Anda di halaman 1dari 29

Kelainan

Darah

dr. Adeputri Tanesha Idhayu, SpPD


Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Universitas Gunadarma
ANEMIA
DefinisiAnemia

– Berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah: konsentrasi hemoglobin,


hematokrit atau jumlah sel darah merah.
– Menurut WHO : kadar hemoglobin di bawah 13 g% pada pria dan di bawah 12
g% pada wanita
Klasifikasi Anemia Berdasar
Penyebab
• Berkurangnya produksi sel darah merah
• Meningkatnya destruksi sel darah merah
• Kehilangan darah
Berkurangnya produksi sel darah
merah

• Kekurangan nutrisi: Fe, B12, atau folat; dapat disebabkan oleh kekurangan diet,
malaborpsi (anemia pernisiosa, sprue) atau kehilangan darah (defisiensi Fe)
• Kelainan sumsum tulang (anemia aplastik, pure red cell aplasia, mielodisplasia,
inflitrasi tumor)
• Supresi sumsum tulang (obat, kemoterapi, radiasi)
• Rendahnya trophic hormone untuk stimulasi produksi sel darah merah (eritro-
poietin pada gagal ginjal, hormon tiroid (hipotiroidisme) dan androgen
(hipogonadisme)
• Anemia penyakit kronis/anemia infl amasi, yaitu anemia dengan karakteristik
berkurangnya Fe yang efektif untuk eritropoiesis.
Peningkatan destruksi sel darah merah

– Anemia hemolitik : anemia yang disebabkan karena berkurangnya masa hidup


sel darah merah (kurang dari 100 hari).
– Pada keadaan normal, umur sel darah merah 110-120 hari.
Klasifikasi Anemia Berdasar
Morfologi
Faktor Yang Mempengaruhi
Penyerapan Besi

Hoffbrand AV, Moss PAH, Pettit JE. Hypochromic anaemias and iron overload. In: Hoffbrand AV, Moss PAH, Pettit JE, editors. Essential Haematology 5th
edition. Massachusetts: Blackwell Publishing; 2006. p 32
Anemia Defisiensi Besi

– Penyebab
– Kebutuhan besi meningkat
– Wanita hamil dan menyusui, bayi dan anak
– Asupan besi kurang
– Diet rendah Fe, aklorhidria, malabsorbsi
– Kehilangan besi
– Perdarahan saluran cerna
– Menstruasi
– Gangguan hemostasis
– Hemoglobinuria, hemosiderinuria
Diagnosis Klinik

– Pucat, berdebar-debar, letih dan lesu.


– Kelainan:
– Koilonikia
– Atrofi papil lidah
– Angular cheilitis
– Disfagia dan gangguan neuromuskuler
Anemia mikrositik
hipokrom

Periksa
Serum Iron (SI)

Serum Iron ↑ Serum Iron N/↑ Serum Iron ↓

Analisa
Ring sideroblast Ferritin
hemoglobin

Anemia
sideroblastik
Hemoglobinopati ↓ N/↑

Anemia Defisiensi Anemia


Fe Chronic Disease
Anemia Mikrositik
Hipokrom

Ferritin

Ferritin rendah Ferritin N/tinggi

Anemia def besi Analisa Hb

Analisa Hb
Analisa Hb normal
abnormal

Anemia penyakit
Thalassemia
kronik
Terapi Anemia

– Sesuai penyebab
– Nutrisi :
– Besi, zinc, asam folat, Vitamin B-12 dan protein
– Transfusi Darah
– Indikasi transfusi :
– Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan perdarahan masih
terus terjadi.
– Anemia berat
POLISITEMIA
– Polisitemia adalah keadaan kadar hemoglobin lebih dari 16,5 g/dL
atau hematokrit lebih dari 49% pada laki-laki, sementara pada
wanita yaitu kadar hemoglobin lebih dari 16,0 g/dL atau
hematokrit lebih dari 48%
– Peningkatan nilai hematokrit tersebut bersifat persisten > 2 bulan
– Diperkirakan separuh kasus polisitemia merupakan kasus
polisitemia sekunder akibat kelainan non hematologi
– Angka insiden polisitemia primer/vera adalah 1,9 per 100.000
orang.
Klasifikasi Polisitemia
– Polisitemia relatif adalah peningkatan hematokrit, sel darah merah akibat
penurunan volume plasma
– Polisitemia absolut adalah peningkatan jumlah sel darah merah
– Polisitemia absolut :
– Polisitemia vera : peningkatan jumlah sel darah merah akibat proliferasi sel
progenitor atau prekursor di sumsum tulang, akibat mutasi gen yang mengatur
eritropoiesis
– Polisitemia sekunder : peningkatan eritropoiesis akibat faktor di luar dari sumsum
tulang
Gejala
LEUKEMIA
Leukemia

– Dari bahasa Yunani : leukos λευκός, "putih“ - aima αίμα, "darah”


– Data statistic kanker Surveillance, Epidemiology, and End Results Program
National Cancer Institute prevalensi leukemia 13.7 per 100.000 populasi
– Tingkat mortalitas 6.8 per 100.000 populasi per tahun.
Klasifikasi

– Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis


– Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan myeloid
– Jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi
– Limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
– Sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik
– Jumlah leukosit dalam darah
– Leukemia leukemik : jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
– Leukemia subleukemik : jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
– Leukemia aleukemik : jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel
abnormal
Gejala Leukemia Akut

– Gejala kegagalan sumsum tulang berupa:


• Anemia
• Neutropenia
• Trombositopenia
– Gejala infiltrasi organ oleh sel leukemia berupa:
• Splenomegali
• Gusi: ingivitis (gusi bengkak dan mudah berdarah)
• Leukostasis: hitung jumlah White Blood Cell (WBC) >100.000 cells/μL,
menimbulkan gejala distress pernafasan dan gangguan kesadaran
• Nyeri tulang karena peningkatan tekanan di sumsum tulang
Gejala leukemia kronis

– Asimtomatik (25-50%), gejala muncul secara gradual.


– Keluhan utama yang disampaikan pasien dengan leukemia kronis biasanya adalah
pembesaran kelenjar getah bening (87%) dan infeksi berulang
– Gejala dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase kronik: lemas, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, demam
subfebris dan hiperhidrosis, rasa cepat kenyang dan penurunan porsi makan karena
splenomegali, nyeri perut kiri atas apabila disertai infark limpa
2. Fase akselerasi (akut): perdarahan, petekie, ekimosis, nyeri tulang dan demam disertai
dengan infeksi
3. Fase blast: gejala anemia, trombositopenia, basofilia, pembesaran limpa yang cepat, dan
kegagalan medikasi yang biasa digunakan untuk mengatasi leukositosis dan splenomegali
LEUKOPENIA dan
AGRANULOSITOSIS
Leukopenia

– Keadaan dimana jumlah leukosit lebih rendah dari 5000/mm


– Penyebab :
– Infeksi virus
– Sepsis
– Keracunan obat seperti fenotiazin, clozapine
– Obat antitiroid, sulfonamide, fenilbutazon, dan chloramphenicol juga dapat
menyebabkan leukopenia
– Radiasi sinar X
Agranulositosis

– Keadaan dimana sumsum tulang berhenti membentuk neutrophil


– Ditandai dengan jumlah leukosit yang sangat rendah, dimana hampir tidak
terdapat leukosit polimorfonuklear atau jumlah granulosit yang lebih rendah
dari 2000/mm³.
– Penyebab :
– penyinaran tubuh oleh sinar gamma
– Kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai