Anda di halaman 1dari 34

Sistem Hematologi

ANEMIA
Pendahuluan
• Anemia terjadi pada 1/3 penduduk dunia
• Berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas
pada wanita dan anak-anak
• Menurunkan produktivitas
• Mempengaruhi perkembangan fungsi kognitif dan perilaku
pada anak, anaak usia sekolah, dan wanita usia subur
Pengertian
• Keadaan berkurangnya masa sel darah merah yang signifikan
disertai penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen
(Marya, 2013).
• Anemia merupakan kondisi yang ditandai dengan konsentrasi
hemoglobin atau jumlah sel darah merah rendah/dibawah
normal sehingga dapat menyebabkan ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh (WHO,
2011)
Diagnosis Anemia
• Diagnosis anemia (dalam Marya, 2013) berdasarkan :
• Konsentrasi hemoglobin (Hb)
• Jumlah sel darah merah (RBC)
• estimasi volume packed red cells (PCV)
• Menurut Chaparro & Suchdev (2019 ) diagnosis anemia selain
berdasarkan adanya penurunan konsentrasi HB dan
hematokrit, juga dapat menggunakan indikator seperti jumlah
RBC, Mean Corpuscular Volume (MCV), jumlah blood
reticulocyte, blood film analysis, dan Hb electrophoresis,
Sel Darah Merah

a. Bentuk SDM b. Perkembangan SDM

a. Morfologi SDM
Mikrositik hipokomik
• Eritrosit mikrositik hipokrom dapat dijabarkan
sebagai sel darah merah yang ukuran nya kecil dan
memiliki jumlah hemoglobin yang kurang dari nilai
normal
• Kondisi terkait :
• Kehilangan darah yang kronis
• Defisiensi besi
• Penyakit kronis
• talasemia
Anemia Defisiensi Besi
• Kelainan transport oksigen akibat adanya produksi
hemoglobin yang tidak memadai
• Terjadi pada dewasa 10%-30% (US), premenopause, bayi
(prematur, bblr), anak-anak dan remaja
• Anemia def. besi terjadi akibat suplai besi terlalu rendah
sehingga pembentukan SDM tidak optimal
• Mengakibat terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil,
warna kurang cerah
Manifestasi klinik
• Kelemahan
• Kepala pusing
• Konsentrasi menurun
• Palpitasi
• Dispnea saat aktivitas
• Pica
• Pucat
• takikardia
Pemeriksaan
• TIBC meningkat
• Kadar besi serum menurun
• Jumlah sel darah lengkap (penurunan kadar Hb,
hematokrit, SDM)
• Biopsi sumsum tulang > penurunan simpanan
besi/prekursor SDM
Anemia Defisiensi Besi
• Anemia defisiensi besi :
• Asupan zat besi yang tidak memadai
• Malabsobsi zat besi (diare kronis, gastrektomi)
• Kehamilan > zat besi maternal > janin > produksi
SDM
• Kehilangan darah > perdarahan > obat (antikoagulan,
aspirin, NSAID, steroid)
• Hemoglobulinuria
• Trauma mekanain SDM
Gambaran laboratorium sesuai
stadium defisiensi besi
Pemeriksaan Penunjang
• Konsentrasi hemoglobin (Hb)
• Kadar hematokrit (Ht)
• Hitung eritrosit
• Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean
Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Pemeriksaan Penunjang
• Konsentrasi hemoglobin:
Hemoglobin merupakan protein dalam darah yang dapat merepresentasikan
kadar besi di sirkulasi.
• Kadar hematokrit
Hematokrit adalah jumlah eritrosit pada volume darah keseluruhan yang
dihitung dalam persentase.
• Hitung eritrosit
Anemia ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit yang disertai dengan
berkurangnya kadar hemoglobin atau perubahan morfologi eritrosit
• Mean cospuscular volume (MCV)
MCV adalah ukuran atau volume rata-rata eritrosit
• Mean cospuscular hemoglobin (MCH)
MCH adalah rata-rata konsentrasi hemoglobin dalam satu sel eritrosit
Perubahan Parameter

• Perubahan parameter hematologi dan biokimia pada stadium anemia defisiensi besi. (Transferin sat.: serum transferin
saturation; Hb: hemoglobin; MCV: mean corpuscular volume; % HYPO: % hipokromik eritrosit; TfR: reseptor serum
transferin; CHr or ret-HE: reticulocyte haemoglobin content).
Kelaianan yang menyebabkan
mikrositik hipokromik
Tahap Perkembangan Anemia
Defisiensi Besi

(Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 15, No. 1, November 2008: 55-11)
Anemia
a condition in which there is a deficiency of RBCs, hemoglobin,
or both in the circulating Blood (William & Hopper, 2003).
Anemia
Defisiensi jumlah RBCs, kadar Hb dan atau volume hematokrit
(Lewis et al, 2011).
Anemia is a state in which there are insufficient numbers of
functioning RBCs, or a lack of hemoglobin, to meet the
demands of the tissues for oxygen.
Anemia b.d
Adanya gangguan hematologi
Perkembangan sekunder penyakit
Penurunan Produksi RBCs

Lambung :
Defisiensi nutrient (zat besi, kobalamin, asam folat)
Ginjal :
Penurunan eritropeotin
Hepar :
Penurunan sediaan zat besi
Kehilangan Darah

Perdarahan Kronis
oPerdarahan akibat ulkus duodenum
oKanker kolon
oPenyakit hepar
oTrauma akut
oRuptur aortic aneurysm
oPerdarahan GIT
Manifestasi klinis kehilangan darah akut
The amount of blood loss that leads to hypovolemic shock
varies, depending on the ability of the patient’s body to
compensate for the lost fluid volume. A blood loss of even
500 mL in an adult who had normal circulating volume may
cause hypovolemic shock.
Peningkatan Kerusakan RBCs

Hemolisis
oPenyakit cickle cell
oObat-obatan
oTrauma
Anemia
Manifestasi Klinis
oAnemia  respon tubuh  Hipoksia
oAnemia ringan (Hb 10-14 g/dl)
oAnemia sedang (Hb 6-10 g/dl)
oAnemia berat (Hb < 6 g/dl)
oPalpitasi
oDispnea
oFatique
oPerubahan kulit
oPucat (penurunan jumlah Hb)
oJaundice (kerusakan RBC  peningkatan konsentrasi
serum bilirubin)
oPruritus (peningkatan kadar garam empedu pada serum
dan kulit)
oSklera (ikterus)
oPerdarahan pada kulit
HEALTH HISTORY
Ask the patient the following questions:
• Have you had any recent blood loss or trauma?
• Do you have chronic liver, endocrine, gastrointestinal, or renal disease?
• What medications, vitamins, supplements, or herbal products do you take?
• What surgeries have you had and when?
• Have you ever had radiation treatments or chemotherapy?
• Is there a history of genetic blood disorders in your family?
• Has your appetite or weight changed?
• Have you noticed any changes in your urine or stool?
• Are you experiencing shortness of breath, weakness, or fatigue?
• Have you noticed any heart palpitations?
• Do you get frequent headaches?
• Have you noticed any changes in vision or dizziness?
• Do you have pain or itching anywhere?
• Do you become cold when others are not?
PHYSICAL ASSESSMENT
• Skin:
Pale skin and mucous membranes; pale conjunctiva, yellowing
of sclera; cracks in lips; brittle, spoon-shaped fingernails;
jaundice; petechiae; ecchymoses; dry, brittle, thinning hair
• Respiratory:
Tachypnea, orthopnea, dyspnea on exertion or at rest
• Cardiac:
Tachycardia, systolic murmur, angina, ankle edema
• Gastrointestinal:
Sore mouth, stomatitis, beefy red tongue, abdominal distention,
enlarged liver or spleen
• Neurologic:
Headache, dizziness, confusion, irritability, ataxia (unsteady
gait), paresthesia
PERTINENT LABORATORY VALUES
• CBC, serum iron, ferritin, folate, cobalamin (vitamin B12),
stool for guaiac, urinalysis, serum erythropoietin

Nursing Diagnosis
Common nursing diagnoses include:
•Activity intolerance, related to weakness and fatigue
•Impaired gas exchange, related to decreased hemoglobin
•Nutrition: less than body requirements, related to poor
nutritional intake and anorexia
•Ineffective therapeutic regimen management, related to lack of
knowledge about appropriate nutrition and medication regimen
Referensi
• World Health Organization. 2011 Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia
and assessment of severity Accessed August 4, 2017 http://www.who.int/vmnis/indicators/
haemoglobin.pdf.
• Chaparro, C.M., Suchdev, P.S. (2019). Anemia epidemiology, pathophysiology, and etiology in
low-and middle-income countries. Ann N Y Acad Sei. 1450(1): 15-31. Doi:10.1111/nyas.14092

Anda mungkin juga menyukai