Anda di halaman 1dari 9

TEKS ANEKDOT

1.Sekolah Bertaraf Internasional

Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah,


seorang guru memberi tahu kepada murid-muridnya
bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI.

Guru: Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan menjadi
sekolah SBI
(Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan
kalian
siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini?
Joni: Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.
Guru: Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?
Jono: Harus siap uang, Pak.
Guru: Lho kok uang?
Jono: Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa
sih
bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu.
Guru: Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya
sekolah kita itu
setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri.
Jono: Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif
Internasional.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi
pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah dibubarkan
oleh MK.

===================================

2.Ekstrakurikuler

Suatu hari seorang guru di suatu sekolah sedang melakukan sosialisasi kepada para siswa baru
tentang
kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh mereka.
Guru: Anak-anak, selain mendapatkan pelajaran saat jam belajar di sekolah, kalian juga bisa
mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun ekstrakurikuler yang wajib kalian adalah pramuka. Selain yang
wajib, ada
juga ekstrakurikuler lain yang bisa kalian ikuti, antara lain PMR, PKS, PBB, rohis, drumband,
dan komputer
Ada pertanyaan?

Jono: Pak, apa sih gunanya kita ikut ekstrakurikuler?

Guru: Oh, banyak. Dengan ikut kegiatan ekstrakurikuler, kita bisa melatih kedisiplinan,
kekeluargaan,
kepemimpinan, dan sebagainya. Pokoknya banyak manfaatnya kalau kalian ikut ekstrakurikluer.

Joni: Termasuk tambahan uang saku ya Pak.

Guru: Ya, itu juga termasuk (sambil tersenyum).


Jono: Pak, kalau PBB itu gunanya apa Pak?

Guru: Seperti yang sudah saya katakan tadi, intinya berguna untuk kehidupan kita.

Jono: Gimana Pak, saya nggak mudeng. Kalau PMR kan berguna untuk menolong orang sakit,
pramuka
untuk melatih kedisiplinan dan cara bertahan hidup di alam bebas, PKS biar tahu rambu-rambu
dalam
berkendara. Kalau rohis sih sudah jelas bermanfaat untuk keimanan dan ketakwaan.

Nah, kalau PBB kan


kegiatannya berbaris, berjalan, hadap kanan, hadap kiri, pokoknya kayak gitu deh. Apa kegiatan
ini
bertujuan untuk mengatur kita berjalan?
Apa kalau kita mau keluar rumah, kita harus jalan di tempat dulu
lalu langkah tegap maju jalan?

Guru: Tentu bukan begitu. Misalnya, saat kalian rame-rame akan masuk kelas. Pintu kelas kan
kecil,
sedangkan jumlah kalian banyak. Nah, kalian bisa baris dulu, lalu masuk satu persatu.
Tiba-tiba salah seorang siswa memberikan tanggapannya.

Joni: Pak, kalau menurut saya, PBB itu mengajarkan kita kalau kita melakukan sesuatu harus
diperintah.
Kalau disuruh istirahat tempat ya istirahat tempat saja, nggak boleh jalan di tempat. Kalau itu
diterapkan
dalam kehidupan, berarti kita nggak boleh belajar sebelum diperintah dong Pak.

Guru: Jadi pusing saya. Sudah cukup. Sekarang kalian cuma tinggal pilih saja ekstrakurikuler
yang akan kalian
ikuti, kalau nggak suka ya nggak usah dipilih.

===========================

3.TANDA ORANG PINTAR

anak-anak tand orang pintar ap? guru bertany


rajin baca dn nulis, bu!!! jawab anak ank
bagus-bagus puji guru
rajin nyontek bu jawab mir
lah kok, gitu mir tegur guru
buktiny kita nyontek buat kapal, ahirny kita pintar buat kapal betulkn, bu
betul jug, kamu mir jadi anak-nak rajinlah nyontek guru berkat
asiiiik, besok ulangan kit bisa nyotek jawab anak anak gembir.
bukan, yang model itu seru guru smbil megang jidat.
==========================

4.Seorang guru sedang asik duduk dikelas satu. Murid bertanya.


Murid : bu gulu ! (mklum belum bis ucap r), kat amin satu tamba satu sebels
Guru : Min satu tambh satu dua nak. (bu guru menjelaskan pad amin)
Amin : nggak bu, sebels. Ini buktinya min maju menulis angka 11 dipapan tulis sebelaskan,
bu ?
Guru : dasar nak-anak, kecil udah ngeyel giman besarnya ? (dalam hati)

==========================

5.SARANG LABA-LABA
Pada saat pk dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah i pada mahasisw yang
bernama Elis.
Dosen : Saudari Elis, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakn hukum di Negara
kit tercinta ini!, tanyanya;
Elisa : Bagaikan sarang laba-lab pak!! jawabny tegas;
Dosen : Maksudnya?!
Elisa : Kalau kelas nyamuk kan tertangkap dan tak dapat berkutik pk!, sedang kalau kelas
kumbang, wh, jebol pak!!;
Dosen : Kalau kelas gagk?!
Elisa : Tak tahu pk!!
Mahasisw lainnya : Hahah
============================

6.Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.

Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai,
bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
===========================

7.Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.

Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai,
bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
===========================

8.Pak Guru vs Siswa di Lomba Renang

Anak anak silahkan kalian berkumpul sesuai kelompok renang, sesuai dengan keahliannya
masing masing, pak Guru memberi pengumuman.

Semua berkumpul berkelompok

1. kelompok gaya punggung


2. kelompok gaya dada
3. kelompok gaya kupu kupu
4. kelompok gaya bebas

Dan ada satu orang siswi yang diam saja tidak ikut serta masuk dalam kelompok.

Ina kenapa kamu tidak masuk dalam kelompok pak Guru bertanya.
anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi.. jawab Ina ragu.
tapi kenapa Ina? @anya pak Guru
pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU jawab Ina
Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak jawab teman lainya.

9.Presiden dan Burung Beo


Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup
mengherankan.
Presiden 1: Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo tadi
bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi kalau
ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya
yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!
Presiden 2: Hebat-hebat!
Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik? tanya presiden 1.
Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus! jawab presiden 2.
Salah.
Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!.
Salah.
Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa
Rusia.
Salah.
Loh jadi gimana donk?.
Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!.
Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu bilang
bego!.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
Presiden bego presiden bego presiden bego! suara burung Beo terdengar berulang-ulang.

10.Sekolah Bertaraf Internasional

Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah, seorang guru memberi tahu kepada murid-
muridnya bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI.
Guru : Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan menjadi
sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa
yang akan kalian siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini?
Joni : Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.
Guru : Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?
Jono : Harus siap uang, Pak.
Guru : Lho kok uang?
Jono : Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa
sih SBI bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu.
Guru : Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya
sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri.
Jono : Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif Internasional.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi
pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah dibubarkan
oleh MK.

11.KUHP

Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana, saat tiba sesi tanya-
jawab si Ali bertanya pada pak dosen, apa kepanjangan daripada KUHP pak?. Lalu pak dosen
tidak menjawab sendiri melainkan dilemparkannya pada si Ahmad. Saudara Ahmad, coba saya
dibantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali, pinta pak dosen. Lalu dengan tegas si Ahmad
menjawab, Kasih Uang Habis Perkara pak!!!, tegasnya. Mahasiswa lain tentu pada ketawa,
sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad,
saudara Ahmad, darimana saudara tahu jawaban itu?!!. Dasar si Ahmad, pertanyaan pak dosen
dijawabnya pula dengan tegas, peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang
terbaik pak!!!.

12.SARANG LABA-LABA

Pada saat pak dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah ia pada mahasiswa yang
bernama Elisa.
Dosen : Saudari Elisa, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakan hukum di Negara
kita tercinta ini!, tanyanya;
Elisa : Bagaikan sarang laba-laba pak!! jawabnya tegas;
Dosen : Maksudnya?!
Elisa : Kalau kelas nyamuk akan tertangkap dan tak dapat berkutik pak!, sedang kalau kelas
kumbang, wah, jebol pak!!;
Dosen : Kalau kelas gagak?!
Elisa : Tak tahu pak!!
Mahasiswa lainnya : Hahaha

13.BIKIN UNDANG-UNDANG

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.
Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.
Di perempatan jalan, waduh, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi
menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok!, jawabnya
santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu
dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas
Dodi : Oh!!!

14.ADVOKAT

Suatu sore dua anak muda, mereka adalah mahasiswa Fakultas Hukum sedang terlibat diskusi
kecil, nama mereka adalah Fredi dan Ibrahim:
Fredi : Apa ya, kepanjangan daripada ADVOKAT?
Ibrahim : Ada Duit adVOKasi All ouT!
Fredi : Hah!!

15.PUNTUNG ROKOK

Singapore termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi sesiapa yang
membuang sampah sembarangan bisa didenda, termasuk puntung rokok
sekalipun. Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak tahu akan adanya aturan
itu, ia merokok sendirian samabil duduk di bangku. Oleh sebab rokok sudah hampir
habis
dibuanglah begitu saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tampa disangka
tanpa dinyana, tiba tiba datang petugas:
Petugas : Tahukah anda, bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!. Tegasnya;
Azam : Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?!!
Petugas : Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok!!. Tegasnya lagi;
Azam : Dengan sigap ia menjawab, oh, maaf terjatuh, dan lalu diambilnya puntung rokok
itu serta langsung dihisapnya lagi.

16.Jin Pengabul Permintaan

JIN : HUAHUAHUHAUHAUHA..UHUKUHUK Kalian sudah membangunkan aku dari


tidurku sebutkan 1 permintaan kalian?
Remaja 1 : wooww asiiiiiik, saya minta BIR/Minuman Keras terenakkkkkkkkk!!!
JIN : OKEEEE (di siapkanlah ruangan dengan penuh bir berkelas dunia untuk 10 tahun)
Remaja 2 : Giliran gue nih, gue minta cewek yang asiiiiik banget !!
JIN : Itu mah gampaang! (disiapkannya ruangan dengan cewe cantik cantik selama 10 tahun)
Remaja 3 : kalau gue mah, minta rokok yang paling UWENAAAAK !
JIN : NIH MAKAN TUH ! (disiapkannya ruangan penuh dengan rokok dari seluruh dunia
selama 10 tahun)
10 tahun kemudian!
Keluarlah mereka dari tempat persembunyiannya masing-masing ..
Remaja 1 jalan sempoyongan dan akhirnya meninggal karena terlalu banyak meminum bir
Remaja 2 jalan dengan sangat lemas karena terkena AIDS
Remaja 3 jalan dengan gagah
JIN terheran heran lalu bertanya : kok lo sehat amat?
Remaja 3 : JIN KAMPRET ! korek apinya manaaa?

17.BEBAS PARKIR

Jono pergi ke sebuah supermarket untuk membeli perlengkapan rumah tangga dengan menaiki
sepeda motor. Pada saat tiba di halaman supermarket tersebut, terlihat olehnya tulisan besar
BEBAS PARKIR. Wah enak nih pikirnya.
Selesai membeli berbagai keperluan yang dibutuhkan dan membayarnya, dia kemudian pulang.
Di halaman parkir minimarket itu, dia langsung menaiki motornya dan menyalakannya. Pada
saat dia akan menjalankan sepeda motornya, tiba-tiba si tukang parkir berteriak,
Mas, uang parkirnya mana?. Merasa heran Jono tersebut balik bertanya,
Lho pak, khan di sini bebas parkir, berarti tidak perlu bayar dong?.
Si tukang parkir balik menjawab, Lho memang betul mas di sini bebas parkir, sampeyan bisa
parkir di sana, di sini, di depan sana, di sebelah kanan, kiri, terserah bebas kok. Cuma kalau
pulang tetap harus bayar.
Seorang calon pegawai baru tengah menghadapi sebuah tes interview.
Interviewer berkata, Selamat, anda telah berhasil menempuh semua tes yang kami adakan. Kini
anda menghadapi tes terakhir, yakni tes interview. Kami akan mengajukan pertanyaan, Anda bisa
memilih.

18.Pengemis & Manager

Manager : Pak, cape ya abis ngemis? Laper ya pak..?


Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini saya udh makan 3x koq
Manager : Loh..? uangnya cuman buat makan bapak doank? Anak dan istri di rumah makan apa?
Pengemis : Kayak org susah aja..! Td pagi saya sekeluarga abis ngerayain ultah anak saya yg
kelima di Mc. Donald bareng guru2 & tmn2 sekolahnya. Siang ini istri dan anak saya barusan
BBM saya, mrk lg makan di Pizza HUT tau!
Manager sampai kebingungan dan berkata : Emank bapak ngemis 1 hari dapet brp..?
Pengemis : Nih ya.. Saya kasi tau..!! Saya ngemis dari jam 07.00-17.00.
Lampu merah atau hijau waktunya 60 detik.
Setiap 60 detik paling nggak saya bisa dapet Rp 2.000.
1 jam = 60 kali lampu merah
Hijau, berarti 60 x 2.000 = 120.000 /jam
1 hari saya kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.
9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan saya kerja 26 hari.26 hari x 1.080.000 = 28.080.000/bulan
Manager sampai kaget dan bengong mendengar cerita pengemis itu

Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000 :(
Pengemis : Ijasah..?Manager : S-2

19.Supir Taksi

Susi harus bekerja sampai larut malam dikantornya. Ketika ingin pulang Susi menyetop taksi
untuk mengantarnya pulang. Kebon Jeruk ya Pak
Sopir taksi itu hanya menggangguk, selama perjalanan tidak terjadi percakapan antara Susi dan
Sopir Taksi, mungkin Susi merasa capek karena bekerja sampai larut malam. 20 menit lamanya
keheningan terjadi, tiba-tiba Susi ingat bahwa uang yang dibawanya kurang untuk membayar
ongkos taksi.
Susi lalu menepuk pundak Sopir taksi dengan maksud berhenti dulu didepan untuk mengambil
uang di ATM.
Tapi tiba-tiba setelah pundaknya ditepuk oleh Susi Sopir taksi itu secara membabi buta
membanting setirnya ke kanan kemudian ke kiri sambil berteriak secara histeris, sampai akhirnya
taksi itu menabrak sebuah pohon.
Untung Susi dan Sopir Taksinya tidak mengalami luka yang cukup parah. Sopir Taksi itu
kemudian meminta maaf kepada Susi. Maaf ya Bu, Ibu nggak apa-apa? Ibu sih make nepuk
pundak saya, kagetnya setengah mati bu!!
Lho, masa sih ditepuk pundaknya aja kaget??
Soalnya ini hari pertama saya jadi sopir Taksi, Bu
Emangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa??
Selama 20 tahun saya jadi SOPIR MOBIL JENAZAH

20.Penngendara Motor di Indonesia

Suatu hari Jarwo dan Jono tengah asyik mengobrol di warung kopi. Mereka berdua mengobrol
tentang perilaku berkendara motor di Indonesia.

Jarwo : Jakarta macet banget ya har ini.


Jono : Bukan Jakarta Kang kalau nggak macet.
Jarwo : Iya juga sih. Kapan ya Jakarta nggak macet lagi?
Jono : Gimana nggak macet, lha wong yang punya kendaraan makin banyak. Apalagi motor, saya
sering kesel kalau lihat pengendara motor di negara kita. Lampu merah main serobot, nyalip
nggak tau aturan.
Jarwo : Tapi ngomong-ngomong pengendara motor kita itu hebat lho, lebih hebat dari pembalap
MotoGP.
Jono : Hebat apanya Kang? Lha wong orang Indonesia aja nggak ada yang balapan di MotoGP.
Jarwo : Pembalap MotoGP kalau nyalip kan hebat banget, belok kanan, belok kiri, miring kanan
miring kiri. Tapi, kalau mau nyalip penuh perhitungan, kalau celahnya sempit, lebih baik cari
kesempatan lain. Pokoknya yang penting nggak membahayakan keselamatan.
Jono : Kalau pengendara motor kita gimana?
Jarwo : Kalau pengendara motor kita mah jangankan mobil kecil, truk gandeng, bahkan
kontainer tancap gas buat nyalip. Bahkan biar bisa cepat sampe, tak ada ruang untuk nyalip,
trotoar pun jadi.
Jono : Oh, jadi gitu.
Jarwo : Ada lagi Kang. Sehebat-hebatnya pembalap MotoGP, nggak ada yang berani ngelawan
arah. Pernah liat nggak pas Valentino Rossi lagi posisi satu, kemudian muter balik?
Jono : Ya nggak lah Kang.
Jarwo : Kalau pengendara motor kita, kalau cuma lawan arah mah biasa. Ada trotoar sikat,
jembatan penyeberangan sikat, Asal cepat sampe.
Jono : Bener juga ya. Ada lagi nggak Kang?
Jarwo : Ada lagi. Saya lihat berita kalau pembalap MotoGP itu waktu kecilnya latihan pake
motor kecil, balapan di jalanan khusus. Nah, kalau di kita, anak SMP aja udah banyak yang ke
sana ke mari naik motor. SIM nggak punya, helm nggak pake, berani ngebut lagi. Mana ada
pembalap MotoGP yang waktu balapan nggak pake helm? Kalau di kita mah pake nggak pake,
ngebut ya ngebut aja. Nggak sadar nyawanya cuma ada satu atau gimana nggak tau. Takutnya
kalau lagi asyik-asyiknya pake motor, liat polisi. Apalagi nggak bawa uang buat kasih salam
tempel ke polisi. Langsung deh cari jalan alternatif atau berhenti dulu.
Jono : Bener banget Kang. Kayaknya punya temen polisi atau gimana gitu bisa cerita sampe
sejelas ini.
Jarwo : Karena saya juga kadang kayak gitu, haha.
Jono : Ngomong-ngomong pernah kena tilang Kang?
Jarwo : Pernah.
Jono : Ceritain dong Kang gimana kok bisa kena tilang?
Jarwo : Waktu itu ada lampu merah, berhubung lumayan sepi, saya nerobos aja. Eh, nggak
taunya ada polisi yang ngejar saya. Akhirnya ditilang deh saya.
Jono : Polisinya nanya apa?
Jarwo : Nanya begini Anda tau kalau Anda tadi menerobos lampu merah?, Tahu Pak, saya
jawab gitu. Polisi itu nanya balik, Kenapa Anda tidak berhenti? Saya jawab, Saya nggak lihat
Bapak.
Jono : Hahaha. Akang bisa aja. Habisin dulu Kang kopinya, mumpung masih anget.
Jarwo : Gara-gara keasyikan ngobrol nih, jadi lupa sama kopi.

Anda mungkin juga menyukai