Anda di halaman 1dari 23

SISTEM SARAF

PUSAT
DOSEN PENGAMPU : apt. Tri Nova Lovena, S. Farm., M.Si

KELOMPOK 1 :

1. DINI FAUDILLA 200205010


2. JIHAN ANJELA 200205015
3. ALDI NOVRIA HERMAWAN 200205032
SISTEM SARAF

Sistem saraf adalah


sekumpulan sel sel saraf
atau neuron neuron
yang berfungsi
menyelenggarakan kerja
sama yang rapi dalam
organisasi dan
koordinasi kegiatan
tubuh.
Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari organ
dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling kompleks. Susunan saraf
manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan pemrosesan
yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf) (Bahrudin,
2013)

Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak
dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara
fisiologi yaitu saraf otonom dan saraf somatik (Bahrudin, 2013).

Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh
terhadap sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat
mempengaruhi pikiran seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku. Obat yang
dapat merangsang SSP disebut analeptika.
Sistem Saraf Pusat
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon)
dan medula spinalis, yang merupakan pusat
integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh.
Bagian fungsional pada susunan saraf pusat adalah
neuron akson sebagai penghubung dan transmisi
elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh sel glia
yang menunjang secara mekanik dan metabolik
(Bahrudin, 2013).
01 OTAK
Otak merupakan alat tubuh yang sangat
penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia yang terletak
didalam rongga tengkorak. Bagian utama
otak adalah otak besar (cerebrum), otak
kecil (cereblum) dan otak tengah
(Khanifuddin, 2012).
02 SUMSUM TULANG
BELAKANG
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam
rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher
sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum
tulang belakang terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan
luar berwarna putih (white area) dan lapisan dalam
berwarna kelabu (grey area) (Chamidah, 2013).
Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam
mengandung badan saraf. Di dalam sumsum tulang
belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik dan saraf
penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls
dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks (Khafinuddin, 2012).
OBAT – OBAT SISTEM SARAF
PUSAT
Pembagian obat susunan syaraf pusat:
• Analgetika – Antipiretika
• Anti-inflamasi
• Analgetik Narkotika
• Hipnotik sedativ
• Anti emetika (anti muntah)
• Antikonvulsan(Anti Epilepsi)
• Anestetika
ANALGETIKA - ANTIPIRETIKA
ANALGETIK adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini
digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar
tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika
kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen
obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik
atau pereda nyeri.

ANTIPIRETIK adalah zat-zat yang dapat mengurangi


suhu tubuh atau obat untuk menurunkan panas. Hanya
menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak
berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas
ANTI-INFLAMASI

Antiinflamasi didefinisikan sebagai


obat-obat atau golongan obat yang
memiliki aktivitas menekan atau
mengurangi peradangan. Radang atau
inflamasi dapat disebabkan oleh
berbagai rangsangan yang mencakup
luka-luka fisik, infeksi, panas dan
interaksi antigen-antibodi (Houglum,
2005)
ANALGETIK NARKOTIK
Pemberian obat secara intravena (IV) merupakana cara
yang lebih dapat diandalkan untuk mencapai kadar
terapeutik narkotik. Pemberian obata melalui intramuscular
(IM) dan subkutan (SC) memiliki kecepatan absorbs obat
terjadi lebih lambat pada pasien wanita daripada pria. Obat
– obatan ini mengalami metabolism di dalam hati dan
biasanya diekskresikan melalui urine dan kantung empedu.
Waktu paruh obat – obatan ini sangat bervariasi tergantung
pada obat yang digunakan.
HIPNOTIK SEDATIF
Hipnotik sedatif adalah golongan obat depresi SSP. Efeknya
bergantung pada dosis, mulai dari yang ringan (menenangkan,
menyebabkan kantuk, menidurkan) hingga yang berat
(menghilangkan kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati
Sedatif adalah zat-zat yang dalam dosis terapi yang rendah
dapat menekan aktivitas mental, menurunkan respons terhadap
rangsangan emosi sehingga menenangkan.

Hipnotik adalah zat-zat dalam dosis terapi diperuntukkan


meningkatkan keinginan untuk tidur dan mempermudah atau
menyebabkan tidur.
ANTI EMETIKA
Anti emetika adalah obat-
obat yang digunakan untuk
mengurangi atau
menghilangkan perasaan
mual dan muntah. Karena
muntah hanya suatu gejala,
maka yang penting dalam
pengobatan adalah mencari
penyebabnya.
ANTI KONVULSAN
Antikonvulsan adalah sebuah obat yang
mencegah
atau mengurangi kejang-kejang atau
konvulsan atau obat yang dapat
menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu
penyakit gangguan syaraf yang ditimbul
secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya
disertai perubahan- perubahan kesadaran.
Digunakan terutama untuk mencegah dan
ANASTETIKA
Obat Anestetik adalah obat yang digunakan untuk
menghilangkan
rasa sakit dalam bermacan-macam tindakan operasi.

Sifat obat anestetik :


- Khasiat analgetic dan narkotika baik
- Tidak mengiritasi kulit dan selaput mukosa
- - Sifat fisika dan kimia menguntungkan (stabil, tidak mudah
terbakar/meledak)
- - Mudah ditangani ahli anestesi
OBAT – OBAT
SISTEM SARAF
PUSAT
OBAT analgetic - antipiretik

Asam
Mefenamat
Mekanisme Kerja Menghambat aktivitas enzim siklooksigenase I dan II,
yang mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor
prostaglandin dan thromboksan.
Indikasi Analgetik, antipiretik
Dosis Pada orang dewasa, dosis penggunaan obat adalah 500 mg
untuk dosis pertama, kemudian dilanjutkan dengan 250
mg setiap 6 jam dalam jangka waktu tidak lebih dari 7
hari.
Efek Samping Sakit perut, mual, muntah, maag, sembelit, diare, ruam,
OBAT ANTI INFLAMASI
Indometasin
Mekanisme Kerja Menghambat enzim yang memproduksi
prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan
peradangan.
Indikasi Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada
kasus reumatik dan gangguan muskuloskeletal akut
lainnya, gout akut, dismenorea, penutupan duktus
arteriosus
Dosis Dewasa  25 mg, 2-3 kali sehari, dapat ditingkatkan
menjadi 150-200 mg/hari
Efek Samping Mual dan muntah, sakit perut, mengantuk, sakit
kepala atau pusing, dll.
OBAT Analgetik narkotik
Tramadol HCl
Mekanisme Kerja Tramadol bekerja dengan dua mekanisme. Pertama,
dengan mengikat secara stereospesifik reseptor µ-opioid
di sistem saraf pusat untuk mengeblok sensasi nyeri dan
respon terhadap nyeri (inflamasi).
Indikasi Meredakan nyeri
Dosis Dewasa: 50–100 mg, setiap 4–6 jam. Dosis maksimal
400 mg per hari.
Lansia: Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons
pasien terhadap pengobatan.
Efek Samping Mual atau muntah, sulit buang air besar (konstipasi),
pusing atau vertigo, kantuk
OBAT HIPNOTIK SEDATIF
Phenobarbital
Mekanisme Kerja Menghambat transmisi sinyal pada otak yang
dilakukan oleh reseptor GABA (gamma
aminobutyric acid).
Indikasi Digunakan jangka pendek untuk mengobati
insomnia, juga digunakan sebagai pengobatan
darurat untuk kejang.
Dosis Dewasa: 20–40 mg, 2–4 kali sehari.
Anak-anak: 2–6 mg/kgBB dibagi dalam 3 jadwal
penggunaan. Dosis maksimal 100 mg per hari
Efek Samping Mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia,
nistagmus, iritabel dan hiperaktif
OBAT ANTI EMETIK
Cinnarizin
Mekanisme Kerja Menghambat ion kalsium masuk ke dalam sel.

Indikasi Kelainan vestibular, seperti vertigo, tinnitus, mual


dan muntah pada penyakit Meniere's.
Dosis Dosis awal 75 mg 3 kali sehari; dosis penunjang
75 mg 2-3 kali sehari.
Efek Samping Hipotensi pada dosis besar, mengantuk, sakit
kepala gangguan saluran cerna; jarang terjadi
reaksi kulit alergik, letih
OBAT ANTI konvulsan
Klobazam
Mekanisme Kerja Menyeimbangkan aliran listrik yang ada di dalam otak dan melemaskan
otot-otot yang menegang selama kejang, sehingga kejang dapat teratasi.
Indikasi Mengatasi kejang pada epilepsi. Salah satu jenis epilepsi berat yang bisa
ditangani oleh clobazam adalah Lennox-Gastaut syndrome. Selain untuk
mengatasi kejang, clobazam juga bisa digunakan untuk mengatasi
gangguan kecemasan.
Dosis Dewasa : dosis awal adalah 20–30 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan
sampai maksimal 60 mg per hari.
Anak usia 6 tahun ke atas: dosis awal adalah 5 mg per hari, dosis dapat
ditingkatkan sampai maksimal 60 mg per hari.
Dosis pemeliharaan adalah 0,3–1 mg/kgBB per hari.

Efek Samping Kantuk, sakit kepala, sembelit, kikuk atau gangguan keseimbangan, nafsu
OBAT anestetika
Lidokain
Mekanisme Kerja Memblokade reseptor target sehingga
mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui
membran.
Indikasi Menghilangkan rasa sakit atau memberi efek mati
rasa pada bagian tubuh tertentu (obat bius lokal).
Dosis Semprotkan 40–200 mg larutan 4% ke area yang
ingin dibius.
Efek Samping Tremor, sakit kepala, hipotensi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai