Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 7

Anggota :
1. Fatma nur s 25010116120036
2. Fina Arumsari 25010116120082
3. Pritha Rahma AP 25010116140144
4. Ajeng Linggar Rinanti 25010116130200
5. Mahotama Kumara Dipta 25010116140213
Jenis Masalah Meningkatnya Gizi buruk yang berakibat Stunting pada Balita

Masalah Besar Tingginya angka stunting pada balita di 3 kecamatan di Kota Semarang yaitu Kecamatan
Gunung Pati (16,93%), Mijen (13,75%), dan Tembalang (10,11%).

Penyebab Faktor faktor yang dapat menyebabkan stunting :

Kurangnya pengetahuan ibu mengenai nutrisi kehamilan, ASI Ekslusif, Makanan


Pendamping ASI (MP-ASI), Kelengkapan Imunisasi , serta Penyakit Infeksi, selain itu
faktor Pola Asuh, jumlah anggota keluarga, status sosial ekonomi, Status Pendidikan
Keluarga, Pekerjaan Ibu, Sanitasi Lingkungan, Berat Badan Lahir Rendah juga menjadi
penyebab stunting pada balita.

Faktor Penunjang 1. Konsumsi ke bayi yang kurang


2. Rendahnya absorbs makanan yang dapat menimbulkan infeksi
3. Seringnya diet pada ibu
4. Penyakit yang diderita ibu dan diet
5. Obat-obatan yang dikonsumsi dan kurangnya istirahat
Kegiatan apa Pendampingan gizi kepada ibu baik hamil maupun menyusui (dalam periode 1000
HPK anaknya) oleh kader kesehatan di 3 wilayah tersebut .
Sebelum melakukan pendampingan kader terlebih dahulu diberikan pelatihan dan
pembekalan mengenai metode pendampingan, gizi yang dibutuhkan selama 1000
HPK, cara menanggulangi penyakit infeksi, dan materi materi lain yang dibutuhkan
guna pendampingan ibu. Selanjutnya setelah dilakukan pelatihan dan pembekalan ,
kader kader di 3 kecamatan tersebut dibagi untuk mendampingi tiap ibu yang dalam
periode 1000 HPK, jadi setiap ibu akan didampingi oleh satu kader. Pendampingan
yang dilakukan dalam bentuk pemantauan status gizi ibu dan anak, pemberian
informasi mengenai gizi apa saja yang dibutuhkan, pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan anak, serta pemantauan penyakit infeksi yang diderita.
Dengan Siapa, Untuk Siapa Dengan kader kesehatan wilayah setempat untuk seluruh Ibu dan balita yang dalam
periode 1000 HPK
Dimana Kecamatan Gunung Pati, Mijen, dan Tembalang
Berapa Lama 3 tahun
Tujuan yang diinginkan Menurunnya angka balita stunting di 3 kecamatan tersebut
Indikator Sebelum PSBH Setelah PSBH

Pengetahuan Ibu mengenai Kurang maksimal dilihat dari beberapa Cukup maksimal, dilihat dari setelah
gizi 1000 HPK pertanyaan yag diajjukan oleh kader tidak dilakukan pendampingan diberikan
dapat dijawab oleh ibu. pertanyaan-pertanyaan lagi dan ibu mampu
untuk menjawab
ASI eksklusif Tidak dilakukan selama 6 bulan Dilakukan selama 6 bulan tanpa ada makanan
tambahan

Penanganan terhadap Dianggap hal sepele dan tidak dilakukan Segera dilakukan penanganan agaar tidak
penyakit infeksi penanganan serius berimbas pada penyakit lain.
BBLR Cukup banyak ditemukan Masih ditemukan tapi tidak banyak

Konsumsi MP ASI Tidak diperhatikan, hanya diberikan Lebih diperhatikan diberikan MP ASI dari
makanan seadanya posyandu dan makanan tambahan lain yang
memenuhi gizi balita
Angka stunting di 3 Kecamatan Gunung Pati (16,93%), Mijen Mengalami penurunan hingga hanya
kecamatan (13,75%), dan Tembalang (10,11%). ditemukan kurang dari 5% kasus stunting di
tiap kecamatan
PERTANYAAN TERBAIK
Apakah dengan memberikan pendampingan gizi kepada ibu hamil
dan ibu menyusui yang berada pada periode 1000 HPK dapat
menurunkan angka stunting hingga kurang dari 5% di kecamatan
Gunung Pati, Mijen, dan Tembalang?
KESIMPULAN
Tingginya angka stunting pada balita di 3 kecamatan di Kota Semarang dikarenakan Kurangnya
pengetahuan ibu mengenai nutrisi kehamilan, ASI Ekslusif, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI),
Kelengkapan Imunisasi , serta Penyakit Infeksi, selain itu faktor Pola Asuh, jumlah anggota keluarga, status
sosial ekonomi, Status Pendidikan Keluarga, Pekerjaan Ibu, Sanitasi Lingkungan, Berat Badan Lahir Rendah
juga menjadi penyebab stunting pada balita.

Untuk mengurangi angka kejadian stunting dapat dilakukan pendampingan yang dilakukan dalam bentuk
pemantauan status gizi ibu dan anak, pemberian informasi mengenai gizi apa saja yang dibutuhkan, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pemantauan penyakit infeksi yang diderita.
REFRENSI
Candra, Ardian M, dkk. 2016, Determinan kejadian stunting pada bayi usia 6 bulan di kota semarang. Jurnal Gizi
Indonesia (ISSN : 1858-4942). Vol. 4, No. 2, Juni 2016 : 82 – 88.

Anda mungkin juga menyukai