Anda di halaman 1dari 52

BAB 5

KEPENDUDUKAN
A. Dinamika dan Proyeksi Kependudukan

1. Faktor Dinamika
Dinamika kependudukan/perubahan jumlah
penduduk ditentukan oleh 3 faktor:
a. Kelahiran (Natalitas atau Fertilitas)
Kelahiran adalah kemampuan seorang wanita
untuk melahirkan yang tercermin dalam jumlah
bayi yang dilahirkan.
Faktor penghambat (antinatalitas) dan
pendukung/pendorong (pronatalitas) kelahiran,
yaitu:
1) Faktor Pronatalitas
a) Kawin usia muda
b) Rendahnya tingkat kesehatan
c) Anggapan banyak anak banyak rezeki
2) Faktor Antinatalitas
a) Adanya ketentuan batas usia nikah. Wanita (min 16
tahun), laki-laki (19 tahun).
b) Adanya program pemerintah yang membatasi
kelahiran yaitu KB.
c) Adanya pembatasan tunjangan anak bagi pegawai
negeri.
d) Adanya anggapan sebagian orang tua bahwa anak
merupakan beban orang tua, khususnya di zaman
modern ini.
Dasar-dasar pengukuran kelahiran adalah
sebagai berikut:
1) Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate atau
CBR)
CBR= B/P x k
CBR= Crude Birth Rate atau Angka Kematian Kasar
B= Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
P= Penduduk pertengahan tahun
K= Bilangan konstanta yang biasanya bernilai 1.000
Contoh:
P= 20.000.000 jiwa
B = 800.000 jiwa
CBR?
CBR=800.000/20.000.000 x 1.000= 40
Pada tahun 2000, setiap 1.000 orang penduduk
di
negara X rata-rata yang lahir hidup sebanyak 40
bayi.
2) Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate atau GFR)
Angka kelahiran umum adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran (hidup) setiap 1.000 wanita dalam usia
reproduksi dalam waktu satu tahun.
Usia reproduksi seorang wanita adalah 15 – 49 tahun.
Rumus:
GFR = L / W (15-49) x k
GFR= Angka kelahiran umum
L= Jumlah kelahiran setahun
W (15 – 49)= Jumlah wanita usia reproduksi pada pertengahan
tahun perhitungan.
K= Konstanta (1.000)
Contoh:
L= 800.000 jiwa
W= 4.000.000 jiwa
GFR= 800.000/4.000.000 x 1.000= 200
Pada tahun 2000, setiap 1.000 orang wanita
yang berumur 15 – 44 tahun di negara X
terdapat kelahiran sebanyak 200 bayi.
3) Angka Kelahiran Menurut Umur (Age
Sepecific Rate atau ASFR)
Rumus:
ASFRi= Bi/Pfi x k
Bi= Jumlah kelahiran bayi kelompok umur I
Pfi= Jumlah perempuan kelompok umur I pada
pertengahan tahun
k= konstanta (1.000)
Contoh:
Bi= 125.000 orang
Pfi= 2.500.000 jiwa
ASFRi?
ASFRi = 125.000/2.500.000 x 1.000 = 50
Selama tahun 2000, tiap 1.000 orang wanita
yang berusia 20 – 24 tahun di negara x tersebut
rata-rata melahirkan 50 bayi.
b. Kematian (Mortalitas)
Tingkat kematian adalah jumlah kematian
setiap
1.000 penduduk setiap tahun.
Tingkat kematian dipengaruhi oleh faktor:
sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal,
pendidikan, umur, dan jenis kelamin.
Faktor penghambat dan pendukung kematian:
1) Faktor penghambat kematian
a) Tersedianya fasilitas kesehatan yang
memadai
b) Lingkungan yang bersih dan teratur
c) Adanya ajaran agama yang melarang bunuh
diri
d) Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi
2) Faktor Pendukung Kematian
a) Kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan
b) Fasilitas kesehatan yang kurang memadai
c) Sering terjadi kecelakaan lalu lintas
d) Adanya bencana alam yang meminta korban
jiwa
e) Terjadinya peperangan
f) Adanya tindakan bunuh diri
Dasar-dasar pengukuran kematian yaitu:

1) Angka Kematian kasar (Crude Death Rate


atau CDR)
CDR= D/P x k
D= Jumlah kematian pada tahun tertentu
P= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K= Konstanta (1.000)
2) Angka Kematian Menurut Umur (Age
Specific Death Rate atau ASDR)
ASDRi= Di/Pmi x k
Di= Jumlah kematian pada kelompok umur i
Pmi= Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun untuk kelompok umur i
K= Konstanta (1.000)
3) Angka Kematian dampak Umur
AMKU adalah angka yang menunjukkan berapa banyaknya
orang yang meninggal setiap 1.000 orang pada kelompok
umur tertentu dalam waktu satu tahun.
Rumus:
AMKU= Mi/Pi x k
AMKU= Angka kematian kelompok umur
Mi= Jumlah kematian penduduk pada kelompok umur tertentu
Pi= Jumlah penduduk kelompok umur tertentu pada
pertengahan tahun perhitungan
K= konstanta (1.000)
c. Migrasi/perpindahan/mobilitas
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas daerah administrasi dalam suatu
negara dengan tujuan untuk menetap.
Faktor-faktor penyebab seseorang melakukan
kegiatan migrasi: faktor ekonomi, politik, sosial,
budaya, bencana alam, agama, keamanan.
Pembagian migrasi:
1) Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan
penduduk dari satu negara ke negara lain atau
antarnegara.
Migrasi internasional terbagi:
a) Imigrasi adalah masuknya penduduk dari
suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk
menetap.
Imigran= orang yang melakukan imigrasi
b) Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari
satu negara ke negara lain dengan tujuan untuk
menetap.
Emigran= orang yang melakukan emigrasi
c) Remigrasi/repatriasi adalah kembalinya
seseorang dari luar negeri ke tanah air atau
kembalinya imigran ke negara asalnya.
2. Proyeksi Kependudukan
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah
penduduk di masa yang akan datang berdasarkan
asumsi perkembangan kelahiran, kematian, dan
migrasi.
Manfaat proyeksi penduduku dalam pembangunan
yaitu:
a. Untuk menentukan kebutuhan akan bahan
pangan sesuai gizi serta susunan penduduk menurut
umur.
b. Untuk menentukan jumlah tenaga kesehatan,
sarana dan prasarana kesehatan yang diperlukan
selama periode proyeksi.
c. Untuk menentukan jumlah angkatan kerja dan
penyediaan lapangan kerja.
d. Untuk memperkirakan jumlah penduduk usia
sekolah, jumlah murid, jumlah guru, dan sarana
pendidikan.
e. Untuk estimasi produksi barang-barang dan jasa di
masa mendatang.
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang
susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
Rumus proyeksi penduduk:
Pn= P0 (1+r)ⁿ
Pn= penduduk pada tahun ke – n
P0= penduduk pada tahun 0 atau tahun awal
n= jumlah tahun antara 0 dan n
r= pertumbuhan penduduk per tahun (dalam
persen)
Contoh:
Pn= P0 (1+r)ⁿ
= 20.000.000 (1+2%)⁴
= 20.000.000 (1+0,02)⁴
= 20.000.000 (1,02)⁴
= 20.000.000 (1,0824322)
= 21.648.644 juta
Jadi proyeksi penduduk pada tahun 2009 adalah
21,6 juta
B. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja

Mobilitas penduduk adalah arus perpindahan penduduk


dari suatu tempat ke tempat lain, baik untuk menetap atau
untuk sementara.
Ada beberapa karakteristik yang bersifat khas dari
penduduk yang melakukan mobilitas, yaitu:
1. Penduduk migran pada umumnya merupakan
penduduk usia muda (usia produktif) atau sebagian
besar berupa tenaga kerja.
2. Penduduk wanita biasanya mengikuti penduduk laki-
laki (istri ikut suami).
3. Penduduk migran biasanya para tenaga kerja
berpendidikan dan berketerampilan tinggi.
4. Kuantitas mobilitas penduduk umumnya
berbanding terbalik dengan jarak
5. Mobilitas penduduk dilakukan secara bertahap
6. Terjadinya arus pergi dan balik (arus mudik)
Macam-macam mobilitas penduduk:
1. Mobilitas Nonpermanen
Adalah perpindahan penduduk untuk sementara
waktu, baik dalam waktu harian, mingguan, bulanan,
atau tahunan.
Terbagi 2:
a. Komutasi adalah mobilitas penduduk nonpermanen
secara pergi pulang tanpa menginap atau waktu yang
dibutuhkan < 24 jam.
Komuter= orang yang melakukan komutasi.
b. Sirkulasi adalah jenis mobilitas penduduk nonpermanen
tetapi sempat menginap atau mobilitas nonpermanen
musiman.

2. Mobilitas Permanen
Adalah perpindahan dari suatu wilayah ke wilayah
lainnya untuk menetap di tempat tujuan.
Terbagi dua: migrasi internasional dan migrasi internal.
Migrasi internasional adalah proses perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Terbagi 3: imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Migrasi internal adalah bentuk perpindahan
penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya
dalam satu negara.
Terbagi dua:
a. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain dalam
wilayah negara Indonesia.
Faktor penyebab pelaksanaan transmigrasi:
1) Lingkungan geografis Pulau Jawa yang relatif
baik.
2) Tingginya tingkat kelahiran.
3) Banyaknya migrasi intern dari pulau-pulau di
Indonesia ke Pulau Jawa dan Madura.
4) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
bertransmigrasi.
Macam-macam transmigrasi:
1) Transmigrasi umum adalah perpindahan penduduk
sebagai akibat adanya tekanan penduduk dan bencana
alam.
2) Transmigrasi spontan atau swakarsa adalah
transmigrasi atas kemauan sendiri yang terdorong
kesadaran memperbaiki taraf hidup yang lebih baik di
tempat yang baru.
3) Transmigrasi swakarya adalah transmigrasi yang
diselenggarakan pemerintah dengan beberapa jaminan
hidup.
4) Transmigrasi keluarga adalah jenis perpindahan
penduduk yang pada mulanya diselenggarakan oleh
pemerintah, kemudian para transmigrasi mengurus
dirinya sendiri dengan batuan keluarga mereka yang
telah lebih dahulu berada di daerah transmigrasi itu.
5) Transmigrasi istimewa adalah suatu perpindahan
penduduk yang khusus terdiri atas pengungsi-
pengungsi akibat perang.
6) Transmigrasi bedol desa adalah perpindahan
penduduk yang insidentil, jadi tidak selalu terjadi.
Tujuan transmigrasi:
1) Memindahkan penduduk dari daerah yang
padat di Pulau Jawa, Madura dan Bali.
2) Sebagai usaha untuk meratakan persebaran
penduduk Indonesia.
3) Memberikan kesempatan kerja dengan harapan
taraf hidup meningkat.
4) Mengusahakan kekayaan alam di Pulau Jawa,
seperti tercantum dalam UUD 1945 Pasal 33.
5) Menghilangkan perasaan kesukuan dengan
adanya asimilasi bangsa, yang merupakan
salah satu perwujudan Sumpah Pemuda.
6) Sebagai sarana untuk pertahanan, ketahanan,
dan keamanan nasional.
7) Dengan penyebaran penduduk yang merata
berarti program pembangunan merata ke
seluruh pelosok tanah air.
b. Urbanisasi
Urbanisasi berasal dari kata urbanus (Latin) yang
artinya kota atau daerah kota.
Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke
kota.
Urbanisan= orang yang melakukan urbanisasi.
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari
kota ke desa.
Penyebab urbanisasi bisa dilihat dari dua segi
yaitu:
1) Kondisi Desa
a) Pemilikan tanah di desa semakin sempit
b) Pengangguran tidak kentara
c) Kurangnya lapangan pekerjaan
d) Kurangnya fasilitas untuk keperluan hidup
2) Kondisi Kota
a) Fasilitas dan pelayanan di kota menarik
perhatian orang desa
b) Lapangan pekerjaan cukup banyak sehingga
mudah mencari nafkah
c) Upah kerja di kota lebih baik daripada di desa
Akibat terjadinya urbanisasi untuk wilayah
desa :
1) Desa tidak berkembang
2) Penggunaan tanah tidak teratur
3) Modal dari desa beralih ke kota
4) Desa kehilangan tenaga kerja
Akibat terjadinya urbanisasi untuk wilayah
kota:
1) Terjadi ketegangan sosial
2) Meningkatnya jumlah tenaga yang tidak terlatih
atau terdidik
3) Demoralisasi
4) Tumbuhnya daerah-daerah kotor atau perumahan
liar yang sering disebut slums area serta
terganggunya ketertiban dan kebersihan kota.
C. Kualitas Penduduk dan Indeks
Pembangunan Manusia
1. Bidang Pendidikan
Indonesia yang sedang membangun berupaya
keras untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Bidang Kesehatan
Pembangunan kesehatan disebut Panca Karya
Husada, isinya:
a. Peningkatan dan pemantapan upaya
kesehatan.
b. Pengembangan usaha kesehatan.
c. Pengendalian, pengadaan, pengawasan obat
dan makanan membahayakan.
d. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan
lingkungan.
e. Pemantapan manajemen dan peraturan
perundang-undangan.
Kebijakan pemerintah di bidang kesehatan:
a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk yang
tinggal di pusat pembangunan.
b. Pelayanan kesehatan terhadap tenaga
produktif dan tenaga muda.
c. Usaha preventif kesehatan.
3. Mata Pencaharian
Baru sebagian kecil penduduk Indonesia
memiliki mata pencaharian layak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Pendapatan
Kualitas pendapatan penduduk merupakan salah
satu indikator keberhasilan suatu negara. Kualitas
penduduk di bidang pendapatan masih relatif
rendah.
D. Bonus Demografi dan Dampaknya
Terhadap Pembangunan
Bonus demografi adalah kondisi dimana
jumlah
penduduk Indonesia yang produktif lebih
banyak daripada penduduk yang tidak
produktif.
Kondisi suatu negara yang mengalami era
bonus demografi, yaitu:
1. Jumlah penduduk usia produktif bertambah
besar dan jumlah tenaga kerja meningkat.
2. Penduduk yang bekerja lebih banyak dan
tanggungannya lebih sedikit sehingga
meningkatkan tabungan nasional.
3. Perlakuan yang benar terhadap SDM untuk
mendorong partisipasi angkatan kerja yang
lebih besar.
4. Kebutuhan dan serapan pasar terhadap
produksi domestik terus meningkat.
Dampak positif bonus demografi:
1. Meningkatnya laju perekonomian Indonesia,
karena produktivitas tinggi.
2. Kehidupan masyarakat Indonesia semakin
maju, tertata, dan lebih baik.
3. Perekonomian tumbuh pesat dan siap
bersaing dalam dunia internasional.
Dampak negatif bonus demografi:
1. Semakin sempitnya lapangan pekerjaan.
2. Pengangguran semakin banyak.
3. Kemiskinan semakin menjadi-jadi.
E. Masalah Kependudukan Akibat
Dinamika Penduduk
1. Kesejahteraan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan
4. Perumahan
5. Pangan
Upaya untuk mengatasi permasalahan
kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu:
1. Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan
kelahiran.
2. Pemerataan persebaran penduduk.
3. Perluasan kesempatan kerja.
F. Sumber Data Kependudukan

Sensus adalah salah satu cara yang dilakukan


dalam ilmu kependudukan atau demografi
untuk mengumpulkan data kependudukan.

Demografi berasal dari bahasa Yunani.


Demos artinya rakyat atau penduduk.
Graphein artinya penulisan atau gambaran.
Demografi adalah ilmu pengetahuan yang
mengumpulkan dan menyelidiki catatan
catatan dan statistik penduduk untuk
mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan perkembangan kepadatan, kematian,
kelahiran, perpindahan, dan penyebaran
penduduk.
Penduduk adalah orang atau manusia yang
bertempat tinggal di suatu wilayah.
Populasi mencangkup seluruh organisme
(manusia, hewan, dan tumbuhan) yang
mendiami suatu wilayah.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Kependudukan
Data-data kependudukan yang penting meliputi
jumlah penduduk, jumlah kelahiran, jumlah
kematian, serta jumlah migrasi.
1. Jumlah Penduduk
2. Komposisi penduduk
3. Pertumbuhan penduduk

Anda mungkin juga menyukai