Mobilitas vertikal merupakan semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status soaial.
Mobilitas horizontal merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, atau
perpindahan penduduk melintas batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu.
Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua, yaitu:
Migrasi, yaitu mobilitas penduduk yang bertujuan untuk menetap di daerah baru.
Mobilitas sirkuler, yaitu mobilitas penduduk untuk sementara waktu, tidak untuk menetap.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain di dalam negeri maupun dari
suatu negara ke negara lain untuk menetap, baik secara perorangan, keluarga, maupun berkelompok.
A. Migrasi Antarnegara
Yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi antarnegara dibedakan menjadi
3, yaitu:
1. Alasan ekonomi
2. Alasan politis
3. Alasan agama
Merupakan perpindahan dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara itu. Jenis-Jenis migrasi
nasional yaitu:
1. Transmigrasi umum
Yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi ke suatu pulau atau provinsi lain.
Jenis-jenis transmigrasi, sebagai berikut:
1. Transmigrasi umum
2. Transmigrasi swakarsa,
3. Transmigrasi spontan
5. Transmigrasi khusus
3. Migrasi kota desa, merupakan penduduk dari kota kembali ke desa untuk menetap di desa.
Pengendalian Mobilitas Penduduk
Salah satu cara agar bisa melakukan mobilitas vertikal yaitu melakukan transformasi kultural, yaitu
merubah sikap mental dari budaya tradisional, menjadi budaya modern yang siap barsaing sesuai
karakter bangsa. Transformasi kultural mencakup perubahan sikap mental baru, diantaranya: