Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Migrasi


Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke temapt yang
lain dengan tujuan untuk menetap di tempat tersebut. Dalam mobilitas penduduk
terdapat migrasi internasioanl yang merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara
ke negara lain. Selain itu juga terdapat migrasi internal yang merupakan perpindahan
penduduk pada sekitar wilayah suatu negara tersebut. Pengertian migrasi menurut
pendapat para ahli, yaitu :
1. Menurut Vago (1999) melalui teori ini perubahan sosial berkait rapat dengan
perubahan dimensi diperingkat local, wilayah dan global yang didukung
denganperbahan teknologi. Ruang lingkup evolusi perubahan sosial termasuk dalam
aspek perubahan manusia, stratifkasi sosial, pendidikan dan ekonomi.
2. Menurut Knox & Pinc (2007) zaman modern perubahn migrasi yaitu meningkatnya
jumlah penduduk dari suatu daerah, meningkatnya kepadatan penduduk dan dalam
waktu yang bersamaan juga meningkatnya perbedaan dan stratifikasi sosial
penduduk.
3. Menurut E.G. Ravenstein (2001) arus dan arus balik, artinya setiap arus migrasi
utama menimbulkan arus balik penggantinya perbedaan antara desa dan kota
mengenai kecenderungan melakukan imigrasi. Wanita, pekerja musiman sering
dianggap sebagai bentuk imigrasi.

Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam, yaitu :

1. Perpinahan penduduk vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke
kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau
sebaliknya.
2. Perpindahan penduduk horizontal, yaitu perpindahan penduduk secara ruang atau
geografis suatu tempat ke tempat lain.
Migrasi Internal
Migrasi internal adalah perpindahan penduduk yang masih berada dalam lingkup satu
wilayah negara atau perpindahan penduduk yang terjadi dalam suatu negara.
Perpindahan yang merupakan migrasi internal anatra lain sebagai berikut :
a. Urbanisasi yaitu perpindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
Urbanisasi merupakan masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permaslahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangna pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hokum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicairkan jalan keluarnya.
b. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk yang diprakarsai dan
diselenggarakan pemerintah dari daerahyag padat penduduknya ke daerah yang
jarang penduduknya.
c. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari
kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh mereka yang
dudlu pernah melakukan urbanisasi, namun banyak juga pelaku ruralisasi yang
merupakan orang kota asli.

2.2. Jenis- Jenis Migran


a. Menurut konsep dasar migran
1. Migran sumur hidup (Life Time Migrant)
Adalah orang yang tempat tinggalnya pada saat pengumpulan data berbeda
dengan tempat tinggalnya pada waktu lahir.
2. Migran risen (Recent Migrant)
Adalah orang yang tempat tinggalnya pada saat pengumpulan data berbeda
dengan tempat tinggalnya pada waktu lima tahun sebelumnya.
3. Migran total (Total Migrant)
Adalah orang yamg pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan
tempat tinggal pada waktu pengumpulan data.
b. Migran menurut dimensi waktu
Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap dlam waktu enam bulan atau lebih.
1. Migran serkuler (migrasi musiman) adalah oran yang berpindah tempat
tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan. Migran sirkular biasanya
adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat
asalnya seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pengusaha warung tegal,
yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya
setiap bulan atau beberapa bulan sekali.
2. Migran pulang-balik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan
tempat tinggalnya secara teratur, pergi ke tempat lain untuk bekerja,
begadang, sekolah, atau untuk kegiatan-kegiatan lainnya. Migran ulang-
alik biasanya menyebabkan lebih banyak pada waktu tertentu misalnya
pada siang hari.

2.3. Faktor Terjadinya Migrasi


Faktor penyebab terjadinya migrasi dapat dibedakan menjadi faktor umum dan faktor
spesifik.
1. Faktor umum
Secara garis besar, penyebabnya terjadinya migrasi disebabkan oleh faktor-faktor
berikut :
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang menyumbang berlakunya proes
migrasi. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kuat menyebabkan wujudnya
banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan sekaligus membuka peluang kepada
rakyat sebuah negara termasuk juga golongan pendatangan yang dating
khususnya untuk mencari rezeki di negara orang.
b. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya juga menyumbang utama yang menyebabkan pendatang
Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahlan boleh
dikatakan faktor sosial budaya memainkan peranan yang sangat penting dengan
faktor ekonomi.
c. Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkaitan
dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarbangsa. Sebuah negara yang
aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengurangi berlakunya migrasi
penduduk negara tersebut ke negara lain.

2. Faktor spesifik
Pada dasranya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull
factor).
a. Faktor-faktor pedorong (push factor) antara lain :
1) Semakin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya
dukung lingkungan, menurunnya atas permintaan atas barang-barang tertentu
yang bahan bakunya makin susah diperoleh.
2) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal.
3) Adanya tekanan dari politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak
asasi penduduk di daerah asal.
4) Rendahnya pendidikan, pekerjaan, atau perkawinan.
5) Bencana alam

b. Faktor penarik (pull factor)


1) Ada harapan untuk memperoleh kesepatan untuk memperbaiki taraf hidup.
2) Ada kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
3) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenagkan, seperti
perumahan, sekolah dan failitas-fasilitas public lainnya.
4) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya Tarik bagi orang-orang daerah lain untuk
bermukim di kota besar.

2.4. Dampak Imigrasi


Migrasi memiliki dampak positif dan negative baik untuk tempat yang dituju maupun
tempat yang ditinggalkan.
1. Dampak terhadap daerah yang dituju
a. Dampak positif
 Jumlah tenaga kerga mneingkat
 Integrasi penduduk desa dan kota semakin terlihat
b. Dampak negative
 Jumlah penduduk semakin padat
 Manambah jumlah pemukiman kumuh
 Lalu lintas jalan semakin pada
 Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai
pengangguran tua wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan
 Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat
2. Dampak bagi daerah yang ditinggalkan
a. Dampak positif
 Berkurangnya jumlah penduduk sehingga menurunkan angka
pengangguran
 Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa
b. Dampak negatif
 Berkurangnya tenaga kerja muda di daerah
 Rendahnya tingkat keamanan karena tinggal penduduk tua
 Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa
 Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang
berhasil memperoleh pendidikan tinggi dikota enggn untuk kembali ke
desa

Anda mungkin juga menyukai