Anda di halaman 1dari 11

Anemia Pada Anak

Dr.dr;Moedrik Tamam, SpA(K)


ANEMIA

 PENGERTIAN
Penurunan kadar HB di bawah normal
- 6 bln s/d 6 thn = 11 g% atau lebih
- > 6 thn = > 12 g%
- anak laki = perempuan s/d remaja

 Jenis Anemia (menurut mekanisme)


- anemia paska perdarahan
- anemia defisiensi
- anemia aplastik
- anemia hemolitik
Diagnosis
 Anamnesis
- gejala anemia: pusing, kunang2, lesu, cepat lelah,
sukar konsentrasi, prestasi menurun
- komplikasi : gagal jantung
- faktor resiko
 anemia defisiensi besi: prematuritas, BBLR, ibu anemia,
vegetarian, diare kronik,
kecacingan, sering infeksi
 anemia hemolitik: perkawinan antar keluarga, obat,
racun makanan/serangga/kimia
 anemia aplastik: obat, irradiasi, hepatitis, malignansi
- gejala khas
● perdarahan kronis pasca perdarahan, defisiensi Fe
● ikterik, urin coklat, perut buncit  hemolitik
● mudah infeksi  aplastik, anemia krn keganasan
 Pemeriksaan Fisik
Umum: pucat, takikardi, pulsus seler, bising jantung &cardiomegali

Komplikasi: gagal jantung, hambatan pertumbuhan

Khusus:
Defisiensi besi: spoon nail, glositis (semua jarang tjd)
Defisiensi B12: paresis, ulkus tungkai
Hemolitik: ikterus, splenomegali
Aplastik: anemia berat, perdarahan, infeksi

Penyakit primer
Keganasan: limfadenopati general, hepatosplenomegali, tumor
Tanda gagal ginjal  defisiensi eritropoetin
Tanda hipotiroidisme
 Laboratorium
Bukti pasti: Hb atau Ht < normal
Kelainan laboratorium:
Defisiensi besi: mikrositosis, hipokromia, anulosit, pencil cell
Defisensi B12: makrositosis, granulosit besar, hipersegmentasi
Anemia hemolitik: retikulosit , Bil indirek , urobilirubinuria
Anemia aplastik: pansitopenia,
Khusus
Defisiensi besi: SI, TIBC, saturasi transferin, feritin, deposit besi
Thalasemia B mayor: anisositosis, poikilositosis, sel target,
HbF >3g%, sumsung tulang hiperaktif,
elektroforesis Hb, fragilitas eritrosit
Anemia hemolitik akuisita non imun:
Normositik normokromik
Coomb test (+)
Ham test utk PNH
Kadar G6PD
Anemia hemolitik imun (IHA, AIHA)
Tata Laksana Rawat Inap
Indikasi rawat inap:
KU jelek, gagal jantung, perdarahan
Hb<7,
Tanda keganasan (+)
menegakkan diagnosis

 Anemia defisiensi besi


 preparat besi
Pengobatan kausatif
Transfusi atas indikasi

 Anemia megaloblastik
Terapi substitusi: asam folat, vit B12
Terapi kausatif
Transfusi atas indikasi
 Anemia Aplastik
Transfusi atas indikasi
Medika mentosa: testosteron proprionat, oksimetolon
GMCSF (Granulocyte Monocyte Colony Stimulating Factor)

 Anemia hemolitik kongenital


Transfusi PRC
Hindari pencetus (kacang kara, obat-2 pd G6PD, suhu dingin pada
cold paroxysmal hemoglobinuria)
Splenektomi atas indikasi

 Anemia Hemolitik Akuisita Imun (AIHA)


Hindari picu hemolisis
Transfusi atas indikasi
Medikamentosa: prednison, siklofosfamid,
Splenektomi atas indikasi
Dinyatakan sembuh bila

 Anemia defisiensi besi


Klinis baik, lab normal, penyebab ditemukan & teratasi

 Anemia megaloblastik
Klinis baik, lab normal, penyebab ditemukan & teratasi

Anemia aplastik
Klinis baik, lab normal, aktivitas sumsum tulang baik

AIHA
Klinis baik, lab normal, penyebab ditemukan & teratasi
Tata Laksana Rawat Jalan

Prinsip = rawat jalan

 medika mentosa tergantung macam anemia


 pengawasan klinis & lab (indikasi rawat inap??)

Anda mungkin juga menyukai