Anda di halaman 1dari 35

ANEMIA

ANEMIA
Anemia Penurunan jumlah massa eritrosit Penurunan perfusi oksigen.

Berdasarkan kriteria WHO, nilai hemoglobin dibawah nilai normal :


Gejala Anemia
DIAGNOSIS

Anamnesis
• Keluhan umum yang dialami pasien seperti
• Perdarahan, Lelah, Lesu, sakit kepala, pusing

Pemeriksaan • Vital sign,


• Pemeriksaan umum: Konjungtiva anemis, clubbing finger, spoon nail,

Fisik splenomegali

Pemeriksaan •

Lab darah lengkap (darah rutin, MCV, MCH, MCHC, hitung retikulosit)
Morfologi darah tepi
• Pemeriksaan status besi
Penunjang • Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan darah lengkap
dan morfologi darah tepi

MCV <80 MCV 80-100 MCV >100


Hipokrom Mikrositer Normokrom Normositer Makrositer
MCV <80

ANEMIA HIPOKROM
MIKROSITER

Pemeriksaan status
besi

Normal/tinggi SI
Rendah SI dan ferritin, Normal atau rendah Rendah SI dan TIBC, ferritin
tinggi TIBC TIBC normal
Tinggi ferritin

Anemia penyakit
Anemia defisiensi besi Thalasemia
kronik
Anemia Defisiensi Besi
Etiologi :

- Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil, menstruasi


- Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
- Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises oesophagus, hemoroid dll)

Tanda dan gejala:


- Atropi papilla lidah
- Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut (cheilosis)
- Disfagia
- Kuku sendok (koilonychia)
- Pica yaitu keinginan untuk memakan bahan yang tidak lazim
Terapi Anemia Defisiensi Besi

Terapi besi oral


• ferrous sulphat (Sulfas ferosus) dengan dosis 3 X 200 mg.
• Preparat lain : ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate, ferrous succinate.
Terapi parenteral.
Efektif tetapi beresiko lebih besar dan harganya lebih mahal.
• Indikasi pemberian :
• Intoleransi pemberian besi oral
• Kepatuhan yang rendah
• Gangguan pencernaan
• Penyerapan besi terganggu
• Keadaan kehilangan banyak darah sehingga tidak cukup dikompensasi dengan pemberian
besi oral

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Terapi Anemia Defisiensi Besi

• Preparat yang tersedia pd terapi parenteral:


• Iron dextran complex (50 mg besi/ml)
• Iron sorbitol citric acid
• Iron ferric gluconate
• Iron sucrose
• Pemberian dilakukan secara IM atau IV.
• Terapi lain :
• Diet makanan bergizi tinggi besi terutama golongan heme.
• Suplementasi Vitamin C untuk meningkatkan absorbsi besi.
• Transfusi darah.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Thalasemia
• Sindrom genetik yang disebabkan oleh gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau
dekat gen globin.
• Penurunan kecepatan sintesis atau kemampuan produksi satu atau lebih rantai globin a atau b,
ataupun rantai globin lainnya, dapat menimbulkan defisiensi produksi sebagian (parsial) atau
menyeluruh (komplit) rantai globin tersebut.

• Pemeriksaan penunjang
• Retikulosit meningkat
• Elektroforesis hemoglobin
Diagnosis

ILMU PENYAKIT DALAM. Edisi ke-6. VOL.2


Tatalaksana Thalassemia

• TERAPI
• transfusi darah rutin
• pemberian tambahan asam folat
• pencangkokan sumsum tulang.
• Terapi genetik masih dalam tahap penelitian.

• PENCEGAHAN
Pada keluarga dengan riwayat thalassemia perlu dilakukan
penyuluhan genetik untuk menentukan resiko memiliki anak yg
menderita thalassemia.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Anemia Penyakit Kronis
• APK adalah anemia non-progresif • Penyebab utama APK
yang terjadi sebagai bagian dari
penyakit inflamasi kronis, infeksi,
atau neoplastik --> menurunkan
absorbsi zat besi
• Tingkat keparahannya
berhubungan dengan tingkat
keparahan penyakit yang
mendasarinya

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Pemeriksaan Laboratorium ADB dan APK

Perbedaan hasil
pemeriksaan laboratorium
Iron Deficiency Anemia
(IDA) dan Anaemia of
chronic disease (ACD) 

Schapkaitz, E., Buldeo, S., & Mahlangu, J. (2015). Diagnosis of iron deficiency anaemia in hospital patients: Use of the reticulocyte haemoglobin content to differentiate iron deficiency anaemia from anaemia of chronic disease.
South African medical journal = Suid-Afrikaanse tydskrif vir geneeskunde, 106 1, 53-4 .
Algoritma untuk diagnosis anemia
defisiensi besi dan anemia penyakit
kronik

vaglio S, et al. Recommendations for the implementation of a Patient Blood Management programme. Application
to elective major orthopaedic surgery in adults. 2015. DOI:10.2450/2015.0172-15.
https://www.researchgate.net/publication/
Laboratory Diagnosis

Blood Film Morphology :


• Morfologi sel darah merah awal menunjukkan gambaran normokromik dan normositik
• konsentrasi hemoglobin biasanya 8-9,5 g / dL (anemia ringan sampai sedang)
• Kadar hematokrit, eritrosit, dan retikulosit berkurang.
• feritin akan meningkat (Kadar feritin serum normal antara 15 dan 300 µg / L), pada
ACD serum feritin biasanya meningkat karena retensi zat besi oleh sel retikulo-
endotel dan peningkatan produksi sekunder akibat inflamasi.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Tatalaksana Anemia Penyakit Kronis

Terapi dapat dilakukan


dengan :
• Transfusi
• Preparat besi
• Pemberian Eritropoietin
• EPO alfa
• EPO beta
• Darbopoietin

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Transfusi Darah

• Indikasi : • Rumus Kebutuhan PRC :


• Acute blood less > 25%
∆Hb x 4 x BB
• Perdarahan berat
• Trombositopenia berat
• Leukopenia berat
• Gangguan hati

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
“Packed” RBC • 450 ml whole blood
• 130 ml plasma
• Hematocrit 60%
Leukodepleted • 99,9 % Leukosit dibuang
RBC • Digunakan pada pasien dengan riwayat demam dan membutuhkan transfusi
jangka panjang (Keganasan darah: anemia aplastik, transplantation)

Washed RBC • Sel Darah merah yang diendapkan dilarutan saline setelah pencucian dengan
larutan saline.
• Prosedur ini untuk menghilangkan 85% leukosit dan 99% plasma.
• Diindikasikan u/ pasien dengan Parocymal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH)
dan Cold Aglutinin Disease, Ig-A Deficiency yang reasksinya anafilaktik saat
menerima transfusi dengan plasma darah normal.

Irradiated RBC • Diindikasikan kepada pasien Immunocompromised yang menrima transfusi


limfosit dapat menimbulkan TA-GVHD. [Transfusion associated- graft-versus-
host disease]

Frozen • Sama seperti Washed RBC


(Deglyceridized) • Diendapkan di larutan saline untuk transfusi, bisa digunakan pada pasien
RBC dengan indikasi = Washed RBC.

CMV- Negative • Cocok u/ penerima yang CMV-negative khusunya yang menjalani Bone Marrow
RBC Transplantation.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Anemia Siderolastik

Definisi : adalah anemia refrakter yang dipastikan oleh adanya cincin sideroblas yang patologik didalam sum–sum
tulang. Sideroblas cincin adalah eritroblas abnormal yang mengandung granula besi yang tersusun dalam bentuk
cincin atau kerah disekeliling inti. Bentuk herediter anemia biasanya mikrositik hipokrom.

KLASIFIKASI ANEMIA SIDEROBLASTIK


Herediter
Mutasi ALA-S terkait kromosom X atau sangat jarang dengan
degenerasi spinoserebelar dan ataksia
Biasanya ditemukan pada pria, diturunkan oleh wanita;
Sangat jarang juga ditemukan pada wanita
Didapat
Primer
Mielodisplasia
Penyakit keganasan sum sum tulang lainnya (mielodisplasia jenis
lain, myelofibrosis, leukemia myeloid, myeloma)
Obat, mis: antituberculosis (isoniazid, sikloserin), alcohol, timbal
Kondisi benigna lain (anemia hemolitik, anemia megaloblastic,
malabsorbsi, artritis rheumatoid)
Anemia Sideroblastik : Diagnosis
• Fisik : tanda – tanda anemia
• Pewarnaan biru prusia pada apusan tepi akan menunjukkan sideroblas cincin yang
khas bila dilihat di bawah mikroskop. Pewarnaan biru Prusia ini disebut reaksi
Perls, dan minimal harus ada 5 butiran yang mengelilingi sepertiga dari diameter
inti.

Pemeriksaan Lab Anemia Sideroblastik


Biasanya rendah pada jenis kongenital tetapi VER biasanya
VER/HER
meningkat pada jenis didapat
Besi serum Meningkat

TIBC Normal

Feritin serum Meningkat

Cadangan besi sumsum tulang Ada

Besi eritroblas Bentuk cincin

Elektroforesis hb Normal
HER= Hb eritrosit rata-rata, VER= Volume eritrosit rata-rata
Hoffbrand, A. V., and J. E. Pettit. Essential Haematology. Oxford: Blackwell Scientific Publications, 1993
Tatalaksana Anemia sideroblastik

• Piridoksin (B6) oral 50-100mg / hari


• Deferoxamine atau chelators oral jika serum feritin >1000 ng / L
• Pada keadaan anemia sideroblastik yang terlalu parah terpaksa
dilakukan cangkok sumsum tulang

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V1. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
MCV 80-100

Anemia normokrom
normositer

Hitung retikulosit

<2% >2%
(hypoproliferative) (hypoproliferative)

-Perdarahan akut
-Leukemia -Anemia hemolitik (gang.
-Anemia Aplastik membran eritrosit, gang
enzim eritrosit (G6PD)
Leukemia
Leukemia (kanker darah) adalah penyakit akibat
terjadinya proliferasi leukosit yang abnormal dan
ganas serta sering disertai leukosit jumlah berlebih
yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dan
trombositopenia.

Diagnosis gold standard: pemeriksaan aspirasi


sumsum tulang (bone marrow aspiration).
Anemia Hemolitik
• Anemia hemolitik: kadar hemoglobin kurang dari nilai normal akibat kerusakan sel eritrosit lebih cepat
dari kemampuan sumsum tulang untuk menggantikannya
• Destruksi eritrosit prematur dapat terjadi secara intravaskuler atau ekstravaskuler dalam sistem
retikuloendotelial.
• Mekanisme ekstravaskular primer sekuestrasi dan fagositosis karena deformabilitas sel darah merah
yang buruk.
• Mekanisme intravaskular meliputi kerusakan sel langsung, fragmentasi, dan oksidasi

 Penyakit limfosarkoma, myeloma multiple, leukemia limfositik kronik


 Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidriginase
 Proses autoimun
 Reaksi transfusi
 Malaria

Manifestasi klinis
• Ikterus
• Splenomegali
• Hepatomegali

.
Anemia Aplastik

• Anemia yang disertai dengan pansitopenia


sebagai akibat dari aplasia sumsum tulang
• Etiologi :
1. Primer :
- Kongenital (Tipe Fanconi)
- Idiopatik
2. Sekunder :
- Radiasi pengion: Pajanan tak sengaja (radioterapi,
isotop radioaktif)
- Bahan kimia: Benzena, organofosfat, DDT, pestisida
- Obat: Obat yang menekan sumsum tulang (contoh:
busulfan, melfalan, siklofosfamid, antrasiklin)
- Virus: Hepatitis, EBC
Manifestasi Klinis

• Fatigue
• Dispnea
• Jantung berdebar
• Trombositopenia  mudah memar, perdarahan mukosa
• Neutropenia  rentan terhadap infeksi
• Petechiae
• Sakit kepala
• Demam
• Pucat
Tatalaksana

• Transplantasi sumsum tulang  terapi definitif


• Terapi imunosupresif dengan antithymocyte globulin (ATG) atau
antilymphocyte globulin (ALG) dan siklosporin A (CsA)
• Terapi suportif :
- Transfusi darah
- Antibiotik
MCV >100

Anemia makrositik

megalosit dan
neutrophil
segmented pada
hapusan darah tepi

megaloblastik Non megaloblastik

- Defisiensi vitamin - Sindrom


B12 mielodisplastik
- Defisiensi asam -penyalahgunaan
folat alkohol
Anemia Megaloblastik
Disebabkan defisiensi asam folat dan vitamin B12.
• Vitamin B12 sumber hewani
• Asam Folat Sayuran hijau, buah-buahan, jeroan
• Defisiensi nutrisi (diet yang inadekuat, alkoholisme)
• Malabsorpsi (Inflammatory bowel disease)
• Peningkatan kebutuhan (kehamilan, menyusui, hemolosis kronis)
• Obat-obatan yang dapat menghambat absorpsi asam folat (mtX, TMP, fenitoin)

Manifestasi klinis :
• Glositis
• Gangguan neurologic pada defisiensi vitamin B12

 Terapi penyebab
• Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
• Asam folat 500 – 1000 mikrogram
(untuk ibu hamil 1 mg).

Anda mungkin juga menyukai