Guru: Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan menjadi
sekolah SBI
(Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan
kalian
siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini?
Joni: Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.
Guru: Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?
Jono: Harus siap uang, Pak.
Guru: Lho kok uang?
Jono: Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa
sih
bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu.
Guru: Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya
sekolah kita itu
setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri.
Jono: Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif
Internasional.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi
pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah dibubarkan
oleh MK.
===================================
2.Ekstrakurikuler
Suatu hari seorang guru di suatu sekolah sedang melakukan sosialisasi kepada para siswa baru
tentang
kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh mereka.
Guru: Anak-anak, selain mendapatkan pelajaran saat jam belajar di sekolah, kalian juga bisa
mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun ekstrakurikuler yang wajib kalian adalah pramuka. Selain yang
wajib, ada
juga ekstrakurikuler lain yang bisa kalian ikuti, antara lain PMR, PKS, PBB, rohis, drumband,
dan komputer
Ada pertanyaan?
Guru: Oh, banyak. Dengan ikut kegiatan ekstrakurikuler, kita bisa melatih kedisiplinan,
kekeluargaan,
kepemimpinan, dan sebagainya. Pokoknya banyak manfaatnya kalau kalian ikut ekstrakurikluer.
Guru: Seperti yang sudah saya katakan tadi, intinya berguna untuk kehidupan kita.
Jono: Gimana Pak, saya nggak mudeng. Kalau PMR kan berguna untuk menolong orang sakit,
pramuka
untuk melatih kedisiplinan dan cara bertahan hidup di alam bebas, PKS biar tahu rambu-rambu
dalam
berkendara. Kalau rohis sih sudah jelas bermanfaat untuk keimanan dan ketakwaan.
Guru: Tentu bukan begitu. Misalnya, saat kalian rame-rame akan masuk kelas. Pintu kelas kan
kecil,
sedangkan jumlah kalian banyak. Nah, kalian bisa baris dulu, lalu masuk satu persatu.
Tiba-tiba salah seorang siswa memberikan tanggapannya.
Joni: Pak, kalau menurut saya, PBB itu mengajarkan kita kalau kita melakukan sesuatu harus
diperintah.
Kalau disuruh istirahat tempat ya istirahat tempat saja, nggak boleh jalan di tempat. Kalau itu
diterapkan
dalam kehidupan, berarti kita nggak boleh belajar sebelum diperintah dong Pak.
Guru: Jadi pusing saya. Sudah cukup. Sekarang kalian cuma tinggal pilih saja ekstrakurikuler
yang akan kalian
ikuti, kalau nggak suka ya nggak usah dipilih.
===========================
==========================
5.SARANG LABA-LABA
Pada saat pk dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah i pada mahasisw yang
bernama Elis.
Dosen : Saudari Elis, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakn hukum di Negara
kit tercinta ini!, tanyanya;
Elisa : Bagaikan sarang laba-lab pak!! jawabny tegas;
Dosen : Maksudnya?!
Elisa : Kalau kelas nyamuk kan tertangkap dan tak dapat berkutik pk!, sedang kalau kelas
kumbang, wh, jebol pak!!;
Dosen : Kalau kelas gagk?!
Elisa : Tak tahu pk!!
Mahasisw lainnya : Hahah
============================
Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.
Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu.
Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai,
bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
===========================
Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.
Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu.
Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai,
bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
===========================
Anak anak silahkan kalian berkumpul sesuai kelompok renang, sesuai dengan keahliannya
masing masing, pak Guru memberi pengumuman.
Dan ada satu orang siswi yang diam saja tidak ikut serta masuk dalam kelompok.
Ina kenapa kamu tidak masuk dalam kelompok pak Guru bertanya.
anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi.. jawab Ina ragu.
tapi kenapa Ina? @anya pak Guru
pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU jawab Ina
Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak jawab teman lainya.
Suatu hari di suatu sekolah negeri Antah Berantah, seorang guru memberi tahu kepada murid-
muridnya bahwa sekolah mereka akan menjadi sekolah SBI.
Guru : Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Sekolah kita sebentar lagi akan menjadi
sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa
yang akan kalian siapkan. Joni, apa yang akan kamu untuk menyambut ini?
Joni : Belajar bahasa Inggris agar lebih mahir dalam berbicara bahasa Inggris.
Guru : Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?
Jono : Harus siap uang, Pak.
Guru : Lho kok uang?
Jono : Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa
sih SBI bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu.
Guru : Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional artinya
sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri.
Jono : Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif Internasional.
Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata-kata Jono dan langsung membahas materi
pelajaran.
Sebagai informasi tambahan, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sekarang sudah dibubarkan
oleh MK.
11.KUHP
Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana, saat tiba sesi tanya-
jawab si Ali bertanya pada pak dosen, apa kepanjangan daripada KUHP pak?. Lalu pak dosen
tidak menjawab sendiri melainkan dilemparkannya pada si Ahmad. Saudara Ahmad, coba saya
dibantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali, pinta pak dosen. Lalu dengan tegas si Ahmad
menjawab, Kasih Uang Habis Perkara pak!!!, tegasnya. Mahasiswa lain tentu pada ketawa,
sedang pak dosen geleng-geleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad,
saudara Ahmad, darimana saudara tahu jawaban itu?!!. Dasar si Ahmad, pertanyaan pak dosen
dijawabnya pula dengan tegas, peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang
terbaik pak!!!.
12.SARANG LABA-LABA
Pada saat pak dosen memberi kuliah Sosiologi Hukum, bertanyalah ia pada mahasiswa yang
bernama Elisa.
Dosen : Saudari Elisa, coba utarakan seringkas mungkin kondisi penegakan hukum di Negara
kita tercinta ini!, tanyanya;
Elisa : Bagaikan sarang laba-laba pak!! jawabnya tegas;
Dosen : Maksudnya?!
Elisa : Kalau kelas nyamuk akan tertangkap dan tak dapat berkutik pak!, sedang kalau kelas
kumbang, wah, jebol pak!!;
Dosen : Kalau kelas gagak?!
Elisa : Tak tahu pak!!
Mahasiswa lainnya : Hahaha
13.BIKIN UNDANG-UNDANG
Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota.
Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir.
Di perempatan jalan, waduh, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi
menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok!, jawabnya
santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu
dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas
Dodi : Oh!!!
14.ADVOKAT
Suatu sore dua anak muda, mereka adalah mahasiswa Fakultas Hukum sedang terlibat diskusi
kecil, nama mereka adalah Fredi dan Ibrahim:
Fredi : Apa ya, kepanjangan daripada ADVOKAT?
Ibrahim : Ada Duit adVOKasi All ouT!
Fredi : Hah!!
15.PUNTUNG ROKOK
Singapore termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi sesiapa yang
membuang sampah sembarangan bisa didenda, termasuk puntung rokok
sekalipun. Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak tahu akan adanya aturan
itu, ia merokok sendirian samabil duduk di bangku. Oleh sebab rokok sudah hampir
habis
dibuanglah begitu saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tampa disangka
tanpa dinyana, tiba tiba datang petugas:
Petugas : Tahukah anda, bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!. Tegasnya;
Azam : Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?!!
Petugas : Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok!!. Tegasnya lagi;
Azam : Dengan sigap ia menjawab, oh, maaf terjatuh, dan lalu diambilnya puntung rokok
itu serta langsung dihisapnya lagi.
17.BEBAS PARKIR
Jono pergi ke sebuah supermarket untuk membeli perlengkapan rumah tangga dengan menaiki
sepeda motor. Pada saat tiba di halaman supermarket tersebut, terlihat olehnya tulisan besar
BEBAS PARKIR. Wah enak nih pikirnya.
Selesai membeli berbagai keperluan yang dibutuhkan dan membayarnya, dia kemudian pulang.
Di halaman parkir minimarket itu, dia langsung menaiki motornya dan menyalakannya. Pada
saat dia akan menjalankan sepeda motornya, tiba-tiba si tukang parkir berteriak,
Mas, uang parkirnya mana?. Merasa heran Jono tersebut balik bertanya,
Lho pak, khan di sini bebas parkir, berarti tidak perlu bayar dong?.
Si tukang parkir balik menjawab, Lho memang betul mas di sini bebas parkir, sampeyan bisa
parkir di sana, di sini, di depan sana, di sebelah kanan, kiri, terserah bebas kok. Cuma kalau
pulang tetap harus bayar.
Seorang calon pegawai baru tengah menghadapi sebuah tes interview.
Interviewer berkata, Selamat, anda telah berhasil menempuh semua tes yang kami adakan. Kini
anda menghadapi tes terakhir, yakni tes interview. Kami akan mengajukan pertanyaan, Anda bisa
memilih.
Pengemis berkata : Emang mas jadi manager, gaji per bulannya brp..?
Manager : 6.000.000 :(
Pengemis : Ijasah..?Manager : S-2
19.Supir Taksi
Susi harus bekerja sampai larut malam dikantornya. Ketika ingin pulang Susi menyetop taksi
untuk mengantarnya pulang. Kebon Jeruk ya Pak
Sopir taksi itu hanya menggangguk, selama perjalanan tidak terjadi percakapan antara Susi dan
Sopir Taksi, mungkin Susi merasa capek karena bekerja sampai larut malam. 20 menit lamanya
keheningan terjadi, tiba-tiba Susi ingat bahwa uang yang dibawanya kurang untuk membayar
ongkos taksi.
Susi lalu menepuk pundak Sopir taksi dengan maksud berhenti dulu didepan untuk mengambil
uang di ATM.
Tapi tiba-tiba setelah pundaknya ditepuk oleh Susi Sopir taksi itu secara membabi buta
membanting setirnya ke kanan kemudian ke kiri sambil berteriak secara histeris, sampai akhirnya
taksi itu menabrak sebuah pohon.
Untung Susi dan Sopir Taksinya tidak mengalami luka yang cukup parah. Sopir Taksi itu
kemudian meminta maaf kepada Susi. Maaf ya Bu, Ibu nggak apa-apa? Ibu sih make nepuk
pundak saya, kagetnya setengah mati bu!!
Lho, masa sih ditepuk pundaknya aja kaget??
Soalnya ini hari pertama saya jadi sopir Taksi, Bu
Emangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa??
Selama 20 tahun saya jadi SOPIR MOBIL JENAZAH
Suatu hari Jarwo dan Jono tengah asyik mengobrol di warung kopi. Mereka berdua mengobrol
tentang perilaku berkendara motor di Indonesia.