Anda di halaman 1dari 2

Teks Anekdot

Beo Nakal

Sassi, Shafira dan Citra bertetangga dan selalu bersama-sama pergi ke kantor.
Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus
melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya memelihara burung beo.
Setiap kali ketiga perempuan ini melewati depan rumah orang yang memelihara
beo, si burung beo selalu menyebutkan tiga warna. Sassi curiga bahwa beo
tersebut mengetahui warna celana dalam mereka bertiga.
Untuk membuktikan itu benar atau engga mereka janjian untuk menggunakan
warna celana dalam yang sama.
Keesokan harinya mereka lewat gang tersebut, si beo berkata “Hitam, hitam,
hitam.” Ketiga perempuan tersebut terpana dan kagum. Hari berikutnya dengan
tepat si beo menebak warna celana dalam mereka dengan berkata, “Pink, pink,
pink.”
Citra mempunyai ide yang sedikit konyol. “Bagaimana kalau besok kita tidak
menggunakan celana dalam ? Mau bilang apa coba si beo usil itu ?” Keesokan
harinya ketika mereka lewat, si beo mondar-mandir di dalam sangkarnya seperti
kebingungan.
Citra dan kawan-kawannya mulai tertawa karena bisa ngerjain burung beo yang
usil itu. Tapi tertawa mereka tidak berlangsung lama, karena si beo berkata,
“lurus, lurus, keriting.”
Teks Anekdot

Fasilitas Kantin Sekolah


Pada suatu hari, di sebuah sekolah tepatnya didalam kelas seorang guru sedang
mengabsen anak-anak muridnya sebelum memulai pelajaran.
Guru : “Dina ?”
Dina : “Hadir bu!”
Guru : “Doni ?”
Dina : “Tidak tau bu, mungkin Doni masih di luar kelas bu!”
(Beberapa menit kemudian Doni masuk kedalam kelas)
Doni : “Permisi bu, apa boleh saya masuk kelas ?
Guru : “Dari mana saja kamu Doni ?”
Doni : “Saya habis beli makanan di luar sekolah bu”
Guru : “Loh, kita kan punya kantin sendiri. Ngapain kamu harus kesana ?”
Doni : “Iya bu, tapi kantinnya kaya gudang, kotor dan kecil banget.”
(Semua murid pun tertawa mendengar perkataan Doni tersebut)
Guru : “Kamu itu, masih mending di sekolah ini punya kantin, tapi kamu juga ada
benarnya. Soalnya kantin sekolah kita kurang menjaga kebersihannya.”
Mendengar hal itu, murid-murid kembali belajar dan kemudian ibu guru
membuatkan jadwal piket untuk kantin dan menyuruh kepala sekolah agar
merenovasi kantin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai