Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS KENOTARIATAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : LASRO AKMAL SIREGAR
NIM : 203311030002
MATA KULIAH : TEORI HUKUM

MAGISTER KENOTARIATAN
2020/2021
 SOAL UJIAN

Undang – undang No.11 tahun 2020 tentang Cipta kerja yang di sahkan pada tanggal 05
Oktober 2020 oleh DPR RI menuai kritikan positif dan negative terutama dalam kaitannya
dengan omnibus law, bagaimana pendapat dan pandangan anda ?

 JAWABAN

Cipta Kerja adalah upaya penciptaan kerja melalui usaha kemudahan, perlindungan, dan
pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem investasi
dan kemudahan berusaha, dan investasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis
nasional,

UU Cipta Kerja penting sebagai landasan transformasi ekonomi dalam rangka memacu
pertumbuhan ekonomi agar menjadi lebih cepat. Salah satu upaya memulihkan perekonomian
Indonesia adalah dengan mengimplementasikan UU Cipta Kerja. Dimana salah satu dari manfaat
UU Cipta Kerja ini akan membebaskan Indonesia dari middle income trap (negara
berpendapatan menengah ke bawah).

Middle Income Trap adalah kegagalan suatu negara untuk naik kelas dari pendapatan
menengah bawah (lower-middle income) ke menengah-atas (upper-middle income). Kondisi ini
banyak terjadi pada negara yang tidak mempu berpindah dari pendapatan menengah ke
pendapatan tinggi. Sebab, mereka tak mampu lagi bersaing dengan negara berpenghasilan lebih
rendah yang bergantung pada sumber daya alam dan murahnya tenaga kerja. Namun tidak juga
mampu bersaing dengan negara maju yang mengandalkan kualitas manusia dan teknologi.

UU Cipta Kerja juga mendorong penciptaan lapangan kerja, memudahkan pembukaan usaha
baru sekaligus memulihkan perekonomian nasional, Omnibus Law Cipta Kerja telah
ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo dan diberi nomor yakni UU Nomor 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja dengan total halaman undang-undang ini yakni 1.187 halaman UU ini berisi
tentang peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha; ketenagakerjaan; kemudahan,
perlindungan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM; kemudahan berusaha; kebijakan fiskal
nasional hingga dukungan riset dan inovasi.
a. Daftar Isi UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
BAB I KETENTUAN UMUM (Halaman 3)
BAB II ASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP (Halaman 4)
BAB III PENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN KEGIATAN (Halaman 6)
Bagian Kesatu : Umum (Halaman 6)
Bagian Kedua : Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Halaman 6)
Bagian Ketiga : Penyederhanaan Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha (Halaman 10)
Bagian Keempat : Penyederhanaan Perizinan Berusaha Sektor serta Kemudahan dan
Persyaratan Investasi (Halaman 121)

- BAB IX A BADAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN


(Halaman 318)
BAB IV KETENAGAKERJAAN (Halaman 533)
Bagian Kesatu : Umum (Halaman 533)
Bagian Kedua : Ketenagakerjaan (Halaman 534)
Bagian Ketiga : Jenis Program Jaminan Sosial (Halaman 563)
Bagian Ketujuh : Jaminan Kehilangan Pekerjaan (Halaman 564)
Bagian Keempat : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Halaman 565)
Bagian Kelima : Pelindungan Pekerja Migram Indonesia (Halaman 567)

- BAB V KEMUDAHAN, PERLINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI,


USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (Halaman 572)

Bagian Kesatu : Umum (halaman 572)


Bagian Kedua : Koperasi (Halaman 573)
Bagian Ketiga : Kriteria usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Halaman 576)
Bagian Keempat : Basis Data Tunggal (Halaman 579)
Bagian Kelima : Pengelolaan Terpadu Usaha Mikro dan Kecil (Halaman 580)
Bagian Keenam : Kemitraan (Halaman 582)
Bagian Ketujuh : Kemudahan Perizinan Berusahan (Halaman 583)
Bagian Kedelapan : Kemudahan Fasilitas Pembiayaan dan Insentif Fiskal (Halaman 584)
Bagian Kesembilan : Dana Alokasi Khusus, Bantuan dan Pendamping Hukum, Pengadaan
Barang dan Jasa, dan Sistem/Aplikasi Pembukuan/Pencatatan Keuangan dan Inkubasi (Halaman
585)
Bagian Kesepuluh : Partisipasi UMK dan Koperasi pada Infrastruktur Publik (Halaman 587)

- BAB VI KEMUDAHAN BERUSAHA (Halaman 589)


Bagian Kesatu : Umum (Halaman 589)
Bagian Kedua : Keimigrasian (Halaman 591)
Bagian Ketiga : Paten (Halaman 601)
Bagian Keempat : Merek (Halaman 605)
Bagian Kelima : Perseroan Terbatan (Halaman 608)
Bagian Keenam : Undang - Undang Gangguan (Halaman 616)
Bagian Ketujuh : Perpajakan (Halaman 616)

- BAB VIIA KEBIJAKAN FISKAL NASIONAL YANG BERKAITAN DENGAN


PAJAK DAN RETRIBUSI (Halaman 669)
Bagian Kedelapan : Impor Komoditas Perikanan dan Komoditas Pergaraman (Halaman 675)
Bagian Kesembilan : Wajib Daftar Perusahaan (Halaman 680)
Bagian Kesepuluh : Badan Usahan Milik Desa (Halaman 680)
Bagian Kesebelas : Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Halaman
684)

- BAB VII DUKUNGAN RISET DAN INOVASI (Halaman 687)

- BAB V KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM, RISET, DAN INOVASI (Halaman 688)


- BAB VIII PENGADAAN TANAH (Halaman 689)
Bagian Kesatu : Umum (Halaman 689)
Bagian Kedua : Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Halaman
690)
Bagian Ketiga : Pelindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Halaman 700)
Bagian Keempat : Pertanahan (Halaman 702)

- BAB IX KAWASAN EKONOMI (Halaman 710)


Bagian Kesatu : Umum (Halaman 710)
Bagian Kedua : Kawasan Ekonomi Khusus (Halaman 711)
Bagian Ketiga : Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Halaman 729)

- BAB X INVESTASI PEMERINTAH PUSAT DAN KEMUDAHAN PROYEK


STRATEGIS NASIONAL (Halaman 734)
Bagian Kesatu : Investasi Pemerintah Pusat (Halaman 734)
Bagian Kedua : Kemudahan Proyek Strategi Nasional (Halaman 748)

- BAB XI PELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG


CIPTA KERJA (Halaman 749)
Bagian Kesatu : Umum (Halaman 749)
Bagian Kedua : Administrasi Pemerintah (Halaman 749)
Bagian Kelima : Izin, Standar, Dispensasi dan Konsesi (Halaman 754)
Bagian Ketiga : Pemerintah Daerah (Halaman 757)

- BAB XII PENGAWASAN DAN PEMBINAAN (Halaman 764)

- BAB XIII KETENTUAN LAIN-LAIN (Halaman 766)

- BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN (Halaman 768)


- BAB XV KETENTUAN PENUTUP (Halaman 768)
Penjelasan Atas UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Halaman 770)

b. Omnibus law

Omnibus Law merupakan metode atau konsep pembuatan peraturan yang


menggabungkan beberapa aturan yang substansi pengaturannya berbeda, menjadi suatu
peraturan besar yang berfungsi sebagai payung hukum (umbrella act). Dan ketika peraturan
itu diundangkan berkonsekuensi mencabut beberapa aturan hasil penggabungan dan
substansinya selanjutnya dinyatakan tidak berlaku, baik untuk sebagian maupun secara
keseluruhan.

Omnibus Law merupakan sebuah peraturan perundang-undangan yang mengandung lebih


dari satu muatan pengaturan. Konsep ini umumnya muncul di negara-negara yang menganut
sistem common law. Seperti di Amerika untuk mengatasi tumpah tindihnya regulasi undang
undang, Adapun dari segi hukum, kata Omnibus lazimnya disandingkan dengan kata law
atau bill yang berarti suatu peraturan yang dibuat berdasarkan hasil kompilasi beberapa
aturan dengan substansi dan tingkatannya berbeda. Menurut Audrey O” Brien (2009),
Omnibus Law adalah suatu rancangan undang-undang (bill) yang mencakup lebih dari satu
aspek yang digabung menjadi satu undang-undang. Sementara Barbara Sinclair (2012)
berpendapat bahwa, Omnibus Bill merupakan proses pembuatan peraturan yang bersifat
kompleks dan penyelesaiannya memakan waktu lama karena mengandung banyak materi
meskipun subjek, isu, dan programnya tidak selalu terkait

Adapun pendapat saya tentang perdebatan uu no. 11 tahun 2020 tentang cipta kerja dengan
kaitannya pemberlakuan omnibus law terutama efeknya bagi kalangan buruh adalah :

1.

Anda mungkin juga menyukai