Anda di halaman 1dari 1

CHAPTER III

Kebetulan/Kebiasaan

Pukul enam pagi, pikiranku telah disadarkan oleh bunyi lantang dari telepon genggamku.
Seperti biasa, aku mencoba mendorong tubuhku yang berat dan mengangkat kelopak kedua
mataku untuk menyambut pagi.
“Tris !!!”
Seruan itu kembali memanggil dari arah lantai bawah.
“IYA !!!” balasku tanpa ragu hingga meningkatkan detak jantung yang sempat melambat
karena terlalu lelap.
Mama sudah terbangun pagi ini. Terbesat pikiranku mengatakan akan adanya tamu yang
dating ke rumah. Beliau tidak biasanya terjaga dan terbangun sebelum burung melanjutkan
ekspedisinya untuk mencari embun dan bernyayi.
Hari ini aku tidak bekerja dan berencana untuk menghabiskan waktuku di rumah dengan
tenang. Sayang sekali, rencana tersebut mungkin akan berubah. Akan ada orang-orang asing
yang datang berkunjung ke rumah orang tuaku. Hal ini membuatku semakin geram namun tak
dapat berkata-kata secara langsung sebab jelas saja. Ini bukan rumahku lagi.
“Emang ada acara apa ma?”tanyaku sambil mengusap kedua mataku menuju ruang dapur
“O, ada arisan nanti nduk. Mama mau masak dulu soalnya kemaren mama yang dapet.”
“Tumben disini. Biasanya di warung kopi mana gitu atau restaurant.”
“Iya, ibu-ibu pada mau disini. Soalnya mama nelpon tante Aliya kamu nginep di rumah.
Eh, taunya kemaren dadakan mereka mau arisannya disini. Mungkin mereka pada kangen.”
“Mama kenapa bilang Tris disini. Tris kan udah bilang mau istirahat dulu. Sekarang kan
Tris harus nemuin orang-orang itu.”

Anda mungkin juga menyukai