Lisa Giovany
1508434484
PEMBIMBING:
dr. Nazardi Oyong, Sp.A
PENDAHULUAN
Thalasemia kelainan genetik dari sintesis rantai globin
Kegagalan pembentukan salah satu dari 4 rantai asam amino (globin) yang
membentuk hemoglobin sehingga hemoglobin tidak terbentuk sempurna
Akibat dari berbagai perubahan ini adalah tubuh tidak membentuk eritrosit
secara normal dan membuat eritrosit mudah rusak / berumur < 120 hari
sehingga menyebabkan anemia.
Faktor penyebab
thalasemia berupa faktor
genetik (keturunan) yang
berarti diturunkan dari
sifat yang dibawa orang
tuanya, yang membuat
rusaknya eritrosit akibat
gangguan produksi Hb.
Gangguan Gangguan
pada struktur pada
pembentuk jumlah
Hb rantai Hb
PATOGENESIS
Hb normal terdiri • Penurunan produksi dari 1 / lebih dari rantai
dari 2 rantai α dan 2 globin menghentikan sintesis Hb ketidak
rantai β yang meliputi seimbangan produksi rantai globin produksi
HbA (α2β2 = 97%),
berlebihan dari rantai globin yang normal
HbA2 (α2δ2 = 2,5%)
HbF (α2ƴ2 = 0,5%).
rantai akan terakumulasi banyak didalam sel
bereaksi dengan membran sel mengintervensi
divisi dari sel normal bertindak sebagai benda
asing destruksi sel darah merah.
Tipe thalassemia biasanya membawa nama dari rantai yang tereduksi. Reduksi
bervariasi dari mulai sedikit penurunan hingga tidak diproduksi sama sekali.
Pembagian thalassemia
alfa
Thalassemia trait:
1 gen abnormal Thalassemia silent carrier
2 gen abnormal Thalassemia alfa minor.
Pembagian
thalassemia beta
• Bedah : - splenektomi
- transplantasi sumsum tulang
• Suportif :
Pemberian darah dalam bentuk PRC (packed red
cell), 3 ml/kg BB untuk setiap kenaikan Hb 1
g/dl.
• Diet
• Pemantauan kadar feritin
KOMPLIKASI dan PROGNOSIS
Identitas Pasien
• Nama / No. MR : An. NA (0726XX)
• Umur : 3 Tahun 1 Bulan
• Ayah / Ibu : Tn. S / Ny. W
• Suku : Jawa / Jawa
• Alamat : Desa Sukakerja logas tanah
darat Kuantan Singingi.
• Tanggal masuk : 07 Mei 2016
ALLOANAMNESIS : Ayah dan Ibu kandung pasien
Keluhan Utama:
Pucat sejak 2 hari
SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 hari SMRS: Lebam kebiruan pada
kulit, gusi berdarah Pasien memiliki
Ibu pasien riwayat penyakit
mengeluhkan disangkal. Tidak ada BAB
berdarah ataupun hitam, Thalasemia Beta
anaknya pucat, pucat Mayor yang
terlihat dibibir, tidak ada perdarahan
yang aktif. diketahui sejak
tangan dan kaki. pasien berusia 9
Pasien juga terlihat Pasien juga ada keluhan bulan. Ibu pasien
lemas, nafsu makan sesak. Sesak muncul mengaku terkadang
menurun. bersamaan dengan tiap 1-3 minggu
keluhan pucat. Sesak anaknya selalu
Riwayat muntah 1 dipengaruhi aktifitas kontrol ke
kali sebanyak ±1½ disangkal. Riwayat asma Thalasemia Center
sendok makan, disangkal. Riwayat dan biasanya
muntah berisi trauma, batuk, demam, diberikan transfusi
makanan dan lendir. mencret, disangkal. BAK 2-3 kantong darah.
Muntah darah lancar. Kemudian pasien Riwayat transfusi
disangkal, muntah dibawa ke IGD RSUD AA terakhir tanggal 30
berwarna kehijauan dan diberi terapi infuse April 2016.
disangkal. lalu dirawat di flamboyan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam waktu ±2 bulan pucat
terlihat diseluruh tubuh. Usia 1,5 tahun, muncul benjolan
Kemudian pasien dilakukan dihidung pasien awalnya sebesar
cek labor didapatkan Hb kacang, lalu dalam waktu ±1
rendah dan ditransfusi 2 bulan benjolan sebesar kelereng.
kantong darah, lalu dirujuk Konsistensi kenyal, berwarna
ke RSUD AA biru, tidak nyeri, mobile.
Hemoglobin (24-03-2016) :
HbA2 : 3,7% (1,5-3,7)
Darah Rutin (7 Mei 2016) Keterangan : >= 2 Tahun
Hb : 1,6 gr/dl HbF : 2,8% (<1) Keterangan : Beta
Ht : 6,7 % Thalasemia Short Program usia > 2
Leukosit : 6680/mm Tahun – usia dewasa.
Trombosit: 116.000/mm
Eritrosit : 0,86 juta/mm3 Imunoserologi (21/01/2016)
MCV : 78,0 fl Ferritin : 39,5 Mg/Ml
MCH : 19,0 pg
MCHC : 24,4 g/dl Fungsi Ginjal (21/01/2016)
AST : 39 U/L
ALT : 21 U/L
ALPR : 97 U/L
• HISTOPATOLOGI :
• Tanggal 12 Agustus 2015
• Klinis benjolan dihidung
• Kesimpulan Gambaran histopatologik sediaan ini
sesuai dengan
• Hemangioma kavernosa
DIAGNOSIS
DIAGNOSA GIZI :
Gizi buruk, berada dibawah standar deviasi -3
PENATALAKSANAAN
TERAPI
MEDIKAMENTOSA :
- IVFD RL 10 tpm.
- Rencana Transfusi PRC 4 labu : - 40 cc
- 40 cc
- 40 cc
- 80 cc
- Lasix 10 mg (k/p) jika udem
Pucat (+), KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 10 tpm.
lemas, demam Kesadaran : Composmentis Mayor -Rencana Transfusi PRC 4
N : 110 x/menit
(-), muntah (-) Hemangioma labu : - 40 cc
RR : 55 x/menit
mencret (-) kavernosa - 40 cc
T: 37,1o C
- 40 cc
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
Kuning (+/+) - 80 cc
Leher : Pembesaran KGB (-) - Lasix 10 mg (k/p) jika
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris, udem
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (- - Diet MB 1180 kkal
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
Hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema
(-), CRT <2 detik
Minggu, 8 Mei 2016
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PENATALAKSANAAN
Pucat (+), KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 10 tpm.
lemas, demam Kesadaran : Composmentis Mayor -Rencana Transfusi PRC 4
N : 110 x/menit
(-), muntah (-) Hemangioma labu : - 40 cc
RR : 30 x/menit
mencret (-) kavernosa - 40 cc
T: 36,7o C
- 40 cc
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
Kuning (+/+) - 80 cc
Leher : Pembesaran KGB (-) - Lasix 10 mg (k/p) jika
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris, udem
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (- - Diet MB 1180 kkal
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema (-
), CRT <2 detik
Senin, 9 Mei 2016
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PENATALAKSANAAN
Pucat (+), KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 10 tpm.
lemas, demam Kesadaran : Composmentis Mayor -Rencana Transfusi PRC 4
N : 115 x/menit
(-), muntah (-) Hemangioma labu : - 40 cc
RR : 30 x/menit
mencret (-) kavernosa - 40 cc
T: 36,5o C
- 40 cc
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
Kuning (+/+) - 80 cc
Leher : Pembesaran KGB (-) - Lasix 10 mg (k/p) jika
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris, udem
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (- - Diet MB 1180 kkal
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema (-
), CRT <2 detik
Selasa, 10 Mei 2016
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PENATALAKSANAAN
Pucat (+), KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 10 tpm.
lemas, demam Kesadaran : Composmentis Mayor -Rencana Transfusi PRC 4
N : 110 x/menit
(-), muntah (-) Hemangioma labu : - 40 cc
RR : 40 x/menit
mencret (-) kavernosa - 40 cc
T: 36,5o C
- 40 cc
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
Kuning (+/+) - 80 cc
Leher : Pembesaran KGB (-) - Lasix 10 mg (k/p) jika
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris, udem
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (- - Diet MB 1180 kkal
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema (-
), CRT <2 detik
Rabu, 11 Mei 2016
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PENATALAKSANAAN
Keluhan tidak KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 15 tpm
ada, pucat Kesadaran : Composmentis Mayor -Transfusi hari ini istirahat
N : 98 x/menit
berkurang Hemangioma -Besok transfusi PRC 120 cc
RR : 35 x/menit
kavernosa - Lasix 10 mg (k/p) jika
T: 35,9o C
udem
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera
Kuning (-/-) - Diet MB 1180 kkal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris,
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema (-
), CRT <2 detik
Kamis, 12 Mei 2016
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PENATALAKSANAAN
Keluhan tidak KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 15 tpm
ada, pucat Kesadaran : Composmentis Mayor -Transfusi PRC labu ke V
N : 100 x/menit
berkurang Hemangioma 120 cc
RR : 24 x/menit
kavernosa - Lasix 10 mg (k/p) jika
T: 37,0o C
udem.
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
Kuning (-/-) - Diet MB 1180 kkal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris,
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema (-
), CRT <2 detik
Jumat, 13 Mei 2016
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PENATALAKSANAAN
Keluhan tidak KU: Tampak sakit sedang Thalasemia Beta -IVFD RL 15 tpm
ada, pucat (+) Kesadaran : Composmentis Mayor -Transfusi PRC labu ke VI
N : 100 x/menit
Hemangioma 100 cc
RR : 21 x/menit
kavernosa - Lasix 10 mg (k/p) jika
T: 37,0o C
udem
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), Sklera
Kuning (-/-) -Rencana Cek DPL ulang.
Leher : Pembesaran KGB (-) - Pasien boleh pulang,
Thorax: Pergerakan dinding dada Simetris, kontrol ke Thalasemia
Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (- Center.
/-)
Abdomen : BU (+) normal,
hepatosplenomegali
Ekstremitas: akral hangat, pucat, edema (-
), CRT <2 detik
Pembahasan
PASIEN TEORI
Anamnesis : Sesuai dengan gejala klinis Thalasemia
keluhan 2 hari SMRS pucat, yaitu pucat, lemas, nafsu makan
pucat terlihat dibibir, tangan menurun, riwayat transfusi
dan kaki. Lemas, nafsu berulang dan didukung pasien
makan menurun, dan telah terdiagnosis Thalasemia
timbul sesak saat muncul Beta Mayor sebelumnya. Namun
keluhan pucat, namun sesak gejala sesak pada pasien tidak
tidak dipengaruhi aktivitas. dipengaruhi aktifitas sehingga gagal
jantung belum terjadi yang merupakan
Awalnya pucat pertama kali salah satu komplikasi akibat tranfusi
muncul saat pasien berusia darah berulang dan proses hemolisis
6 bulan. Pasien didiagnosis yang menyebabkan kadar besi dalam
penyakit Thalasemia Beta darah sangat tinggi, sehingga
Mayor saat pasien berusia tertimbun dalam berbagai jarigan
9 bulan disertai adanya tubuh salah satunya jantung.
riwayat transfusi
berulang dan rutin Thalasemia merupakan penyakit
kelainan genetik dari sintesis rantai
Dari riwayat keluarga tidak globin, sehingga faktor keturunan
diketahui apakah ada merupakan penyebab dari Thalasemia.
memiliki riwayat
Thalasemia
Pembahasan
PASIEN TEORI
Pemeriksaan fisik: Gejala klinis dari Thalasemia
Anak tampak kurus, Mayor : pertumbuhan fisik
pertumbuhan fisiknya yang kecil karena tulang
terlalu kecil untuk mengalami keterlambatan
umurnya dan BB nya pertumbuhan akibat anemia.
kurang dari normal. Anemia sendiri akibat dari
Terlihat kuning dan
hiperpigmentasi kulit. kelainan produksi hemoglobin
Konjungtiva pucat secara kronis dan destruksi
+/+, bibir pucat, eritrosit.
selaput lendir kering, Hiperpigmentasi kulit terjadi
lemas, pembesaran KGB akibat penumpukan zat besi
(-). Pemeriksaan thorak
dalam batas normal. yang mengendap dilapisan
Pemeriksaan abdomen dermis akibat transfusi yang
palpasi didapatkan berulang-ulang. Limpa dan
Hepatosplenomegali, hati membesar karena
perkusi pekak diregio hematopoesis ekstrameduler
kuadran kiri atas dan hemosiderosis.
abdomen. Ekstremitas
tampak pucat
Pembahasan
• Pemeriksaan penunjang :
Dari gambaran darah tepi didapatkan
Dari darah rutin adanya eritrosit mikrositik, hipokrom,
didapatkan anemia anisopoikilositosis, polikromatik, sel
yang berat dimana Hb pensil (+), sel target (+), helmet cell (+)
1,6 gr/dl, leukosit anulosit (+), sel pensil (+), fragmentosit
6680 /mm, eritrosit (+), jumlah leukosit cukup morfologi
0,86 juta/mm3 normal dan sel blast negatif serta
trombosit normal