Anda di halaman 1dari 26

BAGIAN IKK-IKP

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKAIRAAT PALU 2023

“Managemen Program Gizi”


Arsilia
18 21 777 14 457

Pembimbing :
dr. Andi Yulinda
Profil Puskesmas Talise

Lokasi :
Jl. Yos Sudarso No.2, Kel. Talise, Kec.
Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Visi & Misi
Visi
Mewujudkan Upaya Pelayanan Kesehatan yang Mantap, Modern dan Berkualitas Menuju
Kecamatan Matikulore Sehat.

Misi
• Mendorong
Melalui
Kemandirian dan Peran Serta Masyarakat Dibidang Kesehatan

Penguatan Kerja Sama Lintas Sektor ;

• Melakukan Transformasi Menjadi Puskesmas Modern Untuk Meningkatkan Mutu Upaya Kesehatan Perorang (UKP)
dan Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) ;

• Meningkatkan Kesehatan Keluarga Melalui Penguatan dan Integrasi Program dengan Mengoptimalkan Kunjungan
Rumah dan Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Profil Puskesmas Talise

Motto :

C.E.R.I.A
“Cakap, Empati, Ramah, Ikhlas, Amanah
Wilayah Kerja
4 kelurahan

Jumlah Penduduk 40.400 jiwa

4 Pustu, 4 Poskedes, 2 Polindes, 18 Posyandu Balita, 14


Posbindu Lansia

Daerah Risti: Tondo kiri, Huntap Tondo, Huntara


Angkasa Muda, Huntara Koni Talise
Pendahuluan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan.

Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.

Referensi : Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019TentangPuskesmas


Dalam melaksanakan UKM & UKP sebagaimana dimaksud dlm Pasal 51 -Pasal 54, PKM
harus menyelenggarakan kegiatan :

Manajemen Puskesmas

Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan Keperawatan Kesehatan


Masyarakat

Pelayanan Laboratorium, dan

Kunjungan Keluarga
Sesuai peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas (Nomor 43, tahun 2019) dan tentang
Manajemen Puskesmas (Nomor 44, tahun 2016).

Pelayanan Promosi Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Kesehatan ibu, anak dan Keluarga


berencana, termasuk pelayanan usia sekolah
dan remaja

Pelayanan Gizi

Pelayanan pencegahan dan


pengendalian penyakit
Sasaran Pokok Gizi
Masyarakat
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020- 2024, tercantum
hal “meningkatnya status gizi masyarakat” menjadi salah satu prioritas pembangunan, dengan sasaran
utama menurunkan prevalensi stunting dan wasting masing-masing menjadi 14% dan 7% di tahun 2024.
Sasaran pokok lainnya adalah
1. Prevalensi Ibu Hamil Kurang Energi Kronik;
2. Persentase Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Surveilans Gizi;
3. Persentase Puskesmas Mampu Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita;
4. Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif;
5. Persentase balita mendapat suplementasi gizi mikro
Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
Tahun 2023

No Indikator
A. Pelayanan Kesehatan Ibu
1 Presentase Ibu Hamil Anemia
2 Presentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
3 Cakupan Ibu Hamil yang mendapat Tablet Tambahan Darah (TTD) Minimal 90 Tablet
selama masa Kehamilan
4 Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Yang mendapat makanan
tambahan
5 Cakupan Ibu Nifas mendapat kapsul Vitamin A
Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
Tahun 2023

No Indikator

B. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita


6. Presentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (berat badan < 2500 gram)
7. Cakupan Bayi Baru Lahir mendapatInisiasi Menyusu Dini (IMD)
8. Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 bulan Mendapat ASI Ekslusif
9. Cakupan Bayi Usia 6 Bulan mendapat ASI Ekslusif
10. Cakupan Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
11. Cakupan Balita Gizi Kurang mendapat kapsul vitamin A
12. Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
Tahun 2023
No Indikator

B. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita


13 Jumlah balita yang mendapatkan Suplementasi gizi mikro
14 Cakupan Balita yang di Timbang Berat Badannya (D/S)
15 Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) Kartu Menuju Sehat
(KMS) (K/S)
16 Cakupan Balita di Timbang yang Naik Berat Badanya (N/D)
17 Prevalensi berat badan kurang (Berat badan kurang dan sangat kurang)
pada Balita
18 Prevalensi Stunting (Pendek dan sangat Pendek) pada Balita
19 Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) pada Balita
Indikator Kinerja Gizi Masyarakat
Tahun 2023

No Indikator

C. Pelayanan Kesehatan Remaja


20. Cakupan Remaja Putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
D. Pelayanan Kesehatan Keluarga
21. Cakupan Rumah Tangga mengonsumsi Garam Beriodium
E. Pelayanan di Fasilitas Kesehatan
22. Presentase Kabupaten / Kota melaksanakan Surveilans Gizi
23. Presentase Puskesmas mampu Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
Tabel. Indikator Kinerja Program Gizi Masyarakat Di Puskesmas
Talise Yang Belum Mencapai Target Tahun 2021-2022
Pembahasan
Identifikasi Masalah
1. Sebanyak 17,6% Balita Yang Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya

2. Masih Terdapat Balita Yang Tidak Ditimbang Berat Badannya

3. Masih Terdapat Bayi Usia < 6 Bulan Yang Tidak Mendapatkan ASI Ekslusif

4. Masih Terdapat Cakupan Bayi Usia 6 Bulan yang tidak Mendapat ASI
Ekslusif

5. Masih Tinggi Angka Presentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Prioritas Masalah
Masalah C A R L Total

Sebanyak 17,6% balita yang ditimbang tidak 4 4 3 2 96


naik berat badannya
Masih terdapat balita yang tidak 3 3 3 3 81
ditimbang berat badannya

Masih terdapat bayi usia <6 bulan yang tidak 3 3 3 2 54


mendapatkan ASI Ekslusi
Masih Terdapat Cakupan Bayi Usia 6 Bulan 2 2 3 2 24
yang tidak Mendapat ASI Ekslusif
Masih Tinggi Angka Presentase Ibu Hamil 2 2 2 2 16
Kurang Energi Kronik (KEK)

Keterangan : Kriteria penilaian


1 = baik sekali 2 = baik 3 = cukup 4 = kurang 5 = sangat kurang
Diagram Pareto Nilai Kumulatif
No Masalah N NK % %NK
1 Sebanyak 17,6% balita yang
ditimbang tidak naik berat badannya 96 96 35% 35%

Masih terdapat balita yang tidak


2 ditimbang berat badannya 81 177 30% 65%

3 Masih terdapat bayi usia < 6 bulan yang


tidak mendapatkan ASI Ekslusif 54 231 20% 85%

4 Masih Terdapat Cakupan Bayi Usia 6


Bulan yang tidak Mendapat ASI 24 255 9% 94%
Ekslusif

5 Masih Tinggi Angka Presentase Ibu


Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 16 271 6% 100%
Identifikasi Penyebab Masalah
Pendekatan Analisis Fish Bone

Material Manusia

Intervensi gizi Kinerja petugas


Media sosialisasi kurang efektif
jangka panjang
program gizi belum
yang belum
maksimal
optimal
Sebanyak 17,6% balita
yang ditimbang tidak naik
berat badannya
Kurangnya
sosialisasi
Kurangnya kerjasama penyuluhan yang
lintas sektor dan lintas lebih inovatif
program

Lingkungan Metode
Analisis Sebab Akibat
No Faktor Penyebab Akibat

1 Metode Pelaksanaan program penyuluhan kebutuhan gizi balita


Sosialisasi penyuluhan kebutuhan gizi seimbang tidak terlaksana secara efektif dan efisien dalam
balita kurang Inovatif dan tidak merata program perbaikan gizi masyarakat

Manusia
2 Kinerja petugas dalam melaksanakan program kurang
Kinerja Petugas kurang efektif mengenai
optimal. Cakupan pemeriksaan antropometri oleh petugas
pentingnya kebutuhan gizi belum maksimal dari
kurang efisien dan tidak merata
petugas
Analisis Sebab Akibat
No Faktor Penyebab Akibat

Lingkungan
3 Peran Lintas Sektor Lintas Program dalam evaluasi
Kurangnya kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program pelaksanaan program mewujudkan penurunan wasting
tidak berjalan optimal.

Material
4 Pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kebutuhan
Kurangnya media yang tersedia mengenai Gizi gizi dan Intervensi gizi menjadi terhambat sehingga
seimbang balita di puskemas penanganan juga tidak sesuai target
Paired Comparison
Keterangan A B C D Total
I 4 3 5 12
II 5 3 3 11
III 4 5 4 13
IV 5 3 2 10

Ket =1: Tidak terkait; 2 : Kurang terkait; 3 : Cukup terkait; 4 : Terkait; 5 : Sangat terkait

I. (A) : Kurangnya Sosialisasi penyuluhan yang lebih Inovatif


II. (B) : Kinerja Petugas kurang efektif, dan KIE mengenai pentingnya kebutuhan gizi
belum maksimal dari petugas
III. (C) : Kurangnya kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
IV. (D) : Kurangnya media yang tersedia mengenai Wasting
Rencana Kegiatan Penangulangan
TUJUAN
NO MASALAH PERBAIKAN TEMPAT WAKTU PJ
RENCANA
1 Metode Agar bertambahnya Memaksimalkan Program promosi Puskesmas Pada saat rapat Koordinator Gizi,
berat badan balita kesehatan tentang gizi lebih Inovatif dan Posyandu rencana Kerja / Promkes
Kurangnya menarik untuk masyarakat. lokakarya mini
Sosialisasi bulanan
penyuluhan yang Contoh : Penyuluhan tentang Isi Piringku
lebih Inovatif untuk meningkatkan pengetahuan tentang
menu makanan gizi seimbang dengan
kegiatan Demo Masakan. Guna
meningkatkan pengetahuan Ibu Balita
dalam pemenuhan asupan Gizi
Rencana Kegiatan Penangulangan
NO MASALAH TUJUAN RENCANA PERBAIKAN TEMPAT WAKTU PJ

2 Manusia Memaksimalkan Membuat SOP dalam pelaksanaan Posyandu dan Pada saat rapat
Koordinator Gizi,
Kinerja petugas Dalam tugas agar lebih efektif. puskesmas rencana kerja
Kinerja Petugas kurang melaksanakan program Memaksimalkan cakupan petugas Promkes
efektif mengenai (SDM)di wilayah kerja Puskesmas Talise
pentingnya kebutuhan gizi dengan mempertimbangkan
belum maksimal dari jumlah petugas dan beban kerja.
petugas
Rencana Kegiatan Penangulangan
TUJUAN
NO MASALAH PERBAIKAN TEMPAT WAKTU PJ
RENCANA
3 Lingkungan kerjasama Lintas • Melakukan Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Puskesmas, Penguatan Penanggung
Sektor Dan Lintas Program dalam meningkatkan BB balita dengan posyandu dan Program pada jawab UKM,
Program Dalam intervensi Gizi Spesifik dan intervensi Sensitif. dinas kesehatan, lokakarya Mini Koor gizi
Kurangnya Peran evaluasi serta Intervensi Spesifik: menjalin kerja sama antar program pemerintah daerah sektoral (3 bulan
kerjasama Lintas KIA dan GIZI dalam promosi kesehatan, kegiatan setempat sekali)
Pelaksanaan
Sektor dan Lintas Imunisasi, monitoring BB balita
program dapat
Program Intervensi Sensitif: Melalui program pembangunan non
mewujudkan
peningkatan berat kesehatan (penyediaan air bersih, penyediaan bahan
badan balita pangan, keluarga berencana, penanggulangan
kemiskinan)
Contoh : Melakukan intervensi GIZI  Formula Ready
to Use Therapeutic Food (RUTF)
Rencana Kegiatan Penangulangan
NO MASALAH TUJUAN RENCANA PERBAIKAN TEMPAT WAKTU PJ

4 Material Meningkatkan Membuat Poster, Leaflet, Puskesmas, posyandu, Setiap hari dinas Koor. promkes
pemahaman Video, Siaran edukasi di Stasiun Radio, Gadget/ Puskesmas, dan Koor. gizi
masyarakat mengenai Radio, dan Melalui media telekomunikasi Posyandu.
Kurangnya Media Gizi seimbang pada Media sosial
yang tersedia balita
mengenai Gizi
seimbang balita di
puskemas
Thank u 

Anda mungkin juga menyukai