Anda di halaman 1dari 32

Bimbingan UKMPPD

Topik: Hemato-Immunologi
Suhartomi
No. 1

Seorang wanita berusia 24 tahun, datang ke RS dengan keluhan nyeri sendi sejak 4 bulan lalu. Pasien mengatakan nyeri
sendi yang dirasakan berpindah-pindah . Pasien juga mengeluh cepat lelah, lebih sensitif terhadap cahaya, terutama
cahaya matahari yang mengakibatkan kemerahan pada kedua pipi dan tangan pasien. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
malar rash dan pada wajah. Pemeriksaan lab didapati ANA (+), Reumatoid Faktor (-). Apakah kemungkinan diagnosis
pasien tersebut?
a. Juvenil rheumatoid arthritis
b. Osteoarthritis
c. Rheumatoid Arthritis
d. SLE
e. Gout Arthritis
No. 2

Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke RS dengan keluhan lemas dan pucat sejak 2 bulan terakhir. Tidak
ada penurunan berat badan maupun demam. Konjungtiva anemis (+), ikterik (-). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar Hb 9 gram/ dl. Pada pemeriksaan apusan darah tepi ditemukan gambaran
seperti dibawah ini. Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia sideroblastik
c. Anemia megaloblastik
d. Anemia penyakit akut
e. Thalassemia
No. 3

Seorang anak berusia 11 tahun dibawah ke RS dengan keluhan berat-badan anak kurang, anak tampak tidak
bersemangat, lambat dalam belajar. Setelah ditelusuri rumah pasien terletak di dekat persawahan dan sering bermain
disana. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 20x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C. Pada
pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, Hb 8, pada pemeriksaan tinja didapati telur parasit berbentuk oval, ukuran
40x65 mikron, dinding transparan dan tipis. Apakah kemungkinan jenis anemia yang dialami oleh pasien ini?
a. Mikrositik hipokrom
b. Normositik nomokrom
c. Anemia Megaloblastik
d. Normositik hipokrom
e. Mikrositik nomokrom
No. 4

Seorang laki-laki berusia 24 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan utama berupa mudah lelah, lemah dan
pucat. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu
37C. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 10 g/dl, anemia mikrositik hipokrom. Hasil elektroforesis Hb A
menurun, Hb F meningkat. Apakah kemungkinan diagnosa kasus di atas?
a. Thallasemia Gamma
b. Thallasemia Beta
c. Thallasemia Alfa
d. Hb Barts
e. HbH
No. 5

Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan badan lemah dan pucat. Riwayat pasien memiliki
penyakit TB paru dan tidak mengonsumsi obat secara teratur. Pada pemeriksaanKonjungtiva tampak anemia. Pada
pemeriksaan laboratorium dijumpai hb 8 g/dl. Apakah kemungkinan hasil laboratorium yang fisik didapatkan TD
110/80 mmHg, HR 90x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C. akan didapatkan pada pemeriksaan pasien tersebut?
a. TIBC naik
b. Ferritin serum naik
c. SI naik
d. MCV naik
e. Ferritin serum turun
No. 6

Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke RS dengan keluhan lemas dan pucat sejak 2 bulan terakhir. Berat
badan pasien juga menurun drastis selama 2 bulan terakhir. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD
130/80 mmHg, HR 90x/mnt, RR 20x/mnt dan suhu 37C. konjungtiva anemis (+), ikterik (-). Pada pemeriksaan
laboratorium Hb 7 g/dL, leukosit 160.000, trombosit 90.000. Pada pemeriksaan hasil hapus darah tepi ditemukan
gambaran sel seperti di dibawah . Apa kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
a. CLL
b. ALL
c. Lymphoma
d. AML
e. CML
No. 7

Seorang wanita 28 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan lebam-lebam ditubuhnya. Pasien merupakan ibu P2A0 dan 3
hari yang lalu pasien baru saja melahirkan dengan ditolong oleh dukun beranak terlatih dirumah. Pada pemeriksaan
fisik nadi 125 x/menit, TD 90/60 mmHg, RR 24 x/menit, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, afebris, ditemukan
purpura di perut dan paha. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 8, leukosit 14.000, trombosit 60.000,
D-dimer 3000. Diagnosis pasien adalah ...
a. Dengue hemoragic fever
b. ITP
c. Pulmonary emboli
d. AML
e. DIC
No. 8

Seorang pria asing berusia 29 tahun datang mengeluhkan demam yang hilang timbul, diketahui pasien sedang berkunjung ke
papua dan diduga menderita malaria. Pasien diberikan obat malaria oleh petugas kesehatan, namun sejak kemarin pasien
mengeluhkan kencing berwarna merah tua disertai mata tampak kuning. Pasien juga mengeluhkan lemas. Sebelumnya belum
pernah mengalami hal seperti ini. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik. Saat dilakukan
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 8 g/dl, hematokrit menurun, retikulositosis, bilirubin indirek meningkat. Pada hapusan
darah tepi pasien didapatkan bite cells dan sferosit. Diagnosis pasien tersebut adalah...
a. Anemia megaloblastik
b. Malaria
c. Anemia akibat penyakit kronik
d. Thalasemia
e. Defisiensi enzim G6PD
No. 9

Seorang pria 20 tahun datang ke poli penyakit dalam untuk konsultasi mengenai penyakit yang dideritanya. Pasien mengatakan
sering mengalami gusi berdarah dan mimisan. Selain itu badan sering memar-memar. Keluhan sering berulang sejak kecil, tetapi
belum mengetahui penyebabnya. Ayah pasien juga mengalami hal serupa. Saat dilakukan pemeriksaan tampak beberapa
hematom pada kaki. Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 11 g/ dl, leukosit 7000/ʯl, trombosit 380.000/ʯl, bleeding time
memanjang, PPT normal, aPTT memanjang, tes ristosetin terganggu. Jenis transfusi yang paling tepat diberikan untuk pasien
tersebut adalah...
a. Whole blood
b. Konsentrat Faktor VIII/IX
c. Kriopresipitat
d. PRC
e. Platelet concentrate
No. 10

Seorang anak berusia 12 tahun dibawah ke RS dengan keluhan berat-badan anak kurang, anak tampak tidak
bersemangat, lambat dalam belajar. Setelah ditelusuri rumah pasien terletak di dekat persawahan dan sering bermain
disana. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 20x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C. Pada
pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, Hb 8, pada pemeriksaan tinja didapati telur parasit berbentuk oval, ukuran
40x65 mikron, dinding transparan dan tipis. Hasil pemeriksaan penunjang lain yang paling mungkin didapatkan adalah...
a. Bilirubin indirek meningkat, serum iron normal, ferittin normal
b. Bilirubin indirek meningkat, retikulosit meningkat, coomb’s test positif
c. Serum iron menurun, TIBC menurun, feritin normal atau meningkat
d. TIBC meningkat, serum iron menurun, feritin menurun
e. Retikulosit normal, gambaran sumsum tulang hipoplastik
Talasemia

Etiologi Anamnesa Pem. Fisik


• Kelainan Genitik pada pembentukan rantai globin. • Riwayat keluarga talasemia, riwayat transfusi • Pucat, hepatosplenomegali, ikterik, facies
berulang cooley/rodent face, gangguan tumbuh kembang

Lab Terapi
• Hapusan darah tepi : hipokrom, mikrositer, anisotosis, • Tranfusi PRC
poikilositosis, target cell, retikulosit meningkat • Splenektomi
• Gold standard: Hb Elektroforesa/Analisa Hb
Jenis-Jenis Talasemia

Secara fenotip
• Mayor (transfusion dependent)
• Intermedia (gejala klinis ringan, jarang butuh transfusi)
• Minor/trait (asimtomatik)

Secara genotip
• Thalassemia beta (kromosom 11, kelainan berupa mutasi) àyang mayoritasditemukandi Indonesia
• Tergantung tipe mutasi, bervariasi antara ringan (b++, b+) ke berat (b0)
• Thalassemia alfa (Kromosom 16, kelainan berupa delesi)
• α-thal 2/silent carrier state: delesi 1 gen
• α-thal 1/ a-thal carrier: delesi 2 gen: anemia ringan
• Penyakit HbH: delesi 3 gen: anemia hemolitik sedang, splenomegali
• Hydrops foetalis/ Hb Barts: delesi 4 gen, mati dalam kandungan
Anemia Defisiensi Besi

• Asupan Fe yang rendah, Riwayat infeksi


Etiologi cacing. Lab

• DL: Hb↓, MCV↓, MCH ↓, MCHC ↓


• Hapusan darah tepi: hipokrom,
Gejala • Pucat, Mudah Lelah, dan Pica. mikrositer, anisotosis, poikilositosis,
pencil/cigar cell
• Gold Standard: Serum Iron ↓, Serum
• Anemis, koilonikia (spoon nails), atrofi
Ferritin ↓, Saturasi Transferin↓, TIBC
Pemeriksaan papil lidah (glositis), stomatitis angularis, ↑
Fisik takikardi, murmur, gagal jantung
Gambaran Klinis Anemia Defisiensi Besi

Konjungtiva Ekstremitas Angular Atrofi Papil Koilonychia


Anemus Anemia Cheilitis Lidah
Tatalaksana Anemia Defisiensi Besi

Transfusi PRC hanya diberikan pada


Pemberian terapi Fe minimal selama
Preparat Fe dosis 3-5 mg/kgBB/hari anemia berat dengan kadar Hb < 6
3 bulan
g/dL
Anemia Megaloblastik

Etiologi • Defisiensi Vitamin B12/ Asam folat (95%)

Faktor Resiko • Diet rendah vit. B12/ asam folat, Riwayat operasi gaster, obat-obatan, malabsorbsi

Pem. Fisik • Anemis

Lab • DL: Hb turun, MCV naik (> 100 fL)


• Pemeriksaan kadar serum vit B12/ asam folat

Terapi • Vitamin B12/ Asam folat


• Terapi penyakit yang mendasari
Perbedaan Anemia Defisiensi
Vitamin B12 dan B6(Folate)

Vitamin B12 Asam Folat

• Vegetarian • Alkohol
• Gastritis, ulkus gaster, atropi gaster, post • Malnutrisi
gastrektomi • Kehamilan
• Malabsorbsi (Zollinger-Ellison Syndrome) • Hemolisis
• Hemodialisis
• Obat-obatan (anti konvulsan, anti kanker)
• Malabsorbsi (celiac disease, chron disease,
jejunal resection, dll)
Anemia Penyakit Kronis

Misalnya CKD → Defesiensi hormon eritropoietin

Profil besi
• Ferritin N/ meningkat, Serum Iron N/ menurun, TIBC menurun

Besi sumsum tulang (+)

Terapi
• Eritropoietin+asam folat, transfuse PRC jika Hb < 7 g/Dl
Anemia Hemolitik Autoimun

Definisi
• Anemia hemolitik yang timbul karena terbentuknya auto antibodi terhadap eritrosit, sehingga menimbulkan destruksi (hemolisis) eritrosit.

Etiologi
• Idiopatik, sekunder akibat penyakit autoimun lain

Gejala dan Tanda


• Anemis, Iketerik, splenomegali,, Riwayat transfuse tidak cocok.

Lab
• Hapusan darah tepi: normokrom normositer, mikrosferosit, fragmentosit, polikromasia, retikulosit meningkat
• Tes Coombs (+)

Terapi
• Steroid, immunoglobulin, splenektomi, dan plasmaferesis
Kelainan Hemostasis

Trombosit

Kelainan
Hemostasis

Faktor
Vascular
Koagulasi
Trombosit

ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura)

• Riwayat post infeksi


• Purpura/ ptekie pada kulit dan mukosa
• Trombositopenia
• Bleeding time >>
• Coombs Test (+)
• Terapi: Steroid, Imunosupresan, Transfusi TC
Faktor Koagulasi

Hemofilia Defisiensi Vit. K

• Perbedaan Hemo. A dan Hemo B: • Riwayat belum disuntik vitamin K saat lahir
• H. A → Defisiensi Faktor VIII • Riwayat ASI kurang
• H. B → Defisiensi Faktor IX • Bayi kecil
• Diturunkan X-linked recessive • Defisiensi faktor II, VII, IX, X
• Riw. Keluarga laki-laki • PT >> APTT >>
• Memar, perdarahan paska trauma, bengkak sendi • Clotting time >>
• APTT >> • Terapi : Injeksi Vitamin K, Transfusi FFP
• Clotting time >>
• Terapi : Transfusi Faktor Pembekuan VIII/IX
Vaskular

Henoch Schonlein Purpura (HSP)

• Purpura di ekstremitas bawah atau daerah yang terkena


penekanan
• Nyeri sendi/otot, nyeri perut
• Autoimun Vaskulitis
• LED meningkat
• Terapi : Steroid dan Imunosupresan
Leukemia

Pucat

Lemas

Perdarahan

Demam

BB turun

Nyeri sendi

Hepato-slenomegali
Pemeriksaan Penunjang

• Leukositosis
Pemeriksaan Darah • Anemia ±
Lengkap: trombositopenia.

Gold Standard • Analisa sumsum tulang.


Peripheral Blood Smear

ACUTE
ACUTE CHRONIC CHRONIC
MYELOBLASTIC
LYMPHOBLASTIC LYMPHOBLASTIC MYELOBLASTIC
LEUKEMIA (AML)
LEUKEMIA (ALL) LEUKEMIA (CLL) LEUKEMIA (CML)
Myeloblast (+)
Lymphoblast (+) Smudgle Cells (+) Hypercelluler
Aurerods
Lymphoma
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai