Anda di halaman 1dari 35

Xpert MTB/RIF Examination

Izzuki Muhashonah
Clinical Pathologist at RSUD Waluyo Jati Kraksaan
Taksonomi Micobacterium
tuberculosis
Kingdom: Bacteria;
Phylum: Actinobacteria

Order : Actinomycetales;
Suborder: Corynebacterineae

Family: Mycobacteriaceae

Genus: Mycobacterium

Species: Mycobacterium tuberculosis


Nonmotile, obligat aerobe, AFB, tdk tercat dg Pewarnaan
Gram
GeneXpert MTB/RIF
Alat otomatis, real-time PCR yang
mendeteksi sekuens DNA spesifik
Mycobacterium tuberculosis

Langsung pada sputum

Mendeteksi resistensi Rifampisin


(mutasi pada gen rpoB MTb)

24/05/2017 3
Kegunaan GeneXpert MTB/RIF

Deteksi sekuens DNA spesifik M. Tb  mengamplifikasi


bagian gen rpoB yang mengandung 81 bp

Resistensi Rifampisin  tidak adanya 1-3 sinyal probe


atau terdapat perbedaan > 3,5 cycle threshold (∆CT)

Tidak untuk monitoring pengobatan

24/05/2017 4
GeneXpert MTB/RIF

WHO (bulan Desember 2010)  penggunaan GeneXpert


MTB/RIF untuk deteksi kuman M. Tb secara cepat dan MDR-
TB karena tingkat spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi.

Deteksi MTB Resistensi RIF

Sensitivitas 95% 98%

Spesifisitas 99% 96%

24/05/2017 5
MDR-TB
(Multi-drug Resistance Tuberculosis)

Tuberkulosis yang resisten terhadap


setidaknya 2 obat lini pertama yaitu INH
dan Rifampicin (RIF)

Penyebab:
• pengobatannya tidak adekuat
• Mutasi pada gen yang mengkode DNA-RNA
Polimerase dependen.
• terinfeksi dengan strain M. Tb yang mutan.
24/05/2017 6
Kriteria Pemeriksaan GeneXpert

Terduga TB MDR
(9 Kriteria )

TB baru BTA (-), TB anak, TB


Pasien HIV (+) terduga TB
ekstra paru, TB DM
(intensifikasi Penemuan kasus)
Tersangka MDR-TB, 9 Indikasi

Rujuk specimen ke RS-poli dot


ALUR RUJUKAN TCM
Dari Puskesmas/faskes lain ke RS Rujukan TCM
2 Pot specimen dahak dalam triple packing

Kirim ke Poli-DOTS RSUD Waluyo Jati (Jam kerja)


Via JNE/Pos up. Laboratorium dengan keterangan TCM

Lengkapi dengan form rujukan MDR, TB-01, dan KTP Pasien

Petugas poli dots memfasilitasi ke loket pendaftaran

Hasil bisa diambil keesokan harinya setelah specimen diterima


Pengumpulan dan pengiriman
spesimen sputum

Global Laboratory Initiative – Xpert MTB/RIF Training Package


Pengumpulan spesimen sputum:
spesifikasi kontainer
• Kapasitas 30-50mL
• Berbahan tembus pandang
• Bagian sisi dan dindingnya
mudah diberi label
• Material sekali pakai dan
mudah dibakar
• Tahan bocor dengan tutup
ulir
• Bermulut lebar
Pengumpulan sputum: edukasi
dan instruksi untuk pasien
• Spesimen terbaik harus berasal dari paru-paru
• Saliva atau sekret dari hidung tidak dapat
digunakan
• Spesimen sebaiknya tidak mengandung makanan
atau partikel lain karena dapat mengganggu
proses pemeriksaan
Instruksikan pasien sesuai langkah-langkah
berikut, untuk menghasilkan spesimen
terbaik:
Berkumur-kumur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa makanan atau
benda-benda lain.

Tarik nafas dalam 2-3 kali dan hembuskan dengan kuat setiap kalinya.

Batukkan dalam-dalam untuk menghasilkan sputum

Letakkan pot sputum yang telah terbuka ke dekat mulut untuk


mengumpulkan sputum; jangan mengambil sputum yang berada di luar pot
sputum

Cuci tangan setelah mengumpulkan sputum


Kualitas spesimen yang optimal

Purulen Mukoid
(Images courtesy of A. Van Deun)
Kualitas spesimen suboptimal

Saliva Berwarna darah


(Images courtesy of A. Van
Deun)
Kualitas spesimen

Untuk hasil terbaik, kumpulkan 1-4 mL sputum


purulen/mukoid
Permintaan pemeriksaan sputum
Permintaan pemeriksaan sputum sebaiknya mencakup:
• Nama unit/klinik yang meminta
• Tanggal permintaan
• Informasi mengenai pasien (nama, jenis kelamin, usia,
alamat, nomor register)
• Jumlah dan jenis spesimen yang dikirim untuk
pemeriksaan
• Tanggal spesimen diambil
• Alasan pemeriksaan (misalnya untuk diagnosis atau
follow up)
• Tanda tangan orang yang meminta pemeriksaan
PENANGGULANGAN TB NASIONAL TB.05 MDR

FORMULIR PERMOHONAN LABORATORIUM TB MDR UNTUK PEMERIKSAAN DAHAK


Nama Unit Yankes : ___________________________ No. Telp. : _______________________
Nama tersangka/ pasien : ___________________________ Umur : tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Alamat lengkap :________________________________________________________________
________________________________________________________________
Kabupaten/ Kota :____________________________
Propinsi :____________________________

Jenis Pemeriksaan : Klasifikasi Penyakit Alasan Pemeriksaan :


BTA x …………. Paru Diagnosa
Biakan x ………… Extra Paru Follow up pengobatan :
Uji Kepekaan Lokasi : Bulan ke :
Follow up pasca pengobatan :
No. Identitas Sediaan (sesuai no skrening di TB 06 MDR) Bulan ke :
……/………/………/………
Tgl. Pengambilan dahak terakhir : ______________ No.Reg.TB MDR UPK : ________
Tanggal pengiriman sediaan : ______________ No.Reg.TB MDR Kab : ________
Tanda tangan pengambil sediaan : ______________
Secara visual dahak tampak

Nanah lendir : S Bercak darah : S Air liur : S


P P P

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


No. Register Lab. (sesuai dengan Form di TB.04 MDR) : …………………………
Tanggal Tanggal
Spesimen dahak*) Hasil BTA**) Hasil Biakan
Pemeriksaan Pemeriksaan
+++ ++ + 1-9***) Neg M.TB Neg
Sewaktu

Pagi

Tanggal Hasil Uji Kepekaan****


Spesimen dahak*)
Pemeriksaan H R Z E S Km Lfx Cs PAS Cm Eto

Sewaktu

Pagi

*) Diisi sesuai dengan kode huruf sesuai identitas sediaan/ Diperiksa oleh : ……………………..
waktu pengambilan dahak. Tanda tangan pemeriksa
**) Beri tanda rumput pada hasil pemeriksaan/ tingkat positif yang sesuai.
***) Isi dengan jumlah BTA yang ditemukan
****) Diisi sesuai kode : R : resisten S : sensitif TD : Tidak dilakukan
Keterangan : (………………………….)
Nomor identitas sediaan terdiri dari 4 kelompok angka dan 1 huruf, sebagai berikut :
o Kelompok angka pertama terdiri dari 2 angka, misalnya 02 yang merupakan kode RS rujukan MDR
o Kelompok angka kedua terdiri dari 2/3 angka, misalnya 15 yang merupakan nomor urut suspek.
o Kelompok angka ketiga terdiri dari 2 angka, misalnya 10 yang merupakan kode bulan oktober.
o Kelompok angka keempat terdiri dari 2 angka, misalnya 08 yang merupakan kode untuk tahun 2008.
o Kode huruf :
- Penegakan diagnosis A = dahak sewaktu pertama, B = dahak pagi
19
- Follow up bulan ke 1, C
- Follow up bulan ke 2, E
- dan seterusnya sampai akhir pengobatan
o Contoh nomor identitas sediaan : 02/15/10/08 A, 02/15/10/08 B dan 02/15/10/08 C
Pelabelan pot/kontainer spesimen
• Labeli pot/kontainer
spesimen dengan
nama pasien, nomor
identifikasi, dan
tanggal pengambilan
• Labeli sisi luar
pot/kontainer
dengan tinta
permanen
• Jangan beri label
pada tutup
pot/kontainer
PENERIMAAN SPESIMEN DI LABORATORIUM
• Periksa jumlah dan kualitas spesimen:
–Periksa volume sputum (idealnya 1-4 mL; minimal 1mL
diperlukan untuk pemeriksaan Xpert MTB/RIF)
–Catat keadaan sputum (mukoid, purulen, encer, atau
berdarah) pada lembar pelaporan
–Pastikan sputum tidak mengandung makanan atau partikel
lain
• Periksa apakah keterangan pasien lengkap, dan pemeriksaan
Xpert MTB/RIF sudah dicentang sesuai panduan program TB
nasional
• Ikuti kriteria penolakan spesimen sesuai program TB nasional
• Pastikan keterangan pasien lengkap pada lembar permintaan
dan pot/kontainer spesimen; pastikan informasi pada
keduanya cocok
Sistem rujukan

Jika pasien dirujuk Jika spesimen dirujuk


•Pengumpulan spesimen •Pasien tidak perlu pergi ke
dapat dipantau dan tempat rujukan
pengambilan dapat diulang
Keuntungan bila spesimen tidak dapat
digunakan
•Pengobatan dapat dimulai
lebih dini
•Pasien harus pergi ke tempat •Memerlukan perhatian dalam hal
rujukan aspek keamanan sewaktu
mengepak dan mengirim spesimen
Kerugian •Memerlukan sistem pengiriman
hasil pemeriksaan yang efisien
•Memerlukan sistem cold-chain
yang baik atau pengawet
PENGIRIMAN SPESIMEN KE LAB
RUJUKAN
Pengiriman spesimen
PERATURAN TRANSPORTASI
25

Kemkes-Kemhub

BPPM & P2ML vs kurir: pos, transportasi darat,


pesawat terbang, kapal laut

[harus mengikuti aturan khusus tentang pengiriman


bahan infeksius yang menular pada manusia]
Prosedur pemeriksaan
Analisis deteksi MTB dan RIF

24/05/2017 26
Interpretasi hasil

24/05/2017 27
Interpretasi hasil

Hasil MTB Rentang nilai CT

High < 16

Medium 16-22

Low 22-28

Very low > 28

24/05/2017 28
Resistensi RifampisinB

Diambil dari: Rapid Detection of Mycobacterium tuberculosis and Rifampin


Resistance by Use of On-Demand, Near-Patient Technology.
JOURNAL OF CLINICAL MICROBIOLOGY, Jan. 2010, p. 229–237
24/05/2017 29
MTB positif sedang,
resistensi Rifampisin tidak terdeteksi :

24/05/2017 30
Hasil print out

24/05/2017 31
MTB positif rendah,
resistensi Rifampisin terdeteksi :

24/05/2017 32
Hasil print out

24/05/2017 33
SIMPULAN
Xpert MTb/TCM, deteksi MTb dan Rifampicin resisten
dengan cepat dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi

TCM tidak digunakan untuk monitoring pengobatan

9 kriteria resistensi sebagai indikasi pemeriksaan TCM

Perlu kualitas sampel yang baik dan volume cukup


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai