&
P E N YA K I T K AT U P J A N T U N G
2019
PENDAHULUAN
Stadium II
Stadium ini disebut juga periode laten, yaitu masa antara infeksi Streptokokus
dengan permulaan tanda dan gejala demam reumatik. Stadium Periode ini biasanya
berlangsung 1-3 minggu, kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan
berbulan-bulan kemudian.
•Stadium III
Yang dimaksud dengan stadium III adalah timbulnya fase akut demam reumatik,
berupa ditemukannya tanda atau gejala peradangan umum (manifestasi minor)
dan tanda atau gejala spesifik (manifestasi mayor) demam reumatik.
2. Karditis :
Karditis reumatik merupakan proses peradangan aktif yang dapat
mengenai endokardium, miokardium atau perikardium. Karditis merupakan
gejala mayor terpenting, karena hanya karditislah yang dapat meninggalkan
gejala sisa, terutama kerusakan katup jantung. Karditis pada demam
reumatik akut ditemukan pada sekitar 50% kasus. Seorang penderita demam
reumatik dikatakan menderita karditis bila ditemukan satu atau lebih tanda-
tanda berikut :
a. Terdengar bising jantung yang semula tidak ada.
b. Bunyi jantung melemah dengan irama depa diastolik.
c. Kardiomegali
d. Perikarditis. Biasanya diawali dengan adanya rasa nyeri di sekitar
umbilikus akibat penjalaran nyeri bagian tengah diafragma. Tanda lain
perikarditis adalah friction rub, efusi perikardium, dan kelainan pada
EKG. Perikarditis jarang me-rupakan kelainan tersendiri, biasanya
merupakan bagian dari pankarditis.
e. Gagal jantung kongestif pada anak atau dewasa muda tanpa sebab
lain.
MANIFESTASI KLINIS
3. Korea Sydenham
4. Eritema marginatum
5. Nodul subkutan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium
• EKG
• Ekokardiografi
• Photo Thorax
TERAPI
• Prinsip penatalaksanaan penyakit jantung rematik meliputi tirah baring,
pemberian proflaksis sekunder teratur, pengawasan terapi antikoagulan
(warfarin) beserta INR, menjaga higienitas oral dengan baik untuk
meminimalisir endokarditis infektif, pemeriksaan ekokardiografi berkala
(penilaian progresi derajat kerusakan katup, ukuran dan fungsi ventrikel kiri
serta tekanan arteri pulmoner), serta akses ke spesialis jantung dan atau
dokter anak. [3,10]
• Pemberian antiinflamasi seperti glukokortikoid atau intravena imunoglobulin
(IVIG) atau asam salisilat (aspirin) tidak direkomendasikan. Studi metaanalisis
menunjukan tidak ada benefit pemberian glukokortikoid sedangkan
pemberian salisilat tidak menurunkan insidensi PJR residual.[3]
• Pada pasien PJR dengan gagal jantung dapat dipertimbangkan pemberian
glukokortikoid, diuretik dan ace inhibitor.
OBAT DOSIS INDIKASI
Insufisiensi Stenosis
Me↑ volume
Me↑ tekanan
kerja
kerja jantung
jantung
• Bising pansistolik
Definisi :
stenosis aorta terjadi akibat gangguan pada
pembukaan katup oleh berbagai sebab yang
menimbulkan obstruksi aliran darah keluar dari ventrikel
kiri.
PATOFISIOLOGI :
Obstruksi Tekanan
aliran darah atrium kiri
menuju
aorta
meningkat
Kongesti,
Hipertrovi
Ventrikel Kiri
edema
paru
MANIFESTASI KLINIS
1.Gejala angina
2.Sinkop
• Pemeriksaan Fisik
1.Pulsasi maksimal arteri karotis teraba lemah dan
lambat dengan dibandingkan impuls apeks jantung
2.Impuls apical jantung dapat bergeser ke kiri akibat
dilatasi ventrikel kiri
3.Teraba thrill
4.Bunyi jantung S2 melemah atau bahkan tidak
terdengar
5.Paradoxical splitting S2
6.Bising jantung (murmur)
DIAGNOSTIK DAN TEMUAN PADA
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Penunjang
1.Ekokardiografi : alat pilihan untuk menilai mobilitas daun
katup, ketebalan katup, kalsifikasi pada katup, penyatuan
subvalvular, perkiraan daerah katup, dan tampilan
komisura.
2.EKG : hipertrofi ventrikel kiri dan pembesaran atrium kiri,
depresi segmen ST di sadapan lateral , fibrilasi atrium,
gangguan konduksi intraventrikel (fase lanjut).
3.Radiografi dada : dilatsi pasca stenosis pada aorta
asendens (akibat trauma local ejeksi darah bertekanan
tinggi yang mengenai dinding aorta); kalsifikasi katup
(paling baik diamati dari lateral atau oblik).
4.Temuan hemodinamik :perbedaan tekanan aorta yang
bermakna (50 sampai 100 mmHg); peningkatan tekanan
diastolic akhir ventrikel kiri
TATALAKSANA
peningkatan
beban volume tekanan
berlebih atrium kiri,
ventrikel kiri sirkulasi
pulmonal
Meningkatkan Tekanan
volume diastolic
rendah
MANIFESTASI KLINIS
Regurgitasi aorta akut:
1.Syok kardiogenik
2.Edema paru akut
• Pemeriksaan Fisik
Regurgitasi aorta akut:
1. Takikardia
2. Hipotensi
3. Tanda edema paru
4. Bunyi jantung pertama dan kedua melemah karena penutupan
premature katup mitral
5. Bunyi jantung ketiga dapat terdengar akibat pengisian cepat ventrikel
kiri
6. Bising diastolic terdengar pendek atau bahkan tidak terdengar sama
sekali karena tekanan di aorta dan ventrikel kiri hamper sama
DIAGNOSTIK DAN TEMUAN PADA
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Fisik
Regurgitasi aorta kronik:
1. Bounding peripheral pulse (Corrigan’s pulse)
2. Impuls apical ventrikel kiri bertambah luas dan bergeser ke lateral dan
inferior
3. Bunyi jantung pertama normal atau lemah
4. Bunyi jantung kedua normal, melemah atau paradoxical split
5. Bunyi jantung keempat terdengar bila sudah timbul hipertrofi ventrikel
6. Bunyi jantung ketiga timbul pada fase akhir perjalanan penyakit bila telah
terjadi dekompensasi
7. Bising diastolic decrescendo atau early diastolic murmur terdengar paling
jelas pada daerah katup aorta atau garis sternal kiri saat pasien duduk
condong ke depan dan ekspirasi
8. Austin Flint murmur
9. Klik ejeksi sistolik pada pasien dengan dilatasi aortic root ()katup aorta
bikuspid
DIAGNOSTIK DAN TEMUAN PADA
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Penunjang
1.Ekokardiografi : alat pilihan untuk menilai mobilitas daun
katup, ketebalan katup, kalsifikasi pada katup, penyatuan
subvalvular, perkiraan daerah katup, dan tampilan komisura.
2.EKG : hipertrofi ventrikel kiri dan deviasi aksis ke kiri (sering
pada regurgitasi aorta kronik), gangguan konduksi
intraventrikel. Pada regurgitasi aorta akut dapat dijumpai sinus
takikardi
3.Foto thorax:pembesaran ventrikel kiri dan dilatasi aorta,
kongesti paru (fase dekompensasi), edema paru (sering pada
regurgitasi aorta akut).
4.Temuan hemodinamik : pengisian dan pengosongan denyut
arteri yang cepat; tekanan nadi melebar disertai peningkatan
tekanan sistemik dan penurunan tekanan diastolic
TATALAKSANA
Regurgitasi aorta akut