PUSAT
DOSEN PENGAMPU : apt. Tri Nova Lovena, S. Farm., M.Si
KELOMPOK 1 :
Susunan sistem saraf terbagi secara anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak
dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara
fisiologi yaitu saraf otonom dan saraf somatik (Bahrudin, 2013).
Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh
terhadap sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat
mempengaruhi pikiran seseorang yaitu perasaan atau tingkah laku. Obat yang
dapat merangsang SSP disebut analeptika.
Sistem Saraf Pusat
Susunan saraf pusat (SSP) yaitu otak (ensefalon)
dan medula spinalis, yang merupakan pusat
integrasi dan kontrol seluruh aktifitas tubuh.
Bagian fungsional pada susunan saraf pusat adalah
neuron akson sebagai penghubung dan transmisi
elektrik antar neuron, serta dikelilingi oleh sel glia
yang menunjang secara mekanik dan metabolik
(Bahrudin, 2013).
01 OTAK
Otak merupakan alat tubuh yang sangat
penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia yang terletak
didalam rongga tengkorak. Bagian utama
otak adalah otak besar (cerebrum), otak
kecil (cereblum) dan otak tengah
(Khanifuddin, 2012).
02 SUMSUM TULANG
BELAKANG
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam
rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher
sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum
tulang belakang terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan
luar berwarna putih (white area) dan lapisan dalam
berwarna kelabu (grey area) (Chamidah, 2013).
Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam
mengandung badan saraf. Di dalam sumsum tulang
belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik dan saraf
penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls
dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak
refleks (Khafinuddin, 2012).
OBAT – OBAT SISTEM SARAF
PUSAT
Pembagian obat susunan syaraf pusat:
• Analgetika – Antipiretika
• Anti-inflamasi
• Analgetik Narkotika
• Hipnotik sedativ
• Anti emetika (anti muntah)
• Antikonvulsan(Anti Epilepsi)
• Anestetika
ANALGETIKA - ANTIPIRETIKA
ANALGETIK adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini
digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar
tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika
kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen
obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik
atau pereda nyeri.
Asam
Mefenamat
Mekanisme Kerja Menghambat aktivitas enzim siklooksigenase I dan II,
yang mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor
prostaglandin dan thromboksan.
Indikasi Analgetik, antipiretik
Dosis Pada orang dewasa, dosis penggunaan obat adalah 500 mg
untuk dosis pertama, kemudian dilanjutkan dengan 250
mg setiap 6 jam dalam jangka waktu tidak lebih dari 7
hari.
Efek Samping Sakit perut, mual, muntah, maag, sembelit, diare, ruam,
OBAT ANTI INFLAMASI
Indometasin
Mekanisme Kerja Menghambat enzim yang memproduksi
prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan
peradangan.
Indikasi Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada
kasus reumatik dan gangguan muskuloskeletal akut
lainnya, gout akut, dismenorea, penutupan duktus
arteriosus
Dosis Dewasa 25 mg, 2-3 kali sehari, dapat ditingkatkan
menjadi 150-200 mg/hari
Efek Samping Mual dan muntah, sakit perut, mengantuk, sakit
kepala atau pusing, dll.
OBAT Analgetik narkotik
Tramadol HCl
Mekanisme Kerja Tramadol bekerja dengan dua mekanisme. Pertama,
dengan mengikat secara stereospesifik reseptor µ-opioid
di sistem saraf pusat untuk mengeblok sensasi nyeri dan
respon terhadap nyeri (inflamasi).
Indikasi Meredakan nyeri
Dosis Dewasa: 50–100 mg, setiap 4–6 jam. Dosis maksimal
400 mg per hari.
Lansia: Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons
pasien terhadap pengobatan.
Efek Samping Mual atau muntah, sulit buang air besar (konstipasi),
pusing atau vertigo, kantuk
OBAT HIPNOTIK SEDATIF
Phenobarbital
Mekanisme Kerja Menghambat transmisi sinyal pada otak yang
dilakukan oleh reseptor GABA (gamma
aminobutyric acid).
Indikasi Digunakan jangka pendek untuk mengobati
insomnia, juga digunakan sebagai pengobatan
darurat untuk kejang.
Dosis Dewasa: 20–40 mg, 2–4 kali sehari.
Anak-anak: 2–6 mg/kgBB dibagi dalam 3 jadwal
penggunaan. Dosis maksimal 100 mg per hari
Efek Samping Mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia,
nistagmus, iritabel dan hiperaktif
OBAT ANTI EMETIK
Cinnarizin
Mekanisme Kerja Menghambat ion kalsium masuk ke dalam sel.
Efek Samping Kantuk, sakit kepala, sembelit, kikuk atau gangguan keseimbangan, nafsu
OBAT anestetika
Lidokain
Mekanisme Kerja Memblokade reseptor target sehingga
mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui
membran.
Indikasi Menghilangkan rasa sakit atau memberi efek mati
rasa pada bagian tubuh tertentu (obat bius lokal).
Dosis Semprotkan 40–200 mg larutan 4% ke area yang
ingin dibius.
Efek Samping Tremor, sakit kepala, hipotensi.
THANK YOU