Anda di halaman 1dari 57

HALAMAN 122

Nama : Adhelia Clarysha


Kelas : XII MIPA 4
Absen : 01

5. Sultan Syarif Kasim II merupakan raja Kesultanan Siak yang turut berperan dalam menjaga
integrasi bangsa Indonesia. Salah satu bentuk dukungan Sultan Syarif Kasim II terhadap
perjuangan bangsa Indonesia adalah….
A. memimpin operasi militer untuk menumpas pemberontakan
B. menjamin penyelenggaraan pemerintahan Indonesia di Yogyakarta
C. mengajak raja-raja di Sumatra Timur memihak Republik Indonesia
D. menjalin kerja sama dengan Sultan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta
E. meminta rakyat Siak membantu perjuangan pemerintahan dan rakyat Indonesia

6. Pada 11 September 1945 Badan Pekerja (BP) KNIP mengeluarkan Pengumuman Nomor 5
tentang peralihan pertanggungjawaban menteri dan presiden kepada BP-KNIP. Dampak
peraturan tersebut adalah….
A. posisi Soekarno bergeser dari kepemimpinan nyata menjadi simbolis
B. rakyat memiliki kekuasaan besar dalam menentukan kebijakan negara
C. partai politik bebas menentukan mosi tidak percaya kepada presiden
D. Presiden Soekarno memiliki kekuasaan mutlak sebagai pemimpin Negara
E. kedudukan KNIP setara dengan kedudukan presiden dan perdana menteri

7. Perhatikan wacana berikut!


Pada 1955 bangsa Indonesia berhasil
menyelenggarakan pemilu pertama secara nasional. Pada
pemilu pertama tersebut terdapat 43.104.464 daftar
pemilih tetap. Dari jumlah tersebut 39 juta rakyat
Indonesia memberikan suaranya melalui kotak-kotak
suara yang telah di sediakan PPI.
Berkaitan dengan pemilu 1955,dari wacana di atas dapat di simpulkan bahwa….
A.partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pemilu 1955 sangat tinggi
B.masyarakat menginginkan negara Indonesia sebagai Negara demokratis
C.setiap pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan bebas tanpa tekanan
D. kondisi masyarakat yang buta aksara tidak menghambat pelaksanaan pemilu
E. masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut pelaksanaan pemilu pertama

8. Pemilu merupakan pemilu pertama yang di selenggrakan di Indonesia. Empat partai politik
yang menduduki peringkat atas dalam pemilu 1955 secara berurutan ditunjukkan oleh pilihan….
A. - Masyumi
- PKI
- PNI
- NU

B. - PSSI
- PNI
- NU
- PKI

C. - PNI
- Masyumi
- NU
- PKI

D. - PKI
- Masyumi
- PSII
- NU

E. - NU
- Masyumi
- PSII
- PNI

9. Perhatikan tabel berikut!


No. A

1) Mendirikan perusahaan Negara.


2) Mewajibkan perusahaan asing memberikan pelatihan
kepada tenaga kerja Indonesia.
3) Menjalin kerja sama ekonomi dengan negara-negara
maju.
B

1) Melarang investor asing menanamkan modal di


2) Indonesia.
Menyediakan kredit dan ;isensi kepada perusahaan
3) swasta nasional.
Menerapkan pajak tinggi kepada perusahaan asing yang
beroperasi di Indonesia.

Langkah yang dilakukan Iskaq Tjokroadisurjo melalui sistem ekonomi Ali – Baba untuk
merombak sistem ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional ditunjukkan oleh kombinasi….
A. A1), A2),dan B1)
B.A1), A2) dab B2)
C.A2), A3), dan B3)
D.A2), A3), dan B3)
E. A3) ,B1), dan B3)

TUGAS PAS 1 HALAMAN 123


Nama: Alifina Afanin Nadif
Kelas: 12 MIPA 4
No. Absen: 02

10. Pada masa Demokrasi Liberal sistem ekonomi kolonial masih mengakar kuat di Indonesia.
Menghadapi kondisi tersebut, Soemirto Djojohadikusumo mencetuskan kebijakan Gerakan
Benteng. Langkah konkret kebijakan tersebut adalal…
A. merancang pembangunan jangka panjang
B. merombak sistem ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
C. menyediakan kredit bagi perusahaan nasional
D. memotong nilai uang bernilai Rp2,5 ke atas
E. membangun semangatbkewirausahaan golongan pribumi

11. Perhatikan ciri-ciri berikut!


1) Kebebasan partai polotik dibatasi
2) Kepala pemerintah dipegang oleh perdana mentri
3) Presiden menjadi kepala Negara dan kepala pemerintah
4) Perdana mentri dan cabinet bertanggung jawab kepada parlemen
Ciri-ciri kehidupan politik padaa masa Demokrasi Terpimpin ditunjukkan oleh angka…
A.1) dan 2)
B.1) dan 3)
C.2) dan 3)
D.2) dan 4)
E.3) dan 4)
12. Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno memperkenalkan ajaran Revolusi,
Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional (Resopim). Ajaran tersebut memiliki tujuan…
A. memperkuat kedudukan Presiden Soekarno
B. membatasi kekuasaan DPR dalam pemerintah
C. melarang campur tangan Angkatan Darat sebagai kekuasaan pemerintah
D. menempatkan Angkatan Darat sebagai kekuatan politik pemerintah
E. mengkritik penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)

13. Pada 10 Juli 1959 Presiden Soekarno membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinnet
Kerja. Dalam cabinet yang dibentuk oleh Presiden Soekarno tersebut terdapat beberapa mentri
yang kemudian memutuskan untuk keluar dari partainya. Dampak keputusan para mentri
tersebut adalah…
A. menurunnya jumlah mentri dari kalangan nonpartai politik
B. menurunnya pengaruh kepentingan partai politik dalam kabinet
C. meningkatkan tekanan untuk membubarkan Dewan Konstituante
D. meningkatnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Soekarno
E. meningkatkan jumlah kader tiap partai politik dalam jajaran Kabinet Kerja

14. Devaluasi mata uang rupiah merupakan alah satu kebijakan yang diambil pemerintah pada
masa Demokrasi Terpimpin. Tujuan penerapan kebijakan tersebut adalah…
A. melakukan pembekuan terhadap simpanan rakyat di bank
B. meningkatnya nilai rupiah tanpa merugikan rakyat kecil
C. mengurangi jumlah peredaran uang dalam masyarakat
D. menasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda
E. mengumpulkan dana untuk pelaksanaan proyek mercusisar

15. Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekkonomi
pada masa Demokrasi Terpimpin adalah Deklarasi Ekonomi. Dalam perkembangan, langkah
tersebut mengalami kegagalan karena…
A. pemerintah memberlakukan pungutan bagi setiap perusahaan swasta
B. Pemerintah fokus pada upaya mengatasi konfrontasi dengan Malaysia
C. pemerintah mengeluarkan banyak dana untuk proyek mercusuar
D. pengusaha swasta gagal meningkatkan nilai ekspor dan impor
E. pemerintah gagal memperoleh pinjaman dana dari IMF

Halaman 124 dan 125


Nama : Amalia Artika
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 03

16. Munculnya Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) menandai masa transisi dari Demokrasi
Terpimpin menuju Orde Baru. Kondisi ini yang mendorong munculnya Tritura adalah....
A. Kebijakan politik luar negri Presiden Soekarno yang sering memicu konfrontasi
B. Keinginan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pemerintahan
C. Kondisi perekonomian yang memburuk pasca-pemberontakan G 30 S/PKI
D. Kondisi pemerintahan yang tidak stabil akibat Perang Dingin
E. Keterlibatan beberapa menteri dalam pemberontakan G 30 S/PKI

17. Perhatikan isi dokumen berikut !


1) Melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi
2) Membubarkan PKI dan semua organisasi yang berafiliasi dengan PKI
3) Menjaga keamanan dan kewibawaan Presiden Soekarno
4) Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan dan
ketenangan serta kestabilan jalannya revolusi
5) Menindak tegas demonstrasi mahasiswa yang anarkis
Isi supersemar ditunjukkan oleh angka....
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

18. Perhatikan wacana berikut!


Pada 15 Januari 1974 ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta menggelar
aksi demonstrasi untuk mengkritik kebijakan ekonomi Pemerintahan. Soeharto yang dianggap
terlalu berpihak kepada investasi asing. Aksi makasiswa yang berujung kerusuhan tersebut
bertepatan dengan kedatangan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei untuk bertemu Presidan
Soeharto di Jakarta. Demonstrasi yang berbuntut kerusuhan tersebut menuntut "Tritura Baru
1974" atau tiga tuntutan yang harus dipenuhi pemerintahan Orde Baru. Di sejumlah tempat,
massa melakukan perusakan dan pembakaran produk-produk Jepang.
Berdasarkan wacana tersebut dapat disimpulkan bahwa....
A. Mahasiswa menentang pemerintahan otoriter Presiden Soeharto
B. Para demonstran tidak senang dengan kedatangan Perdana Menteri Jepang
C. Rakyat menolak penanaman modang asing yang memicu masuknya investor Jepang
D. Para demonstran menuntut pemerintah lebih tegas dalam menindak gerakan komunis
E. Rakyat menuntut Presiden Soeharto memberikan kebebasan sesuai prinsip demokrasi

19. Pada masa awal kekuasaannya, pemerintah Orde Baru mewarisi kondisi perekonomian yang
sedang terpuruk. Oleh karena itu, pemerintah Orde Baru berusaha menciptakan stabilitas
ekonomi dengan cara menjalin kerja sama dengan International Monetary Fund (IMF). Kerja
sama ini dilakukan dengan tujuan....
A. Meningkatkan jumlah ekspor Indonesia
B. Menanggulangi krisis ekomoni
C. Memudahkan pengembalian utang luar negeri
D. Memperoleh bantuan dana untuk pembangunan nasional
E. Menarik investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia

20. Upaya meningkatkan produksi pertanian pada masa Orde Baru diawali dengan penerapan
Revolusi Hijau yang mencakup kegiatan Demonstrasi Massal (Demas). Upaya Demas dilakukan
dengan cara....
A. Mempraktikkan pertanian mina padi
B. Menyediakan sarana irigasi yang baik
C. Membudidayakan tanaman komoditas
D. Memberikan kredit modal kepada petani
E. Menggunakan mesin dalam kegiatan pertaniaan

Tugas hal 127-128


Nama : Aminia Nahzahtul Hikmah
Kelas : XII Mipa 4
No Absen : 04

BAB V - Indonesia pada Masa Reformasi

Tujuan pembelajaran :

1. Setelah berdiskusi tentang kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal reformasi, peserta
didik dapat mendeskripsikan kehidupan politik dan ekonomi bangs Indonesia pada masa
reformasi secara kronologis.
2. Setelah membaca literatur mengenai peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam proses
reformasi Indonesia, peserta didik dapat mendeskripsikan dan menyajikan laporan tertulis
mengenai peran-peran pelajar, mahasiswa, dan pemuda dalam proses reformasi secara tepat.
3. Setelah menyajikan foto mengenai demonstrasi mahasiswa pada 1998. Peserta didik dapat
merekonstruksi awal mula terjadinya reformasi secara kronologis.
Pendalaman Materi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reformasi adalah perubahan secara drastis yang
bertujuan untuk perbaikan. Pelaksanaan debat menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden
(pilpres) secara langsung seperti ditunjukkan pada bagian apersepsi menjadi indikator perbaikan
iklim demokrasi di Indonesia. Pilpres secara langsung merupakan peristiwa yang tidak ditemui
pada periode sebelum reformasi.Oleh karena itu, pelaksanaan pilpres secara langsung
menunjukkan bentuk penerapan kedaulatan rakyat.
Periode reformasi merupakan periode perbaikan atas masa sebelumnya. Berlangsungnya periode
reformasi bukan secara tiba-tiba. Periode reformasi diawali dan ditandai berbagai peristiwa yang
mengiringinya. Bagaimana proses lahirnya periode reformasi? Bagaimana corak kehidupan pada
masa reformasi? Pelajari uraian berikut untuk menemukan jawabannya.

A. Masa Akhir Orde Baru


Hegemoni pemerintahan Orde Baru mulai goyah ketika memasuki akhir dekade 1990-an.
Ketidakstabilan kondisi politik dan ekonomi dunia ditambah berbagai masalah yang muncul di
dalam negeri menyebabkan stabilitas bangsa Indonesia goyah. Memasuki tahun 1997 tingkat
kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Orde Baru menurun. Kondisi ini terjadi karena adanya
kekacauan sistem pemerintahan; kekacauan perekonomian bangsa; serta maraknya praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Perhatikan gambar di samping! Gambar tersebut menunjukkan salah satu berita surat
kabar pada awal Mei 1998. Dari surat kabar tersebut dapat diketahui bahwa pada Mei 1998
terjadi kelangkaan bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari. Kelangkaan bahan pokok
merupakan salah satu ciri krisis ekonomi yang mengguncang stabilitas bangsa Indonesia. Krisis
ekonomi merupakan salah satu bentuk krisis multidimensional yang terjadi pada 1997-1998.
Bagaimana proses terjadinya krisis multidimensional?

Perhatikan penjelasan berikut!

1. Krisis Multidimensional
Krisis multidimensional merupakan krisis yang melanda bangsa Indonesia pada 1997-
1998, Krisis multidimensional berdampak besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Krisis
multidimensional merupakan kondisi genting di suatu negara dalam berbagai bidang, baik
moneter, ekonomi, politik, hukum, maupun kepercayaan. Bagaimana krisis multidimensional
melanda Indonesia? Kronologi krisis multidimensional menjelang akhir Orde Baru dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Krisis Moneter
Memasuki tahun 1997, negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia
mengalami guncangan perekonomian. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakstabilan perekonomian
dunia yang kemudian berkembang menjadi krisis moneter. Salah satu dampak terjadinya
ketidakstabilan ekonomi tersebut adalah menurunnya nilai tukar mata uang di beberapa negara
seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Indonesia. Presiden Soeharto pun melakukan berbagai
cara untuk mengatasi masalah ekonomi negara akibat krisis moneter. Salah satu cara yang

Halaman 129
Anggita Zuliana Putri Evendi / XII MIPA 4 / 05

Ditempuh Presiden Soeharto adalah mengajukan bantuan ekonomi kepada Internasional


Monetary Fund (IMF). Setelah melalui perundingan cukup panjang IMF bersedia memberikan
bantuan ekonomi kepada Indonesia. Bantuan tersebut disertai dengan syarat-syarat yang harus
dipatuhi antara lain Indonesia mencabut bantuan dana untuk subsidi bahan pokok listrik dan
bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, Indonesia diminta menutup enam belas bank swasta.
Terjadinya krisis moneter turut berpengaruh pada perekonomian masyarakat Indonesia
dan dunia usaha. Turunnya nilai rupiah menyebabkan pasar uang dan pasar modal terpuruk.
Sejumlah perusahaan baik skala besar maupun skala kecil mengalami kebangkrutan yang
berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Pemutusan hubungan
kerja mengakibatkan angka pengangguran melonjak level yang belum pernah terjadi sejak akhir
1960-an, yaitu setia 20 juta orang atau 20% lebih dari angkatan kerja. Akibat PHK dan naiknya
harga barang dengan cepat jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan terus meningkat
mencapai 50% dari total penduduk.
Kondisi perekonomian yang semakin tidak stabil menyebabkan pemerintah memutuskan
mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang berakibat kenaikan harga BBM dan tarif
dasar listrik pada 4 Mei 1998. Kenaikan tersebut diikuti dengan naiknya biaya angkutan dan
bahan kebutuhan pokok lainnya. Kondisi tersebut memicu gerakan massa yang sangat besar dan
tidak terkendali. Di tengah maraknya aksi demonstrasi Presiden Soeharto justru menghadiri
konferensi G-15 di Kairo, Mesir. Menjelang keberangkatan nya presiden soeharto meminta
masyarakat tentang dan memahami kenaikan harga BBM. Selain itu Presiden Soeharto
menyerukan kepada lawan-lawan politiknya bahwa pasukan keamanan akan menangani dengan
tegas setiap gangguan yang muncul. Meskipun demikian kerusuhan tetap berlangsung.
b. Krisis politik
Memasuki tahun 1998 terjadi ketegangan ketegangan sosial dalam masyarakat Indonesia.
Ketegangan tersebut berkembang menjadi kerusuhan yang terjadi di beberapa kota di Indonesia.
Bibit kerusuhan pada 1998 sebenarnya telah muncul sejak 1996. Pada 27 juli 1996 terjadi
kerusuhan dan perusakan gedung Partai Demokrasi Indonesia yang terletak di Jalan Diponegoro
58 Jakarta. Kerusuhan tersebut menyebabkan situasi politik Indonesia semakin memanas hingga
pemilu 1997.

Pelaksanaan pemilu 1997 diikuti dengan pelaksanaan Sidang Umum MPR pada Maret
1998. Sidang Umum MPR tersebut kembali menetapkan Soeharto sebagai Presiden Republik
Indonesia untuk masa jabatan 1998-2003 dengan B.J Habibie sebagai wakilnya. Pada 10 Maret
1968 pidato pertanggungjawaban Presiden Soeharto diterima oleh MPR. Selanjutnya pada 12
Maret 1998 Presiden Soeharto kembali dilantik menjadi Presiden Indonesia bersama B.J.
Habibie sebagai wakilnya.

Pelantikan soeharto sebagai presiden untuk ketujuh kalinya mendapat penolakan dari
mahasiswa dan hampir sebagian besar masyarakat Indonesia. Penolakan tersebut disertai
berbagai tuntutan yang detail yang dilatarbelakangi oleh banyaknya penyimpangan dalam bidang
politik. Berbagai penyimpangan politik yang terjadi pada masa Orde Baru sebagai berikut.
1) Demokrasi tidak dilaksanakan semestinya
2) Banyak anggota DPR/MPR yang menerapkan sistem nepotisme
3) Orientasi politik pemerintahan Orde Baru condong ke negara-negara barat
4) Ketidakadilan dalam bidang hukum

Halaman 130
Nama : Anis Salsabila
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 6
Mapel : Sejarah Indonesia

Demonstrasi mahasiswa semakin meluas dan digelar di hampir seluruh wilayah


Indonesia dengan melibatkan para staf akademis dan pimpinan Universitas. Oleh karena
aksi mahasiswa wilayah tidak mendapat tanggapan pemerintah, mahasiswa di berbagai
kota mulai mengadakan aksi hingga keluar kampus.
c. Krisis Sosial
Pada saat krisis semakin memanas muncul ketegangan-ketegangan sosial dalam
masyarakat. Pada awal 1998 terjadi kerusuhan anti-Tionghoa di sejumlah kota. Etnik
Tionghoa menjadi sasaran kemarahan masyarakat karena dianggap terlalu mendominasi
aktivitas perekonomian di Indonesia. Selain itu, di berbagai daerah terjadi kerusuhan dan
penjarahan. Adanya kerusuhan dan penjarahan merupakan gejala krisis sosial pada saat
itu.
d. Krisis Hukum
Pasal 27 UUD 1945 menyatakan lembaga kehakiman memiliki kekuasaan
merdeka dan terlepas dari kekuasaan pemerintahan (eksekutif). Pada praktiknya banyak
rekayasa dalam proses peradilan. Seseorang yang dianggap bersalah dapat bebas dari
hukuman dan seseorang yang tidak bersalah masuk penjara. Penyimpangan tersebut
mendorong masyarakat menghendaki reformasi dalam bidang hukum untuk meluruskan
masalah pada posisi sebenarnya. Apa saja bentuk penyimpangan hukum pada masa Orde
Baru? untuk menemukan jawabannya, anda dapat membuka laman
https://qrgo.page.link/Trhds
e. Krisis Kepercayaan
Pemerintah Orde Baru dianggap tidak menjalankan sistem demokrasi secara tepat
asas. Kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya anggota pemerintahan yang
melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Krisis ekonomi, politik, dan
hukum menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah Orde Baru.
Sebagai contoh ketika presiden Soeharto mengumunkan kenaikan harga BBM dan tarif
angkutan umum, terjadi aksi protes dari masyarakat dan mahasiswa.
2. Tuntutan Reformasi
Perhatikan aksi mahasiswa pada gambar 5.4!

Gambar 5.2 demonstrasi mahasiswa di gedung DPR/MPR pada 1998.


Demonstrasi mahasiswa pada 1998 terjadi sebagai bentuk upaya bangsa Indonesia untuk
menyuarakan tuntutan reformasinya. mahasiswa berdemonstrasi dengan membawa aspirasi
rakyat dengan turun ke jalan hingga menduduki gedung DPR /MPR.
Reformasi berarti perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam berbagai bidang
seperti bidang sosial, politik, atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Dari Pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa reformasi di Indonesia menghendaki adanya perubahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik dalam berbagai aspek.
Krisis multidimensional pada 1997 - 1998 menyebabkan tuntutan reformasi semakin
menguat. Pada awalnya gerakan reformasi hanya dilakukan di beberapa kampus terkemuka di
Indonesia. Pada perkembangannya tuntutan reformasi semakin meluas karena tidak mendapatkan
respons

HALAMAN 131
Nama : Awit Mulyaningtyas
Kelas : XII MIPA 4
No.absen : 07
positif dari pemerintah. Oleh karena itu, para mahasiswa turun ke jalan bersama organisasi massa
lainnya yang juga menuntut reformasi. Agenda utama gerakan reformasi adalah menuntut
Presiden Soeharto turun dari kursi kepresidenan. Selain itu, gerakan reformasi tahun 1998
mempunyai enam agenda sebagai berikut.
a. Suksesi kepemimpinan nasional.
b. Amandemen UUD 1945.
c. Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
d. Penghapusan dwifungsi ABRI.
e. Penegakan supremasi hukum.
f. Pelaksanaan otonomi daerah.

3. Peran Mahasiswa dalam Menuntut Reformasi


Mahasiswa merupakan penggerak reformasi pada 1998. Pada saat itu mahasiswa
berdemonstrasi agar Presiden Soeharto turun dari jabatannya dan melaksanakan agenda
reformasi. Untuk lebih jelasnya, perhatian uraian berikut.

a. Peran Mahasiswa di Jakarta


Demonstrasi di Jakarta dipelopori mahasiswa dari dua universitas besar, yaitu Universitas
Indonesia (UI) dan Universitas Trisakti. Mahasiswa UI melakukan aksi demontrasi pertamanya
pada 19 Februari 1998. Para mahasiswa meminta kepada pemerintah Orde Baru secara sadar dan
damai mengundurkan diri dari pemerintah Indonesia karena telah gagal menjalankan amanat
rakyat. Keesokan harinya, aksi mahasiswa masih berlanjut. Aksi ini diikuti sekira 10.000
mahasiswa yang berkeliling kampus dan berakhir di dekat gerbang masuk UI. Aksi mahasiswa
tersebut menyampaikan aspirasi melalui sebuah baliho besar yang dipasang di depan Mako
Resimen Mahasiswa UI yang bertuliskan, "turunkan harga!", "hapuskan monopoli, korupsi, dan
kolusi!", "tegakkan kedaulatan rakyat!", "tuntut suksesi kepemimpinan nasional!", "mahasiswa
dan rakyat bersatulah!". Sejak berlangsungnya itu terpasang tulisan "kampus perjuangan rakyat"
tepat di bawah lambang UI.
Selain gerakan mahasiswa UI, aksi mahasiswa di Jakarta juga berlangsung di Universitas
Trisakti. Aksi mahasiswa Trisakti merupakan pemicu terjadinya demonstrasi besar yang
menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Pada awalnya, demonstrasi dilakukan di dalam area kampus
sesuai anjuran aparat. Dalam perkembangannya, mahasiswa menuntut berdemo di depan gedung
DPR/MPR agar aspirasi mereka bisa langsung disampaikan kepada pemerintah. Demontrasi
mahasiswa ini semakin tidak terkendali sehingga aparat mengamankan mahasiswa menggunakan
peluru tajam yang menyebabkan empat mahasiswa meninggal. Keempat mahasiswa tersebut
yaitu Elang Mulya Lesmana, Hendriawan Sie, Heri Hariyanto, dan Hafidzin Royan. Mereka
tertembak saat ribuan mahasiswa Trisakti sedang kembali memasuki kampus setelah menggelar
aksi keprihatinan. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Tragedi Trisakti.
Halaman 132
Nama : Dinda Pranandari
No absen : 08
Kelas : XII MIPA 4

b. Peran Mahasiswa di Yogyakarta


Unjuk rasa mahasiswa Yogyakarta menuntut rekormasi berakhir dengan bentrokan di
Jalan Gejayan. Peristiwa tersebut dikenal dengan tragedi Gejayan. Peristiwa ini berawal dari
unjuk rasa mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta pada 8 Mei 1998, seperti Institut
Sains dan Teknologi Akprind, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS), Unversitas
Kristen Duta Wacana, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sanata Dharma, dan IKIP Negeri
Yoyyakarta.

Demonstrasi mahasiswa di Yogyakarta berlangsung tertib. Mereka menyampaikan


keprihatinannya terhadap kondisi bangsa Indonesia. Para mahasiswa juga menolak Soeharto
sebagai presiden kembali, memprotes kenaikan harga, dan mendesak segera dilakukan reformasi.
Menjelang sore hari, para demonstrasi bergerak menuju kampus UGM untuk melakukan unjuk
rasa. Akan tetapi, aparat keamanan tidak mengizinkan aksi unjuk rasa tersebut. Akhirnya, terjadi
bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan yang berlangsung hingga malam hari.
Bentrokan tersebut menyebabkan ratusan korban luka dan satu mahasiswa Universitas Sanata
Dharma, yaitu Mesos Gatotkaca meninggal dunia.
c. Peran Mahasiswa di Bandung
Aksi demonstrasi di Bandung dipelopori oleh mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad)
dan Institut Teknik Bandung (ITB). Selanjutnya, puluhan mahasiswa se-Bandung Raya bersatu
dalam Forum Mahasiswa Bandung dengan menjadian aula Sanusi Hardjadinata, Unpad sebagai
sekretariat bersama. Ribuan mahasiswa dan rakyat bergabung dan berjalan melakukan long
march menuju lapangan Gasibu dan Gedung sate. Aksi mahasiswa ini menyuarakan tuntutan
reformasi ekonomi dan politik yang bermuara pada tuntutan pergantian secara nasional.
d. Peran Mahasiswa di Surakarta
Aksi mahasiswa di Surakarta dipelopori oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret
(UNS) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Aksi tersebut dipicu oleh aksi
demonstrasi di wilayah Jakarta dan Yogyakarta. Gelombang demonstrasi tersebut menuntut
Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa kampus UNS bisa
dibilang cukup berani karena ketika kampus lain masih berdemonstrasi di halaman kampus,
mahasiswa UNS justru sudah mulai aksi di luar kampus. Akibatnya, terjadi bnetrok antara
mahasiswa dengan aparat keamanan.
e. Peran Mahasiswa Surabaya
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar aksi keprihatinan secara
damai pada 8 April 1998. Aksi tersebut berusaha dibubarkan paksa oleh aparat sehingga
menyebabkan jaruhnya korban. Peristiwa tersebut memicu sekitar 20 ribu mahasiswa gabungan
dari enam belas perguruan di Surabaya menggelar aksi serupa di Universitas 17 Agustus
Surabaya.
4. Pengunduran Diri Presiden Soeharto
Kondisi indonesia yang tidak terkendali memaksa Presiden Soeharto mempercepat
kepulangannya dari Mesir. Pada 19 Mei 1998 Soeharto bertemu dengan sembilan pemimpim
Islam terkemuka, termasuk Abdurrahman Wahid dan Nurcholis Madjid. Presiden Soeharto
meminta pendapat para tokoh tersebut terkait solusi kekacauan yang sedang terjadi. Presiden
Soeharto menyatakan akan melakukan reshuffle Kabinet Pembangunan VII menjadi Kabinet
Reformasi Pembangunan. Selain itu, Presiden Soeharto menyatakan akan membentuk Komite
Reformasi.

LKS Sejarah Indonesia halaman 133


Nama : Dorin Kristina Steven Seng
Kelas : XII MIPA 4
Nomor absen : 09

Presiden Soeharto mengumumkan bahwa ia akan turun dari jabatan kepercayaan setelah
pelaksanaan pemilu pada periode berikutnya. Segala tawaran yang akan menjadikannya sebagai
presiden tidak diterima.
Pada perkembangannya usaha Presiden Soeharto untuk membentuk Kabinet Reformasi
Pembangunan gagal. Para menteri yang dipimpin oleh Ginanjar Kartasasmita dan Akbar Tanjung
mengadakan rapat dan menyusun pernyataan bahwa mereka tidak bersedia menjabat dalam
kabinet baru setelah mendesak presiden untuk turun dari jabatannya. Pernyataan tersebut sangat
mengguncang Presiden Soeharto. Pada hari yang sama Menhankam/Panglima ABRI, Jenderal
TNI Wiranto, atas nasihat sekelompok ahli hukum konstitusi dan politik menyatakan demi
kepentingan bangsa, solusi terbaik adalah mengalihkan kekuasaan secara konstitusional dari
presiden kepada wakil presiden.
Pada 20 Mei 1998 pukul 00.10 WIB, Yusril Ihza Mahendra (staf Sekretariat Negara)
menghubungi Amien Rais dan menyatakan Presiden Soeharto telah manandatangani naskah
pengunduran dirinya. Selanjutnya, pada pagi hari Amien Rais mengadakan jumpa pers di
kediaman Malik Fajar untuk menyerukan langkah-langkah yang perlu diambil seandainya
Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Perhatikan gambar 5.6! Gambar disamping
menjadi peristiwa penting pada akhir masa Orde
Baru. Pada Kamis 21 Mei 1998 seluruh insan
pertelevisian dipanggil ke Istana Negara untuk
mengabadikan momen pengunduran diri Presiden
Soeharto. Presiden Soeharto mengumumkan bahwa
sesuai pasal 8 UUD 1945, Wakil Presiden B.J. Gambar 5.6 Pengunduran diri Presiden Soeharto pada 21
Mei 1998
Habibie akan melanjutkan sisa masa jabatan Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah 8: Orde Baru dan
Reformasi, Ichtiar Baru van Hoeve, 2012
presiden. Wakil Presiden B.J. Habibie pun segera
dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pada saat itu Wakil Presiden B.J. Habibie mengucapkan sumpah dengan disaksikan oleh
ketua Mahkamah Agung. Selanjutnya Wiranto mengumumkan ABRI akan tetap melindungi
keselamatan keluarga Soeharto. Peristiwa pengunduran diri Soeharto tersebut menandai
berakhirnya pemerintahan Orde Baru yang berlangsung selama sekira 32 tahun dan menjadi awal
masa reformasi di Indonesia.
Masa reformasi secara resmi telah mengakhiri eksistensi masa Orde Baru. Berbagai
tuntutan pun diagendakan pemerintahan pada masa reformasi. Agenda reformasi diharapkan
dapat dijadikan panduan untuk memperbaiki kehidupan Bangsa Indonesia. Menurut Anda, dari
keenam agenda reformasi yang disampaikan mahasiswa dan rakyat Indonesia, adakah yang
belum tercapai? Bagaimana penerapan agenda reformasi di Indonesia pada masa kini? Sebelum
mengakhiri pembelajaran dalam subbab ini, diskusikan bersama teman Anda secara santun.
TUGAS!
Mengidentifikasi Dampak Positif dan Negatif Reformasi

Reformasi memiliki dampak positif dan negatif. Dalam kegiatan ini, identifikasilah
dampak positif dan negatif reformasi. Untuk mengerjakan tugas ini, ikuti langkah-langkah
berikut.

1.Bentuklah kelompok diskusi yang terdiri atas 3-4 orang.

2.Diskusikan dampak positif dan negatif reformasi di Indonesia pada 1998.

3.Carilah informasi dari berbagai sumber seperti buku, surat kabar, ensiklopedia, dan internet.
Tulislah hasil identifikasi kelompok Anda dalam selembar kertas.

4.Kerjakan tugas ini dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab.

5.Presentasikan tugas dalam diskusi kelas agar mendapat tanggapan dari guru dan teman
Anda.
Halaman 134
Nama : Fanisa Nur Laili
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 10 (Sepuluh)

Uji Kompetensi 1
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Tahun 1997 merupakan periode yang menentukan bagi pemerintahan Orde Baru. Periode ini
ditandai dengan ....
A. kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin menguat
B. banyak wilayah yang ingin melepaskan diri dari Indonesia
C. usulan penerapan sistem multipartai semakin menguat
D. pemerintah berencana melaksanakan pemilihan umum
E. stabilitas pemerintahan Orde Baru mulai terganggu
2. Perhatikan bentuk penyimpangan-penyimpangan berikut!
1) Presiden Soeharto sering melakukan kunjungan ke luar negeri.
2) Banyak anggota DPR/MPR diangkat karena nepotisme.
3) Pemerintah Orde Baru memberikan kebebasan berdemokrasi sehingga rentan terjadi tindak
anarkis.
4) Orientasi politik pemerintahan Orde Baru condong ke negara-negara Barat.
Penyimpangan pemerintah Orde Baru ditunjukan oleh angka ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
3. International Monetary Fund (IMF) membantu Indonesia dalam mengatasi krisis moneter.
IMF bersedia memberi bantuan dana kepada Indonesia dengan syarat ....
A. IMF mencabut bantuan dana subsidi untuk dana kesehatan dan pendidikan
B. Indonesia diminta menjual sebagian saham Freeport kepada IMF
C. Indonesia diminta menutup enam belas bank swasta
D. kehidupan politik dan ekonomi Indonesia diatur IMF
E. Bank Indonesia berada dibawah kontrol dan pengawasan IMF
4. Perhatikan tabel berikut!
No. X
Beberapa perusahaan mulai menggantungkan bantuan ekonomi dari
1)
IMF.
2)
Pasar uang dan pasar modal terpuruk.
3)
Sejumlah perusahaan mengalami kebangkrutan.
No. Y
1) Permintaan tenaga kerja dari perdesaan semakin meningkat
2) Jumlah pengangguran semakin meningkat.
3) Urbanisasi golongan pekerja semakin tidak terkendali.
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada 1998 berdampak pada perekonomian masyarakat
dan dunia usaha. Dampak tersebut dapat dilihat dari kombinasi ....
A. X1), X2) dan Y1)
B. X1), X3) dan Y2)
C. X2), X3) dan Y2)
D. X2), Y1) dan Y3)
E. X2), Y2) dan Y3)
5. Kondisi perekonomian di Indonesia yang tidak stabil menyebabkan pemerintah memutuskan
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Mei 1998. Kondisi tersebut berdampak pada
....
A. kenaikan biaya angkutan dan bahan kebutuhan pokok yang kemudian menjadi pemicu
gerakan demonstrasi
B. tekanan dari IMF agar pemerintah Indonesia merevisi kebijakan ekonomi kerakyatan
semakin kuat
C. pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertugas membantu Bank Indonesia
mengatasi krisis ekonomi
D. pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang dianggap gagal
mengatasi krisis ekonomi
E. penerbitan paket kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan memperkuat perekonomian
negara di tengah krisis
6. Salah satu peristiwa yang mengguncang pada akhir pemerintahan Orde Baru adalah kerusuhan
anti-Tionghoa. Salah satu faktor penyebab terjadinya kerusuhan anti-Tionghoa pada masa
tersebut adalah ....

HALAMAN 135
NAMA : FATKHIYAH QURROTUL A'ENI
KELAS : XII MIPA 4
ABSEN : 11

A. Pendukung utama Presiden Soeharto berasal dari etnik Tionghoa


B. Perekonomian di Indonesia didominasi oleh etnik Tionghoa
C. Etnik Tionghoa bersikap diskriminatif terhadap warga asli Indonesia
D. Etnik Tionghoa tidak mendukung pelaksanaan reformasi di Indonesia
E. Sebagian besar pejabat pemerintahan pada masa Orde Baru berasal dari etnik Tionghoa

7. Tuntutan mahasiswa dalam aksi demonstrasi di kota-kota besar pada 1998 ditunjukkan oleh
pilihan . . . .
A. - Turunkan Soeharto
- Pemberantasan KKN
- Reformasi Indonesia
B. - Naikkan upah buruh
- Bubarkan DPR/MPR
- Reformasi Indonesia
C. - Reformasi Indonesia
- Turunkan BBM
- Bubarkan DPR/MPR

D. - Pemberantasan KKN
- Turunkan Soeharto
- Adakan pemilu ulang
E. - Reformasi Indonesia
- Turunkan harga sembako
- Pemberantasan KKN

8. Mahasiswa merupakan golongan yang paling gencar menyuarakan tuntutan reformasi.


Peristiwa yang mendorong mahasiswa menyuarakan tuntutan reformasi pada 1998 ditunjukkan
oleh pilihan . . . .
A. Pelaksanaan pemilu 1997 yang dianggap belum mencerminkan sistem demokrasi
Pancasila
B. Kegagalan pemerintah mengatasi berbagai gejolak sosial yang terjadi dalam masyarakat
C. Likuidasi beberapa bank nasional yang menyebabkan perekonomian bangsa terganggu
D. Ketidakcakapan pemerintah melaksanakan pemerintahan bersifat desentralisasi
E. Penetapan kembali Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia untuk ketujuh kali
9. Demonstrasi mahasiswa di Universitas Trisakti menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Dalam
aksi demonstrasi tersebut 4 mahasiswa Trisakti meninggal dunia. Dampak peristiwa tersebut
adalah . . . .
A. Mahasiswa membawa senjata saat melakukan aksi demonstrasi
B. Perampokan dan pencurian terjadi di berbagai daerah
C. Jumlah aksi protes dan demonstrasi mahasiswa menurun
D. Muncul kudeta pemerintahan yang dilakukan oleh mahasiswa
E. Demonstrasi yang lebih besar terjadi di sejumlah daerah

10. Periode akhir masa Orde Baru ditandai dengan krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan
terhadap pemerintah Orde Baru disebabkan oleh . . . .
A. Dominasi pemerintah dalam pelaksanaan pemilu legislatif
B. Kegagalan pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat
C. Dominasi model asing terlalu kuat dalam perekonomian negara
D. Pemerintah selalu menerapkan kebijakan yang menguntungkan pengusaha asing
E. Pemerintah Orde Baru melakukan banyak penyimpangan terhadap sistem demokrasi

B. Isilah dengan jawaban yang tepat!


1. Periode akhir Orde Baru ditandai dengan terjadinya krisis moneter. Untuk mengatasi krisis
moneter, Presiden Soeharto meminta bantuan kepada . . . .
2. Krisis sosial yang terjadi pada 1998 dipicu oleh sentimen terhadap salah satu etnik di
Indonesia. Etnik yang dimaksud adalah . . . .
3. Penegakan hukum pada masa Orde Baru belum mampu menciptakan rasa keadilan. Pada saat
itu kehakiman berada di bawah pengaruh kekuasaan lembaga . . . .
4. Mahasiswa dikenal sebagai penggerak reformasi. Aksi mahasiswa menuntut reformasi
ditunjukkan dengan cara melakukan . . . .
5. Menjelang 21 mei 1998 beberapa tokoh reformasi mengadakan pertemuan untuk membahas
langkah-langkah yang perlu diambil seandainya Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh . . . .

Halaman 136
Fransiska Habsari / XII MIPA 4/ 12

C. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Krisis ekonomi global yang terjadi pada 1997-1998 berdampak besar bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Menurut Anda, benar atau salah pernyataan tersebut? Kemukakan
pendapat Anda!
2. Demonstrasi mahasiswa pada 1968 menyuarakan tuntutan reformasi. Identifikasilah 6 agenda
reformasi yang disuarakan mahasiswa pada aksi demonstrasi tersebut!
3. Pada masa akhir Orde Baru masyarakat menginginkan adanya reformasi di bidang hukum.
Mengapa demikian?
4. Tragedi trisakti mengiringi aksi demonstrasi mahasiswa pada 1998. Deskripsikan secara
singkat mengenai terjadinya Tragedi Trisakti!
5. Berakhirnya Orde Baru ditandai dengan pengunduran diri Presiden Soeharto. Apa peristiwa
yang menyebabkan Presiden Soeharto mengundurkan diri?

Pendalaman Materi
B. Kehidupan pada Masa Reformasi
“Perubahan akan menghasilkan kemajuan”.Begitulah harapan gerakan mahasiswa terkait
reformasi. Apakah harapan kemajuan tersebut sudah terwujud? Saat memasuki periode
reformasi, bangsa Indonesia mulai melakukan perubahan untuk mencapai kemajuan bangsa.
Setelah mengalami pergolakan pada akhir masa Orde Baru, bangsa Indonesia mulai memasuki
masa baru, yaitu masa reformasi. Pada masa reformasi banyak perubahan yang dilakukan
pemerintah agar kehidupan rakyat semakin baik dibandingkan masa sebelumnya. Kehidupan
bangsa indonesia pada masa reformasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Masa Pemerintahan B.J. Habibie (1998-1999)
Sesuai ketentuan UUD 1945 jika presiden mengundurkan diri akan digantikan oleh
wakil presiden. Berdasarkan ketentuan tersebut B.J Habibie kemudian dilantik oleh
Mahkamah Agung sebagai Presiden Republik Indonesia menghentikan Soeharto. Rakyat
Indonesia berharap Presiden B.J Habibie dapat melaksanakan cita-cita reformasi yang selama
ini disuarakan oleh rakyat dan mahasiswa. Adapun kebijakan pada masa pemerintahan
presiden B.J. Habibie sebagai berikut.
a. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
Pada 22 Mei 1998 Presiden B.J. Habibie membentuk kabinet baru bernama Kabinet
Reformasi Pembangunan. Kabinet ini terdiri atas 4 menteri koordinator, 20 menteri yang
memimpin departemen, dan 12 menteri yang memimpin bidang tertentu.
Sebagian besar menteri dalam kabinet Reformasi Pembangunan merupakan menteri-
menteri yang sebelumnya tergabung dalam Kabinet Pembangunan VII. Siapa saja anggota
kabinet Reformasi Pembangunan bentukan Presiden B.J. Habibie? Untuk menemukan
jawabannya, Anda dapat membuka laman https://qrgo.page.link/cRSup atau memindai QR Code
di samping.
b. Membebaskan Tahanan Politik
Pada masa pemerintahannya, Preisden B.J. Habibie memberikan amnesti dan abolisi
kepada beberapa tahanan dan narapidana politik masa Orde Baru, seperti Sri Bintang Pamungkas
yang masuk penjara karena mengkritik kebijakan Presiden Soeharto. Selain Sri Bintang
Pamungkas, Presiden B.J Habibie membebaskan Muchtar Pakpahan (Ketua Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia) yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan pada
1994. Presiden B.J. Habibie berpendapat bahwa penahanan tokoh-tokoh yang berseberangan
dengan pemerintah dapat mencederai sistem demokrasi.

HALAMAN 137
Nama : Hanung Wahyu AP
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 13

c. Menjamin Kebebasan Pers


Peraturan Menteri Penerangan Nomor 1 Tahun 1994 tentang pemerintah dapat
membatalkan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) menjadi faktor yang menghalangi
perkembangan pers pada masa Orde Baru. Oleh karena itu, pada masa pemerintahan B.J. Habibie
ketentuan pembatalan SIUPP dihapuskan.
Kemerdekaan pers pada masa pemerintahan B.J. Habibie semakin nyata dengan
pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pers yang kemudian menjadi Undang-Undang
Pers pada 13 September 1999. Undang-Undang inilah yang menjamin perlindungan pers dan
tugas-tugas wartawan. Meskipun pada masa pemerintahannya pers mendapatkan kebebasan,
Presiden B.J. Habibie mengimbau pers agar bisa memisahkan antara informasi dan propaganda
pihak-pihak tertentu. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan sejumlah organsasi jurnalis,
penerbitan surat kabar, dan percetakan pers
d. Melaksanakan Pemilu
Pada 1999 pemerintah mengadakan pemilu. Pemilu 1999 merupakan pemilu multi-partai
yang diikuti oleh 48 partai politik. Pemilu dilaksanakan pada 7 Juni 1999 dan berlangsung secara
damai. Untuk melaksanakan pemilu, pemerintah membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU)
yang anggotanya berasal dari wakil-wakil partai politik dan pemerintah.
e. Referendum Timor Timur
kebijakan penting Presiden B.J. Habibie pada masa pemerintahannya adalah penyelesaian
masalah Timor Timur dengan cara yang dapat diterima masyarakat internasional. Presiden B.J.
Habibie menawarkan dua pilihan kepada rakyat Timor Timur. Pilihan pertama adalah otonomi
luas, sedangkan pilihan kedua adalah rakyat Timor Timur merdeka dan terpisah dari Indonesia.
Berdasarkan hasil referendum, sebagian besar rakyat Timor Timur memilih merdeka dari
Indonesia,
Pada 4 September 1999 Sekjen PBB, Kofi Anan yang berkedudukan di New York,
mengumumkan terkait hasil referendum di Timor Timur. Hasil referendum tersebut yaitu 79%
penduduk memilih merdeka dari indonesia dan 21% tetap memilih menjadi bagian dari Indonesia
dengan status otonomi luas. Menghadapi kenyataan tersebut, Presiden B.J. Habibie meminta
MPR membahas hasil jajak pendapat tersebut dan menuangkannya dalam ketetapan yang
memberikan pengakuan terhadap keputusan rakyat Timor Timur sesuai Perjanjian New York.
Ketetapan yang dimaksud adalah mengesahkan pemisahan Timor Timur dari indonesia secara
terhormat.

Hal 138

Nama : Insyiriana Khamidah


Kelas : XII MIPA 4
Absen : 14

f. Memperbaiki Perekonomian Negara


Masalah ekonomi merupakan fokus utama presiden B.J. Habibie pada pemerintahannya.
Ia berhasil memperbaiki nilai tukar Rupiah dari Rp17.000 US menjadi Rp7.000-Rp8.000 US$.
Pada minggu pertama pemerintahan B.J. Habibie, ia memisahkan Bank Indonesia menjadi
lembaga independen dan bebas dari intervensi pemerintah. Pemerintah B.J. Habibie melakukan
program reformasi ekonomi untuk mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia. Program ini berisi
langkah-langkah berikut.
1) Melakukan reformasi perbankan dalam rangka program pemulihan ekonomi sejalan dengan
penjadwalan kembali utang luar negeri Indonesia.
2) Menetapkan undang-undang anti monopoli yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 sebagai langkah ke arah penegakan lingkungan bisnis yang transparan.
3) Memprioritaskan jumlah suplai beras yang memadai dengan harga terjangkau karena jumlah
penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan terus bertambah.
4) Melibatkan pedagang menengah, kecil, dan koperasi untuk ikut serta dalam distribusi beras
guna mencegah monopoli dan penimbunan beras oleh para pedagang besar.
g. Kebijakan Otonomi Daerah
Kebinet Reformasi Pembangunan menerbitkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Otonomi Daerah untuk mendekatkan negara dengan masyarakat. Otonomi daerah
merupakan upaya dari Presiden B.J. Habibie dalam mengatasi kesenjangan yang terjadi antara
pusat dan daerah. Selama ini segala urusan pemerintahan dan keuangan terpusat di Jakarta.
Akibatnya, banyak daerah penghasil sumber daya alam seperti Riau, Sumatera Selatan, Irian
Jaya, dan Kalimantan hidup dibawah garis kemiskinan. Dengan otonomi daerah, Presiden B.J.
Habibie berharap Indonesia mampu keluar dari krisis ekonomi.
Pada 20 Oktober 1999 MPR mengadakan rapat paripurna ke-13 dengan agenda
pemulihan presiden. Beberapa calon Presiden di antaranya Abdurrahman Wahid, Megawati
Soekarnoputri, dan Yusril Ihza Mahendra. Akan tetapi, Yusril Ihza Mahendra menyatakan
pengunduran dirinya menjelang pelaksanaan voting Pemilihan Presiden. Melalui dukungan Poros
tengah (koalisi partai-partai Islam) yang dipelopori oleh Amien Rais, Abdurrahman Wahid
memenangi pemilihan presiden dalam pemungutan suara. Sementara itu, Megawati
Soekarnoputri ditetapkan sebagai wakil presiden.

2. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid ( 1999-2001)


Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur terpilih menjadi
presiden keempat Republik Indonesia berdasarkan hasil Sidang Umum MPR pada 20 Oktober
1999. Abdurrahman Wahid didukung oleh beberapa partai Islam yang tergabung dalam poros
tengah. Untuk mendampingi Abdurrahman Wahid, MPR menetapkan Megawati Soekarnoputri
sebagai wakil presiden.
Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Abdurrahman Wahid membentuk kabinet
Persatuan Nasional. Kabinet ini merupakan kabinet koalisi yang terdiri atas beberapa partai
politik yaitu PDI-P, PKB, Golkar, PPP, dan Partai Keadilan (PK). Pada masa pemerintahannya,
Presiden Abdurrahman Wahid menetapkan beberapa kebijakan sebagai berikut.
a. Memisahkan Polri dan ABRI
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Polri dipisahkan dari militer
sehingga ABRI tidak lagi menjadi entitas tunggal. Pemisahan ini dilakukan agar kepolisian lebih
fokus sebagai pelayan masyarakat dalam bidang keamanan. Selain itu, pemisahan tersebut
bertujuan melakukan reformasi ABRI sebagai penjaga pertahanan. Selanjutnya, pemerintah
negara mengubah nama ABRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

(Halaman 139)
Nama: Karisma Setya Ningrum
Kelas: XII MIPA 4
No. Abs:15

b. Mengakui Agama Konghucu dan Menjamin Hak Hidup Masyarakat Tionghoa


Pada 1979 pemerintah mengeluarkan instruksi yang menyatakan Konghucu bukan
agama dan pemerintah tidak mengakui sebagai agama resmi. Meskipun Konghucu tidak diakui
sejak 1979, agama tersebut tidak dilarang oleh pemerintah. Etnik Tionghoa masih bisa memeluk
agama tersebut walaupun tidak dapat mengadakan perayaan secara terbuka. Pada 17 Januari
2000 Presiden Abdurrahman Wahid penerbitan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000
mengenai pemulihan hak-hak sipil penganut agama Konghucu. Melalui peraturan tersebut,
Pemerintah Indonesia secara resmi mengakui Konghucu sebagai salah satu agama di Indonesia.
Salah satu bukti pengakuan agama konghucu adalah diizinkannya perayaan imlek di
Indonesia. Kondisi tersebut menunjukkan Presiden Abdurrahman Wahid menghargai pluralitas
dan menjunjung tinggi toleransi. Sebagai generasi penerus bangsa, Anda hendaknya meneladan
sikap tersebut.
c. Menjamin Kebebasan Pers
Presiden Abdurrahman Wahid meneruskan kebijakan Presiden B.J. Habibie dalam bidang
pers. Kebijakan tersebut terlihat dari adanya penghapusan Departemen Penerangan yang
dianggap menjadi penghalang bagi kebebasan berekspresi dan berpendapat. Akhirnya, melalui
kebijakan tersebut pers mengalami perkembangan pesat.
d. Mengatasi Upaya Disintegrasi Irian Jaya (Papua)
Dalam menghadapi tuntutan mengenai referendum Irian Jaya, Presiden Abdurrahman
Wahid menghendaki bentuk otonomi daerah. Untuk mengatasi permasalahan ini, Presiden
Abdurrahman Wahid berangkat ke Jayapura dan bertemu pemimpin-pemimpin lokal serta
masyarakat Irian Jaya. Presiden Abdurrahman Wahid memutuskan menganti nama Irian Jaya
menjadi Papua. Dengan demikian, pemerintah telah berusaha merespons sebagian besar
keinginan masyarakat Irian Jaya.
e. Membangun Kerja Sama dengan Negara Lain
Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid berusaha melepaskan bangsa Indonesia dari
kondisi krisis. Dalam kondisi tersebut, Presiden Abdurrahman Wahid melakukan upaya
membangun kembali mitra ekonomi dengan negara luar. Presiden Abdurrahman Wahid
melakukan diplomasi ke luar negeri secara intensif. Pada masa tiga bulan pemerintahannya,
hampir semua mitra ekonomi Indonesia di empat benua telah dikunjungi. Kunjungan tersebut
membawa dampak positif bagi negara ,yaitu memulihkan perekonomian dan mendorong aliran
investasi ke Indonesia.

HALAMAN 140
KHAFIDZ PUTRA M (16)

Pemerintahan Kabinet Persatuan Nasional di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman


Wahid mampu menjaga stabilitas perekonomian. Akan tetapi, dalam perkembangannya,
hubungan Presiden Abdurrahman Wahid dengan koalisi Poros Tengah dan DPR tidak berjalan
dengan baik. Presiden Abdurrrahman Wahid pernah mengumumkan pemberlakuan dekret yang
berisi pembubaran DPR/MPR, mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat, serta membekukan
Golkar sebagai bentuk perlawanan.
3. Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Megawati Soekarnoputri merupakan putri presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Megawati Soekarnoputri menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia. Dalam menjalankan
tugasnya sebagai presiden, Megawati Soekarnoputri dibantu oleh Hamzah Haz sebagai wakil
presiden. Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz mengawali
tugsnya dengan membentuk Kabinet Gotong Royong. Presiden Megawati Soekarnoputri
memiliki beberapa kebijakan sebagai berikut.
a. Membentuk Agenda Pemerintahan melalui Kabinet Gotong Royong
Presiden Megawati dan Hamzah Haz mengawali tugasnya dengan membentuk
Kabinet Gotong Royong. Kabinet ini dilantik pada 10 Agustus 2001. Kabinet ini disebut zaken
kabinet karena 2/3 menterinya dijabat oleh tokoh-tokoh profesional di bidangnya. Beberapa
kebijakan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam Kabinet Gotong Royong sebagai
berikut.
1. Membuktikan sikap secara tegas untuk menghapus korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN).
2. Menunjukan kesungguhan dalam menyusun langkah-langkah untuk menyelamatkan
rakyat Indonesia dari penderitaan akibat krisis berkepanjangan.
3. Meneruskan pembangunan politik untuk melakukan perbaikan dalam menjujung tinggi
kedaulatan rakyat.
4. Menunjukan kemampuaan untuk mempertahankan supremasi hukum dan menciptakan
situasi sosial kultural yang kondusif untuk memajukan kehidupan masyarakat sipil.
5. Menjaga pertahanan keamanan dan hak-hak asasi manusia sebagai bagian dalam
menciptakan kesejahteraan dan rasa aman masyarakat.

b. Melakukan Reformasi di Bidang Politik dan Hukum


Pada masa pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri, MPR melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Salah satu perubahan
penting tersebut adalah presiden dan wakil presiden Republik Indonesia akan dipilih secara
langsung oleh rakyat melalui pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres). Selain itu,
pemerintah dan MPR sekaligus sepakat membatasi kewenangan MPR, kesejajaran
kedudukan presiden dan DPR, serta penetapan APBN yang diajukan presiden.
Dalam bidang hukum, pemerintah memberikan penegasan
kepada Mahkamah Agung (MA) sebagai kekuasaan bersifat independen. Oleh karena itu, MA
diharapkan menjadi penegak hukum yang mampu menembus sistem birokrasi yang selama
masa pemerintahan sebelumnya sering disalahgunakan. Upaya lain untuk menuntaskan cita-
cita reformasi adalah perencanaan pembentukan Mahkamah Konstitusi selambat-
lambatnya pada 17 Agustus 2003.

141
Nama : Khotimariah
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 17
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri supremasi hukum belum
terlaksana dengan baik. Keadaan hukum di Indonesia belum menempatkan keadilan yang nyata
karena masih banyak pejabat tinggi yang melakukan kesalahan hukum. Selama ini perilaku
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) masih banyak terjadi di ranah peradilan. Dengan
demikian, pemerintah melakukan kebijakan reformasi di bidang hukum, salah satunya melalui
penataan dan pembersihan hakim serta peningkatan kesejahteraan hakim.
Untuk membersihkan Indonesia dari praktik korupsi, pemerintah membentuk Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 27 Desember 2002. Pembentukan KPK ini ditetapkan
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Selain KPK, pemerintah membentuk
pengadilan khusus untuk kasus korupsi yaitu
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Pemerintah juga meningkatkan kegiatan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
sebagai auditor internal, termasuk untuk audit bagi
badan usaha milik negara dan daerah.
c. Disintegrasi dan Kedaulatan Wilayah
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri terjadi beberapa konflik yang
menyita perhatian publik, salah satunya konflik Aceh. Salah satu upaya pemerintahan Presiden
Megawati Soekarnoputri untuk meredam konflik di Aceh adalah melakukan kunjungan kerja
pada 8 September 2001. Presiden Megawati Soekarnoputri berdialog langsung dengan sejumlah
tokoh masyarakat Aceh dan berpidato di halaman masjid raya Baiturrahman Banda Aceh. Dalam
kesempatan itu Presiden Megawati Soekarnoputri menyosialisasikan Undang-Undang Nomor 18
tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Aceh. Berdasarkan undang-undang tersebut,
Provinsi Daerah Istimewa Aceh resmi berganti nama menjadi Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD).
Upaya pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri menjaga kedaulatan NKRI diuji
saat Indonesia bersengketa dengan Malaysia terkait Pulau Sipadan dan Ligitan. Sengketa tersebut
semakin berlarut-larut dan tidak dapat diselesaikan melalui perundingan bilateral. Permasalahan
tersebut akhirnya dibawa ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda. Pada
perkembangannya hasil keputusan Mahkamah Internasional tidak menguntungkan Indonesia
Mahkamah Internasional memutuskan Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi milik Malaysia.
Situasi tersebut menunjukkan diplomasi Indonesia di tingkat Internasional belum terlalu kuat.
d. Melakukan reformasi di bidang ekonomi
Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri masih mewarisi berbagai krisis ekonomi
pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, Presiden Megawati Soekarnoputri melakukan
berbagai upaya pemulihan ekonomi. Beberapa kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan
Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai berikut.
1) Mengatasi masalah utang Indonesia peninggalan Orde Baru sebesar US$150,80 miliar
dengan cara meminta penundaan utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan Paris Club
Tahun 2022.
2) Menaikkan pendapatan perkapita cukup signifikan, yaitu sekira US$930. Kebijakan ini
mendapat sambutan dari pasar karena tidak sampai sebulan dilantik sebagai presiden, kurs
mata uang rupiah menguat menjadi Rp 8.500,00 per US$ (semula Rp Rp 9.000,00 US$).

Halaman 142
Nama : Linda Pitaloka
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 18
3) Melakukan privatisasi BUMN. Privatisasi merupakan kebijakan menjual seluruh atau
sebagian saham perusahaan negara pada periode krisis dengan tujuan melindungi
perusahaan negara dari intervensi kekuatan politik dan melunasi pembayaran utang luar
negeri.
4) Memperbaiki kinerja ekspor.

Pada 2002 Indonesia mencapai swasembada beras. Pada masa itu perekonomian
indonesia mengalami surplus dan lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya.
Terciptanya swasembada beras terjadi karena kondisi perekonomian indonesia semakin
membaik dan didukung kebijakan larangan impor beras pada 2003 melalui Inpres Nomor
9 Tahun 2002.
Pada masa awal jabatannya, Presiden Megawati Soekarnoputri mengatasi masalah
utang luar negeri dengan meminta penundaan pembayaran utang. Gebrakan lain yang
dilakukan Presiden Megawati Soekarnoputri adalah mengakhiri kerja sama dengan
International Monetary Fund (IMF) dan membubarkan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN).
e. Melaksanakan Pemilu 2004
Salah satu keberhasilan yang dicapai Presiden Megawati Soekarnoputri dalam upaya
memperbaiki demokrasi di Indonesia adalah penyelenggaraan pemilu 2004. Pemilu
diikuti 24 partai politik dengan sistem perwakilan berimbang. Pemilu 2004
diselenggarakan dua tahap untuk memilih anggota legislatif serta memilih presiden dan
wakil presidean. Dalam pemilihan presiden, pemilu dilaksanakan dua putaran karena
pada putaran pertama tidak ada calon yang mengantongi suara lebih dari 50%. Pemilu
pada putaran kedua dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf
Kalla dengan perolehan 60,62% suara mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri
dan Hasyim Muzadi dengan perolehan 39,38% suara.
4. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla (2004 – 2009)
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla merupakan presiden dan wakil presiden
pertama yang dipilih rakyat melalui pemilihan presiden (pilpres) secara langsung pada 2004.
Sesudah dilantik sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla segera
menyusun kabinet yang bernama Kabinet Indonesia Bersatu.
a. Kebijakan dakam Bidang Politik
Dalam bidang politik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
berusaha mewujudkan Indonesia aman dan damai. Kebijakan Kabinet Indonesia Bersatu
dalam bidang politik sebagai berikut.
1) Mengatasi Masalah Disintegrasi Bangsa
Dalam rangka menciptakan Indonesia yang aman dan damai, pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla berusaha mencari solusi bagi
permasalahan dalam negeri, khususnya masalah disintegrasi bangsa. Konflik
Aceh menjadi fokus pemerintahan ini. Pemerintahan berusaha menyelesaikan
Konflik Aceh dengan cara damai, adil, dan bermartabat. Oleh karena itu,
pemerintahan Indonesia berusaha melakukan perbincangan damai dengan
tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia.
Pembicaraan damai ini dengan penandatanganan memorandum kesepahaman,
pada 15 Agustus 2005.

Gambar 5.12
-Pelaksanaan Perjanjian
Helsinki pada 15 Agustus
2005

Hal. 143
Nama : Merlinda Lavenia
Kelas : XII Mipa 4
No Absen : 19

2) Mencegah Aktivitas Illegal Logging


Aktivitas pembalakan liar (illegal logging) mendapat perhatian cukup signifikan
dari
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Pemerintahan Susilo
Bambang
Yudhoyono-Jusuf Kalla membentuk kelompok kerja (pokja) penanganan illegal
logging
beranggotakan lintas menteri di bawah koordinasi Menko Kesra untuk lebih
mengefektifkan
pemberantasan illegal logging.

3) Pemberantasan Terorisme
Aksi terorisme belum sepenuhnya dapat dibatasi oleh pemerintahan Susilo
Bambang
Yudhoyono-Jusuf Kalla. Penangkapan yang dilakukan terhadap pelaku teror
hanya
menyentuh pada kulit terluar bukan pada otak sesungguhnya. Bayang-bayang teror
selalu
menjadi mimpi buruk bagi seluruh warga lndonesia, termasuk warga negara asing
yang
tinggal di Indonesia akibat belum tertangkapnya otak utama aktivitas teroris. Atas
dasar
tersebut, pemerintah menetapkan aksi terorisme sebagai kejahatan luar biasa
(extra
ordinary crime). Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan negara lain untuk
mencegah
penyebaran paham-paham radikal sebagai penyebab aksi teror.

b. Kebijakan dalam Bidang Hukum


Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi merupakan prioritas utama
Kabinet
lndonesia Bersatu. Atas dasar tersebut, presiden mengeluarkan Instruksi Presiden
(Inpres)
Nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi. Dalam inpres
tersebut
presiden memerintahkan seluruh kementerian, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri
hingga
kepala daerah untuk mencegah dan memberantas praktik korupsi.
c. Kebijakan dalam Bidang Ekonomi
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla menetapkan sektor
ekonomi
sebagai agenda utama dengan tujuan mewujudkan Indonesia Sejahtera melalui perbaikan
iklim
investasi. Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono-
Jusuf Kalla lebih stabil. Indonesia juga berhasil melunasi utang IMF.
Cita-cita untuk kembali mencapai swasembada pangan diusahakan oleh
pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Untuk menciptakan swasembada pangan, pada
2008
pemerintah mengeluarkan kebijakan revitalisasi pertanian dengan target swasembada
gula
pada 2008, swasembada daging pada 2010, dan swasembada kedelai pada 2010. Akan
tetapi,
kebijakan ini tidak dapat terlaksana karena krisis dunia dan melonjaknya harga minyak
dunia.
Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan pemerintah memutuskan menaikkan
harga
bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Juni 2008. Pemerintah berusaha mengurangi
beban
masyarakat akibat kenaikan BBM dengan memberikan konpensasi berupa Bantuan
Langsung
Tunai (BLT) kepada keluarga tidak mampu.
Masa akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla ditandai
penyelengaraan
pemilu pada 2009. Pada pemilu 2009 terdapat tiga pasang calon presiden dan wakil
presiden, yaitu
Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf
Kalla-
Wiranto. Pada pilpres ini pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono
memperoleh suara
lebih dari 50% sehingga ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden periode 2009-2014.

5. Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (2009-2014)


Pada periode 2009-2014  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpasangan
dengan Boediono.
Pasangan tersebut dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
pada 20 Oktober
2009. Untuk membantu tugasnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
membentuk Kabinet
Indonesia Bersatu II. Agenda besar kabinet ini adalah mewujudkan good
governance pada tataran
implementatif. Pada masa pemerintahannya, Kabinet Indonesia Bersatu II
menetapkan beberapa
kebijakan berikut.

Hal 138

Nama : Mey saroh


Kelas : XII MIPA 4
No absen : 20

f. Memperbaiki Perekonomian Negara


Masalah ekonomi merupakan fokus utama Presiden B.J Habibie pada pemerintahannya.
Ia berhasil memperbaiki nilai tukar rupiah dari Rp17.000 per US$ menjadi Rp7.000-Rp8.000 per
US$. Pada minggu pertama pemerintahan B.J Habibie, ia memisahkan Bank Indonesia menjadi
lembaga independen dan bebas dari intervensi pemerintah. Presiden B.J Habibie melakukan
program reformasi ekonomi untuk mengatasi krisis yang terjadi di Indonesia. Program ini berisi
langkah-langkah berikut.
1) Melakukan reformasi perbankan dalam rangka progam pemulihan ekonomi sejalan
dengan penjadwalan kembali utang luar negeri Indonesia.
2) Menetapkan undang-undang antimonopoli yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 sebagai langkah ke arah penegakan lingkungan bisnis yang transparan.
3) Memprioritaskan jumlah suplai beras yang memadai dengan harga terjangkau karena
jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan terus bertambah.
4) Melibatkan pedagang menengah, kecil, dan koperasi untuk ikut serta dalam distribusi
beras guna mencegah monopoli dan penimbunan beras oleh para pedagang besar.

g. Kebijakan Otonomi Daerah


Kabinet Reformasi Pembangunan menerbitkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Otonomi Daerah untuk mendekatkan negara dengan masyarakat. Otonomi daerah
merupakan upaya dari Presiden B.J Habibie dalam mengatasi kesenjangan yang terjadi antara
pusat dan daerah. Selama ini segala urusan pemerintahan dan keuangan terpusat di Jakarta.
Akibatnya, banyak daerah penghasil sumber daya alam seperti Ria, Sumatra Selatan, Irian Jaya,
dan Kalimantan hidup di bawah garis kemiskinan. Dengan ekonomi daerah, Presiden B.J
Habibie berharap Indonesia mampu keluar dari krisis ekonomi.
Pada 20 Oktober 1999 MPR mengadakan rapat paripurna ke-13 dengan agenda pemilihan
Presiden. Beberapa calon Presiden di antaranya Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri,
dan Yusril Ihza Mahendra. Akan tetapi, Yusril Ihza Mahendra menyatakan pengunduran dirinya
menjelang pelaksanaan voting pemilihan presiden. Melalui dukungan Poros Tengah (koalisi
partai-partai Islam) yang dipelopori oleh Amien Rais, Abdurrahman Wahid memenangi
pemilihan presiden dalam pemungutan suara. Sementara itu, Megawati Soekarnoputri ditetapkan
sebagai wakil presiden.

2. Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001)


Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur terpilih menjadi
presiden keempat Republik Indonesia berdasarkan hasil Sidang Umum MPR pada 20 Oktober
1999. Abdurrahman Wahid didukung oleh beberapa partai Islam yang tergabung dalam Poros
Tengah. Untuk mendampingi Abdurrahman Wahid, MPR menetapkan Megawati Soekarnoputri
sebagai wakil presiden.
Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Abdurrahman Wahid membentuk kabinet
Persatuan Nasional. Kabinet ini merupakan kabinet koalisi yang terdiri atas beberapa partai
politik yaitu PDI-P, PKB, Golkar, PPP, dan Partai Keadilan (PK). Pada masa pemerintahannya,
Presiden Abdurrahman Wahid menetapkan beberapa kebijakan sebagai berikut.

a. Memisahkan Polri dari ABRI


Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Polri dipisahkan dari militer
sehingga ABRI tidak lagi menjadi entitas tunggal. Pemisahan ini dilakukan agar kepolisian lebih
fokus sebagai pelayan masyarakat dalam bidang keamanan. Selain itu, pemisahan tersebut
bertujuan melakukan reformasi ABRI sebagai penjaga pertahanan. Selanjutnya, pemerintah
negara mengubah nama ABRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tugas hal 144


Nama : Muhammad ‘Ainul Yaqin
Kelas : XII Mipa 4
No Absen : 21

a. Memperbaiki Pelayanan Publik


Peningkatan pelayanan publik merupakan salah satu tindak lanjut reformasi birokrasi
yang dilaksanakan oleh Kabinet Indonesia Bersatu 1. Program-program tersebut antara lain
tampak pada kebijakan One Stop Service (OSS), mekanisme pengaduan, standar kompetensi
jabatan, dan pelayanan pertanahan.
b. Memperkuat Sistem Politik
Untuk memperkuat sistem politik, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk
Sekretariat Gabungan (Setgab) yang beranggotakan Partai Demokrat dan partai politik
pendukung pemerintah. Pembentukan Setgab bertujuan menyatukan visi dan misi agar arah
pembangunan berjalan seiring kesepakatan bersama. Setgab dianggap sebagai format koalisi
yang sesuai etika demokrasi dan dibentuk sebagai sarana komunikasi politik.
c. Mewujudkan Good Governance
Agenda besar Kabinet Indonesia Bersatu ll adalah program kerja dalam bidang ekonomi
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik (good governance) seperti pemberantasan
korupsi di seluruh elemen pemerintahan mulai tingkat desa hingga pemerintah pusat. Pada masa
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono kondisi ekonomi terus berkembang dengan
fundamental semakin kuat. Kondisi ini tecermin dari indeks harga saham gabungan Indonesia
yang terus membaik, daya saing Indonesia dan nilai ekspor di tingkat dunia tinggi, serta investasi
dan cadangan devisa terus membaik. Pendapatan domestik bruto meningkat sehingga pada 2013
Indonesia menduduki peringkat ke-16 ekonomi dunia. Angka kemiskinan dan pengangguran
terus ditekan di tengah gejolak perekonomian dunia. Salah satu upaya penekanan angka
kemiskinan dan pengangguran dilakukan dengan upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan
menengah, termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
d. Memajukan Pendidikan
Usaha pemerataan dan perbaikan pendidikan di Indonesia pada masa pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono-Boediono semakin gencar. Usaha perbaikan pendidikan ini dilakukan
dengan memberdayakan para sarjana. Perekrutan lulusan perguruan tinggi melalui program
Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (SM3T) menjadi usaha
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di pelosok negeri. Calon guru yang baru lulus
dari perguruan tinggi dibekali dengan berbagai pelatihan sebelum dikirim ke daerah yang
membutuhkan guru untuk mengabdi di daerah tersebut selama setahun. Pelaksanaan SM3T
memiliki keuntungan bagi para pengajarnya. Apa saja keuntungan yang didapatkan para pengajar
dalam program SM3T? Temukan jawabannya dengan membuka laman
https://qrgo.page.link/3Q]ZF atau memindai QR Code di samping. Pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono-Boediono secara resmi mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober
2014. Masa akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ditandai dengan
penyekenggaraan pemilihan presicen dan wakil presiden secara demokratis pada 9 Juli 2014.
Pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 dimenangi okh pasangan Joko Widodo dan Jusuf
Kalla dengan perolehan suara 53,15%.

Hal 145
Nama : Nadia Amalia Berliana
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 22

6. Masa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (2014-2019)


Pada pemilihan presiden 2014 pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih sebagai
presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 mengalahkan pasangan Prabowo Subianto dan
Hatta Rajasa. Pada 26 oktober 2014 Presiden Joko Widodo umumkan daftar nama yang akan
menduduki posisi Menteri Dalam pemerintahannya. Kabinet ini bernama kabinet kerja. Menteri
pada kabinet kerja berjumlah 34 orang, dengan 8 orang diantaranya adalah perempuan.
Dalam pemerintahannya presiden Joko Widodo mengusung program nawacita. Program ini
digagas untuk menunjukkan prioritas Jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara
politik serta Mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Selain
program Nawacita, pemerintahan Joko Widodo mempunyai jargon revolusi mental. Sasaran
revolusi mental sebagai berikut.
a. Mengubah mind set, yaitu cara berpikir dan cara pandang dalam melakukan public service.
b. Struktur organisasi harus ramping dan tidak boleh ada orang dalam pemerintahan yang
memiliki fungsi ganda.
c. Kultur dan budaya kerja harus mengedepankan disiplin, tanggung jawab, kebersamaan, dan
gotong-royong.
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menerbitkan beberapa kebijakan sebagai berikut.
a. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Presiden Joko Widodo menerbitkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar
(KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Presiden Joko Widodo memiliki cara kerja yang unik, yaitu sering melakukan
kunjungan kerja ke daerah-daerah atau lebih dikenal dengan blusukan. Dengan cara tersebut
presiden dapat mendengarkan aspirasi, Harapan, dan keinginan rakyat secara langsung.
b. Kebijakan Ekonomi
Pada 17 November 2014 Presiden Joko Widodo menggumumkan kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) yang diikuti aksi demonstrasi di berbagai daerah. Kebijakan Presiden Joko
Widodo menaikkan harga BBM dianggap tidak tepat Karena pada saat itu harga minyak dunia
Mengalami penurunan.
Pada akhir 2014 pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan harga BBM.
Pertama, pemerintah menghapus subsidi untuk BBM jenis premium. Kedua, pemerintah
memberlakukan subsidi tetap Rp 1.000 per liter untuk BBM jenis solar. Pemerintah berpendapat
pencabutan subsidi BBM digunakan untuk memperbaiki sektor produktif.
penguatan ekonomi juga dilakukan Presiden Joko Widodo dengan menghadiri beberapa
Konferensi Tingkat internasional seperti APEC, Asian Summit, dan G-20. Pada setiap konferensi
Presiden Joko Widodo selalu mengajak Para investor dunia agar bersedia menanamkan
investasinya di Indonesia.

HAL 146 - 147b


Nama : Nismara Mayzalia
Kelas : XII MIPA 4
No. Absen : 23

c. Kebijakan Kelautan
Dalam bidang kelautan, Presiden Joko Widodo
menginstruksikan perlakuan keras terhadap pencuri
ikan di wilayah perairan Indonesia. Selain meminta
diadakan razia, Presiden Joko Widodo berharap kapal-
kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Gambar 5.14 Aktivitas pertambangan minyak di blok
Mahakam
Indonesia ditindak tegas agar tidak mengulangi
Sumber: https://energyworld.co.id/2019/03/31/wow-
perbuatannya. Salah satu bentuk usaha pemerintah rakyat-kaltim-akan-merebut-blok-mahakam, diunduh 4
Maret 2020
untuk memberi efek jera kepada kapal-kapal asing
dilakukan dengan menenggelamkan kapal-kapal
tersebut.
d. Kebijakan Pertambangan
Dalam bidang pertambangan, pemerintah berusaha menguasai sumber daya alam agar
dikelola secara mandiri. Sebagai contoh, mulai 2018 PT Pertamina memiliki kendali penuh atas
pertambangan minyak bumi di blok Mahakam setelah sekitar 30 tahun blok minyak tersebut
berada di bawah kendali perusahaan asing. Selain itu pada Desember 2018 melalui PT Inalum,
pemerintah berhasil mengambil alih 51% saham PT Freeport Indonesia setelah 51 tahun
Freeport McMoran menguasai 90,4% saham. Presiden menegaskan kepemilikan mayoritas
saham PT Freeport ini akan digunakan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Langkah
tersebut merupakan keberhasilan pemerintah dalam mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia
demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Periode pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berakhir pada 2019. Oleh karena itu,
pada 2019 KPU menyelenggarakan pemilihan presiden dan wakil presiden. Pada Pemilu tanggal
17 April 2019, Presiden Joko Widodo mencalonkan diri kembali untuk kedua kalinya dengan
didampingi oleh Ma'ruf Amin dan berhadapan dengan Prabowo Subianto yang didampingi oleh
sandiaga Uno. Akhirnya Pemilu tersebut dimenangkan oleh Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
7. Masa Pemerintahan Joko Widodo Ma'ruf Amin
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin terpilih berdasarkan pemilu
presiden yang dilaksanakan pada 17 April 2019. Secara garis besar, pemerintahan pada periode
ini masih melanjutkan program-program pemerintahan pada periode sebelumnya.
a. Menstabilkan Tensi Politik
Pada saat membentuk kabinet, Presiden Joko Widodo mengambil keputusan mengejutkan
dengan menempatkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo Subianto
merupakan rival Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019. Menurut sejumlah pakar politik,
langkah Joko Widodo ini bertujuan untuk meredam tensi politik yang terjadi menjelang hingga
setelah pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
b. Memperkuat Pemberantasan Korupsi
Untuk memperkuat pemberantasan korupsi, pemerintah dan DPR sepakat melakukan
revisi terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Salah satu isi revisi undang-undang tersebut adalah pembentukan Dewan
Pengawas KPK. Meskipun mendapat kritikan dari berbagai pihak, pemerintah dan DPR akhirnya
mengesahkan revisi undang-undang ini pada 17
September 2019. Undang-undang baru ini kemudian berubah menjadi Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2019.

LKS Sejarah Indonesia hal 147-148


Nama : Nur Fadli Rizky M
Kelas : XII MIPA 4
Absen : 24

C. Memperkuat Perekonomian
Dalam bidang ekonomi, pemerintah membuka seluas-luasnya investasi. Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pencapaian investasi pada 2020 sebesar lebih dari Rp
880 triliun atau sekira 11% lebih tinggi dibandingtahun2019.Selanjutnya, agar perekonomian di
daerah semakin kuat pemerintah membuka investasi di sector manufaktur dan investasi di
kawasan industry atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Salah satu keputusan penting lain yang diambil Presiden Joko Widodo adalah rencana
pemindahan ibu kota Negara. Presidan Joko WIdoodo berencana memindahkan ibu kota Negara
dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu tujuan pemindahan ibu kota adalah
pemerataan ekonomi. Presiden Joko Widodo ingin membangun pusat pemerintahan baru yang
terkoneksi dengan pusat ekonomi. Pemindahan ibu kota ditargetkan selesai pada 2024. Untuk itu,
Presiden Joko Widodo membentuk Badan Otoritas Pemindahan Ibu Kota untuk mengurus segala
keperluan teekait pemindahan ibu kota negara.
d. Memperbaiki Kondisi Sosial
Meningkatan kesejahteraan rakyat merupakan focus utama dalam program pemerintahan
Joko Widodo. Salah satu upaya peningkatan kesejahteraan adalah menghapus rekrutmen tenaga
honorer dalam instansi pemerintahan. Pemerintah juga mempertimbangkan mengangkat tenaga
honorer yang sudah lama mengabdi menjadi calon aparatur sipil negara.
Dalam bidang pendidikan pemerintahan memustukan menghapus system Ujian Nasional
mulai 2021. Akan tetapi, akibat pandemic virus corona (Covid-19) pelaksanaan Ujian Nasional
sudah dihapuskan pada 2020, setahun lebih awal dri rencana sebelumnya. Selanjutnya,
pemerintah akan menerapkan skema baru sebagai penentu kelulusan bagi siswa pada jenjang
akhir sekolah.
Demikian pembahasan mengenai periode reformasi di Indonesia. Setiap pemerintahan
memiliki perbedaan kebijakan sesuai kebutuhan. Setiap kebijakan pasti diambil untuk
meningkatakan kesejahteraan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hendaknya anda mendukung
setiap kebijakan pemerintah dalam upaya menyejahterakan bangsa Indonesia.

Tugas
Melakukan Penelitian Mengenai Perkembangan Politik dan Ekonomi
Indonesia pada Masa Reformasi
Masa reformasi ditandai dengan perbaikan dan perubahan dalam berbagai sector kehidupan.
Pelaksanaan reformasi bertujuan agar kehidupan rakyat semakin membaik dari masa
sebelumnya. Meskipun selama masa reformasi terjadi beberapa pergantian pemerintahan, secara
umum kehidupan rakyat Indonesia lebih sejahtera daripada masa sebelumnya. Berdasarkan fakta
tersebut, lakukan penelitian sederhana mengenai perkembangan politik dan ekonomi di
Indonesia pada masa reformasi. Agar lebih jelas, perhatikan langkah langkah berikut.
1. Pilihlah salah satu periode pemerintahan pada masa reformasi yang akan anda teliti.
2. Anda dapat menggunakan literatur baik buku maupun sumber internet yang berkaitan dengan
perioda pemerintahan yang akan anda teliti
3. Sajikan hasil penelitian anda dalam bentuk makalah
4. Kerjakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran
5. Kumpulkan makalah ini kepada Bapak/Ibu Guru agar mendapat penilaian.

Uji Kompetensi 2
1. B.J Habibie dilantik sebagai presiden sesaat setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri
dari jabatannya. Rakyat Indonesia berharap kepemimpinan B.J Habibie dapat…
a. melanjutkan program-progm pemerintah yang telah dicanangkan Presiden Soeharto
b. melaksanakan cita-cita reformasi yang selama ini dikampanyekan mahasiswa dan rakyat
c. mendukung setiap usaha mahasiswa dan rakyat yang berusaha memperkuat persatuan
bangsa
d. menstabilkan kehidupan bangsa yang dilanda kemelut akibat krisis multidimensional
e. melaksanakan program sukses kepemimpinan nasional yang menjadi salah satu agenda
reformasi
2. Salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintahan B.J Habibie adalah referendum Timor
Timur. Langkah Presiden B.J Habibie dalam penyelesaian masalah Timor Timur dengan cara…
a. mengadakan jajak pendapat yang diikuti warga Timor Timur
b. menyerahkan sepenuhnya masalah timor timur kepada PBB
c. meminta bantuan Australia untuk menyelesaikan masalah Timor Timur
d. menerbitkan undang-undang baru terkait status provinsi bagi Timor Timur
e. mengakomodasi seluruh keinginan rakyat Timor Timur terkait usulan mereka
3. Perhatikan keterangan berikut!
1) Mendorong seluruh media agar menerapkan pemberitaan secara online
2) Menghapus surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP)
3) Menerbitkan undang-undang yang menjamin perlindungan pers dan tugas-tugas wartawan
4) Membubarkan kantor-kantor berita yang berflansi dengan pemerintahan Orde Baru.
5) Memberikan imbauan kepada pers agar bias memisahkan antara informasi dan propaganda
pihak-pihak tertentu.
Kebijakan yang diterapkan Presiden BJ.Habibie terkait keberadaan pers dan media ditunjukan
oleh angka….
a. 1),2), dan 3)
b. 1),3), dan 4)
c. 2),3), dan 5)
d. 2),4), dan 5)
e. 3),4), dan 5)

Hal 150
Nama : Riki Wijayanto
Kelas : XII Mipa 4
No Absen : 26

A. 1), 2), dan 3)


B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

10. Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengusung program Nawacita. Program ini
memiliki tujuan . . . .
A. memprioritaskan pembangunan bangsa di wilayah yang dianggap tertinggal dan
terpinggirkan.
B. mengambil alih seluruh pengelolaan sumber daya alam yang selama ini dikuasai bangsa asing.
C. menerbitkan kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan hajat hidup rakyat
banyak.
D. membawa Indonesia disegani bangsa lain dalam pergaulan internasional.
E. menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik serta
mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

B. Isilah dengan jawaban yang tepat!


1. B.J Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998. Untuk
melaksanakan program pemerintahan, B.J Habibie membentuk kabinet bersama . . . .
2. Untuk mengatasi masalah disentrigasi di Irian Jaya, Presiden Abdurrahman Wahid melakukan
berbagai pendekatan. Salah satunya dilakukan dengan mengubah nama Irian Jaya menjadi . . . .
3. Salah satu upaya reformasi ekonomi pada masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri
dilakukan dengan cara melakukan privatisasi BUMN. Langkah tersebut bertujuan untuk
menekan laju . . . .
4. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung pada 2004 dimenangkan oleh
pasangan . . . .
5. Joko Widodo terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia berdasarkan hasil pemilu presiden
dan wakil presiden pada 2014. Dalam menjalankan pemerintahannya Presiden Joko Widodo
mengusung program yang disebut . . . .

C. Kerjakan soal soal berikut!


1. Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Bagaimana kondisi
politik dan pemerintahan setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri?
2. Pemerintahan B.J. Habibie masih dilanda krisis ekonomi warisan Orde Baru. Bagaimana
upaya B.J. Habibie mengatasi krisis ekonomi?
3. Abdurrahman Wahid merupakan presiden yang menjunjung tinggi toleransi. Menurut Anda,
benar atau salah pernyataan tersebut? Kemukakan pendapat Anda!
4. Selama masa pemerintahannya, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono berusaha
memperkuat sistem politik. Deskripsikan langkah presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memperkuat sistem politik pada masa pemerintahannya!
5. Jelaskan usaha pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla dalam menyelesaikan
konflik di Aceh dan Papua!

Penilaian Harian
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Pada 1996-1997 terjadi kekacauan pemerintahan, perekonomian, serta tingginya praktik KKN.
Kondisi tersebut menyebabkan . . . .
A. pemerintah Orde Baru harus menyerahkan mandat kepada MPR
B. pemerintah dan ABRI menetapkan Indonesia dalam keadaan bahaya
C. tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Orde Baru semakin menurun
D. banyak ahli memprediksi MPR akan memberhentikan Presiden Soeharto
E. dukungan rakyat terhadap Presiden Soeharto semakin menguat
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) terpuruknya pasar uang dan pasar modal.
2) tidak berfungsinya Bank Indonesia.
3) terjadinya pemutusan hubungan kerja besar-besaran.
4) putusnya hubungan perdagangan Indonesia - Tiongkok.

150. Sejarah Indonesia Kelas XII


151
NAMA : RISKA ALIZA ZALIANTI (27)
KELAS : XII MIPA 4

Krisis ekonomi global yang terjadi pada 1997 berdampak pada mata uang rupiah. Dampak
jatuhnya nilai rupiah pada 1997 ditunjukkan oleh angka . . . .
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)

3. Krisis ekonomi pada akhir periode Orde Baru berdampak pada pemutusan hubungan kerja
(PHK). Dampak sosial akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut adalah . . . .
A. Industri kecil di perdesaan semakin berkembang
B. Kualitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) semakin menurun
C. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan meningkat
D. Desakan agar pemerintah melakukan perbaikan ekonomi semakin kuat
E. Program transmigrasi semakin diminati oleh penduduk di Pulau Jawa

4. Krisis moneter, ekonomi, politik, hukum dan kepercayaan mewarnai kehidupan bangsa
Indonesia pada 1997-1998. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa . . . .
A. Bangsa Indonesia harus mencari solusi agar mampu keluar dari krisis
B. Rakyat Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah yang cukup berat
C. Presiden Soeharto tidak mampu mengatasi berbagai krisis yang melanda Indonesia
D. Bangsa Indonesia sedang dilanda krisis multidimensional yang berdampak besar
E. Tidak semua masalah yang dihadapi bangsa Indonesia mampu diselesaikan pemerintah
5. Presiden Soeharto berusaha mencari cara untuk mengatasi krisis moneter yang semakin tidak
terkendali. Langkah terakhir Presiden Soeharto untuk mengatasi krisis moneter pada 1997-1998
dilakukan dengan cara . . . .
A. Melakukan privatisasi beberapa BUMN yang dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia
B. Melobi berbagai negara untuk menangguhkan pembayaran utang yang telah jatuh tempo
C. Menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik
D. Memperkuat cadangan devisa negara dengan mendirikan industri nasional berskala besar
E. Meminta bantuan ekonomi kepada International Monetary Fund (IMF)

6. IMF mengajukan syarat yang cukup memberatkan rakyat Indonesia jika ingin meminta
bantuan ekonomi. Salah satu syarat tersebut mengharuskan pemerintah Indonesia . . . .
A. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menampung para pencari kerja
B. Mencabut bantuan dana untuk subsidi bahan pokok, listrik dan BBM
C. Menghentikan aktivitas ekspor migas ke negara-negara Eropa dan Amerika
D. Mencicil pengembalian pinjaman dalam bentuk barang ekspor
E. Membayar bunga pinjaman yang cukup besar

7.
No. X
1) Pelaksanaan pemilu pada 1997 yang diwarnai kecurangan
2) Kerusuhan dan perusakan gedung Partai Demokrasi Indonesia
3) MPR menerima pidato pertanggungjawaban Presiden Soeharto
No. Y
1) Penundaan pelaksanaan pemilu akibat keamanan yang tidak memungkinkan
2) Penerapan dwifungsi ABRI yang tidak sesuai perkembangan politik nasional
3) Penetapan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 1998-2003

Penyebab krisis politik pada akhir periode Orde Baru ditunjukkan oleh kombinasi . . . .
A. X1), X2), dan Y1)
B. X1), X2), dan Y2)
C. X1), X2), dan Y3)
D. X2), X3), dan Y2)
E. X2), X3), dan Y3)

8. Pada Mei 1998 pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Kondisi tersebut
berdampak besar sehingga menyebabkan . . . .
A. Pemerintah harus mengimpor BBM dari Timur Tengah
B. Kelangkaan BBM terjadi di sejumlah daerah di Indonesia
C. Kenaikan harga BBM bersubsidi dan tarif dasar listrik
D. Pemadaman bergilir di daerah pemukiman
E. Pemerintah harus merevisi APBN 1998 agar tidak mengalami defisit

TUGAS HALAMAN 152


NAMA : RISTIANA SAPUTRI
KELAS : XII MIPA 4
ABSEN : 28

9. Aparat keamanan bertindak keras terhadap aksi keprihatinan yang digelar secara damai oleh
mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya pada 8 April 1998. Peristiwa tersebut menyebabkan .
...
A. dukungan simpatik mahasiswa terhadap aparat keamanan semakin memudar
B. mahasiswa mengajak massa memperjuangkan tuntutan reformasi
C. massa merusak fasilitas umum di sekitar Universitas 17 Agustus Surabaya
D. mahasiswa gabungan menggelar aksi serupa di Universitas 17 Agustus Surabaya
E. bentrok susulan yang menimbulkan korban dari mahasiswa dan apparat keamanan

10. Unjuk rasa menuntut reformasi yang dilakukan mahasiswa pada 1998 semakin tidak
terkendali dan meluas ke seluruh Indonesia. Kondisi ini terjadi karena . . . .
A. aksi mahasiswa mendapat dukungan dari tokoh-tokoh nasionalis
B. demonstrasi mahasiswa tidak mendapat respons dari pemerintah
C. aksi demonstrasi mahasiswa telah menjalar ke seluruh Indonesia
D. aksi mahasiswa sejalan dengan keinginan sekuruh rakyat Indonesia
E. mahasiswa meyakini reformasi mampu memperbaiki kehidupan bangsa
11. Pada 12 Mei 1998 terjadi sebuah peristiwa yang disebut Tragedi Trisakti. Tragedi ini dipicu
oleh . . . .
A. sikap aparat keamanan yang bertindak terlalu respresif terhadap mahasiswa
B. dukungan beberapa tokoh nasional terhadap mahasiswa Universitas Trisakti
C. provokasi yang menyebabkan demonstrasi berubah menjadi kerusuhan
D. kekangan aparat keamanan agar demonstrasi tidak terjadi di luar kampus
E. ketidakpatuhan mahasiswa terhadap aturan yang ditetapkan aparat keamanan

12. Menjelang pengunduran dirinya Presiden Soeharto membentuk Kabinet Reformasi


Pembangunan. Akan tetapi, upaya ini mendapat penolakan karena . . . .
A. desakan dari rakyat untuk melaksanakan pemilu semakin kuat
B. Presiden Soeharto sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari rakyat
C. beberapa menteri sepakat untuk menolak menjabat dalam kabinet baru
D. MPR telah mencabut mandat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia
E. saran dari penasihat agar Presiden Soeharto mengakhiri masa jabatannya

13. Perhatikan kebijakan-kebijakan berikut!


1) Melakukan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
2) Meminta penundaan utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan Paris Club.
3) Menetapkan undang-undang antimonopoli sebagai sebuah langkah ke arah penegakan
lingkungan bisnis yang lebih transparan.
4) Melibatkan pedagang menengah, kecil, dan koperasi untuk ikut serta distribusi beras dalam
rangka mencegah monopoli dan penimbunan beras oleh para pedagang besar.
Reformasi ekonomi yang diterapkan Presiden B.J. Habibie dalam rangka mengatasi krisis
ekonomi ditunjukkan oleh angka . . . .
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
14. Sidang umum MPR pada 20 Oktober 1999 menghasilkan keputusan menolak pidato
pertanggung jawaban Presiden B.J. Habibie. Dampak penolakan MPR tersebut adalah . . . .
A. agenda dan cita-cita reformasi tidak berjalan semestinya
B. MPR mendapatkan mosi tidak percaya dari rakyat Indonesia
C. presiden dan wakil presiden baru dipilih secara langsung melalui pemilu
D. kabinet Reformasi Pembangunan mengakhiri tugasnya lebih cepat
E. MPR mengadakan voting untuk memilih presiden dan wakil presiden baru

15. Presiden Abdurrahman Wahid menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000
mengenai pemulihan hak-hak sipil penganut agama Konghucu. Kebijakan Presiden
Abdurrahman Wahid tersebut menunjukkan bahwa . . . .
A. kebijakan pada masa Orde Baru tidak lagi cocok diterapkan pada masa reformasi
B. Presiden Abdurrahman Wahid menjunjung toleransi antarumat beragama dan persatuan
bangsa
C. Presiden Abdurrahman Wahid menganggap setiap agama memiliki kedudukan sama

Hal 153
Nama : Sandi Priaman
Kelas : XII Mipa 4
No Absen : 29

D. pengakuan penganut agama Konghucu dapat menstabilkan kondisi sosial masyarakat


indonesia
E. Kebebasan beragama merupakan aspek mutlak yang harus dipenuhi dalam kehidupan
berbangsa

16. Presiden Abdurahman Wahid berupaya menjunjung kebebasan pers yang telah
dikampanyekan sejak masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie. Dalam upaya tersebut langkah
yang dilakukan presiden Abdurahman Wahid adalah...
A. menghapus Departemen Penerangan
B. menghapus kewajiban televisi swasta merelay siaran TVRI
C. merumuskan undang- undang baru tentang pers
D. mengizinkan swasta mendirikan media cetak dan elektronik
E. meminta TVRI dan RRI membuat siaran bersifat netral
17. Perhatikan beberapa program kerja berikut :
1) Membuktikan sikap tegas untukmemberantas KKN.
2) Menunjukan kesungguhan dalam menyusun langkah- langkah penyelamatan rakyat Insonesia
dai penderitaan akibat krisis berkepanjangan.
3) Meneruskan pembangunan politik demi perbaikan dalam menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat.
4) Menampakan kemampuan untuk mempertahankan supremasi hukum.
Program kerja diatas merujuk pada agenda kerja salah satu kabinet pada masa reformasi. Kabinet
yag dimaksud adalah kabinet...
A. Indonesia Bersatu I
B. Indonesia Bersatu II
C. Reformasi Pembangunan
D. Persatuan Nasional
E. Gotong Royong

18. Presiden Megawati Soekarnoputri berusaha menyelesaikan masalah konflik Aceh yang
berlangsung sejak lama. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan...
A. menyosialisasikan undang- undang nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi
Aceh.
B. melakukan rapat dengan sejumlah menteri mencari solusi yang tepat bagi masalah Aceh.
C. mengajak DPR RI berkunjung ke Aceh memantau kondisi rakyat Aceh.
D. membentuk tim khsusu yang bertugas menampung seluruh aspirasi masyarakat Aceh.
E. menetapkan status daruray militer di wilayah Aceh untuk menekan gerakan separatis

19. Salah satu kebijakan ekonomi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono
adalah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Kebijakan tersebut diterapkan untuk...
A. mengajak rakyat agar merintis kegiatan wirausaha
B. membentuk perekonomian rakyat akibat kenaikan harga BBM
C. meningkatkan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia
D. merangsang industri kecil agar mampu bersaing dilevel internasional
E. menekan angka kemiskinan dan pengangguran ditengah gejolak ekonomi

20. Presiden Joko Widodo menetapkan beberapa kebijakan pada struktur organisasi
pemerintahan, salah satunya perampingan organisasi. Perampingan struktur organisasi tersebut
bertujuan...
A. menempatkan orang-orang profesion dalam jabatan yang tepat
B. mencetak biokrat yang berintegritas dan melayani rakyat
C. mengefektifkan struktur jabatan dalam pemerintahan
D. menghindari jabatan ganda dalam pemerintahan
E. mencegah potensi KKN dalam pemerintahan

B. Isilah dengan jawaban yang tepat!

1. Krisis moneter pada 1997-1998 berdampak pada kelangsungan karyawan diperusahaan.


Dampak tersebut terlihat saat perusahaan melakukan...terhadap karyawan.
2. International Monetary Fuind (IMF) menetapkan berbagai syarat kepada Indonesia sebelum
memberikan bantuan pada 1998. Salah satu syarat yang diajukan IMF adalah permintaan untuk
mencabut subsidi...
3. Kerusuhan 27 Juli 1996 menjadi gejolak politik terbesar menjelang pemilu 1997. Peristiwa ini
muncul akibat perselisihan internal salah satu partai politik. Partai politim hang dimaksud
adalah...

Halaman 155 judulnya dan 156


Nama : Sarah Anggun Oktavia
Kelas : XII MIPA 4
No.absen : 30

BAB VI
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
• Pendalaman Materi
Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel mendapat perhatian dari negara-
negara di dunia,termasuk Indonesia. Sebagai salah satu upaya menyelesaikan konflik
tersebut,pemerintah Indonesia mendesak seluruh negara Organisasi Konferensi
Islam(OKI)untuk terus berkomitmen menyelesaikan konflik di Palestina seperti tampak
pada gambar 6.1. Lantas,sejak kapan Indonesia aktif dalam organisasi-organisasi
internasional? Bagaimana pula pelaksanaan politik luar negeri Indonesia? Pada bab ini
Anda akan diajak menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Selain itu, Anda akan
diajak mengkaji peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
A. Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Pelaksanaannya
Perhatikan kutipan pidato berikut!
Apakah bangsa Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaannya tidak mempunyai
jalan selain memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Pemerintah Indonesia
berpendapat bahwa Indonesia tidak bersikap pasif dalam politik internasional. Politik
Republik Indonesia harus ditentukan sesuai kepentingan sendiri dan fakta-fakta yang
dihadapi. Garis politik Indonesia tidak dapat digantungkan kepada politik negara lain
yang mengajar kepentingan sendiri.
Sumber: Prinsip Bebas Aktif dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia: Perspektif Teori
Peran, Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Volume IV Nomor II, Desember 2014
Kutipan tersebut merupakan isi pidato Mohammad Hatta dalam sidang Badan Pekerja
KNIP di Yogyakarta pada 2 September 1948. Pidato tersebut dikenal dengan
"Mendayung Antara Dua Karang" dan menjadi tonggak penting deklarasi Indonesia
atas politik bebas aktif. Lantas, bagaimana lahirnya politik luar negeri bebas aktif
Indonesia? Bagaimana pula pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia? Mari
pelajari pembahasan ini untuk menemukan jawabannya.
1. Lahirnya Politik Negeri Bebas Aktif Indonesia
Apa yang anda ketahui tentang politik luar negeri bebas aktif? Coba kemukakan
pendapat Anda. Politik luar negeri bebas aktif merupakan suatu cara bagi bangsa
Indonesia untuk menempatkan diri dalam kerja sama dengan negara-negara lain. Politik
luar negeri bebas aktif Indonesia pertama kali dicetuskan oleh Sutan Sjahrir melalui
pidatonya dalam acara Inter Asian Relations Conference di New Delhi pada 23 Maret-2
April 1947. Dalam pertemuan di New Delhi tersebut, Sutan Sjahrir menyatakan:
"Dunia tampaknya memaksa kita untuk membuat pilihan antara kekuatan yang
bermusuhan sekarang: antara blok Anglo Saxon dan Soviet Rusia. Tetapi kita secara
benar menolak untuk dipaksa. Kita mencari wujud internasional,yang sesuai dengan
kehidupan intern kita dan kita tidak ingin terperangkap dalam sistem-sistem yang tidak
cocok dengan kita dan tentu saja tidak kedalam sistem-sistem yang bermusuhan dengan
tujuan kita".
Pernyataan Sutan Sjahrir tersebut dengan jelas mengisyaratkan kebebasan sikap untuk
dari perangkap dan sistem yang tidak cocok dengan dasar konstitusi. Pernyataan
tersebut sekaligus menunjukan penegasan untuk tidak memihak blok Ini Soviet ataupun
Sekutu yang sedang memperebutkan pengaruh.
Dalam pertemuan di New Delhi pada 1947, Sultan Sjahrir juga mengajak bangsa-
bangsa di Asia bersatu atas dasar kepentingan bersama demi tercapainya perdamaian
dunia. Sutan Sjahrir juga menegaskan perlunya hidup berdampingan secara damai
antarbangsa serta menguatkan ikatan antarbangsa atau ras yang ada di dunia. Dengan
demikian,sikap tidak memihak adalah sikap paling tepat dalam menciptakan
perdamaian dunia atau paling tidak meredakan ketegangan akibat Perang Dingin.
Pernyataan Sutan Sjahrir mengenai politik luar negeri Indonesia dipertegas kembali
oleh Mohammad Hatta saat melakukan sidang Badan Pekerja KNIP di Yogyakarta pada
2 September 1948 seperti yang dijelaskan pada bagian awal. Melalui pidato
"Mendayung Antara Dua karang" tersebut, Mohammad Hatta menegaskan Indonesia
tidak memihak pada salah satu blok yang ada. Indonesia juga tidak berniat menciptakan
suatu blok baru, serta memilih bersahabat baik dengan negara-negara di blok Barat dan
blok Timur.

HALAMAN 157
NAMA : SOFIA PUTRI R
ABSEN : 31
Pidato kenegaraan Mohammad Hatta tersebut menunjukkan sikap politik luar negeri
Indonesia telah terbentuk. Sikap tersebut kemudian menjadi dasar politik luar negeri Indonesia
yang biasa disebut bebas aktif. Politik luar negeri bebas aktif berarti dalam menjalankan politik
luar negeri Indonesia tidak hanya bersikap netral (tidak memihak), tetapi juga aktif dalam upaya
menciptakan perdamaian dunia. Upaya ini ditunjukkan dengan bebas menjalin persahabatan
dengan semua negara atas dasar saling menghargai.

2.Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia


Dalam menjalankan politik luar negeri, pemerintah Indonesia memiliki dasar atau landasan.
Sebagai negara merdeka, Indonesia menjalankan politik luar negeri yang disesuaikan dengan
kebutuhan dalam negeri dan situasi internasional. Lantas, apa dasar politik luar negeri Indonesia?
Perhatikan uraian berikut untuk menemukan jawabannya.

a.Landasan Ideal dan Konstitusional Politik Luar Negeri Bebas Aktif


Pancasila menjadi pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia. Tidak hanya, sebagai
pedoman dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebagai landasan idiil politik luar negeri.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman dan pijakan dalam melaksanakan
politik luar negeri Indonesia. Menurut Mohammad Hatta dalam buku berjudul Dasar-Dasar
Politik Luar Negeri Indonesia, kelima sila dalam Pancasila berisi pedoman dasar bagi
pelaksanaan kehidupan kebangsaan yang mencakup seluruh sendi kehidupan manusia.
Mohammad Hatta juga menjelaskan secara garis besar tujuan politik luar negeri Indonesia.
Berikut tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Mohammad Hatta.    
1)Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2)Memperoleh barang-barang dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat jika barang-
barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri.
3)Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat
melaksanakan pembangunan.
4)Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila,
dasar dan falsafah bangsa Indonesia.
Selain pancasila, bangsa indonesia memiliki landasan konstitusional dalam politik luar
negeri, yaitu UUD 1945 dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama, landasan konstitusional
pelaksanaan politik luar negeri indonesia secara jelas dipaparkan“Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu, ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dari alinea
tersebut dapat dipahami bahwa politik luar negeri Indonesia menentang segala bentuk penjajahan
di dunia.
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat juga menyatakan tujuan politik luar negeri Indonesia,
yaitu “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Berdasarkan amanat
tersebut, pemerintah Indonesia harus turut serta memperjuangkan terbebasnya pranata dunia dari
segala macam bentuk kolonialisme. Indonesia juga harus secara aktif mewujudkan tercapainya
perdamaian dunia dengan terlibat aktif dalam penyelesaian konflik.

Halaman 158

Nama : Syam Ilham R


Kelas : XII MIPA 4
Absen : 33
Mapel : Sejarah Indonesia

B. Landasan Operasional Politik Luar Negeri Bebas Aktif


Selain Landasan ideal dan konstitusional, politik luar negeri bebas aktif Indonesia
memiliki landasan operasional. Landasan operasional politik luar negeri bebas aktif diperlukan
agar prinsip bebas aktif dapat dioperasionalkan dalam politik luar negeri Indonesia. Oleh karena
itu, landasan operasional politik luar negeri Indonesia senantiasa berubah sesuai kepentingan
nasional.
sejak awal kemerdekaan hingga masa demokrasi terpimpin, landasan operasional
pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif Indonesia dinyatakan melalui maklumat-maklumat
dan pidato-pidato presiden. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengeluarkan
Maklumat Politik Pemerintah 1 November 1945. Maklumat tersebut berisi poin-poin penting
berikut. damaP
1) Politik damai dan hidup berdampingan secara damai.
2) Tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain.
3) Politik bertetangga baik dan kerjasama dengan semua negara di bidang ekonomi politik,
dan lain-lain.
4) Selalu mengacu pada Piagam PBB dalam melakukan hubungan dengan negara lain.
Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi perubahan landasan operasional pelaksanaan
politik luar negeri bebas aktif. Landasan operasional politik luar negeri bebas aktif Indonesia
terdapat dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945, pasal 11 dan pasal 13 ayat (1) dan (2)
UUD 1945, dan Amanat Presiden berjudul "Penemuan Kembali Revolusi Kita" yang
disampaikan pada 17 Agustus 1959 atau lebih dikenal dengan "Manifesto Politik Republik
Indonesia".
Amanat Presiden Soekarno tersebut memuat tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang kebijakan luar negeri Indonesia. Tujuan jangka pendek yaitu melanjutkan perjuangan
antiimperialisme dan mempertahankan kepribadian Indonesia di tengah-tengah pengaruh Blok
Barat dan Blok Timur. Adapun tujuan jangka panjang yaitu menyiapkan imperialisme serta
mencapai dasar dasar bagai perdamaian dunia yang kekal dan abadi.
Pada masa demokrasi terpimpin arah politik luar negeri Indonesia semakin dipertegas
Melalui pidato Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1960 dengan judul Djalannja Revolusi Kita
(Djarek). Pidato tersebut menegaskan cara-cara pelaksanaan monopoli di bidang politik luar
negeri. Indonesia juga berusaha menghindari keberpihakan pada dua blok yang bersengketa
dalam perang dingin dengan memprakarsai pembentukan gerakan Non-Blok. Dengan kata lain,
politik luar negeri Indonesia bersifat aktif, berprinsip, dan berpendirian.
Pada masa orde baru landasan politik luar negeri bangsa Indonesia kembali berupa titik
pemerintah mempertegas beberapa peraturan formal baru sebagai landasan politik luar negeri
Indonesia. Pada masa ini MPRS menerbitkan Ketetapan MPRS Nomor XII/MPRS/1966.
Ketetapan tersebut dikeluarkan pada 5 juli 1966 dan menyatakan sifat politik luar negeri
Indonesia sebagai berikut.
HALAMAN 160
WIDYA ERLINA

yang pada saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri melalukan kesepakatan dengan Duta
Besar Amerika Serikat, Merle Cochron yang dikenal dengan Mutual Security Act.Tindakan
Ahmad Soebardjo tersebut dianggap melanggar politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Olwh
karena itu, parlemen mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Sukiman.
Pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I pemerintah mengubah
kebijakan politik luar negrinya. Kabinet Ali Sastroamidjojo mmeminta parlemen menetapkan
sikap yang pasti antara tiga kemungkinan sikap politik luar negeri Indonesia. Pertama,kerja sama
dengan semua Negara dan menitikberatkan kerja sama dengan Amerika Serikat beserta segala
konsekuensinya. Kedua,kerja pada kerja sama dengan semua dan menitikberatkan pada kerja
sama dengan Uni Soviet beserta segala konsekuensinya. Ketiga,kerja sama dengan semua negara
dan mnitikberatkan pada penyusunan kekuatan ketiga, selain blok Barat dan blok Timur.
Arah politik luar negeri kembali berubah pada masa pemerintahan Kabinet Burhanudin
Harahap. Pada masa itu, Burhanudin Harahap berusaha menjalankan politik luar negeri bebas
aktif dengan agak condong ke Barat. Saat itu Indonsia menjalin hubungan baik dengan Australia,
Amerika, Inggris, Singapura, dan Malaya. Hubungan baik antara Indonesia dan negara-negara
Barat tersebut memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia. Apa saja dampak positif
tersebut? Coba temukan jawabannya dengan mengakses berbagai literatur.
Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin
Pada masa Demokrasi Terpimpin politik luar negeri Indonesia ditentukan oleh Presiden
Soekarno. Pada masa ini politik luar negeri bersifat high profile, yaitu sikap antiimperalisme dan
antikolonialisme sangat tegas dan cenderung konfrontatif. Selama masa Demokrasi Terpimpin,
politik luar negeri bebas aktif bangsa Indonesia tidak dilakukan secara tepat asas. Pasa masa ini
aspek aktif lebih ditonjolkan daripada aspek bebas. Dalam Manipol-USDEK ditegaskan bahwa
politik luar negeri Indonesia bertujuan melenyapkan imperalisme dan mencapai dasar-dasar bagi
perdamaian dunia yang kekal dan abadi. Tujuan itu harus dicapai dengan cara radikal dana
revolusioner tanpa kompromi. Dengan Manipol-USDEK tersebut, Indonesia berupaya
menghimpun kawan yang hendak dikonfirmasikan dengan musuh revolusi, yaitu kapitalisme dan
kolonialliesme.
Dalam perkembanganya, Presiden Soekarno memperkenalkan doktrin polotik baru yang
membagi dunia menjadi dua blok, yaitu New Emerging Forces (Nefo) dan Old Establised
Forces (Olfedo). Nefo terdiri atas negara-negara berkembang dan Negara sosialis yang dianggap
progresif termasuk negara-negara yang baru merdeka atau sedang memperjuangkan
kemerdekannya.Adapun Olfedo terdiri atas Negara kolonialis,imperialis, dan dianggap
penghambat bagi kemajuan bangsa-bangsa yang sedang berkembang.
Konsep Nefo dan Oldefo ditawarkan Presiden Soekarno pada Konferensi Non-Blok di
Beograd tahun 1961. Soekarno menjelaskan Nefo harus berjuang melawan Oldefo karena
diantara keduanya tidak akan tercapai kesepakatan damai. Pada konferensi Non-Blok II
Soekarno menjelaskan kesepakatan damai hanya dapat dicapai jika Negara berkembang memiliki
kekuatan yang sama dengan negara-negara imperialis. Untuk memperoleh kekuatan itu, negara-
negara berkembang harus menjadi rasa setia kawan yang erat.
Pada masa Demokrasi Terpimpin politik luar negeri Indonesia semakin condong negara-
negara sosialis,Uni Soviet,dan Republik Rakyat Tiongkok. Ketika hubungan antara Uni Soviet
dan Republik Rakyat Tiongkok memburuk, Indonesia mendekatkan diri ke Republik Rakyat
Tiongkok dan negara-negara yang sehaluan dengan “Tirai Bambu”tersebut. Hubungan tersebut
melahirkan poros Jakart-Peking-Pyongyang.
Yuli

HALAMAN:161
NAMA : YULIANA SAFITRI
KELAS : XII MIPA 4
NO.ABS : 36

Faktor lain yang menyebabkan terbentuknya poros Jakarta-Peking-Pyongyang adalah


konfrontasi dengan Malaysia. Konfrontasi tersebut menyebabkan Indonesia membutuhkan
bantuan militer dan logistik mengingat Malaysia mendapat dukungan penuh dari Inggris. Oleh
karena itu, Indonesia membutuhkan aliansi negara besar, yaitu Republik Rakyat Tiongkok.
Untuk mngetahui konfrontasi indonesia dengan Malaysia, Anda dapat memindai QR code di
samping atau mengunjungi laman http://eprints.unm.ac.id/4345/1/SULFACHRIADI.pdf.
C. Politik Luar Negeri Indoesia Pada Masa Orde Baru
Pada masa orde baru terjadi perubahan pola hubungan luar negeri bangsa Indonesia. Pada
masa itu Presiden Soeharto berupaya menjadikan politik luar negeri Indonesia sebagai sarana
mewujudkan stabilitas ekonomi. Menurut Presiden Soeharto, stabilitas ekonomi tiak dapat
terlaksana tanpa stabilitas keamanan dalam negeri. Atas dasar itulah, politik luar negeri
Indonesia diterapkan melalui hubungan baik dengan negara-negara tetangga (good
neighbourhood policy).
Pada awal pemerintahan orde baru, pemerintah berupaya memperbaiki hubungan dengan
Malaysia. Pada 11 Agustus 1966 pemerintah Indonesia menandatangani normalisasi hubungan
Indonesia dengan Malaysia. Dalam kesepakatan tersebut, pemerintah Indonesia mengakui
Malaysia sebagai negara berdaulat. Satu tahun kemudian, Indonesia dan Malaysia menjadi
pemrakarsa terbentuknya organisasi kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara, yaitu
ASEAN. Kerja sama tersebut sekaligus menunjukkan politik luar negeri Indonesia berupaya
membangun hubungan baik antarnegara di kawasan Asia Tenggara.
Pada masa orde baru pemerintah juga menjalin hubungan dengan Amerika Serikat.
Hubungan tersebut tidak hanya terbatas pada hubungan ekonomi, tapi juga hubungan militer dan
kebijakan-kebijakan nasional yang mendapat pengaruh dari hubungan tersebut. Oleh karena itu,
pada masa orde baru Indonesia menjadi negara dunia ketiga yang cukup disegani dalam
pergaulan internaisonal.
Politik luar negeri yang diterapkan pemerintah orde baru berhasil meningkatkan posisi
tawar Indonesia secara global. Kondisi tersebut dibuktikan dengan ditunjuknya Indonesia
sebagai ketua pertemuan organisasi kerja sama ekonomi Asia Pasifik atau APEC dan Ketua
Konferensi Tingkat Tinggi Non-Blok pada periode 1990-an. Selain itu, Indonesia tergabung
dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC.
Pelaksanaan politik luar negeri pada masa orde baru tiak selalu berjalan dengan mulus.
Pada 1970-an politik luar negeri Indonesia justru menimbulkan permasalahan seperti terjadinya
peristiwa Malari dan ketegangan antara Indoneia-Australia setelah integrasi Timor Timur.
Mengapa kedua permasalahan tersebut terjadi? Carilah informasi mengenai latar belakang
terjadinya kedua permasalahn tersebut. Selanjutnya, presentasikan penelusuran Anda dalam
diskusi kelas secara santun.
D. Politik Luar Ngeri Indonesia Pada Masa Reformasi
Perhatikan pertemuan umum
Majelis Umum PBB pada
gambar 6.4! Dalam pertemuan
Majelis Umum PBB tersebut,
Indonesia terpilih sebagai
anggota tidak tetap Dewan
Keamannan PBB masa jabatan
2019-2020. Dengan terpilihnya
Indonesia sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan
PBB, diharapkan Indonesia
menjadi bangsa yang aktif di
kancah internasional. Lantas, bagaimana pelaksanaan politik luar negeri Indonesia pada masa
reformasi?
Gambar 6.4 Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB masa jabatan 2019-2020
Sumber: https://foto.tempo.co/read/65459/indonesia-anggota-
tidak-tetap-dk-pbb-ini-reaksi- retno-marsudi#foto-2, diunduh
28 Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai