Anamnesa
Anamnesa
Pemfis
Kepala – Leher
Conjunctiva → anemis
Mucosa pucat
Ikterik / jaundice, hiperbilirubin
Petekie, trombositopenia
Limfadenopati → limfoma
Edema
Kemerahan
Perdarahan → misal epistaksis
Gangguan penglihatan
Integumen
Pucat→ anemia
Jaundice→hiperbilirubinemia
Koilonisia(kuku seperti sendok) →anemia defisiensi zat besi
Ekimosis (<5mm), petekie, Purpura (2-5mm), hematom (lebih besar)
trombositopenia
Pucat→ anemia
Jaundice→hiperbilirubinemia
Koilonisia(kuku seperti sendok) → anemia defisiensi zat besi
Ekimosis (<5mm), petekie, Purpura (2-5mm), hematom (lebih besar) →
trombositopenia
Kuku Cembung, Datar. Mudah patah, Clubbing
Mulut
Membran mucosa
Luka
Lidah: Nyeri, Tekstur, Ada papil, warna
Sistem kardiovaskular
Takikardi S4 → anemia berat dengan gagal jantung, Aritmia,
Murmur, Gagal jantung, Nyeri, Nafas pendek, Kelelahan
Abdomen
Pemeriksaan
Laboratorium: Hb < 5gr/dl → indikasi tranfusi
Hct → > 70% indikasi dilakukan plebotomi
Hitung platelet → < 10.000 resiko perdarahan, > 2jt resiko trombosis
Hitung neutrofilà bila nilainya <500.mm2 maka terdapat risiko tinggi infeksi
Waktu perdarahanà bila nilainya >20 menit maka terdapat risiko
perdarahan spontan
Antitrombin IIIà Bila nilainya <50% maka terdapat risiko terjadi
thrombosis spontan
Coomb test → untuk mendeteksi adanya antibodi dalam eritrosi
Anemia
Definisi
Keadaan dimana jumlah Hematokrit, hemoglobin dan eritrosit menurun dibawah normal Contoh : Inflamasi
kronik atau produksi sel darah merah terganggu
Anemia adalah menurunnya massa eritrosit yang menyebabkan ketidakmampuannya untuk memenuhi
kebutuhan oksigen ke jaringan perifer. Secara klinis, anemia dapat diukur dengan penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit, namun yang paling sering digunakan adalah pengujian kadar
hemoglobin (Bakta, 2015).
Anemia An: Tidak ada, Nemia: Darah
Kurang darah (Eritrosit) Hemoglobin menurunKemampuan mengikat O2 menurun Hipoksia seluruh
jaringanIskemia/Nekrosis
Gejala anemia adalah dampak dari tubuh kekurangan O2 (5L)
Pabrik tempat produksi sel darah terjadi di Sumsum tulang belakang dan spleen (Limpa)
Kalsifikasi
Ringan & sedang tatalaksana sesuai etiologic (Zat besi)
Berat <7 tatalaksana transfuse PRC.
Hb Heme: Fe & Porfirin
Globin
↓ Globin : Thalasemia
Untuk melihat anemia dibutuhkan pengukuran Hemoglobin dan Apusan Darah Tepi/Perifer (ADT)
Apusan Darah TepiUntuk melihat Bentuk (Poiklocytosis): Seperti pada Sel sabit
melihat Ukuran (Anseytosis): KecilDefisiensi besi
BesarDefisiensi B12 B6
Thalasemia
Normal
Sideroblastik
Mikrositik Besi
Hipokromik Serum Defisiensi besi
<80 ↓
Penyakit kronik
Normositik Hemolitik
ANEMIA Normokronik Retikulosit ↑
(Scycle Cell)
80-100
Perdarahan akut
(Post partum)
N/↓ Aplastik
Defisiensi B6
(Asam Folat)
Makrositik Leukemia
Defisiensi
B12
Anamnesis
Lemah, lesu, sakit kepala, kesemutan, rambut rontok, restiess leg
Gejala khas: Glossitis, disfagia, pica, koilonychia (Spoon nail),
Pemeriksaan Fisik
Pasien tampak lemah dan pucat, konjungtiva anemis disertai takikardia
Glossitis (Papila lidah mengalami atrofi sehingga terasa halus/licin)
Stomatitis requrens (Terus-menerus)
Angular cheilitis (Inflamasi di sudut mulut)
Splenomegali (Pembesaran limpa) mengindikasikan adanya defisiensi zat besi.
Pem. Penunjang Tranfusi
ASKEP
Data Subjective
- Riwayat kesehatan yang lalu (Malabsopsi, ggn liver,tromboplebitis atau trombosis,ggn limfa),
leukomia
- Obat-obatan : antineoplastic
- Pembedahan : Splenektomy
Data Objective
Kulit: Pucat,Flushing,jaundice,purpura,petechiea, Hematoma,pruritus, pigemen kecoklatan
Sianosis,telangiectasis, Angioma,Spider nervi
Kuku : Flattened, konkaf, longitudinal
MATA: Jaundiced sclera, perdarahan,dilatasi vena.
MULUT: Pucat, ulcerasi mukosa,(bengkak, perdarahan,kemerahan), tektur lidah lembut
Nodus limfatikus (lymphadenopathy,kemerahan)
DADA: Widened mediastinum, sternum kemerahan, tachicardya, murmur, bruit, angina pectoris
ABDOMEN: Hepatomegaly. Splenomegaly
Uji Hematologis
- Hitung sel darah lengkap
- Hitung retikulosit
- Elektroforesis hemoglobin
- Uji Sickling (Uji anemia sel sabit)
- Alkalin fospatase leukosit (LAP)
- Uji coomb (Uji immunoglobulin/Antibodi)
- Waktu perdarahan
- Agregasi trombosit
- Protrombin Time
- Waktu protrombin parsial
Metode pengumpulan darah
- Vena fungsi
- Finger functure (pungsi pada jarijari)
- Aspirasi Sumsum tulang
- Biopsi Sumsum tulang
- Biopsi nodus limfatikus
Terapi Kolaboratif
Diet
- Sumber besi di daging merah dan jeroan
- Vit B12 :hati,liver,susu,ikan telor
- Asam folat : sayuran hijau sega
Trabsfusi Darah
Type komponen darah yang digunakan u.terapi:
1. Whole blood
2. Red cells
3. Pletelets
4. Plasma
5. Albumin
6. Clotting factors
7. Prothrombin complex
8. Cryprecipitate
- 4 type gol darah, A,B,O & AB
- Rh (+) & Rh (-)
- Rx transfusi : 1. deman 15` pertama k/ antibodi klien melawan darah putih sel donor
- Rx hipersensitivity (urtikaria)
- Rx hemolytic (100-200 cc darah incompatible
- Circulation overload dan elektrolite imbalance
- Resiko infeksi : hepatitis,CMV, HIV
NIC
- Monitor klien jika ada aktivitas yang berlebihan atau kelemahan emosional
- Monitor intake nutrisi untuk menyakinkan sumber energi yang adekuat
- Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas(tachicardia,dysaritmia,dyspnea,diaphoresis, pucat,
tek. Hemodynamic dan RR)
- Rencanakan aktivitas fisik untuk mengurangi kompetisi untuk suplay oksigen ke organ vital.
- Mengajarkan pasien & klga cara perawatan diri dan akan meminimalkan konsumsi okisgen
Intoleransi aktivitas
Glossitis & cheilosis berhub dgn def. besi,folat & vit B12
1. Monitor kondisi lidah & bibir setiap hari,(resiko infeksi & def. nutrisi)
2. Gunakan mouthwash saline, air garam, air untuk mencuci mulut tiap 2- 4jam
3. Gunakan sikat gigi yang lembut saat oral hyegine
4. Jangan gunakan alkohol sbg mouthwash
5. Gunakan petroleum/jelly /oitment dibibir sesudah oral care.
Hindarkan makanan panas,pedas,asam (iritasi% mengeringkan mukosa membran)
Anjurkan klien untuk makan mknan lembut,dingin & seimbang.Anjurkan npola makan kecil
4- 6/x dgn tinggi protein dan vitamin.
Talasemia
Definisi
Kelainan herediter yang berhubungan dengan defek sintesis rantai hemoglobin.
Anemia hemolitik → Sel darah merah yang mudah rusak 3-4 x lebih cepat → umurnya jadi lebih pendek
→ Usia 23 hari. Sel darah merah yang rusak diuraikan menjadi Fe di limpa → menumpuk → resiko
kematian
Thalasemia defesiensi pada rantai a merupakan kasus terbanyak, dan terdiri dari 3 bentuk yaitu
Thalasemia minor, intermediate, dan mayor
THALASEMIA MAYOR (COOLEY ANEMIA)
Umumnya tidak dijumpai gejala klinis yang khas Carier → pembawa gen
• Pada kehamilan → anemia → perlu tranfusi
• ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk heterozigot., ditandai oleh
anemia mikrositin, bentuk heterozigot tetapi tanpa anemia atau
anemia ringan
Manifestasi
•
Klinis
Tanpa gejala → carier alpha thalasemia
Penurunan kadar hemoglobin normal
• Eritrosit berukuran lebih kecil (mikrositik)
Mild to moderate:
• Terlambatnya pertumbuhan dan pubertas
• Masalah tulang
Severe anemia:
• Pucat
• Urin berwarna gelap
• Jaundice (kulit dan mata)
• Pembesaran limpa, hati dan jantung
• Masalah pada tulang (terutama tulang wajah)
Komplikasi
Leukemia
Definisi
Proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen
sumsum tulang
Juga Terjadi di hati, limpa, dan nodus limfatikus→ invasi organ non hematologis : meningen, GI Tract,
Ginjal, kulit
Peningkatan sel darah Putih 500.000 -1,000,000/mm3
Etiologi
• Idiopatik
• Pengaruh genetik
• Patogenesis virus
• Kerusakan sumsum tulang akibat paparan radiasi atau zat kimia (benzene)
Etiologi
Diagnosa Keperawatan