Template
MANUSCRIPT TITLE (Times New Rowman 12)
PENGARUH USIA IBU SAAT HAMIL BALITA STUNTING
TERHADAP KATEGORI STUNTING PADA BALITA STUNTING DI
DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG
Efa Ernawati, Main Adviser: I G A Karnasih, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat,
Companion Advisor : Syiska Atik Maryanti,S.Sit.,M.Keb
Dampak dari stunting adalah jangka pendek dan jangka panjang dan
termasuk peningkatan morbiditas dan mortalitas. Dampak jangka pendeknya
adalah peningkatan risiko infeksi dan penyakit tidak menular, peningkatan
kerentanan untuk menumpuk lemak sebagian besar di wilayah tengah tubuh.
Journal
Template
Dampak panjangnya perkembangan anak yang buruk dan kapasitas belajar,
lebih rendah oksidasi lemak, pengeluaran energi yang lebih rendah, ,resistensi
insulin dan risiko lebih tinggi terkena diabetes, hipertensi, dislipidemia,
penurunan kapasitas kerja dan hasil reproduksi ibu yang tidak
menguntungkan di masa dewasa. Selanjutnya, anak stunting yang mengalami
kenaikan berat badan yang cepat setelah 2 tahun memiliki peningkatan risiko
menjadi kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari (Soliman et al.,
2021).
Result
DISCUSSION
Hasil penelitian menemukan tidak ada pengaruh usia ibu saat hamil
dengan kategori stunting pada balita di desa Balung Lor (p value=0.0<=0,05).
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian (Kurniawati, Sujiyatini and Saputro, 2022)
yang menemukan terjadinya stunting dipengaruhi oleh usia ibu saat hamil.
Peluang usia ibu hamil dalam kategori tidak sehat reproduksi yaitu usia <20
tahun dan >35 tahun 8 kali menjadi penyeban stunting dibandingkan dengan
usia reproduksi sehat (Wemakor et al., 2018). Ibu hamil dalam usia reproduksi
tidak sehat tidak dapat memfasilitasi kebutuhan janin intra uterin dan ekstra
uterin. Sistem reproduksi ibu hamil <20 tahun belum tumbuh dan berkembang
sepurna sehingga berdampak terhadap sirkulasi intra uterin. Sistem reproduksi
pada ibu hamil usia >35 tahun sudah mengalami penurunan fungsi organ
reproduksi dan sekresi hormon-hormon reproduksi dan pertumbuhan. Sistem
reproduksi yang tidak sehat dapat berdampak terjadinya Intra uterine Growth
Restriction (IUGR). Usia ibu yang terlalu muda ( <20 Tahun) berpeluang 0,9
kali menderita IUGR (Nadia Mohammad 1, Arjumand Sohaila 1, Unaib Rabbani
1, Sufian Ahmed 2, Shakeel Ahmed 1, 2018). Janin dari ibu hamil dengan usia
muda kecil sejak trimester pertama kehamilan dan untuk seterusnya mengalami
Journal
Template
pertumbuhan yang lambat (Di Gravio et al., 2019). Kondisi tersebut merupakan
penyebab intra uterin terjadinya stunting. Gangguan pertumbuhan selama intra
uterin berdampak terhadap berat badan lahir bayi dan maturitas organ . Berat
badan lahir rendah (BBLR) karena adanya gangguan pertumbuhan janin intra
uterin. BBLR banyak dilahirkan dari ibu dengan usia <20 tahun (Barreto et al.,
2020).
Permasalahan psikologi dialami ibu hamil usia muda. Masa muda
merupakan masa bersenang-senang, mencari teman dan belajar. Pada ibu hamil
usia muda harus mengambil tanggung jawab sebagai seorang ibu dan istri.
Tanggung jawab tersebut menjadi dilema dan ibu cendrung mengalami depresi
pada masa perinatal. Ibu hamil usia muda berpeluang menimbulka deperesi post
partum pada daerah perkotaan dan pesesaan (Putri et al., 2023). Ibu yang
mengalami depresi saat hamil tidak mampu merawat kehamilan. Depresi pada
masa post partum juga berdampak terhadap pola ASUH anak. Sehingga Depresi
pada masa perinatal dapat menjadi salah satu gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak (Nasreen et al., 2013).
Balita kategori stunting sangat pendek dalam penelitian ini sebagian
besar (79,7 %) dikandung oleh ibu dengan usia reproduksi sehat. Hasil tersebut
sesuai dengan penelitian (Santosa et al., 2022) yang menemukan tidak adanya
hubungan antara usia ibu dengan stunting. Kondisi tersebut dapat terjadi karena
penyebab stunting secara pasti belum diketahui. Stunting disebakan oleh banyak
factor meliputi: nutritional status, exclusive breastfeeding, complementary feeding,
vaccination status, infectious illnesses, and low birth (Sari and Sartika, 2021). Status
gizi ibu berpengaruh terhadap ketersedian nutrisi untuk petumbuhan janin. Status
gizi prakonsepsi memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting (Young et al.,
2018). Status gizi yang kurang saat pra konsepsi berdampak pada rendahnya
simpanan nutrisi. Cadangan nutrisi yang rendah tidak dapat memenuhi
kebutuhan pada saat hamil.
Tingkat pendidikan memberikan pengaruh terhadap masalah yang ada pada
diri, karena dari pendidikan seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang
Journal
Template
kemudian akan membentuk sikap dalam hal pengambilan keputusan. Tingkat
pengetahuan berkaitan erat dengan tingkat Pendidikan formal, semakin tinggi
Pendidikan formal maka semakin mudah untuk memahami informasi yang di
terima.(Notoatmodjo, 2018). Tingkat pendidikan orang tua sangat penting dalam
pemenuhan gizi keluarga untuk mencegah anak stunting. Selain dari factor
Pendidikan ada factor pekerjaan, dari hasil penelitian 123 balita stunting di dapat
kan 114 (92,7%) ibu balita stunting tidak bekerja. Dilihat dari pekerjaan ibu
stunting rata-rata tidak bekerja dan seharusnya mereka punya waktu luang yang
banyak. Dengan waktu yang banyak sebenarnya mereka dapat mengasuh anaknya
dengan baik, tapi pada kenyataanya mereka kurang telaten dalam pola asuh .
Sehingga dengan kurang telaten dalam pola asuh menyebabkan kurang
optimalnya dalam memberikan asupan makanan pada anak. Sehingga
menyebabkan balita stunting. Selain itu ibu yang tidak bekerja juga tidak berdaya
dalam hal keuangan, Cinta seorang ibu memang tidak bisa diukur dari uang.
Namun, ada begitu banyak kebutuhan anak mulai dari membeli susu, pakaian
hingga sekolah yang semuanya membutuhkan uang. Menjadi ibu rumah tangga
berarti juga hanya akan mengandalkan pemasukan dari suami saja sehingga
terkadang ada begitu banyak kebutuhan anak dan juga rumah tangga yang tidak
tercukupi. Sehingga kadang ibu ada rasa takut kekurangan uang belanja kalau
harus makan-makanan bergizi seperti ikan.
Faktor yang tidak kalah penting tingginya kejadian stunting adalah persepsi
ibu yang salah tentang pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Ibu dan keluarga
beranggapan anaknya pendek bukan masalah. Mereka mempersepsikan anaknya
pendek karena pengaruh genetik. Termasuk persepsi mereka bahwa anak kecil
memang umum sering sakit.
CONCLUSIONS
Dari hasil penelitian Pengaruh usia ibu saat hamil dengan kategori stunting
balita di desa Balung Lor wilayah kerja Puskesmas Balung tahun 2023, dapat
disimpulkan bahwa usia ibu saat hamil balita yang mengalami stunting dalam
Journal
Template
kategori usia reproduksi sehat. Usia reproduksi sehat adalah usia yang sangat
memungkinkan ibu secara fisik, psikologis dan sosial untuk hamil,
melahirkan dan merawat bayinya dengan baik tidak terjadi gangguan
pertumbuhan dan perkembangan atau stunting. Tidak sesuai hasil penelitian
dengan tori dapat terjadi karena stunting disebabkan oleh banyak faktor. Oleh
sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor penyabab stunting
yang lain seperti persepsi ibu tentang stunting.