0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas upaya mengurangi kasus marasmus pada balita di Puskesmas Kori, Sumba Timur melalui pelatihan kader posyandu, kelas gizi, dan perawatan gizi selama 3 bulan. Upaya tersebut berhasil mengurangi kasus marasmus dari semula 10 balita menjadi 7 balita.
Dokumen tersebut membahas upaya mengurangi kasus marasmus pada balita di Puskesmas Kori, Sumba Timur melalui pelatihan kader posyandu, kelas gizi, dan perawatan gizi selama 3 bulan. Upaya tersebut berhasil mengurangi kasus marasmus dari semula 10 balita menjadi 7 balita.
Dokumen tersebut membahas upaya mengurangi kasus marasmus pada balita di Puskesmas Kori, Sumba Timur melalui pelatihan kader posyandu, kelas gizi, dan perawatan gizi selama 3 bulan. Upaya tersebut berhasil mengurangi kasus marasmus dari semula 10 balita menjadi 7 balita.
Dwi Agustina - 25010116120076 Audini Fathia R - 25010116130160 Dinar Khalista - 25010116130198 Muhammad Rasidin - 25000118183027 Identifikasi Masalah Jenis Masalah Angka Kejadian Gizi Buruk (Marasmus) Besar Masalah 10 Balita di Puskesmas Kori, Kecamatan Kodi Utara Sumba Nusa Tenggara Timur (10 balita penderita marasmus dari 4.321 balita) Penyebab Balita kurang mendapat makanan yang cukup dan bergizi karena kemampuan daya beli berkorelasi terhadap persediaan pangan Faktor Penunjang 1. Rendahnya kunjungan balita ke Posyandu karena kesibukan orang tua bercocok tanam 2. Akses ke layanan kesehatan yang sulit dicapai karena topografi yang berbukit-bukit Kegiatan Apa 1. Memberikan pelatihan pada tenaga kesehatan posyandu tentang program TAT (Tumbuh-Aktif-Tanggap) yang kegiatannya memonitoring tumbuh kembang balita tidak hanya terbatas pada penimbangan berat badan namun juga pengukuran lingkar kepala serta demo masak makanan bergizi dengan harga terjangkau, bahan makanan dapat dijangkau, dan makanan tambahan lainnya. 2. Kegiatan kelas gizi pada tiap posyandu 3. Pelatihan pada petugas kesehatan
Dengan Siapa, Untuk Siapa 1. Puskesmas dan kelurahan (PKK)
2. untuk ibu-ibu yang memiliki anak balita penderita marasmus 3. Petugas kader kesehatan Dimana Puskesmas Kori, Kecamatan Kodi Utara Sumba Nusa Tenggara Timur (Posyandu dengan kasus Marasmus)
Berapa Lama 1. 3 hari pelatihan kader posyandu
2. 12 hari kelas gizi 3. 3 bulan perawatan gizi buruk 4. 7 hari pelatihan tentang penanganan gizi buruk Tujuan Yang Diinginkan Agar jumlah kejadian balita penderita marasmus berkurang, dari 10 balita pendertia marasmus menjadi 7 balita penderita marasmus. Kegiatan-kegiatan dalam Penyelesaian Masalah • Pembentukan tim lintas program Puskesmas setempat mencakup koordinasi lintas program dan sektoral rutin • Pembentukan tim posyandu terpadu • Melaksanakan posyandu sistem 5 meja Penilaian Indikator Sebelum PSBH Setelah PSBH
Kunjungan ke Posyandu Jarang ke Posyandu Lebih sering ke Posyandu
Pola makan Tidak teratur Lebih teratur Porsi makan Belum seimbang (tidak bergizi) Cukup seimbang Pertumbuhan Tidak normal Normal Kasus kurang gizi 10 balita 7 gizi baik 3 gizi kurang Kasus gizi kurang 3 kasus gizi lanjutan 12 gizi baik 9 kasus gizi baru Pengetahuan dan monitoring Tak ada kelas gizi dan pemantauan Ada kelas gizi dan pemantauan keberlanjutan gizi pada bayi maupun balita pada bayi dan balita Pertanyaan yang Baik ? • Apakah dengan dilakukan kegiata penyuluhan TAT oleh puskesmas maupun kelurahan kepada kader posyandu dan ibu-ibu dari balita yang menderita penyakit marasmus dapat mengurangi jumlah balita penderita marasmus dari 10 menjadi 7 balita dalam jangka waktu 6 bulan ?