THALASEMIA
KELOMPOK 4 :
Sementara menurut Ngastiyah (2006) Penyebab kerusakan tersebut karena hemoglobin yang
tidak normal (hemoglobinopatia) dan kelainan hemoglobin ini karena adanya gangguan
pembentukan yang disebabkan oleh gangguan structural pembentukan hemoglobin (hemoglobin
abnormal) misalnya pada HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu gangguan jumlah (salah
satu/beberapa) rantai globin seperti pada thalassemia.
Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk menderita
penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang
diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala
dari penyakit ini.
Klasifikasi
01
02
Klasifikasi dari penyakit thalassemia menurut Suriadi Hockenberry & Wilson (2009) mengklasifikasikan
(2006) yaitu : Thalasemia menjadi
2. Thalassemia beta
Thalassemia beta merupakan jenis thalassemia yang
mengalami penurunan pada rantai beta. Sedangkan
berdasarkan jumlah gen yang mengalami gangguan.
Komplikasi
Pada beberapa kasus Thalassemia dapat ditemukan gejala-gejala seperti: badan lemah, kulit
kekuningan (jaundice), urin gelap, cepat lelah, denyut jantung meningkat, tulang wajah abnormal
dan pertumbuhan terhambat serta permukaan perut yang membuncit dengan pembesaran hati dan
limpa Pasien Thalassemia mayor umumnya menunjukkan gejalagejala fisik berupa hambatan
pertumbuhan, anak menjadi kurus, perut membuncit akibat hepatosplenomegali dengan wajah yang
khas, frontal bossing, mulut tongos (rodent like mouth), bibir agak tertarik, dan maloklusi gigi.
Perubahan ini terjadi akibat sumsum tulang yang terlalu aktif bekerja untuk menghasilkan sel darah
merah, pada Thalassemia bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang terutama tulang
kepala dan wajah, selain itu anak akan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Akibat dari anemia
kronis dan transfusi berulang, maka pasien akan mengalami kelebihan zat besi yang kemudian akan
tertimbun di setiap organ, terutama otot jantung, hati, kelenjar pankreas, dan kelenjar pembentuk
hormon lainnya, yang dikemudian hari akan menimbulkan komplikasi. Perubahan tulang yang paling
sering terlihat terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah. Kepala pasien Thalassemia mayor
menjadi besar dengan penonjolan pada tulang frontal dan pelebaran diploe (spons tulang) tulang
tengkorak hingga beberapa kali lebih besar dari orang normal.
Patofisiologi
Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai
polipeptida globin (alfa, beta, gamma dan delta) yang terdapat dalam eritrosit dan bertugas
untuk mengangkut oksigen.
Pada pasien thalasemia terjadi penurunan sintesis rantai globin (alfa dan beta) yang
menyebabkan hemoglobinisasi eritrosit tidak efektif, dimana hanya sebagian kecil eritrosit
yang mencapai sirkulasi perifer sehingga menyebabkan terjadinya anemia. Anemia dapat
merangsang eritropoetin yang menyebabkan terjadinya ekspansi sumsum tulang, sehingga
menimbulkan deformitas tulang. Eritpoetin dapat merangsang eritropoesis yang memicu
terjadinya hemapoesis hingga terjadi fibrosis pada organ vital seperti jantung, paru-paru, liver
dan organ lain seperti pancreas dan limfa.
Anemia juga dapat menyebabkan hipoksia sehingga terjadi penurunan O2 dan Na ke jaringan
yang dapat mengganggu pertumbuhan sel dan otak sehingga terjadi gangguan tumbuh
kembang pada anak. Selain itu, anemia yang berat dapat menyebabkan penurunan hemoglobin
sehingga perlu dilakukan transfusi darah. Namun, transfusi darah yang terus menerus akan
menyebabkan peningkatan absorpsi zat besi sehingga zat besi sehingga menyebabkan
hemosiderosis.
Pathway
Penatalaksanaan
1. Non farmakologi
Keluarga memahami penyebab, risiko, pencegahan, terapi, dan komplikasi penyakit yang dialami oleh pasien
Edukasi kepada keluarga perihal makanan yang harus diberikan dan harus dihindari untuk pasien
Edukasi kepada keluarga pasien untuk melakukan kontrol rutin ke puskesmas/rumah sakit untuk memantau
keadaan pasien
2. Farmakologis
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral, yaitu Penatalaksanaan medikamentosa yaitu ;
1) Pemberian iron chelating agent (deferiprone, deferioksamin, serta deferioprone dan
deferioksamin)
2) Vitamin C, Asam folat, dan Vitamin E.
3) Terapi suportif pada thalassemia mayor adalah transfusi darah.
Discharge Planning
1) Istirahat cukup
2) Makan makanan yang banyak mengandung vitamin dan
menjalani diet dengan gizi seimbang
3) Makan makanan yang tinggi asam folat dan vitamin B12, seperti
ikan, susu, daging, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau,
jeruk, dan biji bijian.
4) Berikan dukungan pada anak untuk melakukan kegiatan sehari-
hari sesuai kemampuan anak.
Konsep Dasar Keperawatan
Study Case
SKENARIO
Seorang anak laki-laki an. L berusia 8 tahun dibawah oleh kedua orang tuanya
Ny. K dan Tn. M ke rumah sakit karena kurang nafsu makan dan warna
kulit pucat. Pasien mengatakan sering sesak napas, nafsu makan berkurang,
badannya terasa lemas dan sering kelelahan,dan pasien sering mengeluh
nyeri ekstremitas. Keluarga mengatakan anaknya suka mengeluh lemas.
Keluarga juga mengatakan bahwa pasien pernah masuk ke rumah sakit satu
tahun yang lalu, dan sempat melakukan transfusi darah, tetapi mereka tidak
mengetahui bahwa hal tersebut berkatitan dengan penyakit thalasemia yang
dialami oleh anaknya saat ini. Hasil TTV: TD = 80/59 mmHg, S = 37,5 ◦c,
R = 24 x/menit, N = 89 x/menit, fase ekspirasi memanjang, akral teraba
dingin, dan turgor kulit menurun. Hasil pemeriksaan laboratorium EKG
iskemia.
PENGKAJIAN
Pasien
Nama : an. L
Usia : 8 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Makassar
Penanggung jawab
Nama : Tn. M
Usia : 39 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan : Ayah pasien
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
DO :
- Warna kulit tampak pucat
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit menurun
ANALISA DATA
3. DS : Ketidakseimbang Intoleransi
Pasien mengatakan badannya an antara suplai aktivitas
terasa lemas dan sering dan kebutuhan
kelelahan oksigen
DO :
- Mengeluh lelah
- Dyspnea saat / stelah melakukan
aktivitas
- Merasa lemah
- Gambaran EKG menunjukan
Iskemia
DIAGNOSA
KEPERAWATAN