com
NARASI 1:
“Kekalahan Jepang dari sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, berdampak terjadinya
kekosongan kekuasaan di Indonesia, kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Berdalih untuk melucuti senjata Tentara Jepang, ternyata kedatangan Belanda NICA
(Netherlands Indies Civil Administration) ingin kembali menguasai Indonesia dengan
membonceng Tentara Inggris datang ke Surabaya.
Namun sebelumnya, ketika terdengar kabar bahwa pasukan inggris dan sekutu akan
mendarat di Surabaya melalui pelabuhan Perak Surabaya, rakyat Indonesia di
Surabaya telah memiliki inisiatif menanggulangi pecahnya perang, Resolusi Jihad
merupakan hasil pertemuan ribuan kiai dan santri se-Jawa dan Madura yang dipimpin
oleh Hadrotus Syech KH.Hasyim Asyari yang dibacakan di Surabaya pada tanggal 21
dan 22 Oktober 1945.
Tepat pada tanggal 25 Oktober 1945, Tentara Inggris dan Sekutu mendarat di
Surabaya. Inggris mengerahkan 5000 pasukan dari Brigade 49 dan 24.000 pasukan
dari Divisi 5 yang diberangkatkan dari Malaysia menuju Surabaya bersama 3 kapal
pengangkut pasukan serta beberapa kapal destroyer bersenjata lengkap. Ini
merupakan pengerahan kekuatan militer Inggris terbesar sejak berakhirnya Perang
Dunia II. Informasi yang dipegang oleh Intelijen Tentara Sekutu di Singapura
menyebutkan "Surabaya hanya akan dipertahankan oleh rakyat awam yang sama
sekali belum bisa memegang senjata api dengan benar. Selain itu, mereka menamakan
diri pemerintahan Republik Indonesia dan sama sekali belum memiliki pasukan militer.
Pernyataan Intelijen Tentara sekutu tidak sepenuhnya benar… Para Kiyai dan santri
yang bersemangat jihad fi sabilillah dan arek-arek suroboyo yang tergabung dalam
laskar jihad secara serentak menolak dan melawan kedatangan Tentara Sekutu
dengan mengerahkan lebih dari 130.000 laskar jihad demi mempertahankan
kemerdekaan Negara Republik Indonesia ….
Pertempuran-pertempuran heroik Rakyat Indonesia di Surabaya tak terelakkan lagi….
Merdeka Atau Mati….
(Tentara sekutu masuk scene, datang dengan congkak, gagah, tembak sana-
sini….membabi buta.. menantang siapa saja yang di jumpainya……._Ket: masuk dari
ruang lobi SDIT At-Taqwa) (tentara sekutu dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby, Mr.
W.V.Ch Ploegman, Capt. D. Brough___dapat berimprovisasi)
(selebaran dari sekutu di lepaskan dari lantai 3, berhamburan dari dua sisi)... di
iringi musik suara pesawat tempur....
Narator :
Tiba-tiba…….
Yuk Tun : onok opo Cak Sidik……. Ono opo…..!!! cak..cak, ono opo sih cak? Kok
mblayu…mblayu koyok di uber setan???
Yuk Minah : Yo ….Cak Sidik… ono opo….!??!
Cak Sidik : bahaya….. bahaya… Londo teko maneh nang Suroboyo… saiki labuh
nang Perak…… bareng-bareng karo Tentara Inggris karo Sekutu …………
Mbok Yem : Waduh……. bakal perang maneh yo Cak…..
Sidik : Kudu ……Harus…. Indonesia wis Merdeka… kudu di pertahankan….
nak sampek Londo karo Inggris tekan mrene, kate njajah maneh… ojok
meneng wae… kudu di lawan….
Kumpulno konco-konco kabeh… kudu siogo… ayok dilawan nganggo
sekuat jiwa dan raga………. Allahu Akbar…Allahu Akbar Allahu Akbar
Merdeka….…….
Narator :
Hiruk pikuk kesiap-siagaan seluruh rakyat Surabaya beserta laskar rakyat, para kyai
dan santri serta arek-arek Suroboyo secara diam-diam……
b. Bahwa semua yang dilakukan oleh semua mereka itu dengan maksud
melanggar Kedaulatan Republik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali
menjajah di sini, maka di beberapa tempat telah terjadi pertempuran yang
mengorbankan beberapa banyak jiwa manusia.
c. Bahwa pertempuran-pertempuran itu sebagian besar telah dilakukan ummat
Islam yang merasa wajib menurut hukum agamanya untuk mempertahankan
Kemerdekaan Negara dan Agamanya. d. Bahwa di dalam menghadapi sekalian
kejadian-kejadian itu belum mendapat perintah dan tuntutan yang nyata dari
Pemerintah Republik Indonesia yang sesuai dengan kejadian-kejadian tersebut.
Memutuskan:
1. Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaya
menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sepadan terhadap
usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan Agama dan Negara
Indonesia, terutama terhadap fihak Belanda dan kaki tangan.
2. Supaya memerintahkan melanjutkan perjuangan bersifat “sabilillah” untuk
tegaknya Negara Republik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.
Sumber: https://www.nu.or.id/fragmen/resolusi-jihad-dYV5w
Narator :
Sementara itu…..
Sebab, ALLAH berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan
melindungi kita sekalian.”
ALLAHUAKBAR….. ALLAHUAKBAR…. ALLAHUAKBAR !!!
SCENE 6 (Pemeran: Ustaz Hardi, Ustaz Aziz, Ustaz Yayan, Ustaz Iwan)
Narator :
Tak lama setelah itu, massa telah berkumpul di depan Hotel Yamato, Wakil Gubernur
Sudirman, pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur
datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato, dikawal Sidik. Wakil
Gubernur Sudirman datang dalam rangka diplomasi….…. Menghadap Mr. Ploegman…
Mallaby : Bagus…… siapkan rudal-rudal tempur kita … besok pagi, kita luluh
lantakkan Surabaya…..
Donald & Smith : Siap Jenderal…. (Menjawab dengan serentak
Mallaby : Kapten D. Brough……
D Brough : Siap Jenderal….
Mallaby : Siapkan mobil saya… Aku sendiri yang akan memimpin pasukan…..
D. Brough, Donald & Smith : Siap Jenderal…. (sambil memberi hormat)
Esok paginya…..
SCENE 8 (Pemeran: Ustaz Rizky, Ustaz Yayan, Ustaz Aziz, Ustaz Iwan)
Narasi:
Di suatu senja di tanggal 30 Oktober 1945, sore itu sekitar pukul 17.15 Brigadir
Jenderal Mallaby, pemimpin tentara Inggris dan sekutu berjalan-jalan menghirup udara
sore kota Surabaya…di sekitar Jembatan Merah Surabaya.. Mobil Buick yang
ditumpangi Brigjen Mallaby dicegat oleh pasukan dari pihak Indonesia sewaktu hendak
melintasi jembatan dan mengakibatkan terjadi baku tembak yang luar
biasa……………….
Brigadir Jenderal Mallaby adalah satu-satunya Jenderal di dunia yang tewas karena
perang, dan itu terjadi di Surabaya………
Kematian Mallaby menyebabkan Mayor Jenderal E.C. Mansergh, pengganti Brigjen
Mallaby mengeluarkan ultimatum kepada pasukan Indonesia di Surabaya pada
tanggal 9 November 1945 untuk menyerahkan senjata tanpa syarat. Pada tanggal 10
November 1945 pecahlah Pertempuran 10 November karena pihak Indonesia tidak
menghiraukan ultimatum ini.
Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok seluruh
Jawa seperti Hadratus Syech KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-
kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil
sebagai milisi perlawanan…
SCENE 9
Akhirnya perlawanan AREK-AREK Suroboyo mencapai puncaknya dengan
mengobarkan semangat PERJUANGAN untuk mempertahankan kota Surabaya, di sisi
lain suara lantang semangat kemerdekaan sedang bergemuruh di setiap pojok-pojok
kota Surabaya. MERDEKA….MERDEKA…!!!
Tamat
PEMAIN
Mbok Yem : Ustazah Ria
Yuk Jum : Ustazah Dike
Yuk Minah : Ustazah Bintang
Yuk Tun : Ustazah Sukma
Cak Sidik : Ustaz Yayan
Cak Sopo : Ustaz Jamal (mengatur pasukan)
R. Suryo : Ustaz Muhklis
R. Dirman : Ustaz Aziz
Hariyono : Ustaz Iwan Hariono
Mr. Ploegman : Ustaz Hardi
Brigjen Mallaby : Ustaz Adi
Capt D. Brough : Ustaz Rizky (AD Sekutu)
Capt. Donald : Ustaz Rahman (AL Sekutu)
Capt. Smith : Ustaz Iman (AU Sekutu)
Tentara sekutu : Ustaz Syarif
Sekelompok santri : Ustaz Muhammad dan Ustaz Taufik
Bung Tomo/Narator : Ustaz Arif
Pemain Pendukung : ustaz Adit, Rendra, Winarto, Ari TU, Ustaz Bima. (pengatur Music
nyalakan flare dan Pengarah Adegan)
Mc : Ustazah Anggi
CAPT. D. BROUGH
BRIG. GEN. AWS. MALLABY
MR. W.V.CH PLOEGMAN
GUBERNUR SURYO
WK. GUB. SUDIRMAN
WK. GUB. HARIYONO