Anda di halaman 1dari 9

Anggota Kelompok :

Ory Maulana Putra


VISKOSITAS 200205012
DAN Amri Ardi 200205025
Ahnaf Difa Yohannes
RHEOLOGI 200205056
CAIRAN Encik Juliansyah Arief
20020511
RHEOLOGI DAN VISKOSITAS

Rheologi berasal dari bahasa Yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu), digunakan istilah ini untuk pertama kalinya
oleh Bingham dan Crawford untuk menggambarkan aliran dan deformasi dari padatan. Jadi, rheologi adalah ilmu
yang mempelajari sifat aliran zat cair atau deformasi zat padat Beberapa tahun ini, prinsip dasar rheologi telah
digunakan dalam penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahan-bahan untuk pembuat jalan, kosmetik, produk hasil
peternakan serta bahan lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi
(dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran
dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat
mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh
(bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh.
SISTEM NON-NEWTONIAN

Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem Non-Newtonian, yaitu : PLASTIS, PSEUDOPLASTIS, dan DILATAN.

1.Aliran Plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress (atau akan memotong jika
bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai
harga yield.Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang tersuspensi dalam suspensi pekat.
Adanya yield value disebabkan oleh adanya kontak antara partikel-partikel yang berdekatan (disebabkan oleh adanya
gaya van der Waals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi.
2. Aliran Pseudoplastis
Aliran pseudoplastis ditunjukkan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gom alam dan sisntesis seperti dispersi cair
dari tragacanth, natrium alginat, metil selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa.
3. Aliran Dilatan
Aliran dilatan terjadi pada suspensi yang memiliki presentase zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi.
Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (viskositas) dengan meningkatnya rate of shear. Jika stress
dihilangkan, suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya. Pada keadaaan istirahat, partikel-partikel

tersebuat tersususn rapat dengan volume antar partikel pada keadaan minimum .
SISTEM NEWTONIAN

Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan yang
dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per
satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.
PENERAPAN RHEOLOGI
DALAM FARMASI

1. Cairan dapat diterapkan pada :


a. Pencampuran
b. Pengurangan ukuran partikel dari sistem sistem dispersi dengan shear
c. Pelewatan melalui mulut, penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatan melalui jarum suntik
d. Perpindahan cairan
e. Stabilitas fisik sistem dispersi

2. Semi solid diterapkan pada :


a. Penyebaran dan pelekatan pada kulit
b. Pemindahan dari wadah/tube
c. Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan Ucairan-cairan
d. Pelepasan obat dari basisnya
VISKOSITAS

Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatusistem yang mendapatkan suatu
tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besargaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada
kecepatan tertentu.Viskositas dispersi kolodial dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispersi.Koloid-koloid
berbentuk bola membentuk sistem dispersi dengan viskositasrendah, sedang sistem dispersi yang mengandung
koloid-koloid linierviskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakanrefleksi derajat
solvasi dari partikel
A. Viskositas η merupakan perbandingan antara Shearing stress F’/A dan Rate of shear dv/dr. Satuan
viskositas adalah poise atau dyne detik cm -2. Fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas. Satuan
fluiditas adalah centipoise (cps). 1cps= 0,01poise
VISKOSITAS

B. Viskositas Kinematik adalah viskositas absolut dibagi kerapatan cairan (bobot jenis).satuannya adalah stokes, s
atau centistokes, cs. Hubungan antara viskositas dengan suhu dapat ditunjukkan pada persamaan Arrhenius : =
A e Ev/RTA : konstanta yang tergantung pada berat molekul dan volume molar zat cair Ev : energi aktivasi R :
konstanta gas T : suhu mutlak Viskositas dipengaruhi oleh :
1. Besar dan bentuk molekul
2. Viskositas cairan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak cukup banyak dipengaruhi
oleh perubahan tekanan.
3. Adanya koloid dapat memperbesar viskositas sedang adanya elektrolit akan sedikit menurunkan
viskositas dari cairan Viskositas dapat berpengaruh pada formulasi sediaan-sediaan farmasi,contohnya
pada sediaan suspensi, tidak boleh terlalu kental (viskositas tinggi) sehingga menyebabkan suspensi
tidak bisa di kocok, hal ini dapat menyebabkan distribusi zat aktif tidak merata pada seluruh cairan dan
juga akan mengalamikesulitan pada saat penuangan, contoh lain untuk sediaan mata,
viskositasdinaikkan untuk membantu menahan obat pada jaringan sehingga menambahefektivitas
terapinya
VISKOSITAS

C. Viskositas dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar partikelzat cair. Viskositas dalam gas yang
berperan adalah gaya akibat tumbukan antarmolekul-molekul dalam gas. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir,
dapatdikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yangdistribusi kecepatan sulit mengalir
dikatakan memiliki viskositas yang tinggi.Pada dasarnya makin besar viskositas suatu cairan, akan makin besar pulagaya
per satuan luas (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suaturate of shear tertentu, sehingga rate of shear
harus sebanding langsung dengan shearing stress.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai