Anda di halaman 1dari 6

Susunan Acara :

 Doa (+)
 Laporan Ketua Panitia (+)
 Sambutan Waket 1 : Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep (+)
Tujuan dilakukan webinar ini bertujuan agar mendapat pengalaman untuk diterapkan
didunia kerja.
 Sesi foto bersama (+)
 Kata sambutan moderator : Bu Poedji (+) beserta penyampaian CV
 Sesi penyampaian materi 1 (+)
 Sesi penyerahan sertifikat oleh Waket 1 Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep kepada
dr. Ronald Chandra, Sp. A (K)
 Sesi penyampaian materi 2 (+)
 Penyerahan penyerahan sertifikat oleh Waket 1 Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep
kepada Ns. Triana Dewi, M.Kep, Sp.Kep. Mat
 Sesi penyampaian materi 3 (+)
 Penyerahan penyerahan sertifikat oleh Waket 1 Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep
kepada Mardiati, S.Kep, Ns, M.Kep

Seminar Sesi 1 : dr. Ronald
Materi :
Penatalaksanaan Medis Anak dengan Thalasemia
- Ultrastruktur hemoglobin
Terdiri dari 2 rantai yaitu rantai alpha dan betha, unutk kromososm betha yang bekerja
kromosom 11 dan kromosom alpha yang bekerja kromosom 16. Dalam kehamilan
raantai yang diperhatikan yaitu rantai gama
- Definisi thalassemia
Kelaina eritrosit yan dapat dirutunkan akibat berkurangnya/ tidak dapat disintesisnya
rantai globin alpha dan betha
Penyakit yang diturunkan, tidak menular tetapi dapat dicegah
- Kondisi thalassemia di Indonesia
Indonesia terletak disabuk thalassemia, karena jumlah thalasemianya banyak dimana
ada peningkatan dari tahun ketahun
- Data persebara pasien thalassemia
Yang paling banyak terjadi thalassemia yaitu dijakarta
- Manifestasi klinis
 Mayor : organemogali, facies colley, hydrops tetalis
 Minor : manifetaasinya tidaak tampak karena tidak ada pembesaran organ
- Diagnosis thalassemia :
 Melakukan anamnesis apakah ada keturunan, riwayat transfuse, distensi abdomen
 Melihat aapakah ada tanda “ mengalami thalassemia
 Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap
- Terapi thalassemia
 Terapi transfuse darah
 Terapi dengan obat-obatan
- Tata laksana thalassemia :
Tranfusi darah, kelasi besi, nutrisi supementa
Sampai saat ini belum ada obat yang menyebuhkan thalassemia
Pengobatan optimlah : tranfusi darah seumur hidup
Indikasi :
Kadar Hb < 7 g/dl pada 2 x pemeriksaan
Jenis darah : leucodepleted packed red cell (direkomendasikan) dan washed red cell
Bagi yang mengalami thalassemia mayor diharapkan transfuse darah sebaiknya 2-4
minggu
- Kelebihan zat besi dan khelasi besi
Kelebihan zat besi bisa diakibatkan transfuse atau peningkatan absorbs GI
Dapat dilihat dari pemeriksaan serum ferritin, konsetrasi besi daalam hati, konsentrasi
besi dalam jantung
Kelebihan zat besi daapat dilakuakn dengan kelaasi besi
- Tatalaksana tambahan :
Obat-obatan, nutrisi yang dimana hnari makanan tinggi zat besi seperti sapi, innards
dan alcohol, terapi psikososial daan speleknektomi dan harus sesuai dengan indikasi
- Terapi NOVEL
 Koreksi gangguan keseimbanan rantai globin alha dan betha
- Pencegahan
Cegah kelahran anak thlaasemia mayor dengan deteksi karier, skrining retrospektif,
skrining prospektif dan melakukan konselling

Pertanyaan :
1. Apakah ada gejala yang sepsifik atau khas secara psikologis pada anak yang mengalami
thalassemia ?
2. Apa yang terjadi anak yang mengalami thalassemia tetapi tidak rutin melakukan tranfusi
darah dan apa yang akan terjadi ? (Ibu Novi)
3. Apakah kemungkinan tata laksananya dengan transplantasi, apakah transplantasi sduah
ada diindonesia dan persentasenyaa berapa mendapat terapi tersebut , dan berapa
persentase jika melakukan transplantasi ?
4. Apakah saudara kandung memiliki persentase sama mengidap thalassemia? (Bu Tania)

Jawaban :
1. Transfuse darah yang berulang atau pemaasangan infus karena itu meinimbulkan
stress bertahap dan bisa menjadi depresi pada anak. Dampak psikolgis itu bisa muncul
dari efek terapi pada anak
2. Yang terjadi apabila tidak dilakukan transfuse maka dapat berpengaruh terhadap
oksigenasi pada anak sehingga terjadi penurunan fungsi organ dan berpengaruh
terhadap tumbuh kembang anak.
3. terapi yang dapat dilakukan yaitu dengan kelasi besi, operasi sumsum tulang. Dan
terapi transplantasi belum ada diindonesia dan cuman ada hanya diluar negeri. Dan
persentasenya keberhasilannya kisaran dengan 99%. Dikareenakan biaya untuk
melakukan terapi thalassemia sangat mahal. Dan apabila melakukan transfuse
diperkirakan biayanya dengan kisaran 1,5 M.
4. sisem penurunan atau genetic sangat berpengaruh. Thalassemia mayor 25 %
tahalsemia minor 50% dan nrmal 25%. Tergantung dari karier dari sang ibu atau ayah.
Apabila abngnya mengidap thalassemia belum tentu adiknya mengidap thalassemia.
Dilihat apakah ada tanda gejala yang khas. Dan lakukan periksa darah rutin agar dapat
mencegah thalassemia tersebut.

Seminar Sesi 2 : Ns. Triana Dewi, M.Kep, Sp.Kep. Mat


Materi : Pencegahan Thalasemia dari Persepktif Keperawatan Maternitas
- thalasemia merupakan gangguan sintesis dari hemoglobin yang penyakitnya
diturunkan bukan menular
- penyakit genetic ini memiliki jenis dan frekusni terbanayak dunia
- manifetsasi klinik : pucat, perut membesar
- hemoglobin terdiri dari 4 molekul zat besi (heme)
- di indonesia dengan gen thalasemia betha yang terbanyak
- thalasemia ada 3 : mayor dilakukan tranfusi darah seumur hidup, intermdedia
membutuhkan tranfusi tetapi tidak rutin dan minr tidak menunjukkan gejala yang khas
- pada thalasemia maternitas : sasaranya remaja, ibu hamil, pasangan usia subur
- fenomena sekarang pada remaja banyak yang mengalami anemia di karenakan life
style seperti makan junk food.
- Masalah Kesehatan, reproduksi khususnya pada remaja contohnya remaja 18 – 20
tahun yang mengalami anemia, angka anemia pada remaja 26,7 %. Kehamilan diluar
pernikahan karena ketidaksiapan fisik.
- Kehamilan dengan thalassemia diindonesia belum ada, resikonya pertumbuhan janin
terlambat, prematur dua kali lipat dibandingkan dengan kehamilan normal,
peningkatan resiko penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, dan Hepatitis C,
Kematian Perinatal.
- Pasangan Usia Subur, belum diberlakukan program premarital screening thlasemia
diindonesia.
- Pengobatan thalasemia belum ada sampai saat ini
- Pencegahan thalassemia, Tindakan prospektif ( melakukan sosialisasi dan edukasi
kesehatan : remaja , ibu hamil tentang thalasemia ), Melakukan Skrining ( pemeriksaan
darah tepi lengkap dan Analisa hemoglobin ), Konseling genetika pranikah, Diagnosi
antenal ( pemeriksaan darah tepi lengkap dengan analisa hemoglobin )
- Saran untuk mahasiswa untuk memperhatiakn konsumsi makannnya harus
memperhatikan nutrisi seperti proteinnya ataupun makanan yang tinggi zat besi.

Pertanyaan :
1. Pada ibu hamil yang menderita thalassemia harus melakukan SC atau persalinan
normal ? (bang advan)
2. Pasangan yang skrining awal yan melakukan lab, apakah ada pengecekan lain selaian
lab ? (bu Novi)
3. Nutrisi yang tepat unutk anak yag mengalami thalassemia dan apabila tidak ada
pemeriksaan darah tepi apa yang harus dilakukan, dan keterkqaitan junk food
terhadap thalassemia tersbut ? (bu novi)
4. Apakah ada penangahan khusus bagi bayi yang dilahirkan dengan thalassemia? (kak
triana)
5. Anak pertama thalasemi dan ana keduanya, sehingga ortunya berpisah. Benarkah
kekhawatiran orang tua tersebut ? (kak Rika)
6. Pada ibu denga thalasemi dan ayah tidak, usia berapakah yang dapat dideteksi
mengalami thalassemia? (bang yosri)
7. Bayi dengan thalassemia mayor apakah ada komplikasi Ketika dilakukan tranfusi ?
(kak Retna)
8. Apabila ada 2 oran pengidap thalassemia, apakah peluang hidup anaknya besar ? (kak
Marlina)

Jawaban :
1. Bila terjadi perdarahan maka harus dilakukan transfuse. Penatalaksanannya harus
sesuai dengan kondisi pasien dan buka karena terkait thlasamia
2. Pememriksan dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah tepi dan analisis
hemogllobin dan tidak bisa hanya menilai dengan observasi atau wawancara terhadap
pasangan tersebut.
3. Nutrisi pada anak yang mengalami thalassemia harus mengkonsumsi makanan yang
tinggi protein agar Hbnya meningkat. Pemeriksaan lab dilakukan apabila masyarakat
teredukasi tentan thalassemia tersebut apabila thalassemia tersebut tidak bisa
diskrining di PKM maka dapat dilakukan pemeriksaan yang diswasta sepeti di Prodia.
Junk food tida berkaitan denga thalassemia. Junk food ini bisa menyebabkan anemia
karena fenomena sekarang masih menjadi trendi issue yang dimana gejalanya tampak
pucat, lemas maka langsung harus dilakukan skrining biar dpat mencegah thalassemia
tersebut.
4. Penangan untuk bayi yag dilahirkan dengan thalassemia tidak ada khsusu. Tetapi
perhaatiakn kondisi si bayi tersebut apakah peluang bawaan atau normal.
5. Benar. Tetapi memutuskan pernikahan bukan pilihan yang tepat, tapi bisa mengadopsi
anak. Pilihan yang tpat adalah mencari kondisi masing_masing antar pasangan.
6. Pendeteksian dapat didteksi pada 11 minggu setelah terbentuk janinya, diberikan
pilihan dipasrahkan kehamilan atau lanjut kehmaliannya dimana terapi harus dilakuka
seumur hidup.
7. Transfuse harus dilakukan seumur hidup, karena Hb nya tidak mencukupi dan
mengalami kerusakan. Walaupun usia masih bayi penatalaksanaan harus dilakukan
karena memang sudah menjadi tatalaksananya.
8. Akan melahirkan generasi thalassemia mayor dikarenakan kariernya kedua pasangan.
Untuk keberlangsungan hidup dapat dilakukan dengan transfuse seumur hidup. Unutk
memenuhi kebutuhan HB agar ddapat tercukupi.
Seminar Sesi 3 : Mardiati, S.Kep, Ns, M.Kep
Materi : Keperawatan Anak dengan Thalasemia
- Definisi thalassemia
Pemyakit kongenital hereditert yang diturunkan secara autosomal
- Thalassemia merupakan masalah global
Dikepri angka kejadian thaasemia sebanyak 50 orang
- Klasfikasi :
Thalasemia alfha sering terjadi tanpa gejala dan betha sering tampak gejala
Minor : ditandai dengan anemia miksrosistik
Intermedia : anmeia berat transfuse secara berkala
Mayor : anemia berat dan melakaukan transfuse seumur hidup
- Etiologi
Genetic, atau dari pasangan yang mengidap thalassemia
- Patofisiolginya
Saru rantai globin kurang diproduksi sehingga tidak ada pemasangan dalam ebentukan
hemoglobin
- Manifestasi Klinis
Anemia, perkembangan fisik tidak sesuai dengan umur,, perut membuncit
- Pmeriksaan penunjang
Lab dqarah tepi analisis hemoglobin
- Penalataksanaan Medis
Tranfusi, iron chelator, speleknetoomi
- Penatalaksanaan keperawatan
Kebutuhan nutrisi, gangguan rasa aman dan nyaman, risiko terjadi komplikasi akibat
tranfusi berulang-ulang. Perawat perlu juga menyiapkan klien untuk perencanaan
pulang agar jadwal ontronya tidak lupa.
- Anak dengan thalassemia, perawat harus mensupport emosionalnya. Agar anak tidak
trauma untuk dilakukan transfuse.
- Dampak anak dengan thalassemia terhadap ortu
Gangguan psikolgis, gangguan fisik dan sosial. Ortunyang memiliki anak mengidapt
thalasmiea tidak mampu mengatasi situasi yang menyakitkan.
- Dukungan perawat terhadap orang tua yang memiliki anak dengan thalasemia
 Dukungan informasi dan komunikasi
Menyampaikan infrasi serta apa yang harus dilakukan atau apa yang akan terjadi
komplikasi apabila tidak menjalani terapi
 Dukungan emosional
Dukung emosional ortu dan anak agar tetap tidak erasa cemas
 Dukungan penilaian
Seperti dukungan penghargaan terhadap ortu terhadap harga diri
 Dukungan instrumental : dukungan yang paling berhubungan menurunnya tingkat
kecemasan orangtua si anak yang mengalami thalassemia.
- Pencegahan
 Edukasi kesehatan
Pertanyaan :
1. Sebagai perawat ruang anak, harus memiliki skil khusus untu melalkukan terai
terhadap anak. Sikap sepeerrti apa yang harus dilakukan terhadap anak dengan
thalassemia? (bu novi)
2. Diagnosa apa yang mungkin muncul dengan thalassemia yang sesuai keadaan
dilapangan dan apakah ada penerapan nonfarmakologi apakah efektif atau tidak ? (bu
Poedji)
3. Penatalsaan dengan anak yang berktbuha khusus apa yang harus dilakukan ? (bu
poedji)
4. Dari diagnos yang mungkin muncul apakah implementasi dilanjutkan dirumah atau
tidak ? (evi)
5. Salah satu kompikasi adanya gangguan tumbuh kembah, gangguan seperti apa yang
tampak terhadap si anak dan terapi apa yang yang data dilakukan ? (bang advan)

Jawaban :
1. Perawat harus sabar agar anak tidak trauma. Harus memiliki komunikasi atau sikap
yag menganggap seperti sauadara atau adik agar si anak tidak trauma akan
melakukan tranfusi.
2. Diagnosa yang sering muncul adalah perfusi jaringan tidak efektif. Dan untuk
penerapan nonfarmakologi dapat doterapkan dengan mengedukasikan tentang
thalassemia tersebut.
3. Apabila klien yang normal, kooperatif dapat dilakukan terapi. Apabila anak dengan
berkubutuhan khusus membutuhkan tenaga yang banyak agar bisa menahan dan
memeprhatiakn tranfsusinya.
4. Impelentasi yang dilanjutkan mungkin dengan mengedukasi. Dan untu terapi banyak
yang dilakukan dari rujukan dari PKM ke RS dengan BPJS.
5. Tampak pada anak berat badanya turun, pertunya membuncit, penanganan yang dapat
dilakukan mengdukasi agar meperhatiakn konsumsi makanan seperti junk food agar
dapat dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai