Dwiki Widyanugraha
102014194/F1
Skenario 5
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ke puskesmas
dengan keluhan utama pucat sejak 3 bulan yang lalu.
Prognosis Penatalaksanaan Komplikasi
Anamnesis RM Patofisiologi
Pemeriksaan
Epidemiologi
Diagnosis
Etiologi
CBC(Hb(9-10 g/dL), Ht, Eri)
MDT
Hb elektroforesa
Pemeriksaan Laboratorium
Bukti percepatan katabolisme Hb akibat Bukti peningkatan eritropoesis:
RBC survival memendek: 1. Retikulositosis (5-20%)
Bilirubin indirek 2. Normoblas di darah tepi dan
LDH serum MCV, RDW
Hemoglobinuria 3. Hiperplasia eritroid di sumsum tulang
Plasma haptoglobin 4. Ekspansi sumsum tulang akibat
Hemosiderosis hemolitik kronik:
Urobilinogen fesen dan urin Os frontale prominent
Tulang pipi melebar
Ruang intratrabekular melebar
Os Vertebrae bikonkaf
Anemia hemolitik suspek Anemia hemolitik ec Anemia hemolitik ec kelainan
thalasemia hemoglobinopati (sickle cell ) morfologi
An: pucat, gangguan pertumbuhan, An: lelah, detak jantung tidak An: asimptomatik
riwayat keluarga (+) teratur, dan sesak napas.
PF: Anemis, ikterik, abnormal facies PF: Pembengkakan pada PF: gagal pertumbuhan ,
atau muka dismorfik, hepatomegali tangan, kaki, usia nyeri bisa splenomegali pada anemia
tanpa limfadenopati, gizi buruk, menyebar ke perut, tulang hemolitik yang berat
perawakan pendek, dada, belakang, panggul.
hiperpigmentasi kulit, pubertas
terhambat, amenorea primer akibat
anemis kronis dan hemosiderosis
Lab: Anemia berat (Hb< 4 g/dL, Lab: Anemia sedang berat Lab: MDT: mikrosferosit (warna
mikrositik hipokrom dan hemolisis pada SS, MCV normal, tampak lebih gelap dengan diameter
(anisopoikilositosis, sel target, retikulositosis, MDT: lebih kecil dibandingkan sel darah
fragmentosit) RDW, terjadi polikromasi , target sel, merah, fragilitas osmotik ( trjadi
leukopenia dan trombosisitopenia Howel-jolly Bodies resistensi sel thdp cairan hipotonik),
akibat hipersplenisme. mengindikasi hiperspenisme, Direct Coombs test (-)
LED .
Th/ Transfusi PRC, Kelasi besi, Th/ konseling genetik, Th/ Splenektomi, suplementasi
splenektomi. imunisasi lengkap , transfusi asam folat 1 mg/hari
PCR (akut/kronis)
Etiologi Patofisiologi Epidemiologi