Anda di halaman 1dari 9

JMH e-ISSN.

2715-9728
p-ISSN. 2715-8039
Jurnal Medika Hutama
Vol 04 No 01, Oktober 2022
http://jurnalmedikahutama.com

Open Acces
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMBERIAN ASUPAN GIZI PADA IBU
HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU UNTUK MENCEGAH KEJADIAN STUNTING
Nur Annisa Ulfa1, Sri Utami2, Riri Novayelinda3

1Prodi Sarjana Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau


2,3Dosen Fakultas Keperawatan, Universitas Riau, Pekanbaru

Corresponding Author: Nur Annisa Ulfa,Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau.
E-Mail: nurannisaulfa01@gmail.com

Received 16 Agustus, 2022; Accepted 24 Agustus, 2022; Online Published 30 Oktober. 2022

Abstrak

Pendahuluan: Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu
yang lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian asupan gizi
pada ibu hamil untuk mencegah kejadian stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasy-eksperimen,
dengan rancangan yang digunakan One group pre-test post-test design. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
puskesmas Rejosari dengan jumlah sampel 34 responden dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan
kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan asupan gizi pada ibu hamil. Amalisa yang
digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariate dengan uji t Dependent dan uji Wilcoxon. Hasil: Uji statistik
dependent sample t test didapatkan hasil nilai p value 0,017 yang berarti p value < α (0,05). Hal ini yang berarti bahwa
Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang pemberian asupan gizi untuk mencegah kejadian Stunting. Kesimpulan: Pendidikan
kesehatan tentang pemberian asupan gizi pada ibu hamil efektif terhadap pengetahuan asupan gizi ibu hamil. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pemberian gizi untuk mencegah kejadian stunting.

Keywords: Asupan gizi;Pengetahuan;Stunting.

PENDAHULUAN

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan dimana ukuran panjang badan atau tinggi badan pada
Kemiskinan mengemukakan bahwa stunting balita termasuk pendek (stunted) atau sangat pendek
merupakan suatu kondisi pertumbuhan yang gagal (severely stunted) jika dibandingkan dengan standar
pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) yang pada kelompok seusianya (Simbolon, 2019).
diakibatkan dari kekurangan gizi yang kronis, Masalah stunting yang terjadi pada balita ini
sehingga anak tampak terlalu pendek pada seusianya. termasuk masalah gizi kronis (berlangsung selama
Kekurangan gizi yang terjadi pada bayi ini diakibatkan periode yang panjang) yang disebabkan oleh
sejak dalam kandungan dan pada masa awal setelah multifaktor seperti gizi ibu saat hamil, social ekonomi,
bayi lahir, tetapi kondisi stunting ini baru akan tampak kesakitan pada bayi, kurangnya asupan gizi pada bayi
setelah bayi berusia 2 tahun (TNP2K, 2017). Menurut (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Selain itu
Simbolon (2019) stunting adalah suatu keadaan penyebab stunting juga karena rendahnya pendidikan

3076
ibu dan rendahnya pengetahuan ibu tentang gizi saat sehingga akan dapat menyebabkan terjadinya stunting
hamil (Ni’mah & Nadhiroh, 2015). Dari hal tersebut (WHO, 2014).
stunting akan berdampak buruk bagi kehidupan balita Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting
baik itu dari jangka pendek hingga jangka panjangnya. dipengaruhi oleh pengetahuan gizi ibu, asupan protein,
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh stunting dan asupan ibu. Asupan ibu terutama saat hamil
dalam jangka pendek adalah terganggunya merupakan salah satu faktor yang berperan penting.
perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak Gizi janin bergantung sepenuhnya pada ibu, sehingga
sehingga tidak optimal. Dampak buruk dalam jangka kecukupan gizi ibu sangat memengaruhi kondisi janin
panjang postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, yang dikandungnya. Ibu hamil yang kurang gizi atau
menurunnya kesehatan reproduksi, kurang optimalnya asupan makanan kurang akan menyebabkan gangguan
kapasitas belajar pada saat masa sekolah, pertumbuhan janin dalam kandungan (Picauly & Toy,
meningkatnya resiko berbagai penyakit (Kementerian 2013).
Kesehatan RI, 2018). Upaya yang bisa dilakukan Masalah stunting merupakan salah satu target
terkait kejadian stunting ada yang secara langsung dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang
(Intervensi gizi spesifik) dan tidak langsung (intervensi termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-
gizi sensitif). Salah satu intervensi yang efektif adalah 2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk
intervensi dari gizi spesifik. malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan
Upaya intervensi gizi spesifik untuk balita pangan. Target yang di tetapkan adalah untuk
stunting yaitu difokuskan pada 1000 hari pertama menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun
kehidupan (HPK) yang salah satunya berpengaruh 2025. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah
pada saat kehamilan dimulai (Simbolon, 2019). Ibu menetapkan bahwa stunting sebagai salah satu
hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan program prioritas. Upaya yang dilakukan untuk
akan masalah gizi, salah satunya adalah masalah status mencegah atau menurunkan prevalensi stunting
gizi ibu saat hamil (WHO, 2014).Menurut berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39
Kementerian Kesehatan jumlah ibu hamil di indonesia tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
adalah sebanyak 5.291.143 orang. Di provinsi Riau Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
jumlah ibu hamil pada tahun 2018 adalah sebanyak adalah salah satunya menyelenggarakan program
169.817 orang (Kemenkes RI, 2018). Data dari Dinas pemberian makanan tinggi kalori, protein dan
Kesehatan Kota Pekanbaru jumlah ibu hamil pada mikronutrien (TKPM) pada saat ibu hamil (Kemenkes
tahun 2018 adalah sebanyak 25.478 orang, dan RI, 2018).
populasi ibu hamil yang terdapat di Puskesmas Salah satu faktor penyebab terjadinya stunting
Rejosari sebanyak 2.338 orang (Dinkes Pekanbaru, adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi saat
2020). hamil. Menurut penelitian yang dilakukan Ekayhanti &
Tingginya kejadian stunting salah satunya suryani (2019) tentang Edukasi Gizi pada Ibu Hamil
kurangnya pengetahuan ibu saat hamil tentang asupan Mencegah Stunting pada Kelas Ibu Hami mengatakan
gizi. Rendahnya status gizi ibu hamil selama bahwa terdapat pengaruh yang bermakna kelas ibu
kehamilan dapat mengakibatkan berbagai dampak hamil terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu
tidak baik bagi ibu dan bayi, diantaranya adalah bayi hamil tentang pencegahan stunting (p-value<0,05).
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

3077
Penelitian yang dilakukan oleh Suryagustina media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dkk (2018) tentang pengaruh pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2010).
tentang pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan Penelitian yang dilakukan oleh Anitasari dan
sikap ibu mengatakan terdapat hasik yang signifikan Tandiama (2018) tentang Pengaruh Pendidikan
antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu
(p-value<0,05). Penelitian yang dilakukan Alfarisi dkk Hamil Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Masa
(2019) tentang Status Gizi Ibu Hamil Dapat Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Selatan
Menyebabkan kejadian Stunting Pada Balita Kota Palopo. Hasil dari penelitian di dapatkan ada
mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
Status gizi ibu selama kehamilan dengan kejadian ibu hamil tentang pemenuhan nutrisi masa kehamilan
stunting dengan nilai p-value 0,005 (0,005<0,05). dengan nilai p= 0,003 (nilai p<α 0,05). Tingkat
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan
meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil untuk kesehatan terdapat 15 orang (51,7%) tingkat
mencegah kejadian stunting pada balita adalah dengan pengetahuan kurang, dan sebanyak 14 orang (48,3%)
memberikan pendidikan kesehatan. Pendidikan berpengetahuan baik. Setelah diberikan pendidikan
kesehatan adalah suatu proses yang direncanakan kesehatan mayoritas responden memiliki pengetahuan
dengan sadar untuk menciptakan peluang (literacy) yang baik sebanyak 25 orang (86,2%).
serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (life Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
skills) demi kepentingan kesehatannya (Nursalam, dilakukan oleh peneliti melalui wawancara kepada 10
2008). orang ibu hamil yang berkunjung di Wilayah Kerja
Pendidikan kesehatan ini pada dasarnya untuk Puskesmas Rejosari, didapatkan hasil 7 orang ibu
meningkatkan derajat kesehatan (kesejahteraan) dan hamil mengatakan belum pernah mendapatkan
menurunkan ketergantungan serta memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian asupan gizi
kesempatan pada individu, keluarga, kelompok dan pada saat kehamilan, sedangkan 3 ibu hamil lainnya
komunitas untuk mengaktualisasikan dirinya dalam mengatakan pernah mendapatkan pendidikan
mempertahankan keadaan sehat yang optimal kesehatan tentang pemberian asupan gizi pada saat ibu
(Nursalam, 2008). Faktor yang mempengaruhi suatu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
proses pendidikan kesehatan diantaranya ada faktor mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap
metode, faktor materi yang disampaikan, petugas atau pengetahuan ibu tentang pemberian asupan gizi pada
pendidik yang menyampaikan dan alat bantu atau ibu hamil untuk mencegah kejadian stunting pada
balita.

ISI yaitu di Puskesmas Rejosari dengan jumlah sampel


sebanyak 34 responden ibu hamil yang memiliki App
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini jenis penelitian yang WhatsApps. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli

digunakan adalah penelitian kuantitatif desain quasy 2020.

eksperimen dengan rancangan one group pretest- Penelitian ini sudah dilakukan uji etik di

posttest. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui Fakultas Keperawatan Universitas Riau. Pendidikan

proses izin dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan kesehatan yang diberikan pada penelitian ini yaitu

diteruskan ke Puskesmas Rejosari. Lokasi penelitian dengan video melalui grup WhatsApps. Sebelum
3078
pemberian intervensi, dilakukan terlebih dahulu Total 34 100
pengukuran pengetahuan ibu hamil dengan Suku
menggunakan kuesioner melalui Google Form (pre  Melayu 11 32,4
 Batak 2 5,9
test), setelah itu dilakukan intervensi berupa  Minang 11 32,4
pendidikan kesehatan tentang pemberian asupan gizi  Jawa 10 29,4
Total 34 100
pada ibu hamil. Setelah diberikan pendidikan Usia Kehamilan
kesehatan, maka dilakukan pengukuran kedua  0-12 minggu 6 17,6
 13-27 minggu 15 44,1
mengenai pengetahuan ibu hamil dengan
 28-40 minggu 13 38,2
menggunakan kuesioner (post test) yang sama 3 hari Total 34 100
setelah diberikan intervensi. Pada penelitian ini uji Jumlah Kehamilan
 Primigravida 13 38,2
yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Setelah  Multigravida 21 61,8
pengumpulan data dilakukan lalu lalu dilakukan  Grandemugravida 0 0
Total 34 100
pengolahan data pretest dan posttest. Selanjutnya data Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari
akan di analisa secara univariat dan bivariat 34 responden, mayoritas usia dewasa awal (26-35)
menggunakan komputerisasi.. tahun yaitu 21 responden (61,8%), berdasarkan
HASIL PENELITIAN pekerjaan mayoritas responden adalah IRT dengan
jumlah 22 responden (64,7%). Distribusi responden
Berikut hasil yang diperoleh dari penelitian
berdasarkan tingkat pendidikan adalah mayoritas SMA
yang dilakukan pada 34 ibu hamil di wilayah kerja
sebanyak 16 responden (47,1%), dan menurut suku
Puskesmas Rejosari Pekanbaru:
responden yang terbanyak adalah melayu dan minang
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden dengan jumlah 11 responden (32,4%). Adapun usia
berdasarkan umur, pekerjaan, kehamilan tertinggi yaitu 13-27 minggu dan 28-40
pendidikan, suku, usia kehamilan dan
jumlah ke hamilan. minggu dengan jumlah 14 responden (41,2%) dengan
status kehamilan tertinggi adalah Multigravida
Jumlah Responden
Karakterisitik sebanyak 21 responden (61,8%).
N %
Kategori Umur
 Remaja Akhir (17-25) 9 26,5 Tabel 2. Rata-rata Pengetahuan Responden Saat
 Dewasa Awal (26-35) 21 61,8 Pretest Dan Posttest Pemberian
 Dewasa akhir (36-45) 4 11,8 Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian
Total 34 100 Asupan Gizi Untuk Mencegah Kejadian
Pekerjaan Stunting.
 IRT 22 64,7 Pengetahuan Mean SD Min Max
 Buruh/Petani 0 0
 Wiraswasta 2 5,9 Pre-test 16,03 3,904 8 20
 Swasta 7 20,6
 PNS 1 2,9 Post-test 18,00 1,393 15 20
 Lainnya 2 5,9
Total 34 100 Tabel 2 di atas dapat dilihat rata-rata
Pendidikan pengetahuan pre test pendidikan kesehatan tentang
 Tidak Sekolah 0 0
pemberian asupan gizi untuk mencegah kejadian
 SD 1 2,9
 SMP 4 11,8 stunting yaitu 16,03 (SD=3,904). Rata-rata
 SMA 16 47,1
pengetahuan post test pendidikan kesehatan tentang
 Perguruan Tinggi 13 38,2
pemberian asupan gizi untuk mencegah kejadian
3079
stunting yaitu 18,00 (SD=1,393). Nilai minimum pre- Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebagian besar
test yaitu 8 dan maksimum yaitu 20. Nilai minimum responden adalah ibu kelompok usia produktif, dimana
post-test yaitu 15 dan nilai maksimum berjumlah 20. mereka telah memiliki kematangan dalam hal
produktivitas berupa rasional dan juga motorik,
Tabel 3. Perbedaan Pengetahuan Responden sehingga mereka mampu untuk menganalisis tentang
Sebelum Dan Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian kebutuhan yang dibutuhkan dirinya, salah satunnya
Asupan Gizi Untuk Mencegah Kejadian kebutuhan akan gizi selama kehamilan (Ningsih,
Stunting
2019).
P
Media Min- Hasil menunjukkan bahwa mayoritas
Variabel N SD Valu
n Max
e responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak
Pre-test 34 17,50 3,904 8-20 0,01
22 responden (64,7%). Penelitian ini sesuai dengan
Post-test 34 18,00 1,393 15-20 7
dengan penelitian yang dilakukan Amalia, dkk (2018)
tentang pengaruh pengaruh edukasi gizi terhadap
Berdasarkan tabel 3 diatas dari 34 responden
pengetahuan dan praktik calon ibu dalam pencegahan
yang mendapatkan pendidikan kesehatan pemberian
kurang energy kronik ibu hamil pada penelitian ini
asupan gizi pada ibu hamil didapatkan median
jumlah responden mayoritas bekerja sebagai IRT
pengetahuan pre-test yaitu 17,50 (SD=3,904) dan
adalah sebanyak 27 responden karena pada penelitian
mengalami peningkatan pada post test yaitu sebesar
ini sampel yag digunakan adalah pengantin baru
18,00 (SD=1,393). Hasil uji statistik didapatkan bahwa
wanita yang kebanyakan masih dirumah (tidak
nilai p value sebesar 0,017 yang berarti p value < α
bekerja). Pada penelitian ini mayoritas pekerjaan ibu
(0,05). Hal ini berarti Ho ditolak, maka dapat
adalah IRT yang mana waktu ibu lebih banyak dari
disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu
pada ibu yang bekerja diluar, sehingga ibu yang IRT
hamil sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
akan lebih banyak mencari informasi dan juga lebih
kesehatan tentang pemberian asupan gizi untuk
mempriotaskan kebutuhan keluarga dan juga
mencegah kejadian Stunting. Nilai median pre-test dan
kebutuhan untuk pemenuhan asupan gizi dirinya
post-test mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,5
selama kehamilan.
point.
Hasil menunjukkan bahwa mayoritas

PEMBAHASAN responden memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu 16 responden (47,1%). Penelitian ini sesuai dengan

hamil diperoleh bahwa mayoritas responden dewasa dengan penelitian yang dilakukan Anitasari &

awal yaitu 21 responden (61,8%). Penelitian ini sesuai Tandiama (2018) tentang pengaruh pendidikan

dengan penelitian yang dilakukan Wijayanti (2015) kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil

tentang perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi masa kehamilan

sebelum dan setelah diberikan penyuluhan tentang di wilayah kerja puskesmas wara selatan, pada

anemia gizi besi dengan menggunakan media booklet penelitian ini jumlah responden terbanyak adalah

di Puskesmas Gatak bahwa mayoritas umur ibu hamil berpendidikan tingkat SMA dengan jumlah 19

adalah 20-35 tahun dengan jumlah sebanyak 41 responden (65,5%) karena tingkat pendidikan yang

responden (89,1%), karena usia 20-35 merupakan usia tinggi dapat membantu responden dalam memahami

produktif dan aman untuk hamil dan persalinan. informasi yang disampaikan peneliti selama proses

3080
pendidikan kesehatan berlangsung. Analisa dari yang telah diberikan sebelum dan sesudah
penelitian ini jika tingkat pendidikan ibu semakin dilakukannya penelitian mengalami peningkatan hasil.
tinggi maka informasi yang disampaikan akan mudah Sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui
dipahami dan dimengerti sehingga ibu bisa menjaga audiovisual didapatkan skor yang paling rendah adalah
kesehatannya dengan baik. 8 dan yang paling tinggi adalah 20, sedangkan hasil
Mayoritas dari hasil penelitian ini adalah suku sesudah diberikannya pendidikan kesehatan melalui
melayu dan minang sebanyak 11 responden (32,4%) audiovisual skor paling rendah adalah sebanyak 15 dan
karena penelitian ini dilakukan di Pekanbaru Provinsi skor yang paling tinggi adalah 20. Nilai median pada
Riau yang mana mayoritas masyarakat kota Pekanbaru saat pre-test (17,50) dan nilai median saat post-test
bersuku Melayu dan Minang. Mayoritas usia (18,00).
kehamilan responden pada penelitian ini adalah pada Berdasarkan hasil penelitian yang telah
trimester II yang berjumlah 15 responden (44,1%). dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa tejadi
Penelitian ini juga sesuai dengan Sari & Sudarmiati peningkatan nilai pengetahuan pada median sebelum
(2017) tentang Pengaruh pendidikan kesehatan dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan yaitu
terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda sebesar 0,5 point. Penelitian ini sejalan dengan
bahaya kehamilan di puskesmas Karangdoro, hasil dari penelitian yang dilakukan Dianna, dkk (2020) tentang
penelitiannya bahwa sebagian besar responden berada Perbedaan pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah
pada trimester ke II yaitu sebanyak 21 responden diberikan penyuluhan tentang stunting melalui media
(47,7%). video dan leaflet di wilayah kerja Puskesmas Saigon
Sebagian besar paritas pada ibu hamil adalah kecamatan Pontianak Timur dengan jumlah responden
multipara sebanyak 21 responden (61,8%). Penelitian 66 orang yang mana hasil dari penelitian menunjukkan
ini sesuai dengan Anggraini, Siregar dan Dewi (2020) terjadi peningkatan nilai pengetahuan pada median
tentang pengaruh media audio visual terhadap tingkat sebesar 4 point, nilai pre-test (4,00) dan post-test
pengetahuan dan sikap pada ibu hamil tentang (8,00). Karena seseorang telah melakukan pengindraan
pencegahan stunting di desa Cinta rakyat, hasil dari terhadap suatu objek tertentu, sebagian besar
penelitian ini sebagian besar responden memiliki anak pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
lebih dari 1 orang (multigravida) sebanyak 30 telinga. Semakin banyak pancaindrera yang digunakan,
responden (72%) karena ibu yang hamil lebih dari satu maka semakin baik dan semakin jelas pula
kali akan lebih banyak pengalamannya dari pada ibu pengetahuan yang diperoleh.
yang belum hamil. Pada penelitian ini mayoritas Penelitian ini juga sejalan dengan Amalia dkk
adalah ibu multipara yang berarti jika seorang ibu yang (2018) tentang Pengaruh edukasi gizi terhadap
telah melahirkan atau mempunyai anak lebih dari 1, pengetahuan dan praktik calon ibu dalam pencegahan
maka orang tersebut telah banyak memiliki kurang energi kronik ibu hamil dengan jumlah
pengalaman tentang kehamilannya dan juga responden 38 orang, didapatkan hasil yang
pengetahuan tentang kehamilan, sehingga informasi menunjukkan terdapat terjadi peningkatan nilai median
juga banyak yang sudah diketahuinya dan mudah sebelum dan sesudah yaitu 4 point, pre-test (13,00) dan
dimengerti. post-test (17,00). Hal ini terjadi dikarenakan kondisi
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pada sebelumnya responden tidak banyak mengetahui
penelitian ini, yang diperoleh dari skor pada kuesioner tentang KEK dan upaya pencegahannya yang dapat

3081
dilihat dari hasil pretest. Setelah diberikan edukasi gizi ragam salah satunya dengan audiovisual. Pendidikan
berupa penyuluhan yang disertai modul dapat kesehatan dengan menggunakan media audiovisual
meningkatkan pengetahuan responden tentang KEK dinillai efektif karena mampu menstimulasi indra
dan pencegahannya yang dilihat berdasarkan naiknya pendengaran dan penglihatan sehingga hasil yang
nilai posttest. diperoleh lebih maksimal (Zakaria, 2017).
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Ma’munah (2015) tentang Pengaruh pendidikan diperoleh oleh peneliti didapatkan dengan p value
kesehatan dengan booklet terhadap pengetahuan nutrisi 0,017 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada
ibu laktasi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah
dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Hasil diberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian
penelitian menunjukkan terdapat terjadi peningkatan asupan gizi untuk mencegah kejadian stunting.
nilai median sebelum dan sesudah yaitu 8 point, pre- Penelitian ini sejalan dengan Anggraini, Siregar dan
test (18,00) dan post-test (26,00). Kesimpulan dari Dewi (2020) tentang “Pengaruh Media Audiovisual
peneliti adalah pengetahuan ibu hamil dapat terjadi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
peningkatan pada saat diberikan pendidikan kesehatan, Tentang Pencegahan Stunting Di Desa Cinta Rakyat”.
karena seseorang lebih mudah mendapatkan informasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh
dan pengetahuan melalui visual dan juga pendengaran. pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan intervensi dengan media audio visual dengan p value
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan 0,001 (p < 0,05).
terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi Penelitian ini sejalan dengan Wijayanti (2015)
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, tentang Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan Anemia Gizi Besi Dengan Menggunakan Media
telinga (Notoatmodjo,2014). Booklet Di Puskesmas Gatak. Hasil penelitian
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain menunjukkan bahwa adanya perbedaan tingkat
yang sangat penting dalam membentuk tindakan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan
seseorang (overtbehaviour) (Notoatmodjo, 2014). Pada penyuluhan kesehatan dengan media booklet dengan p
penelitian ini, pengetahuan yang didapatkan oleh value 0,000 (p < 0,05).
responden adalah melalui pendidikan kesehatan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan yang dilakukan Anitasari & Tandiama (2018) tentang
untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan dan sikap ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan
berupaya agar masyarakat menyadari bagaimana cara nutrisi masa kehamilan di wilayah kerja Puskesmas
memelihara kesehatan mereka, bagaimana Wara Selatan kota Palopo. Hasil menunjukkan bahwa
menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
kesehatan dirinya dan kesehatan orang lain, kemana pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan nutrisi
seharusnya mencari pengobatan jika sakit dan masa kehamilan dengan nilai p=0,003 (nilai p < α
sebagainya (Windasari, 2014). Media yang digunakan 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
untuk memberikan pendidikan kesehatan beraneka

3082
pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan sebesar 18,00. Sehingga dari hasil uji statistik dapat
pengetahuan ibu hamil di puskesmas Rejosari. disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu
hamil sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
SIMPULAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap kesehatan tentang pemberian asupan gizi untuk

34 orang responden tentang “ Efektivitas pendidikan mencegah kejadian Stunting sehingga pendidikan

kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian kesehatan efektif terhadap pengetahuan ibu tentang

asupan gizi pada ibu hamil untuk mencegah kejadian pemberian asupan gizi pada ibu hamil untuk mencegah

stunting” nilai median pengetahuan sebelum diberikan kejadian stunting dengan p value 0,017 (p < 0,05).

pendidikan kesehatan adalah 17,50 dan setelah Peningkatan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan nilai median adalah mengalami adalah sebesar 0,5 point.

Diana., Septianingsih, N., & Pangestu, J. F. (2020).


DAFTAR PUSTAKA Perbedaan pengetahuan ibu balita sebelum dan
Alfarisi, R., Nurmalasari, Y., & Nabila, S. (2019).
sesudah diberikan penyuluhan tentang stunting
Status gizi ibu hamil dapat menyebabkan
melalui media video dan leaflet di wilayah
kejadian stunting pada balita. Jurnal
kerja Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak
Kebidananvol(5)3.Diaksesdari:http://ejurnalm
Timur. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa vol
alahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/vie
6(1).
wFile/1404/pdf

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2020). Data Primer


Anggraini, S., Siregar, S., & Dewi, R. (2020).
Jumlah Ibu Hamil Di Kota Pekanbaru.
Pengaruh media audio visual terhadap tingkat
Pekanbaru : Dinkes Kota Pekanbaru
pengetahuan dan sikap pada ibu hamil tentang
pencegahan stunting di desa Cinta Rakyat.
Ekayhanti, N.W., & Suryani, P. (2019). Edukasi gizi
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda vol(6)1.
pada ibu hamil mencegah stunting pada kelas
ibu hamil. Jurnal Kesehatan 10(3).
Anitasari, B & Tandiama, A. (2018). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama
Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemenuhan
RISKESDAS 2018. Kemenkes RI: Badan
Kebutuhan Nutrisi Masa Kehamilan Di
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Wilayah Kerja Puskesmas Wara Selatan Kota
Palopo. Jurnal fenomena Kesehatan 1(2)
Kementrian Kesehatan RI. (2018). INFODATIN Pusat
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI
Amalia, F., Nugraheni, S.A., & Kartini, A. (2018).
Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan
Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan
Praktik Calon Ibu Dalam Pencegahan Kurang
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Tabel Komposisi
Energy Kronik Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan
Pangan Indonesia 2017. Jakarta : Direktorat
Masyarakat vol6(5).
Jendral Kesehatan Masyarakat

3083
Ma’munah, M. (2015). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Suryagustina., Araya, W., & Jumielsa. (2018).
Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi Di Wilayah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang
Kerja Puskesmas Ciputat Timur. Skripsi. Pencegahan Stunting Terhadap Pengetahun
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Dan Sikap Ibu Di Kelurahan Pahandut
Palangka Raya. Dinamika kesehatan 9(2).
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S.R. (2015). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
Balita. Jurnal Media Gizi Indonesia, 10(1), 17- (TNP2K). (2017). 100 Kabupaten/Kota
18. Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil
(Stunting) Ringkasan. Sekretariat Wakil
Ningsih, E. S. (2019). Pengaruh pendidikan kesehatan Presiden RI. Jakarta.
menggunakan media flashcard terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang anemiadi desa Wijayanti, A. (2015). Perbedaan tingkat pengetahuan
pabelan kecamatan kartasura kabupaten ibu hamil sebelum dan setelah diberikan
sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Universitas penyuluhan tentang anemia gizi besi dengan
Muhammadiyah. menggunakan media booklet di Puskesmas
Gatak. Skripsi. Surakarta : Universitas
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Muhammadiyah.
Jakarta: Rineka Cipta
Windasari, N. (2014). Pendidikan Keseatan Dalam
Notoatmodjo, S. (2010) . Promosi Kesehatan Teori Meningkatkan Kepatuhan Merawat Kaki Pada
dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta Pasien Diabetes Melitus Tipe II. Tesis.
Univesitas
Picauly, I. & Toy S. M. (2013). Analisis Determinan MuhammadiyahYogyakarta.Yogyakarta.Diaks
Dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi esdarihttp://thesis.umy.ac.id/datapublik/t30374
Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba .pdf
Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan 8(1): 55-
62 World Health Organization. (2014). Situation :
Underweight In Children In Global Healhty
Sari, E., & Sudarmi, S. (2017). Pengaruh pendidikan Observatory : WHO
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Zakaria, F. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Puskesmas Karangdoro. Jurnal Departemen Dengan Media Audiovisual Terhadap
Keperawatan. pengetahuan dan sikap ibu tentang inisiasi
menyusui dini di kota Yogyakarta. Skrripsi.
Simbolon, D. (2019). Pencegahan stunting melalui Yogyakarta : Universitas Aisyiah Yogyakarta.
intervensi gizi spesifik pada ibu hamil KEK.
Yogyakarta : CV Budi Utama.

3084

Anda mungkin juga menyukai