OLEH:
Diagnosis untuk Thalassemia terdapat dua yaitu secara screening test dan definitive
test.
1.Screening test
Di daerah endemik, anemia hipokrom mikrositik perlu diragui sebagai gangguan
Thalassemia (Wiwanitkit, 2007).
2.Definitive test
a.Elektroforesis hemoglobin
Pemeriksaan ini dapat menentukan pelbagai jenis tipe hemoglobin di dalam darah.
b.Kromatografi hemoglobin
Pada elektroforesis hemoglobin, HB A2 tidak terpisah baik dengan Hb C.
c.molecular diagnosis
Pemeriksaan ini adalah gold standard dalam mendiagnosis Thalassemia
KOMPLIKASI
1.Komplikasi Jantung
2.Komplikasi pada Tulang
3.Pembesaran Limpa (Splenomegali)
4.Komplikasi pada Hati
5.Komplikasi pada Kelenjar Hormon
PENGKAJIAN
a. Identitas
Usia : anak 1 S/d 5 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan
b. Keadaan Umum
Pasien tampak pucat, lemah, anoreksia dan sesak nafas
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Bahwa thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik yang diturunkan dari kedua orang tua kepada
anak-anaknya secara resesif.
d. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : - Konjungtiva terlihat anemis
- Pertumbuhan gigi yang buruk
- Sinusitis
e. Aktivitas / Istirahat
Kelesuan, kelelahan, kelemahan, malaise umum
Hilangnya produktivitas, penurunan toleransi latihan, kebutuhan yang lebih besar untuk tidur dan istirahat
LANJUTAN. . ..
f.Sirkulasi
Dapat melaporkan: Palpitasi atau nyeri dada angina (penyakit arteri koroner
bersamaan [CAD] iskemia / miokard, sindrom dada akut)
g.Makanan / Cairan
Anorexia, mual / muntah
Mungkin menunjukkan: Tinggi / berat badan biasanya di bawah persentil
h.Pemeriksaan persistem
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Perubahan perfusi jaringan b/d berkurangnya komponen seluler yang penting
untuk menghantar O2/zat nutrisi ke sel (berkurangnya kapasitas darah).
2.Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurangnya selera makan.
3.Intoleransi Aktivitasi b/d tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan supali
oksigen (O2)
4.Resiko Tinggi Infeksi b/d transfusi darah