat
hamil dengan thalasemia di terjadi. Ilmu pengetahuan terus
Indonesia belum ada.3 berkembang untuk meningkatkan
Penelitian yang dilakukan di kualitas dan harapan hidup pasien.
Maharaj Nakorn Chiang Mai Tim medis yang komperhensif
Hospital, Thailand dari 1 Agustus s/d diperlukan untuk membantu
Oktober 2001, didapatkan 5 orang kehamilan agar dapat berjalan dengan
(3,7%) dari 131 penderita thalasemia baik. Beberapa penelitian
dalam keadaan hamil, dari 516 total menunjukkan bahwa pasien
kehamilan. Yahya, H.I. 1996. di thalasemia hamil yang ditatalaksana
Bagdad, dalam studi acak terhadap dengan baik tidak mengalami
502 wanita, didiagnosa 22 kasus komplikasi seperti pertumbuhan janin
wanita hamil dengan B- thalasemia. terganggu, abortus dan kehamilan
Sheiner E, dkk. 2004. Melakukan prematur, sehingga tatalaksana
penelitian pada tahun 1988-2002 di thalasemia yang optimal selama
Soroka University Medical Center, kehamilan sangat penting dilakukan.6
Israel dari 159.195 kelahiran,
didapatkan 261 (0.2%) ibu hamil KASUS
dengan beta-thalasemia minor. Seorang perempuan berusia 38
Terapi tranfusi reguler tahun, agama Islam, suku Aceh,
dibutuhkan untuk mempertahankan pekerjaan ibu rumah tangga.
Hb sekitar 10 gr% memungkinkan Penderita datang dengan keluhan

117
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
pucat sejak 1 minggu SMRS, pucat nadi 83 x/1’, laju pernapasan 21 x/1’,
dirasakan perlahan-lahan, riwayat suhu tubuh 36,90. Wajah tampak
muntah hitam dan buang air besar seperti facies cole, pada pemeriksaan
berdarah tidak ada. Saat ini pasien mata konjunctiva palpebra inferior
sedang hamil dengan usia kehamilan pucat, sclera ikterik tidak dijumpai.
6-8 minggu, dengan kehamilan Pada pemeriksaan thorak dalam batas
ketiga. normal. Pada pemeriksaan abdomen
Sejak pasien berumur 6 tahun, tampak simteris, bekas operasi di
pasien sudah didiagnosa dengan daerah kiri atas perut, pada perabaan
thalasemia, transfusi pertama yang hati tidak dijumpai pembesaran,
didapatkan pertama saat usia 6 tahun limpa tidak teraba, ginjal dalam batas
sebanyak 3 kantong, pasien sering normal, pada perkusi timpani, dan
mengeluh pucat dan lemas diseluruh auskultasi peristaltik kesan normal.
tubuh, tidak ada kelemahan sesisi dan Pada pemeriksaan penunjang
pucat dan riwayat tranfusi berulang didapatkan hemoglobin 6.2 g/dl,
setiap satu atau dua bulan sebanyak 2- leukosit 5400 sel/uL, trombosit
3 kantong, hingga pada usia 18 tahun 350.000 sel/uLdan eritrosit 2,55 juta
dengan riwayat pucat yang berulang sel/uL. Reticulosit count 0,9%,
dan pembesaran limpa. Pasien ferritin 744 ng/dL, bilirubin total
dilakukan operasi untuk 3,72, bilirubin direk 0,65, bilirubin
pengangkatan limpa, setelah itu indirek 3,07, ureum 17, kreatinin 0,2,
pasien tranfusi hingga 10 tahun GDS 85, Natrium 138, kalium 3,5
kemudian. Pasien memiliki riwayat danklorida 106.
keguguran saat kehamilan pertama, Pada pemeriksaan morfologi
pada saat usia kehamilan 8-10 darah tepi hipokrommikrositer,
minggu (trimester pertama). Pada anisopoikilositosis, polikromasi, sel
kehamilan kedua anak lahir normal, pensil dan fragmentosit. Leukosit
sekarang usianya sudah 4 tahun. didapatkan jumlah dan bentuk
Pada riwayat penyakit keluarga normal. Trombosit jumlah dan
ditemukan adanya anggota keluarga morfologi normal. Pemeriksaan
yang meninggal pada saat dilahirkan elektroforesis hemoglobin didapatkan
dari pihak ibu, namun tidak diketahui peningkatan fragmen HbF dan HbA2.
penyebab meninggalnya. Sedangkan Pemeriksaan janin bayi hidup.
dari pihak ayah tidak ada yang Dengan taksiran persalinan tanggal
meninggal pada usia muda, begitu 15-3- 2015.
pula abang kandung pasien Berdasarkan anamnesa,
meninggal saat usia muda, yang pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
menurut pasien meninggal karena penunjang yang ada, pasien
diare berat saat berusia 13 tahun. didiagnosa anemia ec thalasemia
Ketiga saudara pasien yang lain tidak dengan gravida 3, partus 1, abortus
ada yang mengalami keluhan seperti 1 trimester pertama (8-10 minggu).
pasien. Terapi yang diberikan pada penderita
Pada pemeriksaan fisik tersebut adalah: Bed Rest, Diet MB,
dijumpai tampak sakit ringan, tinggi IVFD Rl 30 tetes/menit, Transfusi
badan 160 cm, berat badan 55 kg, PRC sampai dengan Hb ≥ 10 g/dL,
tekanan darah 110/80 mmHg, laju Asam folat tablet 1 x 1, sulfas ferrosus

118
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
tidak diberikan. Pasien dipulangkan badan lahir 3100 gr, laki-laki, normal.
setelah Hb tercapai 10 g/dL pada Pada pemeriksaan laboratorium
rawatan hari ke-3, dan tetap setelah tindakan persalinan sectio
mendapatkan terapi asam folat tablet caesaria hemoglobin 9,6 g/dl,
1x1. trombosit 532000/mm³, hematokrit
Pasien datang 5 bulan kemudian 21
dengan keluhan keluar cairan putih
bening dari kemaluan, pasien di PEMBAHASAN
assesment dengan ketuban pecah dini Anemia secara fungsional
2 jam G3P1A1 dan janin oblique in didefinisikan sebagai penurunan
partu, dan anemia e.c thalasemia, jumlah massa eritrosit sehingga tidak
pada pemeriksaan laboratorium dapat memenuhi fungsinya untuk
memberikan hasil hemoglobin 6,6 membawa oksigen dalam jumlah
g/dl, leukosit 2900 /mm³, trombosit yang cukup ke jaringan perifer.
562000/mm³, hematokrit 21 %. Secara praktis anemia ditunjukkan
Pasien di berikan tranfusi darah oleh penurunan kadar hemoglobin,
tranfusi darah sebanyak 3 x 250 cc, hematokrit, atau hitung eritrosit.
dan pasien direncana dilakukan sectio WHO menetapkan cut off point
caesaria atas indikasi janin letak anemia untuk keperluan penelitian
oblique, dan pada tanggal 16-3-2015 lapangan seperti terlihat tabel 1.7
pasien dilakukan tindakan sectio
caesaria, dan lahir bayi dengan berat

Tabel 1. Cut off point anemia


Kelompok Kriteria Anemia (HB)
Laki-laki usia dewasa < 13 g/dl
Wanita hamil < 11 g/d
Wanita tidak hamil ( umur > 15 tahun ) < 12 g/dl

CDC (Centers for Disease untuk label anemia dalam kehamilan


Control) pada tahun 1990 adalah disebutkan dalam Tabel 2.7
merekomendasikan nilai Hb dan Ht

Tabel 2. Nilai Hb dan Ht untuk label anemia dalam kehamilan


Trimester Hemoglobin ( g/dl ) Hematokrit (%)
Pertama < 11 < 33
Kedua < 10.5 < 32
Ketiga < 11 < 33

Anemia hanyalah suatu (pendarahan); 3) proses


kumpulan gejala yang disebabkan penghancuran eritrosit dalam tubuh
oleh bermacam penyebab. Pada sebelum waktunya (hemolisis).
dasarnya anemia disebabkan oleh Thalasemia menurut etiologi
karena, 1) gangguan pembentukan merupakan tergabung dalam anemia
eritrosit oleh sumsum tulang; hemolitik akibat gangguan
8
2) kehilangan darah keluar tubuh hemoglobin.

119
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Thalasemia merupakan sindrom 4. Heterozigot ganda thalasemia α
kelainan yang diwariskan (inherited) atau β dengan varian hemoglobin
dan masuk dalam kedalam kelompok thalassemia.
hemoglobinopati, yakni kelainan Pada penderita thalasemia
yang disebabkan oleh ganguan mempunyai riwayat bervariasi dari
sintesis hemoglobin akibat mutasi asimptomatik sampai keluhan-
didalam atau dekat gen globin. Mutasi keluhan anemi yang jelas. Adanya
gen globin ini dapat menimbulkan riwayat keluarga, keluhan lemah
dua perubahan rantai globin, yakni: badan, pembesaran hati dan limpa,
1. Perubahan struktur rangkaian asam gangguan pertumbuhan gangguan
amino rantai globin tertentu, maturitas seksual, gagal jantung.11
disebut hemoglobinopati Pada alfa thalasemia ada dua
struktural, atau fenotipe utama. Penghapusan
2. Perubahan kecepatan sintesis atau keempat α-globinogen rantai (- / -)
kemampuan produksi rantai globin ciri homozigot α-thalassemia. Karena
tertentu, disebut thalassemia. rantai membentuk hemoglobin janin,
Hemoglobinopati yang janin dalam kandungan dipengaruhi.
ditemukan secara klinis, baik pada Tanpa rantai α-globin, hemoglobin
anak atau orang dewasa, disebabkan Bart dan hemoglobin H dibentuk
oleh mutasi gen globin α atau β. sebagai tetramers abnormal.
Sedangkan, mutasiberat gen globin ζ, Kematian janin terjadi baik dalam
ε, γ dapat menyebabkan kematian rahim atau segera setelah lahir.
pada awal gestasi.9 Homozigot alpha thalassemia adalah
Penurunan kecepatan sintesis penyebab umum dari hydrops fetalis
atau kemampuan produksi satu atau di Asia Tenggara. 12
lebih rantai globin a atau b, ataupun HbH (β4) penyakit kompatibel
rantai globin lainnya, dapat dengan kehidupan ekstrauterin. Sel-
menimbulkan defisiensi produksi sel yang abnormal merah saat lahir
sebagian (parsial) atau yang mengandung campuran hemoglobin
menyeluruh (komplit) rantai globin Bart, hemoglobin H, dan hemoglobin
tersebut. Akibatnya terjadi thalasemia A. neonatus muncul baik saat lahir
yang jenisnya sesuai dengan rantai tapi segera terjadi anemia hemolitik.
globin yang terganggu produksinya, Sebagian hemoglobin Bart hadir pada
seperti ditunjukkan dibawah ini .10 saat lahir diganti postnatal oleh
1. Thalasemia α terjadi akibat hemoglobin H. Penyakit ini ditandai
berkurang atau tidak produksinya dengan anemia hemolitik, yang
sama sekali produksi rantai globin mungkin berat dan mirip dengan α-
α. thalassemia mayor. Anemia pada
2. Thalasemia β terjadi akibat wanita-wanita biasanya memburuk
berkurang atau tidak produksinya selama kehamilan.
sama sekali produksi rantai globin Penghapusan dua gen hasil
β. klinis di α-thalassemia minor, yang
3. Thalasemia σβ terjadi akibat ditandai dengan minimal sampai
berkurang atau tidak produksinya sedang anemia mikrositik
sama sekali produksi kedua rantai hipokromik. Dengan demikian,
globin σ dan β. genotipe mungkin - / - atau - /.

120
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Diferensiasi hanya dengan analisis dan pembatasan pertumbuhan
DNA karena tidak ada kelainan klinis intrauterin.14
terkait dengan α-thalassemia minor, Tidak ada terapi khusus untuk
sering terjadi tidak diakui. Sel darah β-thalassemia minor selama
merah yang hipokrom mikrositik, dan kehamilan. Besi profilaksis dan asam
hemoglobin Konsentrasi adalah folat diberikan. Diagnosis prenatal
normal untuk sedikit tertekan. Wanita dari thalassemia menggunakan
dengan minor thalassemia mentolerir chorionic villus sampling dapat
kehamilan cukup baik. dilakukan pada 9 sampai 13 minggu.
Penghapusan gen tunggal (- /) Kursus kehamilan pasien dengan
adalah carrier diam. Tidak ada minor thalassemia, termasuk hasil
kelainan klinis jelas dalam individu perinatal, menguntungkan.15 Karimi
dengan penghapusan gen tunggal. M dkk.16 mewawancarai 510 orang
Individu dengan bentuk ringan dari tua yang memiliki anak yang
alpha thalassemia mungkin tidak menderita thalassemia β utama dan
memerlukan pengobatan khusus, 254 pasien sendiri, untuk menentukan
kecuali seperti yang diperlukan untuk sikap mereka terhadap diagnosis
pengelolaan kadar hemoglobin yang prenatal dan penghentian kehamilan.
rendah. Pada beberapa pasien, Ditemukan keputusan untuk tidak
suplementasi zat besi atau asam folat menghentikan kehamilan semata-
mungkin berguna. Pasien dengan mata berhubungan dengan keyakinan
anemia yang lebih berat mungkin agama.
memerlukan terapi transfusi seumur Sebuah studi dari 48 wanita
hidup.13 thalassemic β menunjukkan bahwa
Pada beta-thalassemia dalam 72,9% pasien transfusi tergantung
kasus yang khas dari thalassemia selama kehamilan, 18,75% berakhir
mayor, neonatus sehat saat lahir, ke persalinan prematur, 14,5% pasien
tetapi tingkat hemoglobin F turun, menjalani persalinan caesar, 45,8%
bayi menjadi sangat lemah dan gagal pasien mengalami pembatasan
untuk berkembang. Seorang anak pertumbuhan janin dan 8,3%
yang dimasukkan ke dalam program kehamilan berakhir di lahir mati.17
transfusi yang memadai berkembang Riwayat penderita dan keluarga
secara normal sampai akhir dekade sangat penting dalam mendiagnosis
pertama, ketika efek loading besi thalasemia, karena pada populasi
menjadi jelas. Seorang wanita yang dengan ras dan etnik tertentu terdapat
bertahan di luar masa kanak-kanak frekuensi yang tinggi jenis gen
biasanya steril, dan harapan hidup abnormal thalasemia yang spesifik.
bahkan dengan terapi transfusi Pada pemeriksaan fisik bila dijumpai
dipersingkat. gejala dan tanda pucat yang
Pasien dari β thalassemia menunjukkan adanya penumpukan
intermedia berada pada peningkatan (pooling) sel abnormal, dan
risiko komplikasi selama kehamilan, deformitas skeletal, terutama pada
yang meliputi, memburuknya anemia thalasemia beta yang menunjukkan
dan trombositopenia, keguguran, ekpansi rongga sumsum tulang, pada
kematian janin intra-uterin, thalasemia mayor.11
persalinan prematur, operasi caesar

121
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Pada pemeriksaan laboratorium Pasien thalasemia beta mayor
thalasemia umumnya menunjukkan dan intermediet perlu diberikan
anemia mikrositik hipokrom, sel transfusi secara teratur dan dijaga
target, normoblas lekosit dan agar kadar hemoglobinnya di atas 10
trombosit normal, dan dijumpai tanda mg/dl. Seluruh pasien thalasemia
– tanda hemolisis yaitu peningkatan homozigot harus menerima suplemen
retikulosit dan bilirubin indirek. asam folat. Terapi kelasi besi dengan
Selanjutnya di lakukan pemeriksaan deferokasmin pada kehamilan masih
elektroforesis HB, penentuan HbA2 kontroversial.
dan Hb F untuk memastikan Pasien perempuan yang
Thalasemia beta.11 menderita thalasemia alfa HbH,
Evaluasi pra konsepsi pasien secara umum, dapat menjalani
dengan sindrom thalasemia kehamilan dengan baik, namun sering
direkomendasikan dan harus menyebabkan eksaserbasi akut dari
mencakup penilaian kebutuhan anemia kronik dan membutuhkan
transfusi, terapi kelasi, status besi transfusi darah.6
tubuh, fungsi organ dan adanya
antibodi terhadap antigen seldarah DAFTAR PUSTAKA
merah.6 1. Vulla R Modell B, Georganda B.
Agar terjadi kehamilan yang What is Thalasemia ? 2nd ed. The
berlangsung normal, yang harus ThalassemiaInternational
diperhatikan adalah perempuan Federation ; 1995: 4.
dengan thalasemia harus memiliki 2. Wheatherall, Dj. The Thalasemia.
status kesehatan optimal dan tidak British Medical Journal , vol.314.
mengalami kerusakan organ (jantung, 1997: pp. 1675-1678.
hati dan lain-lain) akibat kelebihan 3. Kementerian Kesehatan Republik
zat besi. Tes fungsi hati dan fungsi Indonesia: Pencegahan
jantung dilakukan sebelum Thalassemia ; 2010 :4.
merencanakan kehamilan. Diet juga 4. Hooffbrand AV, Pettit JE.
diperhatikan agar tidak Essential Haematology 3nd ed.
mengkonsumsi makanan yang Blackwell Science Ltd. 1995 : 94-
mengandung zat besi yang 120.
berlebihan.6 5. Weather Dj, Clegg JB. The
Pada pasien thalasemia beta Thalasemia Syndrome 4nd ed.
minor yang hamil tidak perlu Blackwell Scientific. England :
diberikan terapi spesifik dan secara Oxford University ; 2001: 100-
umum dapat mentoleransi kehamilan 110.
dengan baik. Suplementasi besi 6. Sumoastro S, Maloveny A:
diberikan jika ada indikasi, Talasemia Pada Kehamilan. In
sedangkan asam folat WL. Purwita, Alwi Idrus, Setiati
direkomendasikan diberikan sejak Siti, Mansjoer Arif, Ranitya Rian,
merencanakan kehamilan atau segera Editors : Penyakit- Penyakit Pada
setelah kehamilan. Apabila anemia Kehamilan Peran Seorang
menjadi berat. Maka dapat Internis. Jakarta : Pusat
dipertimbangkan pemberian Penerbitan Departemen Ilmu
transfusi.

122
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Penyakit Dalam FK UI; 2008 : Ilmu Penyakit Dalam FK
203-220. UNPAD; 2003 : 16.
7. WHO : Haemoglobin 12. Lam YH, Ghosh A, Tang MH,
Concentrations for The Diagnosis Lee CP, Sin SY (1997) Second-
of Anemia and Asessment trimester hydrops fetalis in
Severity. Geneva : WHO ; 2011 pregnancies affected by
8. Bakta I Made : Pendekatan homozygous alpha-thalassaemia-
Terhadap Pasien Anemia. In 1.Prenat Diagn 17: 267-269.
Sudoyo. AW, Setiyohadi 13. Cheerva AC, Coppes MJ (2013)
Bambang, Alwi Idrus, Alpha Thalassemia Treatment &
Simadibrata K Marcellus, Setiati Management. Medscape.
Siti, Editors : Buku Ajar Ilmu 14. Nassar AH, Usta IM, Rechdan JB,
Penyakit Dalam Jilid II, edisi IV. Koussa S, Inati A, et al. (2006)
Jakarta : Pusat Penerbitan Pregnancy in patients with beta-
Departemen Ilmu Penyakit Dalam thalassemia intermedia: outcome
FK UI; 2006 :1110. of mothers and newborns. Am J
9. Atmakusuma Djumhana, Hematol 81: 499-502.
Setyaningsih Iswari : Dasar – 15. Sheiner E, Levy A, Yerushalmi R,
Dasar Talasemia : Salah Satu Katz M (2004) Beta-thalassemia
Jenis Hemoglobinopati. In minor during pregnancy. Obstet
Sudoyo. AW, Setiyohadi Gynecol 103: 1273-1277.
Bambang, Alwi Idrus, 16. Karimi M, Johari S, Cohan N
Simadibrata K Marcellus, Setiati (2010) Attitude toward prenatal
Siti, Editors : Buku Ajar Ilmu diagnosis for beta thalassemia
Penyakit Dalam Jilid II, edisi IV. major and medical abortion in
Jakarta : Pusat Penerbitan Southern Iran. Hemoglobin 34:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam 49-54.
FK UI; 2006 : 1380. 17. Bhattacharya M, Roychowdhary J
10. Atmakusuma Djumhana : (2007) Study of Pregnancy
Thalassemia : Manifestasi Klinis, Outcome in E-Beta thalassemia
Pendekatan Diagnosis, dan mothers. Online J Health Allied
Thalassemia Intermedia.In Scs 7: 1.
Sudoyo. AW, Setiyohadi
Bambang, Alwi Idrus,
Simadibrata K Marcellus, Setiati
Siti, Editors : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II, edisi IV.
Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK UI; 2006 : 1388.
11. Sumantri R, Supandiman I,
Fadjari TH, Fianza PI, Oehadian
A : Talasemia: Buku Onkologi
Medik. Bandung : Sub Bagian
Hematologi Onkologi Medik dan
Pusat Informasi Ilmiah Bagian

123
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)

Anda mungkin juga menyukai