Anda di halaman 1dari 40

SISTEM TRANSPORTASI

SPESIMEN TBC
Dr. Izzuki Muhashonah, SpPK.
RSUD Waluyo Jati Kraksaan
ICE Breaking
• Nama: Dr. Izzuki Muhashonah, SpPK
• Pendidikan: Dokter dan Spesialis Universitas Airlangga
Surabaya, sedang study konsultan infeksi di UGM
• Suami: Sapto Wilujeng, ST. dan 2 Anak:
• Muhammad Yusuf Mulia (15 tahun)
• Nirmala Sari Zahiroh (12 tahun)
• Alamat: Perum Bumi Konang Indah A3 Kraksaan
• Nomor Telpun: Hp. 082141940877, WA: 08563467998
• Tempat Praktek:
• RSUD Waluyo Jati Kraksaan
• RS Rizani
• RSUD Tongas Probolinggo
2
Overview

TBC dan bahayanya?

Jenis specimen Pemeriksaan TBC

Penanganan specimen TBC (Pengumpulan dan pengiriman


specimen)

Upaya Keselamatan
TBC dan Bahayanya
SEKILAS TENTANG TUBERKULOSIS

Penyakit menular langsung (lewat udara)

Penyebab  kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).

Masa Inkubasi 2 – 14 minggu

Dapat disembuhkan.

Bukan disebabkan oleh guna-guna atau kutukan.

Dan bukan penyakit keturunan.


SEKILAS TENTANG TUBERKULOSIS

Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi


dapat juga mengenai organ atau bagian tubuh
lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll).

TB dapat menyerang siapa saja  terutama usia


produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan
anak-anak.

TB dapat menyebabkan kematian bila tidak


diobati segera.
Penularan TB
TB menular melalui
udara

Sumber penularan
adalah “dahak”
penderita

Batuk Dipengaruhi oleh :


atau  Jumlah kuman
bersin  Lamanya kontak
Penderita  Daya tahan tubuh Orang lain

perlu dilakukan contact tracing pada pasien BTA positif

TB penyakit menular, tetapi bisa diobati sampai sembuh bila minum


obat secara teratur sesuai jadwal sampai tuntas
Kontak TB Partikel kecil < 5mm  mikroba
melayang /menetap di udara beberapa
jam, ditransfer sebagai aerosol melalui
aliran udara dalam ruangan/jarak lebih
jauh dari 2m
Bicara : 0-210 partikel

Batuk : 0-3500 partikel

Bersin : 4500 – 1 juta


partikel

8
1 orang dengan TBC aktif
menginfeksi 10 – 15 orang pertahunnya

1 dari 10 orang yang terinfeksi TBC


menjadi TBC aktif selama masa hidupnya
Jenis Spesimen TBC
Jenis spesimen Pemeriksaan
TBC
Sputum (terbanyak)

Cairan Lambung

Feses

Cairan serbrospinal (otak)

Cairan pleura
Sputum/Dahak

Sampel terbanyak
Spesimen infeksius
perlu dikelola
Tujuan untuk pemeriksaan
dengan baik
Bakteriologi
• BTA dahak/sputum mikroskopis langsung
• TCM TB  bahan: Dahak/sputum
• Biakan M tb.  bahan: Dahak/sputum
Pengumpulan dan
pengiriman spesimen
sputum
Global Laboratory Initiative – Xpert MTB/RIF Training Package
Pengumpulan spesimen sputum: spesifikasi kontainer

Kapasitas 30-50mL

Berbahan tembus pandang

Bagian sisi dan dindingnya mudah


diberi label

Material sekali pakai dan mudah


dibakar

Tahan bocor dengan tutup ulir

Bermulut lebar
Pengumpulan sputum: edukasi dan instruksi
untuk pasien

Spesimen terbaik harus berasal dari paru-paru

Saliva atau sekret dari hidung tidak dapat digunakan

Spesimen sebaiknya tidak mengandung makanan atau


partikel lain karena dapat mengganggu proses pemeriksaan
Instruksikan pasien sesuai langkah-langkah berikut,
untuk menghasilkan spesimen terbaik:

Berkumur-kumur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa makanan


atau benda-benda lain.

Tarik nafas dalam 2-3 kali dan hembuskan dengan kuat setiap kalinya.

Batukkan dalam-dalam untuk menghasilkan sputum

Letakkan pot sputum yang telah terbuka ke dekat mulut untuk


mengumpulkan sputum; jangan mengambil sputum yang berada di luar
pot sputum

Cuci tangan setelah mengumpulkan sputum


Kualitas spesimen yang optimal

Purulen Mukoid
(Images courtesy of A. Van Deun)
Kualitas spesimen suboptimal

Saliva Berwarna darah


(Images courtesy of A. Van Deun)
Kualitas spesimen: garis besar

Memperoleh sputum dengan kualitas baik dan


jumlah yang cukup merupakan aspek kritis untuk
mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat

Untuk hasil terbaik, kumpulkan 1-4 mL sputum


purulen/mukoid
Permintaan pemeriksaan sputum,
mencakup:
Nama unit/klinik yang meminta, Tanggal permintaan
Informasi mengenai pasien (nama, jenis kelamin, usia,
alamat, nomor register) Diisi oleh perawat
petugas
Jumlah dan jenis spesimen yang dikirim Puskesmas
untuk pemeriksaan

Tanggal spesimen diambil

Jenis pemeriksaan yang diminta (BTA/TCM)


Alasan pemeriksaan (misalnya untuk diagnosis atau follow
up)
Tanda tangan dokter yang meminta pemeriksaan
PENANGGULANGAN TB NASIONAL TB.05 MDR

FORMULIR PERMOHONAN LABORATORIUM TB MDR UNTUK PEMERIKSAAN DAHAK


Nama Unit Yankes : ___________________________ No. Telp. : _______________________
Nama tersangka/ pasien : ___________________________ Umur : tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Alamat lengkap :________________________________________________________________
________________________________________________________________
Kabupaten/ Kota :____________________________
Propinsi :____________________________

Jenis Pemeriksaan : Klasifikasi Penyakit Alasan Pemeriksaan :


BTA x …………. Paru Diagnosa
Biakan x ………… Extra Paru Follow up pengobatan :
Uji Kepekaan Lokasi :

No. Identitas Sediaan (sesuai no skrening di TB 06 MDR)


……/………/………/………
Diisi oleh perawat Bulan ke :
Follow up pasca pengobatan :
Bulan ke :

petugas Puskesmas
Tgl. Pengambilan dahak terakhir : ______________ No.Reg.TB MDR UPK : ________
Tanggal pengiriman sediaan : ______________ No.Reg.TB MDR Kab : ________
Tanda tangan pengambil sediaan : ______________
Secara visual dahak tampak

Nanah lendir : S Bercak darah : S Air liur : S


P P P

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


No. Register Lab. (sesuai dengan Form di TB.04 MDR) : …………………………
Tanggal Tanggal
Spesimen dahak*) Hasil BTA**) Hasil Biakan
Pemeriksaan Pemeriksaan
+++ ++ + 1-9***) Neg M.TB Neg
Sewaktu

Pagi

Tanggal Hasil Uji Kepekaan****


Spesimen dahak*)
Pemeriksaan H R Z E S Km Lfx Cs PAS Cm Eto

Sewaktu

Pagi

*) Diisi sesuai dengan kode huruf sesuai identitas sediaan/ Diperiksa oleh : ……………………..
waktu pengambilan dahak. Tanda tangan pemeriksa
**) Beri tanda rumput pada hasil pemeriksaan/ tingkat positif yang sesuai.
***) Isi dengan jumlah BTA yang ditemukan
****) Diisi sesuai kode : R : resisten S : sensitif TD : Tidak dilakukan
Keterangan : (………………………….)
Nomor identitas sediaan terdiri dari 4 kelompok angka dan 1 huruf, sebagai berikut :
o Kelompok angka pertama terdiri dari 2 angka, misalnya 02 yang merupakan kode RS rujukan MDR
o Kelompok angka kedua terdiri dari 2/3 angka, misalnya 15 yang merupakan nomor urut suspek.
o Kelompok angka ketiga terdiri dari 2 angka, misalnya 10 yang merupakan kode bulan oktober.
o Kelompok angka keempat terdiri dari 2 angka, misalnya 08 yang merupakan kode untuk tahun 2008.
o Kode huruf :
- Penegakan diagnosis A = dahak sewaktu pertama, B = dahak pagi
- Follow up bulan ke 1, C
- Follow up bulan ke 2, E
21
- dan seterusnya sampai akhir pengobatan
o Contoh nomor identitas sediaan : 02/15/10/08 A, 02/15/10/08 B dan 02/15/10/08 C
Diisi oleh
Pelabelan pot/kontainer perawat
spesimen
petugas Puskesmas
• Labeli pot/kontainer
spesimen dengan
nama pasien, nomor
identifikasi, dan
tanggal pengambilan
• Labeli sisi luar
pot/kontainer
dengan tinta
permanen
• Jangan beri label
pada tutup
pot/kontainer
Pengiriman spesimen ke lab rujukan

Pengiriman spesimen memiliki risiko terhadap


kesehatan masyarakat; pengirim berkewajiban
memastikan sampel dibungkus dengan aman

Gunakan sistem Triple Packaging


• Aturan lain setempat dapat digunakan, selama aspek keamanan
pengiriman spesimen dipenuhi

Panduan keselamatan di masing-masing negara wajib


ditaati untuk mengelompokkan spesimen dan risikonya
(misalnya Kategori A atau B, sesuai panduan WHO
mengenai pengiriman bahan infeksius)
Sputum

Sputum
Sistem rujukan
Fasilitas kesehatan perifer yang tidak memiliki fasilitas Xpert
MTB/RIF sebaiknya merujuk pasien/spesimennya ke lab
rujukan
Jika pasien dirujuk Jika spesimen dirujuk
•Pengumpulan spesimen •Pasien tidak perlu pergi ke
dapat dipantau dan tempat rujukan
pengambilan dapat diulang
Keuntungan bila spesimen tidak dapat
digunakan
•Pengobatan dapat dimulai
lebih dini
•Pasien harus pergi ke •Memerlukan perhatian dalam
tempat rujukan hal aspek keamanan sewaktu
mengepak dan mengirim
spesimen
Kerugian
•Memerlukan sistem pengiriman
hasil pemeriksaan yang efisien
•Memerlukan sistem cold-chain
yang baik atau pengawet
Pengiriman spesimen

Spesimen harus dikirim ke laboratorium secepatnya:


• Spesimen sputum yang mengalami keterlambatan pengiriman masih dapat
digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik dan Xpert MTB/RIF

Apabila memungkinkan, spesimen sebaiknya disimpan dalam suhu 2-


8°C, maksimal selama 10 hari.

Jumlah keseluruhan spesimen dalam kotak pengiriman harus sesuai


dengan jumlah keseluruhan spesimen yang tertera di lembar
permintaan pemeriksaan

Nomor identifikasi masing-masing pot/kontainer sputum harus sesuai


dengan nomor pada lembar permintaan pemeriksaan

Lembar permintaan pemeriksaan yang dilampirkan harus berisi


informasi dari masing-masing pasien
Penerimaan spesimen di
laboratorium
Periksa jumlah dan kualitas spesimen:
• Periksa volume sputum (idealnya 1-4 mL; minimal 1mL diperlukan untuk pemeriksaan
Xpert MTB/RIF)
• Catat keadaan sputum (mukoid, purulen, encer, atau berdarah) pada lembar pelaporan
• Pastikan sputum tidak mengandung makanan atau partikel lain

Periksa apakah keterangan pasien lengkap, dan pemeriksaan Xpert


MTB/RIF sudah dicentang sesuai panduan program TB nasional

Ikuti kriteria penolakan spesimen sesuai program TB nasional

Pastikan keterangan pasien lengkap pada lembar permintaan dan


pot/kontainer spesimen; pastikan informasi pada keduanya cocok

Catat spesimen di dalam register laboratorium dan berikan nomor


laboratorium kepada spesimen
Upaya Keselamatan
Logo Bahan Infeksius

Area Wajib Memakai Masker


Pilar Perlindungan

1. Petugas pakai Respirator partikulat (N-95)

2. Edukasi & fasilitasi etika batuk (wastafel, tissu, sabun


cair, tempat sampah)

3. Keselamatan & Keamanan Laboratorium TB

4. Fasilitasi box penampungan sputum yang aman

5. Proteksi saat transportasi pasien (masker bedah )


Transmisi Airborne (menular lewat udara)

Mycobacterium
tuberculosis?
APD (Alat Pelindung Diri)
Masker

Pasien
• Masker bedah (dipakai maksimal 4 jam)
• Etika respirasi/batuk
Petugas
• Masker N95 (Particulat Respiratoir)
• Etika respirasi/batuk
Bahan Infeksius
Dahakbahan yang infeksius, saat berdahak
aerosol/percikan dapat menulari orang yang ada
disekitarnya,

Tempat berdahak harus berada ditempat yang jauh dari


kerumunan orang, misalnya didepan ruang
pendaftaran,ruang pemeriksaan ,ruang obat dll.

Perhatikan arah angin pada saat berdahak, agar droplet/


percikan dahak tidak mengenai petugas Instruksikan pasien
untuk menutup mulutnya ketika batuk

Jangan mengumpulkan sputum di dalam laboratorium


• Kumpulkan sputum di tempat yang sepi, jauh dari keramaian, dan
berventilasi baik, sesuai panduan program TB nasional
• Jangan berdiri di depan pasien ketika pasien mengeluarkan sputum
Etika Respirasi
Tutup hidung dan mulut anda dengan
menggunakan tissue /sapu tangan atau
lengan bagian dalam baju anda

Segera buang tissue yang sudah dipakai ke


dalam tempat sampah.

Cuci tangan dengan menggunakan air


bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol

Cuci tangan dengan menggunakan air


bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol
Peran serta Masyarakat dalam Upaya
Penanggulangan Tuberculosis (TBC)

mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat


(PHBS);

mengupayakan tidak terjadinya stigma dan


diskriminasi terhadap kasus TB di masyarakat;

membentuk dan mengembangkan Warga Peduli


Tuberkulosis;

memastikan warga yang terduga TB memeriksakan


diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dimulai, ditingkatkan dan dijadikan suatu perilaku dalam
hidup sehari hari

harus dimulai
dari sekarang

harus dimulai
dari kita

harus dimulai
dari hal kecil

36
Jam Kerja Lab TCM
RSUD Waluyo Jati

Senin – Kamis: pukul 07.00 – 12.00

Jumat - Sabtu: pukul 07.00 – 11.00

Hari libur: LIBUR


Kesimpulan
TBC penyakit menular melalui udara dan dapat
disembuhkan dengan terapi yang cepat dan tepat

Bahan pemeriksaan terbanyak adalah sputum, dibutuhkan


pengetahuan untuk handling spesimen

Pengambilan sputum yang baik menentukan hasil


pemeriksaan yang dapat dipercaya

Pengiriman specimen sputum membutuhkan triple


packing untuk mencegah kebocoran dan penularan infeksi
Kesimpulan…

Pasien harus diedukasi mengenai cara


menghasilkan spesimen yang baik, dan
pengumpulan spesimen harus disupervisi

Sistem rujukan yang berjalan dengan baik


(untuk pasien, spesimen, atau keduanya)
penting untuk menjamin pelayanan
diagnostik yang berkualitas tinggi
Semoga menjadikan manfaat dan berkah
RUMAH SAKIT WALUYO JATI KRAKSAAN
FORUM KABUPATEN PROBOLINGGO SEHAT 40

Anda mungkin juga menyukai