LABORATORIUM KLINIK
ANEMIA DAN KOAGULANSIA
Kelompok 2
1. Amelia Agustina NPM 21181004
2. Aulia Ulfi S NPM 21181006
3. Indah Febriyanti Amir NPM 21181017
4. Novi Riani NPM 21181030
5. Lusiana Riski NPM 21181017
6. Rio Alfitra NPM 21181038
Unsur-Unsur Darah
Platelet
fragmen-fragmen
sitoplasmik yang penting di
dalam koagulasi dan
hemostasis
Adalah penurunan konsentrasi hemoglobin
Anemia (Hgb) dan penurunan kapsitas oksigen di
dalam darah
Prevalensi
Tanda dan gejala
• Anak (1-16 tahun) 6% -9%
• Pria (16-69 tahun) 2% lelah
• Pria (85 + tahun) 26%
•Wanita (16-19 tahun) 16% takikar
lesu
•Wanita (20-49 tahun, tidak dia
hamil) 12%
.
Putih, non-Hispanik 10%
Hitam, non-Hispanik19%
Meksiko Amerika 22% Sesak
edema
• Perempuan (85 + tahun) nafas
20,1%
Sakit
kepala
Faktor resiko
Tujuan terapi
Untuk meningkatkan
Hb dan kapasitas
pembawa oksigen sel
darah merah,
meringankan gejala,
dan mencegah Pengobatan nonfarmakologis
komplikasi dari utama anemia adalah transfusi
anemia
sel darah merah
Pemeriksaan
laboratorium
Anamnesis
Interpretasi klinik :
MCHC adalah Indeks untuk
• MCHC menurun pada
mengukur konsentrasi Hb rata-rata
pasien kekurangan besi, dalam sel darah merah; semakin
anemia mikrositik, anemia kecil sel, semakin tinggi
karena piridoksin, talasemia konsentrasinya.
dan anemia hipokromik.
• MCHC meningkat pada MCHC = hemoglobin/hematokrit
sferositosis, bukan anemia
pernisiosa
Nilai normal : 32 – 36 g/dL
Pemeriksaan lab Retikulosit
Interpretasi klinik :
Retikulosit adalah sel darah yang muda, • Jumlah retikulosit dapat membedakan
tidak berinti merupakan bagian dari antara anemia karena kerusakan
rangkaian pembentukan eritrosit di sumsum sumsum tulang dengan anemia karena
tulang. Peningkatan jumlah retikulosit pendarahan atau hemolisis
mengindikasikan bahwa produksi sel darah
• Jumlah retikulosit akan meningkat
merah dipercepat; penurunan jumlah
pada pasien anemia hemolitik, penyakit
retikulosit mengindikasikan produksi sel
sel sabit dan metastase karsinoma.
darah merah oleh sumsum tulang berkurang
• Jika jumlah retikulosit tidak meningkat
Perhitungan : pada anemia, menandakan sumsum
tulang tidak memprodukdi eritrosit
Retikulosit (%) = [Jumlah retikulosit / yang cukup
Jumlah eritrosit] X 100
• Setelah pengobatan anemia,
Nilai Normal : 0,5– 2 %
peningkatan retikulosit menandakan
efektifitas pengobatan.
LEUKOSIT
Pemeriksaan lab (SEL DARAH PUTIH)
Interpretasi klinik :
Fungsi utama leukosit adalah
• Nilai krisis leukositosis: melawan infeksi, melindungi tubuh
30.000/mm3. Lekositosis dengan memfagosit organisme asing
hingga 50.000/mm3 dan memproduksi atau mengangkut/
mengindikasikan gangguan di mendistribusikan antibodi
luar sumsum tulang (bone
marrow)
Nilai normal : 3200 – 10.000/mm3
• Biasanya terjadi akibat SI : 3,2 – 10,0 x 109/L
peningkatan 1 tipe saja
(neutrofil). Bila tidak ditemukan
anemia dapat digunakan untuk
membedakan antara infeksi
dengan leukemia
Pemeriksaan lab Trombosit (platelet)
pasien dengan anemia defisiensi vitamin Peningkatan 1,0 g/dL atau 0,62 mmol/L) per
B12, pantau untuk resolusi gejala neurologis minggu pada Hgb diinginkan pada pasien
(mis., Kebingungan dan dengan defisiensi zat besi. Evaluasi kembali
paresthesia/Kesemutan), jika ada, dan kadar pasien dengan peningkatan kurang dari 2,0
Hgb setiap minggu sampai level normal g/dL atau 1,24 mmol /L) dalam 3 minggu.
KOAGULASI
KOAGULASI
Sistem
Homeostasis
Pembekuan
Trombosit darah
HEMOFILIA
vWF adalah glikoprotein dengan dua fungsi utama dalam hemostasis yaitu :
Membantu adhesi platelet ke dinding pembuluh darah yang terluka
Untuk membawa serta menstabilkan faktor VIII dalam plasma
Metode Ivy
• Waktu Normal : 1-6 menit
Metode Duke
• Waktu Normal : 1-8 menit
2. Protrombin Time (PT)
PT digunakan untuk mengukur secara langsung kelainan secara
potensial dalam sistem tromboplastin ekstrinsik (fibrinogen,
protrombin, faktor II, V, VII, dan X).
.
Nilai Normal : 10 – 15 detik (dapat bervariasi secara bermakna
antar lab.)
Implikasi Klinik :
• Nilai meningkat pada defi siensi faktor tromboplastin ekstrinsik,
defi siensi vit.K, DIC (disseminated intravascular coagulation),
hemorrhragia pada bayi baru lahir, penyakit hati, obstruksi bilier,
absorpsi lemak yang buruk, lupus, intoksikasi salisilat. Obat yang
perlu diwaspadai: antikoagulan (warfarin, heparin)
• Nilai menurun apabila konsumsi vit.K meningkat
3. Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT)
Implikasi Klinik :
Meningkat pada penyakit von Willebrand, hemofi lia, penyakit
hati, defi siensi vitamin K, DIC. Obat yang perlu diwaspadai:
heparin, streptokinase, urokinase, warfarin)
4. Thrombin Time (TT)