Anda di halaman 1dari 35

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

DISUSUN OLEH:
AL IRSYAD ZEIN REYNALDI 3311151171
SINTYARIES HANIFAH 3311161135
JOSEPHINE NOVYANDA 3311161156
RISMA CHRISTANTI S.P. 3311161157
DARAH
Darah merupakan bagian dari tubuh yang berperan penting dalam mempertahankan kehidupan dan berfungsi
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah berbentuk cairan, sehingga dapat didistribusikan
ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Volume darah dalam tubuh setiap orang bervariasi, pada orang
dewasa volume darah sekitar 6 liter atau sekitar 7-8 % dari berat badan.
Darah terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut:
• Plasma Darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit dan protein darah.
• Keping/sel darah (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen-komponen berikut ini : Eritrosit yaitu sel
darah merah (red blood cell), leukosit yaitu sel darah putih (white blood cell), dan trombosit yaitu butir
pembeku darah (platelet)
KOMPOSISI DARAH
• Volume darah : 7-8% BB
• Komposisi darah :
• 45% sel darah
• Eritrosit  Hemoglobin  mengangkut O2 dan CO2
• Leukosit  sistem imun
• Trombosit  hemostasis
• 55% cairan (plasma/serum) 
• 90% air
• 10% protein (albumin, globulin, fibrinogen), karbohidrat, lipid, enzim, hormon, garam,
vitamin
HEMATOLOGI
Hematologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang darah, organ pembentuk
darah dan penyakitnya. Pemeriksaan panel hematologi (hemogram) terdiri dari leukosit, eritrosit,
hemoglobin, hematokrit, indeks eritrosit dan jumlah trombosit. Pemeriksaan hitung darah lengkap
terdiri dari hemogram ditambah leukosit diferensial yang terdiri dari neutrofil, basofil, eosinofil,
limfosit dan monosit.
Rentang nilai normal hematologi bervariasi pada bayi, anak anak dan remaja, umumnya lebih tinggi
saat lahir dan menurun selama beberapa tahun kemudian.
PENGUJIAN HEMATOLOGI
1. Darah rutin  Hemoglobin (Hb), Laju Endap Darah (LED), hitung leukosit, hitung jenis leukosit

2. Complete blood count (CBC) atau Darah perifer lengkap (DPL)  Hemoglobin (Hb), hematokrit
(Ht), jumlah eritrosit, jumlah leukosit , jumlah trombosit, nilai eritrosit rata-rata (NER), RDW, MPV

3. Pemeriksaan khusus  hitung retikulosit, coomb test, evaluasi sumsum tulang (BMP), gambaran
darah tepi, tes resistensi osmotic, analisa hemoglobin
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) adalah suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk
menunjang diagnosa suatu penyakit dan untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit.
Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien
yang menderita suatu penyakit infeksi.
Tujuan pemeriksaan darah lengkap ini di antaranya adalah sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang
diagnosa, untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit dan untuk melihat kemajuan atau
respon terapi.
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP (2)
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :
• Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)  Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC, RDW)

• Jumlah eritrosit
• Hemoglobin
• Hematokrit

• Jumlah trombosit (platelet)  MPV


• Leukosit (White Blood Cell / WBC)  Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
• Laju Endap Darah (LED) atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
ERITROSIT
Eritrosit (sel darah merah) berbentuk bulat bikonkaf dan berdiameter sekitar 7-8 mikron. Bentuk bikonkaf
tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga dapat melewati pembuluh darah yang sangat
kecil dengan baik. Normalnya konsentrasi eritrosit sekitar 4-5 10^12 per liter darah. Eritrosit tidak
memiliki inti sel, mitokondria dan ribosom, serta tidak dapat bergerak. Eritrosit tidak dapat melakukan
mitosis, foforilasi oksidatif sel, atau pembentukan protein.
Komponen eritrosit yaitu :
• Membran eritrosit
• Sistem enzim : enzim G6PD (Glucose 6-Phosphatedehydrgogynase)
• Hemoglobin, komponennya terdiri atas :
• Heme : merupakan gabungan protoporfirin dengan besi
• Globin : bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta.
Terdapat sekitar 300 molekul hemoglobin dalam setiap sel darah merah. Hemoglobin berfungsi untuk
mengikat oksigen.
PEMBENTUKAN ERITROSIT (ERITROPOESIS)
Proses eritropoiesis pada sumsum tulang melalui beberapa tahap, yaitu:
• Hemocytoblast (prekursor dari seluruh sel darah)

• Prorubrisit (sintesis Hb)


• Rubrisit (inti menyusut, sintesa Hb meningkat);
• Metarubrisit (disintegrasi inti)

• Sintesis Hb meningkat
• Retikulosit (inti diabsorbsi)
• Eritrosit (sel dewasa tanpa inti)
INDEKS ERITROSIT
Indeks eritrosit meliputi MCV, MCH, MCHC, RDW
Tujuan : memperkirakan ukuran eritrosit, isi eritrosit dan kandungan Hb eritrosit  untuk mengklasifikasikan
berbagai macam anemia

• Klasifikasi anemia : normositik normokrom, mikrositik hipokrom, makrositik


• Dihitung dari jumlah eritrosit, kadar Hb dan hematokrit
MCV (MEAN CORPUSCULAR VOLUME)
Merupakan indeks untuk menentukan ukuran sel darah merah.
MCV menunjukkan ukuran sel darah merah tunggal: apakah sebagai normositik (ukuran normal), mikrositik
(ukuran kecil < 80 fL), atau makrositik (ukuran kecil >100 fL).

MCV adalah nilai yang terukur karenanya memungkinkan adanya variasi berupa mikrositik dan makrositik
walaupun nilai MCV tetap normal.
Nilai Normal Keterangan Implikasi Klinik
Penyakit hati, alcoholism, terapi
antimetabolik, kekurangan
folat/vitamin B12, dan terapi
Nilai MCV naik
valproat, disebut juga anemia
makrositik
80 – 100 fL

anemia kekurangan besi, anemia


Nilai MCV turun pernisiosa dan talasemia, disebut
juga anemia mikrositik
MCV (2)
Pada anemia sel sabit, nilai MCV diragukan karena bentuk eritrosit yang abnormal.
MCV pada umumnya meningkat pada pengobatan Zidovudin (AZT) dan sering digunakan sebagi pengukur
kepatuhan secara tidak langsung.
MCH (MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN)
Merupakan nilai yang mengindikasikan berat Hb rata-rata di dalam sel darah merah, dan untuk menentukan
kuantitas warna (normokromik, hipokromik, hiperkromik) sel darah merah.
MCH dapat digunakan untuk mendiagnosa anemia.

Nilai Normal Keterangan Implikasi Klinik

Anemia makrositik
Nilai MCH naik
28-34 pg/sel

Nilai MCH turun Anemia mikrositik


MCHC (MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN
CONCENTRATION)
Merupakan cara untuk mengukur konsentrasi Hb rata-rata dalam sel darah merah  semakin kecil sel,
semakin tinggi konsentrasinya. Perhitungan MCHC tergantung pada Hb dan Hct. Indeks ini adalah indeks Hb
darah yang lebih baik, karena ukuran sel akan mempengaruhi nilai MCHC, hal ini tidak berlaku pada MCH.

Nilai Normal Keterangan Implikasi Klinik

meningkat pada sferositosis, bukan


Nilai MCHC naik
anemia pernisiosa
32-36 g/dl
kekurangan besi, anemia mikrositik,
Nilai MCHC turun anemia karena piridoksin, talasemia
dan anemia hipokromik
RDW (RED CELL DISTRIBUTION WIDTH)
Menunjukan variabilitas ukuran eritrosit abnormal  konfirmasi morfologi pada sediaan hapus darah tepi. RDW
digunakan terutama untuk membedakan talasemia heterozigot tanpa komplikasi (MCV rendah, RDW normal)
dengan anemia defisiensi besi (MCV rendah, RDW meningkat).

Nilai Normal Keterangan Implikasi Klinik


Anisositosis, ukuran eritrosit yang
heterogen, anemia defisiensi besi,
Nilai RDW naik
defisiensi asam folat dan defisiensi
vitamin B12
11.5-14.5 (CV %)
eritrosit yang mempunyai ukuran
Nilai RDW turun variasi yang kecil.
JUMLAH ERITROSIT
Menentukan jumlah total eritrosit per μl darah untuk melihat adanya anemia atau polisitemia. Bersama-sama
dengan pengujian Hb dan Ht dapat digunakan untuk menilai proses eritropoiesis.

Nilai Normal Keterangan Implikasi Klinik


polisitemia vera, penyakit paru,
Jumlah eritrosit naik perokok, penyakit ginjal, dehidrasi

4.5 juta – 10 juta / ul Anemia, penurunan Hb, Ht dan


jumlah eritrosit, limfoma, multipel
Jumlah eritrosit turun
mieloma, leukemia
HEMOGLOBIN (HB)
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari
paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan
zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan cara:

• Kolorimeterik visual cara Sahli


• Fotoelektrik cara sianmethemoglobin atau hemoglobinsianida
*Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin di laboratorium
oleh WHO
Nilai Normal Hb Keterangan

13,6 - 19, 6 g/dl Bayi baru lahir

9,5 - 12,5 g/dl. Anak usia 3 tahun

11,5 - 14,8 g/dl Remaja

13 - 16 g/dl Pria dewasa

12 - 14 g/dl Wanita dewasa

10 g/dl Wanita hamil


Keterangan Implikasi Klinik

Hemokonsentrasi, polisitemia , penyakit paru


Nilai Hb naik
paru kronik

Nilai Hb turun Anemia, gagal jantung


HEMATOKRIT (HT)
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang
dinyatakan dalam persent (%). Hematokrit menunjukkan kadar eritrosit, bukan masa eritrosit total.
Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3%, sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit
terjadi pada penyakit-penyakit yang sama.

Cara menentukan hematokrit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:


• Manual : mikrohematokrit dan makrohematokrit
• Otomatik : dihitung dari MCV dan jumlah eritrosit
MIKROHEMATOKRIT
• Tujuan :
Utk mengetahui nilai Ht seseorang dlm vol %

• Prinsip :
Darah ditambahkan dengan heparin, lalu dimasukkan ke dalam pipa kapiler dan disentrifugasi dengan
kecepatan 16.000 rpm dalam waktu 3 – 5 menit sehingga sel-sel terpisah dalam keadaan memadat, persentase
pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil px dalam vol %.
MAKROHEMATOKRIT
• Tujuan :
Utk mengetahui nilai Ht seseorang dlm vol %

• Prinsip :
Darah ditambahkan dengan Na2EDTA, lalu dimasukkan ke dalam tabung wintobe dan disentrifugasi dengan
kecepatan 3000 rpm selama 30 menit sehingga sel-sel terpisah dalam keadaan memadat, persentase
pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil px dalam vol%
JUMLAH TROMBOSIT
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan
menjaga integritas vaskuler. Merupakan salah satu pemeriksaan penyaring hemostasis : jumlah trombosit /uL
darah. Pengujian ini digunakan untuk menilai kelainan perdarahan yang terjadi pada keadaan trombositopenia,
uremia, penyakit hati atau keganasan

Nilai < 20.000/ul  perdarahan spontan, pemanjangan masa perdarahan (BT), ptechiae, ecchymosis
MPV (MEAN PLATELET VOLUME)
Menunjukkan keanekaragaman ukuran platelet  trombositopenia dan merupakan indeks produksi tombosit.

Nilai Normal Keterangan Implikasi Klinik


hipertiroid dan penyakit
mieloproliferatif/ ketika terjadi
Nilai MPV naik
peningkatan jumlah platelet yang
7.4- 10.4 fl sedang diproduksi

Nilai MPV turun trombositopenia


LEUKOSIT
Leukosit merupakan komponen darah yang berperan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus,
bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll. Nilai normal leukosit berbeda-beda setiap usia, dan yang paling
tinggi biasanya ada pada bayi. Namun konsentrasi normal leukosit sekitar 8 x 10^9 per liter darah.
Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll,
sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis,
perdarahan akut, leukemia, dan gagal ginjal.
Ada 2 cara untuk menghitung leukosit dalam darah tepi:
• Cara manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop
• Cara semi automatik dengan memakai alat elektronik
Nilai leukosit normal Keterangan

10.000 - 30.000/µl bayi baru lahir

13.000 - 38.000 /µl bayi umur 12 jam

4500 - 11.000/µl remaja

5000 - 10.000/µL dewasa


Keterangan Implikasi Klinik

Nilai leukosit naik leukositosis

Nilai leukosit turun leukopenia


Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik.
Leukositosis fisiologik : kerja fisik yang berat, gangguan emosi (stress, takut, menangis), kejang, takhikardi
paroksismal, partus dan haid, mual, muntah, kesakitan, cuaca ekstrim klinis tidak ada kelainan

Leukositosis patologik selalu diikuti oleh peningkatan absolut dari salah satu atau lebih jenis leukosit seperti
leukositosis dengan netrofilia
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Leukosit di darah tepi : Basofil, Eosinofil, N. batang, N. segmen, limfosit, dan monosit

Hitung jenis leukosit


• Persentase relatif  hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel.
• Jumlah absolut  nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/µl).

Hitung jenis leukosit berbeda tergantung umur. Pada anak, limfosit lebih banyak dari netrofil segmen, sedang
pada orang dewasa kebalikannya.

Cara hitung :
• Manual dengan membaca pada sediaan hapus darah tepi. Bila pada hitung jenis leukosit, didapatkan
eritrosit berinti lebih dari 10 per 100 leukosit, maka jumlah leukosit/µl perlu dikoreksi.
• Otomatik
LAJU ENDAP DARAH (LED)/
ERYHTROCYTE SEDIMENTATION RATE (ESR)
Mengukur kecepatan pengendapan sel darah merah di dalam plasma dalam waktu 1 jam (satuan : mm)
Prinsip: jika darah vena di masukkan dalam tabung dan dibiarkan pada posisi tegak, maka eritrosit cenderung
akan mengendap di dasar tabung. Tinggi plasma di atas endapan eritrosit dilaporkan sebagai LED dalam mm
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu:
• tahap pembentukan rouleaux (10 menit)
• tahap pengendapan (40 menit)
• tahap pemadatan (10 menit).
LED : mencerminkan perubahan protein plasma yang terjadi pada infeksi akut maupun kronik, proses
degenerasi dan penyakit limfoproliferatif.
LED cepat : merupakan respons yang tidak spesifik terhadap kerusakan jaringan dan merupakan petunjuk
adanya penyakit.
Bila dilakukan secara berulang, LED dapat dipakai untuk menilai perjalanan penyakit seperti tuberkulosis,
demam rematik, artritis dan nefritis.
TROMBOSIT

Trombosit adalah fragmen megakariosit yang ditemukan pada darah tepi dan ikut berperan dalam proses
pembekuan darah. Ukuran normalnya sekitar 2-5 µm. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh
darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan
luka pada dinding pembuluh darah. Trombosit-trombpsit itu membentuk sumbatan dengan jalan adhesi
(perlekatan trombosit pada sub jaringan endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agresi (perlekatan
antara sel trombosit).
MACAM-MACAM UJI HEMATOLOGI

• Metode Fotometrik Hemiglobinsianida


Darah diencerkan dengan larutan pengencer Drabkin, kemudian eritrosit akan terhemolisis dan Hb terkonversi
menjadi hemiglobinsianida (sianmetHb). Larutan yang terbentuk diperiksa dengan spektrofotometer yang
absordbansinya sebanding dengan kadar Hb dalam darah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


- Kalibrasi spektrofotometer dengan larutan pembanding hemiglobinsianida
- Kalibrasi spektrofotometer dengan sampel darah yang kadar Hb-nya sudah diketahui
PERHITUNGAN METODE FOTOMETRIK HEMIGLOBINSIANIDA
• Metode Hematin D Alkali
Sampel darah ditambahkan ke larutan alkali yang mengandung deterjen non-ionik, Hb terkonversi menjadi
hematin D-575 alkali. Diukur absorbansi dengan spektrofotometer atau hemoglobinometer.

Keuntungan metode hematin D-alkali:


- Lebih murah
- Bahan prosedur kalibrasi tersedia dipasaran

- Reagen AHD tidak mengandung kalium sianida beracun


- Reagen AHD mudah dibuat
• Metode Skala Mikro
Sampel darah dimasukkan kedalam tabung kapiler yang panjang dan disentrifugasi dengan sentrifuga
mikrohematokrit. Panjang kolom eritrosit ditentukan dengan skala pembaca.

• Metode Skala Makro


Sampel darah dimasukkan kedalam tabung berskala dan disentrifugasi. Panjang kolom eritrosit ditentukan
dengan skala pembaca.

Anda mungkin juga menyukai