Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Posyandu Desa
Siring Alam Ogan Ilir
Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Posyandu Desa Siring
Alam Ogan Ilir
Nen Sastri1
1
Program Studi Kebidanan, STIK Bina Husada Palembang
Korespondensi
Program Studi Kebidanan, STIK Bina Husada Palembang
Jalan Mayor Zurbi Bustan, Palembang
nensas34@gmail.com
dan Edukasi (KIE) dalam bentuk cetak dan KEK atau Kekurangan Energi Kronis
elektronik, seperti: poster, leaflet. pada ibu hamil merupakan suatu kondisi
Konsultasi: setelah selesai pemaparan dimana dalam jangka waktu yang lama,
dari materi kemudian dibuka sesi pertanyaan pemenuhan kebutuhan energi baik dari
dari peserta. Kemudian menindaklanjuti karbohidrat maupun lemak tidak dapat
pertanyaan-pertanyaan dari peserta. tercukupi. Penentuan status gizi ibu hamil
untuk mendeteksi adanya KEK dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dengan melakukan pengukuran
lingkar lengan atas (LILA) dan dengan IMT.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pengukuran LILA pada ibu hamil dilakukan
Tentang Risiko Kekurangan Energi Kronis pada lengan kiri dengan nilai cut off apabila
(KEK) Sebelum Penyuluhan nilai LILA kurang dari 23.5 cm maka ibu
Sasaran kegiatan ini dihadiri 10 ibu hamil beresiko LILA. Sedangkan apabila nilai
hamil. Pengetahuan tentang Risiko IMT kurang dari 18.5 maka ibu hamil
Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebelum tergolong KEK. Kekurangan Energi Kronis
penyuluhan dalam pengabdian kepada pada masa kehamilan dapat menyebabkan
masyarakat ini di bagi menjadi 3 kelompok berbagai macam resiko baik ibu dan janin.
yaitu pengetahuan baik, cukup dan kurang. KEK akan meningkatkan resiko keguguran,
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perdarahan pasca persalinan, kematian ibu,
pengabdian kepada masyarakat diketahui mudah terkena penyakit infeksi dan persalinan
bahwa dari 10 responden ibu yang mempunyai yang sulit dan lama. Tidak hanya pada ibu
pengetahuan baik yaitu 2 ibu (20%), hamil, dampak KEK pada janin dan akan akan
pengetahuan cukup sebanyak 5 ibu (50%), berlanjut sampai usia dewasa diantaranya
pengetahuan kurang yaitu 3 ibu (30%). adalah gangguan pertumbuhan janin, bayi
Sejalan dengan pengabdian kepada beresiko BBLR, bayi beresiko terkena kelainan
masyarakat yang berjudul Penerapan kongenital, resiko stunting, gangguan
Penyuluhan Kesehatan Tentang Kurang Energi pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang
Kronik (KEK) Terhadap Tingkat Pengetahuan berpengaruh pada kecerdasan anak 7.
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ganjar Selama kehamilan, proses pertumbuhan
Agung. Dari hasil pemberian kuesioner tetap berlangsung yaitu pertumbuhan janin
sebagai bahan evaluasi Pengetahuan subyek I yang dikandung dan berbagai pertumbuhan
(Ny. A) tentang KEK sebelum penerapan organ tubuh yang mendukung proses
termasuk dalam kategori cukup dimana dari 30 pertumbuhannya sehingga peningkatan
pertanyaan yang diberikan baru dapat metabolisme pada ibu hamil berdampak pada
menjawab 53,3%, sedangkan pengetahuan peningkatan suplai vitamin dan mineral
subyek II (Ny. D) masuk kategori kurang disamping energi, protein, dan lemak. Jika
karena baru dapat menjawab benar sebesar kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan
33,3%. mineral yang meningkat ini tidak dapat
Sejalan dengan pengabdian kepada dipenuhi melalui makanan yang dikonsumsi
masyarakat yang berjudul Pendidikan ibu hamil maka ibu hamil akan mengalami
Kesehatan: Kelas Ibu Hamil Dengan kekurangan gizi yang akan mengakibatkan
Kekurangan Energi Kronis. Hasil pengabdian berat badan bayi lahir rendah, kelahiran
kepada masyarakat yaitu wawancara dengan premature (lahir belum cukup bulan), dan lahir
bidan Puskesmas Bangetayu Wetan Kota dengan berbagai kesulitan / sampai meninggal.
Semarang, jumlah ibu hamil di Bangetayu Kekurangan gizi pada ibu hamil bukan saja
Wetan pada bulan November 2021 tercatat berdampak pada janin yang akan dilahirkan,
sebanyak 135 ibu hamil dan kasus resiko tetapi dapat menimbulkan masalah pada ibu
kekurangan energi kronis pada ibu hamil sejak hamil itu sendiri. Masalah gizi pada ibu hamil
bulan Januari-November 2021 sejumlah 56 disebabkan karena tidak terpenuhinya
kasus 41,5 % dengan rentan usia ibu hamil 18- kebutuhan zat gizi dari makanan, terbagi
35 tahun. Rata-rata pengetahuan ibu hamil menjadi masalah gizi makro (kekurangan
tentang gizi ibu hamil masih kurang dan rata- energi kronis / KEK) dan masalah gizi mikro
rata pengetahuan ibu hamil tentang dampak (kekurangan zat besi, Iodium dan Kalsium) 9.
dari KEK juga masih kurang 8.
K2JCE | VOLUME 04 | NOMOR 01 | JUNI |2023 4
Nen Sastri. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Posyandu Desa
Siring Alam Ogan Ilir
Asupan ibu hamil bukan hanya berasal pengetahuan responden sebelum (pre-test) dan
dari makanan utama, tetapi juga dari makanan sesudah (post-test) kegiatan penyuluhan
tambahan. Pemberian Makanan Tambahan menunjukkan adanya peningkatan tingkat
(PMT) dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dimana tingkat pengetahuan pre-
status gizi ibu hamil. Bentuk PMT dapat test sebanyak 15% meningkat menjadi 65%
berupa PMT pabrikan maupun PMT berbasis untuk tingkat pengetahuan cukup 10.
pangan lokal. Pada tahun 2010, Kementerian Menurut 2 Pendidikan gizi adalah
Kesehatan RI telah mendistribusikan kegiatan kegiatan ini bertujuan meningkatkan
PMT dalam bentuk PMT pabrikan yang pengetahuan dan kemampuan ibu hamil dan
diprioritaskan pada ibu hamil KEK dari orang tua balita dalam penerapan gizi
keluarga miskin terutama di wilayah kabupaten seimbang/isi piringku dan pemanfaatan bahan
/ kota yang mengalami rawan gizi, tetapi pangan lokal dalam konsumsi makanan sehari
jangkauan PMT pabrikan tersebut belum dapat hari. Pendidikan gizi dilakukan oleh Tim
menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Untuk Puskesmas, Bidan di desa dan Kader Posyandu
itu diharapkan menu PMT yang berasal dari dengan cara: Penyuluhan kegiatan penyuluhan
pangan lokal dengan kandungan gizi yang kelompok dilakukan bersamaan dengan
cukup dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu pelaksanaan pemberian makan tambahan,
hamil. Mutu makanan tambahan lokal dapat setelah kegiatan posyandu atau saat
ditingkatkan dengan menambah pangan diselenggarakan kelas ibu (15 – 30 menit).
sumber protein hewani dan nabati sesuai Materi penyuluhan dapat disesuaikan dengan
dengan kebutuhan gizi masa kehamilan kebutuhan terkait gizi dan kesehatan ibu hamil
trimester I, II, dan III. dan balita dengan memanfaatkan media
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dalam bentuk cetak dan elektronik, seperti:
Tentang Risiko Kekurangan Energi Kronis poster, leaflet, games, lagu, jingle, video, dan
(KEK) Sesudah Penyuluhan lain-lain yang tersedia di Puskesmas.
Pengetahuan tentang Risiko Kekurangan Demonstrasi Pembuatan Makanan Tambahan
Energi Kronis (KEK) sesudah penyuluhan Lokal Kegiatan demonstrasi pembuatan
dalam pengabdian kepada masyarakat ini di makanan Tambahan lokal yang dilakukan Tim
bagi menjadi 3 kelompok yaitu pengetahuan Puskesmas, TP PKK, Bidan di Desa dan Kader
baik, cukup dan kurang. Berdasarkan data Posyandu. Melalui kegiatan ini diharapkan
yang diperoleh dari hasil pengabdian kepada sasaran (Ibu ibu hamil dan balita) ataupun
masyarakat diketahui bahwa dari 10 responden masyarakat mau dan mampu menyediakan
ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 6 makanan bergizi bagi keluarga dengan
ibu (60%), pengetahuan cukup sebanyak 4 ibu memanfaatkan bahan pangan lokal.
(40%). Pelaksanaan kegiatan Pendidikan: dalam
Sejalan dengan pengabdian kepada memberikan penyuluhan untuk mempermudah
masyarakat yang berjudul Penerapan dalam penyampaian materi kita menggunakan
Penyuluhan Kesehatan Tentang Kurang Energi leaflet, poster. Setelah selesai menyampaikan
Kronik (KEK) Terhadap Tingkat Pengetahuan materi kita memberikan kesempatan pada ibu
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ganjar untuk konsultasi mempertanyakan hal-hal yang
Agung. Hasil pengabdian kepada masyarakat belum dimengerti dari materi yang diberikan.
yaitu Tingkat pengetahuan Subyek I (Ny. A)
dan subyek II (Ny. D) setelah diberikan
pendidikan kesehatan mengalami peningkatan
dimana dari 30 pertanyaan seluruhnya telah
mampu dijawab dengan benar (100%) atau
termasuk dalam kategori baik 3.
Sejalan dengan pengabdian kepada
masyarakat yang berjudul Peningkatan
Pengetahuan mengenai Kurang Energi Kronik
(KEK) dan Gizi pada Ibu Hamil di Masa
Pandemi Covid-19. Hasil pengabdian kepada
masyarakat yaitu wawancara tingkat
Gambar 1. Pelaksanaan Penyuluhan Risiko Sebagai Sumber Gizi Keluarga Pada Ibu
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Hamil. Pengabdi Pada Masy. 2021;1.
DAFTAR RUJUKAN
1. Kemenkes. Laporan Akuntabilitas Kinerja
2018. Direktorat Gizi Masyarakat
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.; 2019.